Anda di halaman 1dari 4

Mulai Diri

1. Secara garis besar, Proses belajar dapat diartikan sebagai inti dari kegiatan
Pendidikan itu sendiri. Peran proses belajar ternyata jauh lebih penting daripada
hasil dalam kegiatan pendidikan. Hal tersebut dikarenakan dalam proses belajar
disini terjadi berbagai interaksi dan perubahan tingkah laku yang akhirnya akan
membentuk kharakter peserta didik dalam suatu tatanan pendidikan. Selain itu
dengan proses belajar yang baik diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan
nasional yaitu untuk mendapatkan manusia yang berkualitas. Oleh karena itu
perencanaan proses belajar sangatlah penting dalam kegiatan pendidikan.
2. Pengalaman menarik saya pada waktu dulu SMA tepatnya kelas 10 dalam
pelajaran matematika lumayan sulit untuk menerimanya dikarenakan mungkin
pada waktu itu yang saya rasakan cara mengajar guru saya kurang masuk dengan
bagaimana gaya saya belajar. Pada waktu itu guru mengajar lebih kearah banyak
ceramah dan menuliskannya dipapantulis secara singkat singkat. Nah hal tersebut
kurang dapat saya cerna dalam fikiran saya. Padahal di kelas 10 banyak materi
prasyarat yang harus dipahami agar di materi selanjutnya dapat dengan mudah
memahaminya. Karena saya kurang memahami dengan penjelasan guru tersebut
yang saya lakukan biasanya sebelum pelajaran saya belajar dahulu materi-materi
tersebut yang saya cari di internet dan video youtube lalu saya catat secara rinci
dan jika ada hal yang saya rasa kurang paham baru saya tanyakan disekolah
kepada guru. Saya rasa hal tersebut lumayan efektif bagi saya dan mungkin yang
diharapkan guru tersebut juga begitu untuk lebih banyak siswa bertanya daripada
beliau menjelaskan saja.
3. Salah satu penyebab siswa kurang semangat dalam belajar adalah kurangnya
motivasi siswa itu untuk belajar. Oleh karena itu dapat melakukan pemberian
hadia atau reincement positif. Namun dalam pemberian hadiah terkadang guru
hanya berpikir bahwa hadiah yang dimaksud yaitu dalam bentuk barang ataupun
jajan untuk siswa, padahal jika hal tersebut diterapkan terus menerus pasti akan
membutuhkan modal yang banyak dan nantinya hanya akan membebankan guru.
Sebenernya dalam pemberian hadiah seharusnya dapat dilakukan secara
bervariasi yaitu bisa dengan pemberian pujian, dukungan, pengakuan ataupun
dorongan secara verbal kepada siswa, itu pasti tidak akan membebankan guru dan
bisa digunakan terus menerus. Namun dalam peningkatan motivasi semangat
belajar siswa guru jangan hanya terpaku kepada pemberian hadiah saja tapi harus
juga dengan cara lain seperti dengan menggunakan metode-metode mengajar
yang menarik, sehingga jika pemberian hadiah berupa barang tersebut tidak ada
siswa akan tetap semangat belajar karena cara belajarnya yang menarik bukan
karena mengharapkan mendapat hadiahnya saja.
4. Penyebab para siswa mampu menerapkan pola hidup bersih dan sehat tanpa harus
diingatkan karena hal tersebut sudah menjadi kebiasaan atau budaya sekolah
yang ditanamkan sekolah yang membuat juga tertanam dalam pikiran dan benak
seluruh warga sekolah. Pemberian stimulus berupa poster perilaku sehat dan
bersih serta contoh yang diberikan oleh guru secara berkala membuat output
respon dari siswa yaitu siswa menjadi terbiasa untuk hidup sehat dan bersih tanpa
harus diingatkan kembali karena sudah tertanam sebagai bentuk dari hasil belajar
mereka.
