Anda di halaman 1dari 16

INOVASI PENDIDIKAN

Pola dan Ciri Pembelajaran


Model Pembelajaran Berdasarkan Teori

Dosen Pengampu Mahasiswa


Dr. Ristiana Dyah Purwandari, S.Si., M.Si Rahul Sukur Putra P.
2320110034
Pola Pembelajaran

Maimun (2017) berpendapat bahwa pola adalah suatu sistem, cara kerja, maupun
bentuk dari suatu kegiatan yang dilaksanakan.
Kurniasari (2015) bahwa pola adalah suatu model, sistem maupun cara kerja.

Pola merupakan suatu model atau sistem


dan cara kerja yang digunakan untuk mendeskripsikan
sebuah permasalahan yang memiliki ciri-ciri sebagai
pembeda.
Pola Pembelajaran
Pembelajaran dari sudut pandang teori kognitif, didefinisikan sebagai proses belajar yang
dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam mengontruksi pengetahuan baru sebagai upaya peningkatan penguasaan
materi yang baik terhadap materi pelajaran. Berdasarkan pengertian ini, pembelajaran dapat
dikatakan sebagai upaya guru untuk memberikan stimulus, arahan dan dorongan kepada siswa agar
terjadi proses belajar (Yunus, 2014).

Pola pembelajaran adalah seperangkat prosedur yang


sistematis sebagai perancang bagi para guru untuk mencapai tujuan
belajar. suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistemik, yang
bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan
peserta didik, sumber belajar dan lingkungan untuk menciptakan
suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar
peserta didik, baik di kelas maupun diluar kelas, dihadiri guru secara
fisik atau tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan.
Empat Pola Pembelajaran Menurut Barry Morris

Pola Pembelajaran Tradisional 1


Karakteristik Pembelajaran

Membelajarkan siswa melalui kegiatan pembelajaran .

Proses pembelajaran tetap dapat terus berlangsung di mana saja .

Pembelajaran mengarah pada tercapainya tujuan pembelajaran.


Ciri-Ciri
Model Pembelaran

1. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model berpikir


induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif

2. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas,


misalnya model synectic dirancang untuk memperbaiki kreativitas dalam
materi mengarang.

3. Memiliki bagian–bagian model yang dinamakan: (a) urutan langkah–langkah


pembelajaran , (b) adanya prinsip–prinsip reaksi, (c) sistem sosial, dan (d) sistem
pendukung.
Ciri-Ciri
Model Pembelaran

4. Membuat persipan mengajar (desain instruksional) dengan


pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.

5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.


Dampak tersebut meliputi : (a) dampak pembelajaran, yaitu hasil
belajar yang dapat diukur, (b) dampak pengiring, yaitu hasil
belajar jangka panjang.
MODEL PEMBELAJARAN
BERDASARKAN TEORI
MODEL INTERAKSI SOSIAL

Model ini didasari oleh teori belajar Gestalt (field theory). Model interaksi
sosial menitikberatkan hubungan yang harmonis antara individu dengan masyarakat.
Pokok pandang Gestlat adalah objek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai
suatu keseluruhan yang terorganisasikan. Makna suatu ojek / peristiwa adalah terletak
pada keseluruhan bentuk (gestalt) dan bukan bagian-bagiannya. Pembelajaran akan
lebih bermakna bila materi diberikan secara utuh, bukan bagian-bagian.
Model Interaksi sosial ini mencakup strategi pembelajaran

1) Kerja Kelompok, bertujuan mengembangkan keterampilan berperan serta dalam proses


bermasyarakat dengan cara mengembangkan hubungan interpersonal dan discovery
skills dalam bidang akademik.
2) Pertemuan Kelas, bertujuan mengembangkan pemahaman, mengenal diri sendiri dan
rasa tanggung jawab, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap kelompok.
3) Pemecahan Masalah Sosial atau Sosial Inquiry, bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah-masalah sosial dengan cara berpikir logis
4) Bermain Peran, bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa menemukan
nilai-nilai sosial dan pribadi melalui situasi tiruan.
5) Simulasi Sosial, bertujuan untuk membantu siswa mengalami berbagai kenyataan sosial
serta menguji reaksi mereka
MODEL
PEMROSESAN INFORMASI

