Dosen Pengampu:
Dr.Syarifan Nurjan, M.A.
Oleh:
Ruhima Fatharani (22112461)
Wardatul Jannah (22112483)
Mufti Ali Hasemi.T (22112464)
Rama Daniel (22112496)
Muhammad Aldin (22112445)
Tingkah laku yang kompleks, bukan hanya "simple response". Tingkah laku
yang kompleks dapat diajarkan dengan proses "shaping" atau "successive
approximations" (teknik yang digunakan untuk mengembangkan perilaku baru dengan
cara menguatkan perilaku yang mendekati target secara bertahap), Reinforcement dan
extinction merupakan alat agar terbentuknya tingkah laku operant baru. Frazier dalam
(Sri Esti,2006: 139) menyampaikan penggunaan shaping untuk memperbaiki tingkah
laku belajar. Ia mengemukakan lima langkah perbaikan tingkah laku belajar murid
antara lain:
Hasil dari lima komponen untuk memperbaiki tingkah laku, dan yang lebih
penting lagi ialah para siswa menjadi lebih biasa bekerja sama di kelas dan
menggunakan waktu belajar mereka lebih efektif.
2) Modelling
Modelling adalah suatu bentuk belajar yang dapat diterangkan secara tepat oleh
classical conditioning maupun oleh operant conditioning. Atau bisa di sebut
seorang individu belajar dengan tingkah laku orang lain sebagai model. Bisa disebut
belajar dengan pengajaran langsung. Pola bahasa, gaya pakaian, dan musik
dipelajari dengan mengamati tingkah laku orang lain. Modelling dapat terjadi, baik
dengan "direct reinforcement" maupun dengan "vicarious reinforcement". Hampir
sebagian besar anak mempunyai pengalaman belajar pertama termasuk
reinforcement langsung dengan meniru model (orang tuanya).Peran modeling
dalam perspektif gender adalah mampu mempengaruhi mindseet dan perilaku
siswa/siswi kearah kesetaraan dan keadilan gender serta ramah pada perbedaan.
Karena itu diperlukan figur-figur yang ditampilkan dengan skenario yang responsif
gender. Prosedur-prosedur Pengendalian atau Perbaikan Tingkah Laku.
Assisted Learning
Vygotsky menyatakan bahwa perkembangan kognitif terjadi melalui interaksi
dan percakapan anak dengan lingkungan sekitarnya, termasuk teman sebaya,
orang dewasa, dan orang-orang di sekitarnya. Orang lain ini bertindak sebagai
pembimbing atau guru, memberikan informasi penting dan dukungan yang
dibutuhkan anak untuk mengembangkan kecerdasannya.Orang dewasa yang
dekat dengan anak memperhatikan apa yang dilakukan, diucapkan, dipikirkan
anak, serta membimbingnya agar ia paham mana yang benar dan mana yang
salah.Anak-anak dapat menyelesaikan konservasi dan klasifikasi dengan
bantuan keluarga, guru, atau kelompok bermain .
Panduan ini biasanya dikomunikasikan melalui bahasa Jerome Bruner
menggunakan istilah scaffolding untuk menggambarkan dukungan orang
dewasa dalam proses belajar anak: dukungan dalam pembelajaran dan
pemecahan masalah.Dukungan tersebut dapat berupa petunjuk, peringatan,
dorongan, penyelesaian masalah selangkah demi selangkah, pemberian contoh,
atau dorongan kepada siswa untuk tumbuh dan menjadi pembelajar mandiri
dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.Bentuknya bisa apa saja.Guru
dapat mendukung pembelajaran siswa dengan mendemonstrasikan
keterampilan , membimbing siswa melalui tahapan pemecahan masalah, dan
memberikan umpan balik terhadap hasil pekerjaannya.
Hal ini memungkinkan siswa menerima masukan dari pekerjaannya dan
menggunakannya untuk pengembangan lebih lanjut. Pengetahuan yang
diperolehnya pada tahun .Secara teknis, scaffolding dalam pembelajaran membantu
siswa memperoleh pemahaman dan keterampilan di awal pembelajaran.Dukungan
tersebut kemudian dikurangi secara bertahap hingga siswa akhirnya mampu belajar
mandiri dan menemukan solusi atas permasalahan dan tantangan yang dihadapinya.
Pendekatan ini dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi
apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Setiap siswa/siswi
memiliki gaya belajar yang unik dan sekolah seharusnya dapat melayaninya.
Sama dengan Humanizing the Classroom yang menghargai adanya perbedaan
atau keunikan yang dimiliki siswa, demikian juga dengan experiential learning
yang dikembangkan oleh David Kolb sangat memperhatikan adanya perbedaan
atau keunikan yang dimiliki oleh masing-masing individu.1
Menurut hasil penelitian, proses belajar terjadi dengan cepat dan efektif jika
ada motivasi (Najati, 1985: 153- 155). Membangkitkan motivasi belajar pada
individu dapat dilakukan dengan metode janji dan ancaman (targhib dan tarhib)
dan bercerita. Contoh tentang janji Nabi Saw bersabda. berikut ini : “Barang siapa
mati tidak menyekutukan Allah sedikitpun, ia masuk surga. Dan Barang siapa mati
dengan dengan menyekutukan allah sedikitpun, ia masuk neraka” (HR. Muslim).
ganjaran juga sangat penting untuk mendukung dan memperkuat upaya yang
tepat. Upaya yang tidak mengarah pada kesuksesan menyelesaikan suatu problem atau
mewujudkan tujuan akan melemahkan dengan cepat semangat orang yang belajar.