5. Materi rata-rata (mean) dalam pelajaran kelas 7 merupakan materi yang
sederhanya dan sebenarnya secara konsep sudah diajarkan ketika SD bedanya
disini dikaitan dengan matematika social dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
sebenarnya yang membuat guru akan lebih mudah dalam menerangkah materi ini
karena secara konsep mereka sudah paham maka tinggal sedikit memberi
stimulus pada anak dengan langkah-langkah pengerjjaannya saja dan itu yang
membuat anak bisa ketika diberi soal serupa untuk mengerjakannya. Metode ini
sebenarnya dapat dilakukan kekita mendapati materi materi lain yang sebenarnya
sudah diajarkan materi prasyaratnya sehingga tinggal memberi arahan atau
stimulus berupa langkah-langkah. Semisal materi persamaan linear tiga variable
bisa menggunakan ini karena anak sudah paham dengan materi persamaan linear
dua variable.
6. Pada waktu saya SMP pembelajaran yang paling menarik saya adalah
matematika. Hal tersebut dikarenakan guru matematika pada saat itu dalam
menerangkan sangat menarik dan juga tulisannya juga sangat rapih menarik dan
tersistem sehingga mudah di pelajari kembali. Selain itu hal terpenting yang
membuat saya suka adalah pembawaan guru saya itu sangat menyenangkan dan
lucu sehingga selalu membuat keadaan kelas menjadi aktif dan menyenangkan.
Sebaliknya pelajaran yang kurang saya suka adalah bahasa Indonesia. Hal
tersebut karena pembawaan guru saya pada waktu itu menakutkan maka saya
takut ketika akan pelajaran bahasa Indonesia. Salah satunya yang membuat
menakutkan karana guru tersebut sangat disiplin dan tidak mentoleransi
sedikitpun kesalahan siswanya. Sebenarnya maksud beliau baik tapi karena
pembawaannya seram hal tersebut yang membuat menjadi tidak bermakna bagi
saya. Namun walaupun hal tersebut saya tetap berusaha untuk belajar dengan
cara memperhatikan penjelasan guru dan juga sering bertanya kepada guru
tersebut.
7. Mindset dapat diartikan sebagai pola piker dalam diri yang mempengaruhi pola
berpikir dan tingkah laku kita. Mindset bisa memaksimalkan potensi yang ada
dalam diri kita. Selain itu mindset juga memiliki peran sangat penting dalam
proses kita untuk menyelesaikan masalah dalam hitup termasuk juga masalah
dalam proses pembelajaran. Mindset yang positif akan membawa kita ke hasil
yang positif juga. Cara saya mengembangkan mindset saya adalah dengan saya
mengembangkan Growth Mindset yang saya miliki yaitu seperti berani memulai
atau menghadapi tantangan, berfokus pada proses yang dilakukan, tidak takut
untuk dikritik orang, selalu berpikir positif dari setiap kegagalan yang ada,
menyadari bahwa diri ini unik yang tidak bisa kita samakan dengan kebanyakan
orang, dan menjadi diri sendiri.

Eksplorasi Konsep
1. Menurut teori Behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai
akibat dari adanya interaksi Antara stimulus dan respon. Belajar merupakan
bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk
bertingkahlaku dengan cara baru sebagai hasil dari interaksi dari stimulus dan
respon. Teori belajar Social Cognitivism adalah sebuah teori belajar yang tidak
hanya melihat belajar dari perubahan tingkah lakunya saya tetapi disi juga harus
mengakomodasi kemampuan manusia dalam berpikir dan belajar melalui
pengamatan sosialnya. Pada pandangan konstructivisme mengemukakan bahwa
belajar merupakan usaha pemberian makna oleh peserta didik kepada
pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju pada
pembentukan struktur kognitifnya. Disini siswa harus aktif melakukan kegiatan,
berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal yang dipelajarinya.
2. Motivasi adalah sebuah sikap atau nilai yang dipegang seseorang sehingga dapat
mempengaruhi seseorang tersebut untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu
dengan adanya motivasi belajar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai. Motivasi belajar dapat dibedakan menjadi dua yanitu motivasi yang
didapat dalam dirinya sendiri (motivasi Intrinsik) seperti dia suka dan minat
dengan pelajaran yang sedang dia lakukan atau yang kedua motivasi yang berasal
dari luar dirinya ( Motivasi Ekstrinsik) seperti semisal ketika dia mendapat nilai
bagus dia akan dibelikan montor.
