Anda di halaman 1dari 10

DEMONSTRASI

KONTEKSTUAL TOPIK 3

STRATEGI PEMBELAJARAN

EXPERIENTAL LEARNING
DEMONSTRASI
KONTEKSTUAL TOPIK 3
KELOMPOK 3
Uswatun Hasanah (2301680179)
Vavi Rohmatillah (2301680114)
Weni Ratna Palupi (2301680327)
Yoga Dwi Ramadan (2301680166)
Yuni Selvianovi (2301680207)
Yustika Ria Intan F (2301680206)
PENGERTIAN EXPERIENTIAL LEARNING

Metode experiential learning merupakan metode


pembelajaran melalui pembentukan pengalaman
peserta didik. Metode experiential learning memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk mencapai
keberhasilan dengan memberi kebebasan kepada
peserta didik untuk menentukan pengalaman apa yang
akan mereka fokuskan, keterampilan apa yang ingin
mereka tingkatkan, dan dari situ, bagaimana mereka
membuat suatu konsep dari pengalaman yang telah
mereka alami itu.ah mereka alami itu.
KARAKTERISTIK EXPERIENTIAL LEARNING
1. Belajar merupakan proses yang holistik bukan merupakan hasil dari
kognisi saja.
2. Belajar merupakan sebuah proses kontinu atau berulang yang
didasarkan pada pengalaman.
3. Belajar yang paling baik dimaknai sebagai sebuah proses dan bukan
terkait dengan hasil yang diperoleh.
4. Belajar melibatkan hubungan antara manusia dan lingkungan.
5. Belajar merupakan proses menciptakan pengetahuan yang diperoleh
sebagai hasil dari hubungan antara pengetahuan pribadi dan
pengetahuan sosial.
6. Belajar membutuhkan resolusi sejumlah konflik antara berbagai gaya
yang berlawanan secara dialektis (penyelesaian masalah dengan cara
berdialog) dari adaptasi terhadap dunia.
Tahapan Experiental Learning

Tahap Pengalaman Konkret


(Concrete Experience) Merupakan tahap paling awal, yakni
seorang siswa mengalami sesuatu
Merupakan tahap paling awal, yakni
peristiwa sebagaimana adanya (hanya
seorang siswa mengalami sesuatu
merasakan, melihat, dan menceritakan
peristiwa sebagaimana adanya (hanya
kembali peristiwa itu). Dalam tahap ini
merasakan, melihat, dan
siswa belum memiliki kesadaran tentang
menceritakan kembali peristiwa itu).
hakikat peristiwa tersebut, apa yang
Dalam tahap ini siswa belum memiliki
sesungguhnya terjadi, dan mengapa hal
kesadaran tentang hakikat peristiwa
itu terjadi. Inilah yang terjadi pada
tersebut, apa yang sesungguhnya tahap awal proses belajar.
terjadi, dan mengapa hal itu terjadi.
Inilah yang terjadi pada tahap awal
proses belajar. Tahap Observasi Refleksi
(Reflection Observation)
Tahapan Experiental Learning

Tahap Konseptualisasi / Berpikir


Abstrak (Reflection Observation)
Pada tahap ini seorang siswa sudah Tahap Eksperimentasi Aktif
berupaya membuat sebuah abstraksi atau
(Active Experimentation)
teori tentang hal yang pernah diamatinya,
mengembangkan suatu teori, konsep,
prosedur tentang sesuatu yang sedang
Pada tahap ini sudah ada upaya siswa
menjadi objek perhatian. Pada tahapan ini
untuk melakukan eksperimen secara aktif,
siswa diharapkan sudah mampu untuk
dan mampu mengaplikasikan konsep, teori
membuat aturan-aturan umum (generalisasi)
ke dalam situasi nyata.
dari berbagai contoh kejadian yang meskipun
tampak berbeda-beda tetapi mempunyai
landasan aturan yang sama.
Langkah-langkang melakukan Experiential Learning

Hamalik (2001: 213) mengemukakan 3 langkah dalam metode


pembelajaran experientaial learning yakni:
1. Kegiatan Persiapan
Pendidik merumuskan sebuah rencana pengalaman pembelajaran
yang memiliki target tertentu dan bersifat terbuka atau open
minded
Pendidik memberikan motivasi dan rangsangan kepada peserta
didik.
2. Kegiatan Inti (Ekplorasi dan Elaborasi)
Para peserta didik bekerja secara individu atau ditempatkan dalam
sebuah kelompok, lalu mereka akan belajar dari pengalaman yang
mereka alami.
2. Kegiatan inti (Ekplorasi dan Elaborasi)
Para peserta didik ditempatkan pada berbagai situasi nyata, artinya
para peserta didik mampu memecahkan masalah yang nyata terjadi,
bukan dalam peristiwa lain atau pengganti.
Peserta didik aktif terlibat dalam pengalaman yang ada, lalu mereka
akan membuat sebuah keputusan, dan menerima konsekuensi atas
keputusan yang mereka buat.
3. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan yang terakhir ini, seluruh peserta didik akan menceritakan
kembali pengalaman mereka yang terkait dengan teori atau hal yang
menjadi materi pembelajaran, untuk memperluas pengalaman dan
pemahaman pembelajaran peserta didik.
kelebihan metode Experiential Learning
1. Meningkatkan dan menumbuhkan kemampuan untuk mengatasi situasi
buruk.
2. Meningkatkan dan menumbuhkan komitmen dan tanggung jawab.
3. Meningkatkan kesadaran dan rasa percaya diri.
4. Meningkatkan kemampuan menyusun perencanaan, memecahkan masalah,
dan berkomunikasi.
5. Mengembangkan kemampuan fisik, ketangkasan, dan koordinasi.
6. Meningkatkan pemahaman dan rasa empati antar anggota kelompok.
7. Meningkatkan keterlibatan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah.
8. Meningkatkan dan mengembangkan ketergantungan antar anggota
kelompok.
9. Mengidentifikasi dan memanfaatkan kepemimpinan dan kemampuan
tersembunyi.
Kekurangan metode Experiential Learning
1. Cakupan teori masih terlalu luas, dan mungkin tidak mudah untuk
dipahami.
2. Membutuhkan banyak persiapan dan peralatan
3. Waktu yang dibutuhkan lebih lama dibandingkan metode pembelajaran
lainnya. Proses perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi membutuhkan
waktu yang cukup untuk dilakukan dengan baik.
4. Kesulitan dalam penilaian
Menilai hasil dari experiential learning dapat menjadi lebih sulit dibandingkan
dengan metode pembelajaran tradisional. Hasil yang dihasilkan dalam bentuk
pengalaman dan pemahaman yang lebih dalam, sehingga penilaian
cenderung lebih subjektif.

Anda mungkin juga menyukai