2.
Tingkat Oksidasi 2
- Biasanya bersifat ionik
- Oksidanya (MO), bersifat basa
- Memiliki struktur NaCl
- Mampu membentuk kompleks Aquo, dengan
jalan
mereaksikan, logam, oksida, karbonat dalam
larutan asam dan melalui reduksi katalitik.
3. Tingkat Oksidasi 3
- Beberapa senyawaan bersifat stabil terhadap air, kecuali
kompleks dari logam Cu.
- Flourida (MF3) dan oksidanya (M2O3) bersifat ionik.
- Senyawaan klorida, bromida, iodida dan sulfida bersifat
kovalen.
- Unsur-unsur Ti Co membentuk ion-ion oktahedral [M(H 2O)]3+
- Ion Co3+ dan Mn3+ mudah direduksi oleh air.
- Ion Ti3+ dan V3+ teroksidasi oleh udara.
4. Tingkat Oksidasi 4
- Beberapa contoh senyawaannya antara lain : TiO2, TiCl4, VCl4,
VO2+(Vanadil) dapat berperilaku seperti M2+.
- Logam-logam dengan tingkat oksidasi 4 dapat membentuk
senyawaan kompleks yang bersifat kation, netral dan anion
tergantung ligannya.
- Diluar unsur Ti dan V, umumnya dikenal sebagai komplek
fluoro, dan anion okso.
- Beberapa kompleks tetrahedral dapat dibentuk dengan
ligan : OR, -NR2, -CR3, seperti : Cr(OCMe3)4
5. Tingkat Oksidasi 5, dikenal untuk unsur-unsur V, Cr, Mn, dan
Unsur unsur
Transisi Periode IV
senyawa
umumnya
bersifat
paramagnetik (apabila zat ditarik ke dalam medan
magnet). Feromagetisme (apabila zat ditarik kuat ke
dalam medan magnet) hanya diperlihatkan oleh
beberapa logam, yaitu besi, korbal, dan nikel, serta
logam logam campur tertentu. Sifat magnet dari
suatu zat dapat ditunjukkan dan diukur dengan
neraca. Zat yang bersifat dimagnetik akan
menunjukkan berat kurang, sedangkan yang bersifat
Sifat magnet
zat berkaitan
paramagnetik
menunjukkan
beratdengan
lebih. konfigurasi
elektronnya. Zat yang bersifat paramagnetik mempunyai
setidaknya 1 elektron tak berpasangan. Semakin banyak
elektron tak berpasangan, semakin bersifat paramagnetik.
Pengukuran sifat magnet dapat digunakan untuk
menentukan jumlah elektron tak berpasangan dalam satu
spesi.
Unsur
Keterangan
Scandiu
m
Titanuim
Kelimpahan titanium menempati urutan ke-9 terbanyak di kulit bumi, yaitu 0,6%.
Titanium banyak digunakan di industri pesawat terbang dan industri kimia.
Digunakan sebagai katalis pada industri plastik
Titanium dioksida (TiO2) bersifat inert, putih cerah, tidak tembus cahaya, dan tidak berbau (nontosik).
Walaupun kelimpahannya di kulit bumi hanya 0,0122%, namun kromium merupakan salah satu komponen
paling penting dalam industri logam. Sumber kromium adalah tambang kromite [Fe(CrO2)2], yang dapat
direduksi menghasilkan alloy Fe dan Cr yang disebut ferrokrom.
Logam kromium sangat keras, memiliki warna cemerlang, dan tahan terhadap korosi. Oleh karena sifat-sifat
ini, kromium banyak digunakan sebagai plating logam-logam lainnya.
Vanadiu
m
Kromiu
m
Mangan
Besi
Kobalt
Di alam besi terdapat dalam bentuk senyawa, antara lain sebagai hematit (Fe2O3), magnetik (Fe3O4), pirit
(FeS2), dan siderit (FeCO3).Unsur ini merupakan bagian unsur keempat terbanyak dibumi
Di alam, Kobalt terdapat dalam bentuk senyawa seperti kobalt glans (CoAsS), lemacitte (Co 2S4), dan smaltit
(CoAs2).
Seperti nikel, kobalt digunakan untuk membuat aliasi (paduan) logam. Besi yang dicampur dengan kobalt
mempunyai sifat tahan karat.
Nikel
Tembag
Di alam mangan terdapat dalam bentuk senyawa, seperti batu kawi atau pirolusi (MnO2), spat mangan
(MnO3), dan manganit (Mn2O3.H2O).
Mangan ternyata banyak digunakan pada produksi baja dan umumnya sebagai alloy mangan-besi atau
ferromanganese.
Di alam nikel terdapat dalam bentuk senyawa, misalnya pentlandite (FeS.NiS). Deposit nikel banyak
terdapat di Kanada.
Nikel merupakan logam putih mengkilat seperti perak dan dapat dijadikan sebagai penghantar panas dan
listrik yang baik.
Tembaga merupakan penghantar panas dan listrik yang sangat baik. Oleh karena itu, tembaga banyak
digunakan untuk alat-alat elektronik. Tembaga terdapat di alam dalam keadaan bebas dan juga dalam