Anda di halaman 1dari 7

MODEL OF TEACHING

Model Pembelajaran Menurut Robert E. Slavin


Cooperative learning adalah model pembelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa yang
lebih pandai dalam sebuah kelompok kecil yang hasilnya akan dipresentasikan kepada kelompok
lain di dalam kelas. Hasil kelompok tersebut kemudian didalami dan ditanggapi sehingga terjadi
proses belajar yang aktif dan dinamis. Falsafah model pembelajaran ini adalah pembelajaran
gotong royong. Robert Slavin mengatakan cooperative learning adalah salah satu bentuk
paham pembelajaran konstruktivis. Pembelajaran konstruktivisme adalah suatu teknik
pembelajaran yang melibatkan siswa untuk membina sendiri secara aktif pengetahuan dengan
menggunakan pengetahuan yang telah siswa miliki sebelumnya. Model ini sangat bagus karena
komunikasi antarsiswa secara informal membuat siswa cepat memahami suatu materi yang
sedang dibahas. Siswa yang agak terlambat menerima materi pelajaran, dengan penjelasan
temannya yang lebih pandai, akan lebih mudah menerima dan memahami materi yang sedang
didiskusikan, di samping mereka juga terlatih untuk belajar mendengarkan pendapat orang lain.
Bagi siswa yang pandai, cara ini menjadi sarana untuk menanamkan karakter peduli, tenggang
rasa, sifat berbagi, bertanggungjawab kepada teman sejawat, dan melatih kemampuan
berkomunikasi. Secara tidak langsung, melalui aktivitas ini, siswa yang pandai akan
memperdalam dan memperluas pengetahuannya, dia akan belajar lebih keras agar bisa lebih
baik menjelaskan kepada teman di kelompoknya. Model pembelajaran ini sangat menunjang
kebijakan zonasi karena siswa pandai tidak menumpuk pada satu sekolah, akan tetapi menyebar
ke berbagai sekolah di mana siswa tersebut bertempat tinggal. Tentu ini akan mempermudah
bagi sekolah untuk menerapkan model cooperative learning (pembelajaran kooperatif).

Model Pembelajaran Menurut Bruce Joyce And Marsha Weil


Joyce & Weil (1992)berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola
yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum(rencana pembelajaran jangka panjang),
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model
pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan.
Model Pembelajaran Menurut Joyce & Weil Ada Empat Model Yaitu:

A. Model Interaksi Sosial


Model interaksi sosial menekankan pada hubungan personal dan sosialkemasyarakatan diantara
peserta didik. Model tersebut berfokus padapeningkatan kemampuan peserta didik untuk
berhubungan dengan orang lain,terlibat dalam proses-proses yang demokratis dan bekerja
secara produktifdalam masyarakat. Model ini didasari oleh teori belajar Gestalt (field-
theory).Model interaksi sosial menitikberatkan pada hubungan yang harmonis antaraindividu
dengan masyarakat (learning to life together). Teori pembelajaran Gestalt dirintis oleh
MaxWertheimer (1912) bersama dengan Kurt Koffka dan W.Kohler. Mereka mengadakan
eksperimen mengenai pengamatan visual denganfenomena fisik. Percobaannya yang dilakukan
memproyeksikan titik-titik cahaya(keseluruhan lebih penting daripada bagian). Pokok
pandangan Gestalt adalahobjek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai suatu
keseluruhan yangterorganisasikan. Makna suatu objek/peristiwa adalah terletak pada
keseluruhanbentuk (Gestalt) dan bukan bagian-bagiannya. Pembelajaran akan lebihbermakna
bila materi diberikan secara utuh bukan bagian-bagian.
Aplikasi teori Gestalt dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
Pengalaman insight
. Dalam proses pembelajaran peserta didik hendaknyamemiliki kemampuan insight yaitu
kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu objek. Guru hendaknya
mengembangkan kemampuanpeserta didik dalam memecahkan masalah dengan insight.
Pembelajaran yang bermakna
. Kebermaknaan unsur-unsur yang terkaitdalam suatu objek akan menunjang pembentukan
pemahaman dalam prosespembelajaran. Content yang dipelajari peserta didik hendaknya
memilikimakna yang jelas baik bagi dirinya maupun bagi kehidupannya di masa yangakan
datang.
Perilaku bertujuan
. Perilaku terarah pada suatu tujuan. Perilaku di sampingada kaitan dengan SR-bond, juga terkait
erat dengan tujuan yang hendakdicapai. Pembelajaran terjadi karena peserta didik memiliki
harapan tertentu.Oleh sebab itu, pembelajaran akan berhasil bila peserta didik
mengetahuitujuan yang akan dicapai.
Prinsip ruang hidup (Life space)
Prinsip ini dikembangkan oleh Kurt Lewin(teori medan field theory). Prinsip ini menyatakan
bahwa perilaku pesertadidik terkait dengan lingkungan/ medan tempat ia berada. Materi
yangdisampaikan hendaknya memiliki kaitan dengan situasi lingkungan tempatpeserta didik
berada (CTL).

