Anda di halaman 1dari 2

01.01.

2-T4-7 Aksi Nyata


Dwi Agustin PPG Prajabatan PGSD Kelas 3

Pancasila bagi Saya


Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang memuat nilai – nilai luhur bangsa Indonesia.
Sebagai manusia Indonsia kita harus mampu hidup dalam keberagaman/kebhinekaan, memiliki jiwa
religius, dan menjadi manusia pancasila. Kita harus mampu menerapkan nilai – nilai pancasila dalam
kegiatan sehari-hari. Begitu pula pada pendidikan di Indonesia, tidak terlepas dari nilai – nilai pancasila.
Nilai – nilai tersebut dapat tercermin dalam kegiatan sehari – hari, berdoa sebelum belajar dan
mengucapkan salam (Nilai ketuhanan), saling tolong menolong (Nilai kemanusiaan), toleransi dan saling
bekerjasama dengan semua teman (nilai persatuan), pemilihan ketua kelas (nilai demokrasi), mematuhi
tata tertib dan melaksanakan kewajiban (nilai keadilan).
Pada era modern ini, penghayatan pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa mulai terkikis pada
diri para siswa. Tingginya arus globalisasi yang tak terbendung dengan perkembangan IPTEK yang
semakin memudahkan kita dalam mecari informasi. Sayangnya tidak semua informasi yang disajikan baik
untuk disimak oleh para siswa. Banyak konten – konten negatif yang tidak pantas justru menjadi tren
dikalangan para siswa. Kurangnya pengawasan orang tua karena kesibukan kerja juga menjadi faktor
pendukung merosotnya penarapan nilai – nilai luhur bangsa indonesia tergantikan oleh budaya asing yang
lebih sering mereka saksikan dalam gadget.
Persoalan lain adalah lingkungan sekarang yang memiliki banyak tokoh masyarakat yang justru
tidak mengenalkan budaya dan nilai luhur bangsa Indonesia dan justru menggembor – gemborkan budaya
asing yang kadang bertolak belakang dengan budaya luhur bangsa Indonesia dengan dalih moderenisasi.
Banyak siswa yang karakternya menjadi individualis, kehilangan sopan santun, hingga apatis pada
lingkungan serta muncul benih – benih kapitalis dimana segala hal dinilai dengan materi.
Saat ini pendidikan Indonesia menggunakan kurikulum merdeka sebagai acuan kurikulum nasional.
Pada kurikulum merdeka terdapat program profil pelajar pancasila Profil Pelajar Pancasila merupakan
sejumlah karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada
nilai-nilai luhur Pancasila. Pada dasarnya, Profil Pelajar Pancasila ini adalah suatu proyek penguatan
nilai-nilai Pancasila yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan sasaran para
pelajar di Indonesia. Dalam konteks ini, nantinya Profil Pelajar Pancasila akan memiliki rumusan
kompetensi yang melengkapi fokus dalam setiap pencapaian Standar Kompetensi Lulusan yang terdapat
masing-masing jenjang satuan pendidikan, tidak lupa dengan adanya penanaman karakter yang
diselaraskan dengan nilai-nilai Pancasila. Kompetensi pada profil pelajar pancasila terdapat 6 elemen,
yaitu:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan
Tuhan Yang Maha Esa. Pelajar Pancasila memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta
menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Elemen kunci beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia adalah akhlak beragama, akhlak pribadi,
akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.
2. Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, dan identitasnya, dan tetap
berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Perilaku pelajar Pancasila ini
menumbuhkan rasa saling menghargai dan memungkinkan terbentuknya budaya baru yang positif
dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen kunci berkebinekaan global adalah
mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi
dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengamalan kebhinekaan.
3. Gotong royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong royong, yaitu kemampuan pelajar Pancasila untuk
melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan sukarela agar kegiatan yang dikerjakan dapat
berjalan lancar, mudah dan ringan.Elemen kunci gotong royong adalah kolaborasi, kepedulian,
dan berbagi.
4. Mandiri
Pelajar Indonesia adalah pelajar mandiri, yaitu pelajar Pancasila yang bertanggung jawab atas
proses dan hasil belajarnya.Elemen kunci mandiri adalah kesadaran akan diri dan situasi yang
dihadapi dan regulasi diri.
5. Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis adalah pelajar Pancasila yang mampu secara objektif memproses
informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi,
menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Elemen kunci bernalar kritis
adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi
penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.
6. Kreatif
Pelajar yang kreatif adalah pelajar Pancasila yang mampu memodifikasi dan menghasilkan
sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.
Keenam elemen tersebut diharapkan dapat meningkatkan kompetensi siswa hingga mampu
menjadi bibit unggul penerus generasi bangsa. Dari profil pelajar pancasila ditingkatkan berbagai
kompetensi siswa tidak hanya pola pikir sesuai adat dan budaya Indonesia, tapi juga pemikiran
yang disesuaikan untuk menjadi bekal dalam menghadapi perkembangan dunia.

Anda mungkin juga menyukai