Anda di halaman 1dari 11

Konsep

pembelajaran
teori di kelas
Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku dan
pola pikir yang dialami oleh seseorang, misalnya dari
sesuatu hal yang tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tau
menjadi tau.
Belajar merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia
yang penting, dalam upaya mempertahankan hidup dan
mengembangkan diri. Melalui belajar seseorang dapat
memahami sesuatu konsep yang baru, dan atau mengalami
perubahan tingkah laku, sikap, dan ketrampilan.

2
Secara umum, terdapat empat macam teori
belajar yang sudah dikenal, yakni: Deskriptif dan
Perspektif, teori belajar behavioristik, teori
belajar kognitif, humanistik dan teori belajar
konstruktivistik.
1. TEORI BELAJAR
DESKRIPTIF DAN
PERSPEKTIF
Reigeluth , mengemukakan bahwa teori perspektif adalah goal oriented
sedangkan teori deskriptif adalah goal free. Maksudnya adalah bahwa teori
pembelajaran perspektif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan
teori belajar deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil

Contoh: teori belajar deskriptif, Jika membuat rangkuman buku teks yang
dibaca, maka referensi terhadap isi buku teks itu akan lebih baik.
✗ Contoh: teori belajar preskriptif agar dapat mengingat isi buku teks yang
di baca secara lebih baik, maka bacalah

4
2. Teori belajar bahavioristik
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara
stimulus (rangsangan) dan respon (tanggapan). Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan
yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil
interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan
perubahan pada tingkah lakunya.

Inti dari teori belajar behavioristik, adalah:


Belajar adalah perubahan tingkah laku.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia telah mampu menunjukkan perubahan tingkah laku.
Pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran yang berupa respon.
Sesuatu yang terjadi diantara stimulus dan respon tidak dianggap penting sebab tidak bisa diukur dan
diamati.
Yang bisa di amati dan diukur hanya stimulus dan respon.
Penguatan adalah faktor penting dalam belajar.

5
3. TEORI BELAJAR
KONGNITIF
Teori ini lebih menekankan proses belajar dari pada hasil belajar. Bagi pengalaman kognitivistik belajar tidak
sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon. Teori belajar kongnitif menjelaskan belajar dengan
memfokuskan pada perubahan proses mental dan struktur yang terjadi sebagai hasil dari upaya untuk
memahami dunia. Teori belajar kognitif didasarkan pada empat prinsip dasar:

Pembelajar aktif dalam upaya untuk memahami pengalaman.

 Pemahaman bahwa pelajar mengembangkan tergantung pada apa yang telah mereka ketahui.

Belajar membangun pemahaman dari pada catatan.

Belajar adalah perubahan dalam struktur mental seseorang.

6
4. Teori belajar humanistik
Teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Peserta didik dalam proses belajarnya harus berusaha
agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar
ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut
pandang pengamatnya.

Beberapa prinsip Teori belajar Humanistik:


 Manusia mempunyai belajar alami
 Belajar signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempuyai relevansi
dengan maksud tertentu
 Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.

7
 Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan bila
ancaman itu kecil
 Bila bancaman itu rendah terdapat pangalaman peserta didik dalam
memperoleh cara.
 Belajar yang bermakna diperoleh jika peserta didik melakukannya
 Belajar lancar jika peserta didik dilibatkan dalam proses belajar
 Belajar yang melibatkan peserta didik seutuhnya dapat memberi
hasil yang mendalam Kepercayaan pada diri pada peserta didik
ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas diri Belajar sosial
adalah belajar mengenai proses belajar

8
5. Teori belajar konstruktivitas
Pembelajaran konstruktivistik adalah pembelajaran yang lebih menekankan pada proses dan kebebasan
dalam menggali pengetahuan serta upaya dalam mengkonstruksi pengalaman.

Tujuan teori belajar kontruktivisme adalah:


 Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengejukan pertanyaan dan mencari sendiri
pertanyaannya.
 Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap.
Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.
Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.

9
Secara garis besar, prinsip-prinsip Konstruktivisme yang diterapkan dalam belajar mengajar
adalah:

 Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri


 Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya dengan keaktifan
murid sendiri untuk menalar
 Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep
ilmiah
 Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan
lancar. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa
 Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan. Mencari dan
menilai pendapat siswa
 Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.

10
Thanks!

11

Anda mungkin juga menyukai