B. Model Pemrosesan Informasi


.Model pemrosesan informasi ditekankan pada pengambilan,penguasaan, dan pemrosesan
informasi. Model ini lebih memfokuskan padafungsi kognitif peserta didik. Model ini didasari
oleh teori belajar kognitif(Piaget) dan berorientasi pada kemampuan peserta didik
memprosesinformasi yang dapat memperbaiki kemampuannya. Pemrosesan Informasimerujuk
pada cara mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan,mengorganisasi data, memecahkan
masalah, menemukan konsep, danmenggunakan simbol verbal dan visual. Teori pemrosesan
informasi/kognitifdipelopori oleh Robert Gagne (1985).
Asumsinya
adalah pembelajaranmerupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan.
Perkembanganmerupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Dalam pembelajaran terjadiproses
penerimaan informasi yang kemudian diolah sehingga menghasilkanoutput dalam bentuk hasil
belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadiinteraksi antara kondisi internal (keadaan individu,
proses kognitif) dankondisi-kondisi eksternal (rangsangan dari lingkungan). Interaksi
antarkeduanya akan menghasilkan hasil belajar. Pembelajaran merupakan outputdari
pemrosesan informasi yang berupa kecakapan manusia (humancapitalities) yang terdiri dari: (1)
informasi verbal, (2) kecakapan intelektual, (3)strategi kognitif, (4) sikap, dan (5) kecakapan
motorik.Robert M. Gagne mengemukakan ada delapan fase prosespembelajaran. Kedelapan
fase itu sebagai berikut.
 Motivasi yaitu fase awal memulai pembelajaran dengan adanya doronganuntuk melakukan
suatu tindakan dalam mencapai tujuan tententu (motivasiintrinsik dan ekstrinsik).
 Pemahaman yaitu individu menerima dan memahami informasi yangdiperoleh dari
pembelajaran. Pemahaman didapat melalui perhatian.
Pemerolehan yaitu individu memberikan makna/mempersepsi segalainformasi yang sampai
pada dirinya sehingga terjadi proses penyimpanandalam memori peserta didik.
 Penahanan yaitu menahan informasi/ hasil belajar agar dapat digunakanuntuk jangka panjang.
Hal ini merupakan proses mengingat jangkapanjang.
 Ingatan kembali yaitu mengeluarkan kembali informasi yang telahdisimpan, bila ada
rangsangan.
Generalisasi yaitu menggunakan hasil pembelajaran untuk keperluantertentu.
 Perlakuan yaitu perwujudan perubahan perilaku individu sebagai hasilpembelajaran
 Umpan balik yaitu individu memperoleh feedback dari perilaku yang telahdilakukannya.
Ada sembilan langkah yang harus diperhatikan guru di kelas dalam kaitannyadengan
pembelajaran pemrosesan informasi:
 Melakukan tindakan untuk menarik perhatian peserta didik
 Memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran dan topik yang akandibahas
 Merangsang peserta didik untuk memulai aktivitas pembelajaran
 Menyampaikan isi pembelajaran sesuai dengan topik yang telah dirancang
 Memberikan bimbingan bagi aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
Memberikan penguatan pada perilaku pembelajaran
 Memberikan feedback terhadap perilaku yang ditunjukkan peserta didik
Melaksanakan penilaian proses dan hasil
 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya danmenjawab berdasarkan

