KRAKSAAN PROBOLINGGO
2022
BAB I
PEMBAHASAN
Teori belajar didasarkan pada pandangan tentang hakikat manusia, yaitu hakikat
manusia menurut pendapat John Locke bahwa manusia adalah organisme pasif. Locke
percaya bahwa orang seperti buku kosong, dan apa yang ada di atas kertas sangat
bergantung pada penulisnya.
Pada saat yang sama, menurut Leibniz, sifat manusia adalah organisme yang aktif.
Manusia adalah sumber dari segala aktivitas. Pada dasarnya manusia bebas bertindak,
manusia dapat mengambil keputusan dalam segala situasi. Titik sentral dari kebebasan
ini adalah kesadaran diri sendiri.
Ada beberapa prinsip umum yang perlu diingat. Menurut Mukinan (1997:23), adalah:
1. Teori ini beranggapan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang
dikatakan telah mempelajari sesuatu ketika mereka dapat menunjukkan beberapa
perubahan perilaku.
2. Teori ini beranggapan bahwa yang terpenting dalam belajar adalah adanya stimulus
dan respon, karena hal tersebut dapat diamati. Sedangkan yang terjadi dianggap tidak
penting karena tidak bisa diamati.
3. Penguatan, i. H. segala sesuatu yang dapat meningkatkan terjadinya suatu reaksi
merupakan faktor penting dalam pembelajaran. Respon lebih kuat ketika penguatan
(baik positif maupun negatif) ditambahkan.
Jika fokus belajar siswa adalah membangun hubungan stimulus-respons, dimana hal
ini berkaitan dengan tingkah laku siswa, maka ada aspek lain yang perlu diperhatikan
agar guru dapat mengamati atau menyimpulkan bahwa pembelajaran berhasil. Yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Guru harus memahami rangsangan apa yang tepat untuk diberikan kepada siswa.
2. Guru juga memahami reaksi seperti apa yang terjadi pada siswa.
3. Untuk mengetahui apakah jawaban siswa ini benar seperti itu, guru harus dapat:
d. Agar jawaban tetap atau tetap benar dalam ingatan/tingkah laku siswa, diperlukan
suatu bentuk penghargaan.
Langkah-langkah umum yang dapat dilakukan guru dalam menerapkan teori perilaku
dalam pembelajaran adalah:
2. Teori Humanistik
Tujuan utama dari teori humanistik adalah agar guru membantu siswa
mengembangkan diri, merasakan diri mereka sebagai orang yang unik dan membantu
mereka memahami potensi tersembunyi mereka. Para sarjana humanis melihat bahwa
pembelajaran ada dua bagian, yaitu bahwa tujuan utama teori humanistik adalah agar
pendidik membantu peserta didik mengembangkan dirinya, merasakan dirinya sebagai
manusia yang unik dan membantunya menyadari potensi yang ada dalam dirinya untuk
memahami.
1. Guru harus memperhatikan untuk menciptakan suasana awal, situasi kelompok atau
pengalaman mengajar
2. Guru membantu mencapai dan mengklarifikasi tujuan individu dan tujuan umum
kelompok di dalam kelas.
4. Ia berusaha untuk mengatur dan menyediakan sumber belajar yang seluas mungkin
dan paling mudah diakses siswa sehingga mereka dapat mencapai tujuan mereka.
6. Menanggapi pernyataan yang dibuat oleh kelompok kelas, menerima baik isi
mental maupun perasaan dan berusaha menanggapi dengan cara yang sesuai baik
untuk individu maupun kelompok.
7. Ketika cuaca cocok untuk dimasukkan ke dalam kelas, pelatih dapat secara
bertahap mengambil peran siswa yang berpartisipasi, anggota kelompok, dan
mengungkapkan pendapatnya sebagai individu, serta siswa lainnya. 8. Ia berinisiatif
untuk menyampaikan perasaan dan pikirannya kepada kelompok, bukan melalui
pertanyaan atau paksaan, tetapi sebagai sumbangan pribadi yang dapat digunakan atau
ditolak oleh siswa
3. Teori Kognitif
Dalam teori belajar kognitif, belajar adalah pengorganisasian aspek kognitif dan
perseptual untuk memperoleh pemahaman. Proses pemikiran internal yang terjadi selama
belajar sangat mempengaruhi tujuan dan perilaku.
Ia juga menemukan bahwa belajar akan lebih berhasil bila disesuaikan dengan tingkat
perkembangan kognitif siswa. Siswa harus dapat mencoba benda-benda fisik, mendorong
interaksi dengan teman sebayanya, dan dipandu oleh pertanyaan mendalam dari guru. Guru
hendaknya sangat mendorong siswa untuk aktif berinteraksi dengan lingkungan, mencari dan
menemukan hal-hal yang berbeda di lingkungan. Implikasi teori perkembangan kognitif
Piaget untuk pembelajaran adalah:
Ia juga menemukan bahwa belajar akan lebih berhasil bila disesuaikan dengan tingkat
perkembangan kognitif siswa. Para siswa harus diberi kesempatan untuk melakukan
percobaan dengan benda-benda fisik tersebut
1. Bahasa dan cara berpikir anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu, guru
mengajar dengan bahasa yang sesuai dengan cara berpikir anak
2. Anak-anak belajar lebih baik ketika mereka mampu menghadapi lingkungan. Guru harus
membantu anak berinteraksi dengan lingkungan sebaik mungkin.
3. Materi yang dipelajari anak harus terasa baru tetapi tidak asing.