Sedangkan upaya yang berhasil dalam menyelesaikan problem dan mewujudkan tujuan
akan menguat dan si pelajar akan cenderung untuk memelihara dan mempelajarinya.
Rasulullah Saw. telah mengisyaratkan urgensi ganjaran dalam mendukung perilaku
tertentu yang dituntut untuk dipelajari. Sebagaimana dalam sabda beliau : “Berikanlah
upah seorang buruh sebelum kering keringatnya” (HR Ibn Majah).
1
Ahmadi, Psikologi Belajar, 1991.
Penelitian empirik mutakhir telah membuktikan bahwa pengaruh ganjaran dalam
mendukung proses belajar dapat menjadi lebih kuat jika ganjaran itu datang segera
setelah melakukan tugas.
d) Perhatian
Manusia tidak bisa mempelajari sesuatu yang tidak ia perhatikan. para guru selalu
membangkitkan perhatian murid agar dapat memahami apa yang ingin ia ajarkan.
Merangsang perhatian murid dilakukan dengan beberapa cara seperti dengan kejadian-
kejadian dan situasi riil, mengajukan pertanyaan, dialog dan diskusi, menggunakan
fasilitas-fasilitas tertentu untuk menarik perhatian seperti peta, poster atau gambar,
media audio-visual, atau dengan kisah dan perumpamaan.
Salah satu prinsip penting dalam belajar dan mengubah perilaku adalah
pentahapan dalam mengikis kebiasaan buruk yang telah mengakar dan mempelajari
kebiasaan baru yang lain sebagai ganti dari kebiasaan lama. Seperti dicontohkan pada
fase awal dakwah Rasulullah SAW. menyeru kepada akidah tauhid dan memberantas
penyembahan berhala. Ketika para sahabat Ketika iman telah mengakar dalam hati
mereka, hijrah ke Madinah telah dilakukan, dan daulah Islamiah terbentuk, maka
setelah itu baru mebicarakan tema-tema yang berhubungan dengan penataan
masyarakat dan pembuatan perundangan yang perlu untuk mengatur sektor-sektor
kehidupan dalam masyarakat Islami.
Kesimpulan
Pada implikasi teori psikologi belajar humanistik lebih memberi perhatian pada guru
sebagai fasilitator. Guru sebaiknya memberikan perhatian kepada penciptaan suasana awal,
situasi kelompok, atau pengalaman kelas, fasilitator membantu untuk memperoleh dan
memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang
bersifat lebih umum peranan guru dalam kegiatan belajar siswa adalah sebagai fasilitator yang
berperan aktif dalam beberapa hal, antara lain:
Implikasi teori belajar perspektif Islam merujuk pada uraian Alqur‟an dan Alhadits. Dalam
pembelajaran Islam, belajar akan efektif dengan membangkitkan motivasi baik
menggunakan targhib (janji) dan tarhib (ancaman) maupun bercerita/ kisah, pemberian
ganjaran (reward). Selain itu, dalam belajar siswa perlu mengadakan pengulangan dan
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, implikasi teori belajar di bagi menjadi 5 :
a) Membangkitkan motivasi
b) Pemberian Ganjaran (Reward)
c) Mengulang dan Berpartisipasi Aktif dalam Praktik
d) Perhatian
e) Belajar Secara Periodik
DAFTAR PUSTAKA
AG, Turham. “Konsep Dan Teori Belajar: Dalam Perspektif Pendidikan Islam Dan Konseling.”
Ta’dib 11, no. 1 (2022): 14–22.
Anidar, Jum. “Teori Belajar Menurut Aliran Kognitif Serta Implikasinya Dalam
Pembelajaran.” Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan Dan Konseling Islami 3, no. 2
(2017): 8–16.
Sutarto, Sutarto. “Teori Kognitif Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran.” Islamic Counseling:
Jurnal Bimbingan Konseling Islam 1, no. 2 (2017): 1.
Absensi Kehadiran
Tugas 4 Tugas 5 Tugas 6 Tanda Tangan
No Nama Mahasiswa Pembuatan Presentasi Revisi
Makalah Makalah Makalah
1. Mufti Ali ✓ ✓ ✓
Hasemi.T
(22112464)
2. Rama Daniel ✓ ✓ ✓
(22112496)
3. Muhammad Aldin ✓ ✓ ✓
(22112445)
4. Ruhima Fatharani ✓ ✓ ✓
(22112461)
5. Wardatul Jannah ✓ ✓ ✓
(22112483)