Anda di halaman 1dari 3

UTS Teori Belajar dan Pembelajaran

Nama : Iqbal Sudisman


NIM : 1502619021
Dosen Pengampu : Marja, S.Pd., M.Pd.

Empat teori belajar (Behaviorisme, Kognitivisme, Humanisme dan Konstruksionisme).

1. Deskripsikan perbedaan dari empat teori belajar tersebut !


 Behaviorisme
Teori Behavioristik adalah teori yang mempelajari perilaku manusia.
Perspektif behavioral berfokus pada peran dari belajar dalam menjelaskan
tingkah laku manusia dan terjadi melalui rangsangan berdasarkan (stimulus)
yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respons) hukum-hukum
mekanistik.
 Kognitivisme
Teori belajar kognitivistik lebih mementingkan proses belajar dari pada
hasil belajarnya. Berdasarkan teori belajar kognitivistik, belajar adalah
perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku
yang dapat diamati dan dapat diukur.
 Humanisme
Teori humanistik dapat dikatakan sifarnya paling abstrak di antara
teori-teori belajar lainnya. Artinya, lebih mendekati dunia filsafat daripada
dunia pendidikan. Teori ini lebih banyak membahas tentang pendidikan dan
proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini
lebih tertarik pada gagasan tentang belajar dalam bentuknya yang paling ideal
daripada belajar seperti apa yang biasa diamati dalam dunia keseharian. Teori
humanistik bersifat eklektik, artinya teori apapun dapat dimanfaatkan asal
tujuannya untuk memanusiakan manusia (mencapai aktualisasi diri) dapat
tercapai.
 Konstruksionisme
Teori konstruktivistik memahami belajar sebagai proses pembentukan
pengetahuan oleh si belajar itu sendiri. Glaserfeld, Bettencourt (1989) dan
Matthews (1994) menyatakan bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang
merupakan hasil konstruksi orang itu sendiri. Dalam teori konstruktivistik,
pengetahuan dipahami sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh
seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya
pemahaman-pemahaman baru.
2. Berikanlah contoh penerapannya dalam pembelajaran !
 Behaviorisme
Teori belahar behaviorisme menekankan terbentuknya perilaku terlihat
sebagai hasil belajar, dapat di implementasikan dengan cara pemberian tugas
dengan inidikasi masalah lalu di tentukan rumusan masalah dari indikasi
tertera.
 Kognitivisme
Karena teori ini lebih mementingkan proses  daripada hasil belajar di mana
dengan begitu teori ini memberikan proses  pembelajaran yang lebih luas.
contoh dari penerapan dalam  pembelajaran yang bisa diambil sebagai
berikut: 
 Guru membantu para siswa untuk bisa berinteraksi dengan lingkungan 
sebaik-baiknya.  
 Memberikan peluang kepada siswa untuk saling berinteraksi atau 
berdiskusi. Di aman siswa akan mampu menemukan sebuah masalah 
dan mencari sendiri pemecahan masalah tersebut.
 Guru menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik 
serta memberi ruang bagi mereka untuk saling bicara serta diskusi
dengan teman temannya. 
 Humanisme
Guru hanya berperan sebagai fasilitator yang berupaya menciptakan kondisi
yang  mendukung yaitu empati, penghargaan dan umpan balik positif.
Menurut pandangan teori  humanistic pendidik dituntut tidak hanya
melakukan kajian bagaimana dapat mengajar  dengan baik, tetapi harus
melakukan kajian yang intensif dan komprehensif untuk  menjawab
pertanyaan bagaimana agar peserta didik dapat belajar dengan baik.
Sementara  peserta didik diarahkan untuk memiliki kemampuan berfikir
induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan peserta
didik secara aktif dalam proses  belajar.
 Konstruksionisme
Guru tidak mendominasi kegiatan pembelajaran. Pendidik hanya berperan 
sebagai fasilitator, motivator dan mediator dalam pembelajaran. Pendidik
yang  menerapkan teori konstruktivistik mengakui, menghargai dorongan diri,
bahkan  memberikan motivasi kepada peserta didik agar mampu
mengkonstruksi pengetahuannya  sendiri secara optimal melalui proses
interaksi dalam jaringan sosial yang unik, yang  terbentuk baik dalam budaya
kelas maupun di luar kelas. Sementara peserta didik,  diposisikan sebagai
subyek yang aktif yang arahkan untuk mampu membangun sendiri 
pengtahuannya, mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan merupakan
proses  menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berfikir yang
telah ada dan  dimilikinya. Tugas guru dalam proses pembelajaran sama
dengan tugas dalam teori  kognitif.
3. Bilamanakah empat teori belajar dapat dipadukan dalam pembelajaran yang
bermakna?
Keempat teori pembelajaran tersebut dapat dipadukan dalam pembelajaran yang 
bermakna apabila bisa saling melengkapi kekurangan pada masing-masing teori.  Karena,
tentunya setiap teori memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Jadi,  peran atau manfaat
dari keempat teori pembelajaran tersebut jika dipadupadankan  dalam pembelajaran akan
menghasillkan proses dan hasil pembelajaran yang saling  melengkapi kekurangan sehingga
menjadi sebuah kelebihan dan saling memadukan  kelebihan sehingga menghasilkan hasil
maksimal. Dari keempat teori ini pada intinya  menginginkan untuk menekankan pada proses
dan hasil. Jadi akan menjadi perpaduan  sempurna jika dipadupadankan dalam proses
pembelajaran. Karena siswa tidak hanya  belajar dari satu sumber saja seperti mendengar apa
yang dijelaskan guru melainkan  belajar dari berbagai sumber entah dari yang diberikan guru,
dari dirinya sendiri, atau  bahkan dari pengalamannya.

Anda mungkin juga menyukai