Model ini berdasarkan teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi pada
kemampuan siswa memproses informasi yang dapat memperbaiki kemampuannnya.
Pemrosesan informasi merujuk pada cara mengumpulkan/menerima stimulasi dari
lingkungan: mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep dan
menggunakan simbol verbal dan visual. Teori pemrosesan informasi/kognitif dipelopori
oleh Robert Gagne (1985) yang terdiri dari delapan fase proses pembelajaran yaitu:
Motivasi, Pemahaman, Pemerolehan, Penahanan, Ingatan Kembali, Generalisasi, Perlakuan,
Umpan Balik.
• Model Proses Informasi ini meliputi beberapa strategi pembelajaran diantaranya:

1) Mengajar Induktif, yaitu untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan membentuk teori.

2) Latihan Inquiry, yaitu untuk mencari dan menemukan informasi yang memang diperlukan.

3) Inquiry Keilmuan, bertujuan untuk mengajarkan sistem penelitian dalam disiplin ilmu, dan
diharapkan akan memperoleh pengalaman dalam domain – domain disiplin ilmu lainnya.

4) Pembentukan Konsep, bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir induktif,


mengembangkan konsep dan kemampuan analisis.

5) Model Pengembangan, bertujuan untuk mengembangkan intelegensi umum, terutama logis,


aspek sosial dan moral.

6) Advanced Organizer Model, bertujuan untuk mengembangkan kemampuan memproses


informasi yang efisien untuk menyerap dan menghubungkan satuan ilmu pengetahuan secara
bermakna.
MODEL PERSONAL

• Model ini bertitik tolak dari teori Humanistik yaitu berorientasi


terhadap pengembangan diri individu dan perkembangan kelakuan.
Tokoh humanistik adalah Abraham Maslow (1962),
R.Rogers,C.Buhler dan Arthur Comb. Menurut teori ini , guru harus
berupaya menciptakan kondisi kelas yang kondusif, agar siswa merasa
bebas dalam belajar dan mengembangkan dirinya, baik emosional
maupun intelektual. Teori humanistik timbul sebagai gerakan
memanusiakan manusia. Pada teori humanistik ini, pendidik
seharusnya berperan sebagai pendorong, bukan menahan sensitifitas
siswa terhadap perasaannya
Model pembelajaran personal ini meliputi strategi pembelajaran :

1) Pembelajaran non-direktif, bertujuan untuk membentuk kemampuan


dan perkembangan pribadi (kesadaran diri, pemahaman dan konsep
diri);

2) Latihan kesadaran, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan


interpersonal atau kepedulian siswa;

3) Sintetik, untuk mengembangkan kreatifitas pribadi dan memecahkan


masalah secara kreatif;

4) Sistem konseptual, untuk meningkatkan kompleksitas dasar pribadi


yang luwes.
MODEL
MODIFIKASI TINGKAH LAKU

Model ini bertitik tolak dari teori belajar behavioristik yaitu bertujuan mengembangkan
sistem yang efisien untuk mengurutkan tugas-tugas belajar dan membentuk tingkah laku dengan
cara memanipulasi penguatan (reinforcement). Model ini lebih menekankan pada aspek perubahan
perilaku psikologis dan perilaku yang tidak dapat diamati. Karakteristik model ini adalah dalam hal
penjabaran tugas-tugas yang harus dipelajari siswa lebih efisien dan berurutan.

Ada empat fase dalam model modifikasi tingkah laku ini , yaitu : 1) Fase mesin pembelajaran
(CAI dan CBI); 2) Penggunaan media; 3) Pengajaran berprograma (linear dan branching); 4)
Operant conditioning dan operant reinforcement.

Anda mungkin juga menyukai