C. Model Personal (Personal Models)


Model personal menekankan pada pengembangan konsep diri setiapindividu. Hal ini meliputi
pengembangan proses individu dan membangunserta mengorganisasikan dirinya sendiri. Model
ini memfokuskan pada konsepdiri yang kuat dan realistis untuk membantu membangun
hubungan yangproduktif dengan orang lain dan lingungannya.Model ini bertitik tolak dari teori
Humanistik, yaitu berorientasi padapengembangan individu. Perhatian utamanya pada
emosional peserta didikdalam mengembangkan hubungan yang produktif dengan
lingkungannya.Model ini menjadikan pribadi peserta didik mampu membentuk
hubunganharmonis serta mampu memproses informasi secara efektif. Tokoh humanistikadalah
Abraham Maslow (1962), R. Rogers, C. Buhler dan Arthur Comb. Menurut teori ini, guru harus
berupaya menciptakan kondisi kelas yangkondusif, agar peserta didik merasa bebas dalam
belajar mengembangkandirinya baik emosional maupun intelektual. Teori humanistik timbul
sebagaicara untuk memanusiakan manusia. Pada teori humanistik ini, pendidikseharusnya
berperan sebagai pendorong bukan menahan sensitivitas pesertadidik terhadap perasaannya.
Implikasi teori ini dalam pendidikan adalahsebagai berikut.
a. Bertingkah laku dan belajar adalah hasil pengamatan.
b. Tingkah laku yang ada dapat dilaksanakan sekarang (learning to do).
c. Semua individu memiliki dorongan dasar terhadap aktualisasi diri.
Empat Model Joyce and Weil
d. Sebagian besar tingkah laku individu adalah hasil dari konsepsinyasendiri.
e. Mengajar adalah bukan hal penting, tapi belajar bagi peserta didik adalahsangat penting.
f. Mengajar adalah membantu individu untuk mengembangkan suatuhubungan yang produktif
dengan lingkungannya dan memandang dirinyasebagai pribadi yang cakap.

D. Model Modifikasi Tingkah Laku (Behavioral)


Model behavioral menekankan pada perubahan perilaku yang tampakdari peserta didik
sehingga konsisten dengan konsep dirinya. Sebagai bagiandari teori stimulus-respon. Model
behaviorial menekankan bahwa tugas-tugasharus diberikan dalam suatu rangkaian yang kecil,
berurutan danmengandung perilaku tertentu.Model ini bertitik tolak dari teori belajar
behavioristik, yaitu bertujuanmengembangkan sistem yang efisien untuk mengurutkan tugas-
tugas belajardan membentuk tingkah laku dengan cara memanipulasi
penguatan(reinforcement). Model ini lebih menekankan pada aspek perubahan
perilakupsikologis dan perilaku yang tidak dapat diamati. Karakteristik model iniadalah
penjabaran tugas-tugas yang harus dipelajari peserta didik lebih efisiendan
berurutan.Implementasi dari model modifikasi tingkah laku ini adalah meningkatkanketelitian
pengucapan pada anak. Guru selalu perhatian terhadap tingkah lakubelajar peserta didik.
Modifikasi tingkah laku anak yang kemampuanbelajarnya rendah dengan reward, sebagai
reinforcement pendukung.Penerapan prinsip pembelajaran individual dalam pembelajaran
klasikal.

Anda mungkin juga menyukai