3. David A Kolbs menyatakan kolb learning Cycle terdiri dari dua dimensei yaitu 4
elemen pembelajaran dan 4gaya belajar. Empat elemen pembelajaran yaitu
pertama tahap pengalaman Konkrit adalah pada tahap ini seseorang dapat
mengalami peristiwa atau kejadian tetapi belum mengerti mengapa dan
bagaimana kejadian itu terjadi begitu. Tahap kedua observasi reflektif yaitu
peserta didik mengamati sebelum melakukan penilaian. Ketiga konseptual
abstrak yaitu menciptakan teori dan konsep baru yang dapat menjelaskan hasil
pengamatannya. Yang terakhir eksperimen aktif yaitu menggunakan teori dan
konsep untuk memecahkan masalah. Dimensi kedua yaitu 4 Gaya belajar yaitu
divergen (Kombinasi dari perasaan dan pengamatan), Konvergen (kombinasi
berpikir dan berbuat), Asimilation (kombinasi berpikir dan mengamati), dan
Akomodator (Kombinasi dari perasaan dan tindakan)
4. Pembelajaran experiental adalah salah satu metode pembelajaran yang focus dan
berpusat pada pengalaman yang sedang dan akan dialami serta dipelajari sendiri
oleh peserta didik.dengan mereka belajar secara langsung, lalu mereka akan
mengkontruksikan seluruh pengalaman yang mereka alami menjadi suatu
pengetahuan. Hal tersebut sesuai dengan contoh di video diatas. Dalam
pembelajarannya tidak terlalu banyak menggunakan teori yang ada sebab dengan
pengalaman secara langsung lama kelamaan paham dengan hal yang
membuatnya gagal dan hal-hal yang membuatnya berhasil. Artinya disini
pembelajaran experiental mengajarkan siswa untuk tidak takut salah dan berani
menghadapi tantangan yang akan membuatnya semakin berkembang.
5. Mindset dapat diartikan sebagai pola pikir dalam diri yang mempengaruhi pola
berpikir dan tingkah laku kita. Mindset bisa memaksimalkan potensi yang ada
dalam diri kita. Ada dua jenis mindset yaitu fixed mindset dangrowth mindset.
Fixed mindset adalah suatu pola piker dimana seseorang tidak percaya kan
adanya usaha dalam meraih kesuksehan mereka hanya percaya bahwa semua
karena bakat yang mereka miliki saja. Sedangkan growth mindset mereka
beranggapan bahwa dengan belajar dan berupaya mereka bisa menjadi pintar dan
berhasil. Yang artinya disini seseorang yang growthmindset dia akan selalu
belajar, berani akan tantangan, dan menjadi diri sendiri. Yang artinya sebagai
calon pendidik kita harus mempunyai growth mindset agar kita juga dapat
menjadi pendidik yang baik yang tidak hanya dapat memberi pembelajaran saja
buat anak tetapi juga mendidik anak menjadi manusia yang ma uterus
berkembang.
6. Belajar adalah sebuah serangkaian proses perubahan tingkah laku manusia dari
tidak tahu menjadi tahu.Sedangkan menurut teori Behavioristik, belajar adalah
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi Antara stimulus dan
respon. Belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal
kemampuannya untuk bertingkahlaku dengan cara baru sebagai hasil dari
interaksi dari stimulus dan respon. Teori belajar Social Cognitivism adalah
sebuah teori belajar yang tidak hanya melihat belajar dari perubahan tingkah
lakunya saya tetapi disi juga harus mengakomodasi kemampuan manusia dalam
berpikir dan belajar melalui pengamatan sosialnya. Pada pandangan
konstructivisme mengemukakan bahwa belajar merupakan usaha pemberian
makna oleh peserta didik kepada pengalamannya melalui asimilasi dan
akomodasi yang menuju pada pembentukan struktur kognitifnya. Disini siswa
harus aktif melakukan kegiatan, berpikir, menyusun konsep dan memberi makna
tentang hal yang dipelajarinya.

Anda mungkin juga menyukai