Teori Belajar
Ketika belajar pasti ada yang namanya teori belajar. Teori belajar dapat
memudahkan guru atau pendidik untuk menyampaikan materi kepada siswa. Tetapi, ada
beberapa guru atau cenderung lebih suka menyampaikan suatu informasi berdasarkan
pengalaman saat belajar. Artinya bahwa dari beberapa kasus yang ditemukan, guru
sudah menemukan caranya sendiri untuk menyampaikan suatu informasi kepa siswa
tanpa harus mengetahui teori belajar. Pada dasarnya teori belajar sangatlah banyak,
tetapi teori belajar yang sering digunkan oleh guru atau pendidik ada empat, yaitu teori
belajar behavioristik, teori belajar konstruktivisme, teori belajar kognitivisme, dan teori
belajar humanistik.
1) Teori behavioristik
1
Dr. Muhammad Hasan, S Pd., M.Pd., dkk, Teori-Teori Belajar, (Sukoharjo: Tahta Media Group, 2021), h. 121.
menjelaskan, menggambarkan, dan mendeskripsikan hasil belajar Setelah
pembelajaran berlangsung.2
2) Teori Konstruktivisme
3) Teori Kognitivisme
4) Teori Humanistik
4
Yenny Suzana dan Imam Jayanto, TEORI BELAJAR & PEMBELAJARAN, (Malang: Literasi Nusantara, 2021),
cet. 1, h. 62-63.
belajar lainnya.5 Aplikasi teori humanistik dalam pembelajaran adalah guru lebih
mengarahkan siswa untuk berpikir induktif, mementingkan pengalaman, serta
membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar (dalam hal ini
guru berperan sebagai fasilitator). Hal ini diterapkan melalui kegiatan diskusi,
membahas materi secara berkelompok. Pembelajaran berdasarkan teori humanistik
ini cocok untuk diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat
pembentukan kepribadian, hati nurani perubahan sikap dan analisis terhadap
fenomena sosial. indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang
bergairah berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir perilaku dan
sikap atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, Berani
tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara
bertanggung jawab tanpa mengurangi hak hak orang lain atau melanggar aturan,
norma, disiplin atau etika yang berlaku.6 Selain itu, salah satu ide penting dalam teori
belajar humanistik yaitu siswa harus mampu untuk mengarahkan dirinya sendiri
dalam kegiatan belajar sehingga siswa mengetahui apa yang dipelajarinya serta tahu
seberapa besar siswa tersebut dapat memahaminya. Siswa belajar dapat mengetahui
dimana kapan dan dimana mereka akan belajar. Oleh karena itu, siswa diharapkan
mendapat manfaat dan kegunaan dari hasil belajar bagi dirinya.7
c. Ciri-ciri Belajar
Yang dimaksud dengan ciri-ciri belajar adalah sifat atau keadaan yang khas dimiliki
oleh perbuatan belajar titik Dengan demikian ciri-ciri belajar ini akan membedakannya
dengan perbuatan yang bukan belajar titik Beberapa ciri belajar yang perlu di
kemukakan adalah:
1) Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan titik tujuan dipakai sebagai
arah kegiatan dan sekaligus sebagai tolak ukur keberhasilan belajar .
2) Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan kepada orang lain.
Jadi belajar bersifat Individual.
5
Ibid., Yenny Suzana dan Imam Jayanto, h. 116.
6
Ibid., Yenny Suzana dan Imam Jayanto, 118-119.
7
Ibid., Yenny Suzana dan Imam Jayanto, 120.
3) Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan titik berarti
individu harus aktif bila dihadapkan pada suatu lingkungan tertentu titik aktifan ini
dapat terwujud karena Individu memiliki berbagai potensi untuk belajar. Misalnya
perhatian minat pikiran emosi motivasi dan lain-lain.
4) Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar titik
Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif afektif
dan psikomotor yang terpisahkan satu dengan yang lain.8
8
Dra. Sri Narti, M. Pd., KUMPULAN CONTOH LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN BIMBINGAN
KONSELING (PTBK), (Yogyakarta: Deepublish, 2019), h. 222.
a) Pengertian Segi Banyak
Segi banyak adalah bangun datar tertutup yang dibentuk oleh titik-titik dan
dibatasi oleh gari-garis lurus. Titik-titik tersebut disebut titik sudut. Garis-garis
tersebut dinamakan sisi. Banyak sudut pada segi banyak sama dengan banyak sisi
pada segi banyak. Setiap jenis segi banyak diberi nama sesuai dengan banyak
sisinya.
Contoh:
B c
A
a) Segi banyak A mempunyai 3 sisi dan 3 sudut. Segi banyak tersebut dinamakan
segitiga.
b) Segi banyak B mempunyai 4 sisi dan 4 sudut. Segi banyak tersebut dinamakan
segi empat.
c) Segi banyak C mempunyai 5 sisi dan 5 sudut. Segi banyak tersebut dinamakan
segi lima.9
Segi banyak beraturan adalah segi banyak yang mempunyai sisi sama panjang
dan sudut sama besar.
Contoh:
9
Tim Tunas Karya Guru Rumiyati, Pasti Bisa Matematika untuk SD/MI kelas IV, (Bandung: Duta, 2017), h. 57.
- Segi enam Q mempunyai 6 sisi sama panjang dan
sudut sama besar. Segi enam Q adalah segi banyak
Q
beraturan.
- Mempunyai simetri putar yang sama banyaknya sama dengan banyak sisi.
Contoh:
- Mempunyai simetri putar yang sama banyaknya sama dengan banyak sisi.
Contoh:
Segi banyak tidak beraturan adalah segi banyak yang mempunyai sisi tidak
sama panjang dan sudut tidak sama besar.
Contoh:
10
Ibid., Tim Tunas Karya Guru Rumiyati, h. 58-59.
R S
(1) Segi empat R mempunyai sisi yang tidak sama panjang dan sudut yang tidak
sama besar. Segi empat R adalah segi banyk yang tidak beraturan.
(2) Segi lima S mempunya sisi yang tidak sama panjang dan sudut yang tidak
sama besar. Segi lima S adalah segi banyak tidak beraturan.11
11
Ibid., Tim Tunas Karya Guru Rumiyati, h. 60.