Anda di halaman 1dari 50

MATERI KULIAH

PROMOSI KESEHATAN
TOPIK : TEORI DAN BELAJAR

DOSEN :
H. YAYAN SOPYANDI, S.Kep.Ners.M.Kes

II
PENDAHULUAN

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan


oleh individu untuk suatu perubahan sikap dan prilaku
dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memilki sikap
menjadi bersikap benar, dari tidak terampil menjadi
terampil.
RUANG LINGKUP BELAJAR

A. Pengertian Belajar
► Lindgren “ Belajar sebagai proses perubahan
tingkah laku yang relative permanen dan
perubahan tersebut disebabkan adanya interaksi
individu yang bersangkutan dengan
lingkungannya.
RUANG LINGKUP BELAJAR

► Heinich (1999) “ Belajar adalah proses aktivitas


pengembangan pengetahuan, keterampilan atau sikap
sebagai interaksi seseorang dengan informasi dan
lingkungannya sehingga dalam proses belajar
diperlakukan pemilihan, penyusunan dan
penyampaian informasi yang sesuai.
RUANG LINGKUP BELAJAR

► Gagne & Briggs (2008) “ Belajar adalah hasil


pasangan stimulus dan rsepon yang kemudian
diadakan penguatan Kembali yang terus menenrus
► Belajar setiap orang dapat dilakukan dengan cara
berbeda yaitu dengan cara melihat, menemukan dan
meniru.
► Karena dengan belajar seseorang akan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan dalam dirinya
RUANG LINGKUP BELAJAR
B. Hakikat Belajar
Proses belajar terdiri dari 3 tahap yaitu
1. Tahap informasi : proses penjelasan, penguraian
dan pengarahan mengenai struktur pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
2. Tahap Transformasi : prosses peralihan atau
pemindahan struktur tadi ke dalam diri peserta didik.
3. Tahap evaluasi : Menilai hasil proses belajar
TEORI – TEORI BELAJAR
A. Teori Behavioristik

Teori Behavioristik adalah sebuah teori yang dikemukakan


oleh Gage, Gagne dan berliner tentang perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman, teori ini menekankan pada
terbentuknya prilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori
ini mendudukan orang yang belajar sebagai individu yang pasif.
Munculnya prilaku semakin kuat bila diberikan penguatan dan
akan menghilang bila dikenai hukuman
TEORI – TEORI BELAJAR

1. Prinsip – prinsip dalam teori behavioristik


a. Adanya Perubahan prilaku, apabila seseorang
berubah prilakunya menunjukan
seseorang sudah belajar
b. Adanya Stimulus dan respon
c. Adanya penguatan, bisa positif dan negarif
TEORI – TEORI BELAJAR

2. Tokoh – tokoh aliran behaviorisme


a. Edward Lee Torndike
Bahwa belajar merupakan respon interaksi
antara stimulus dan respon
b. Jhon waston ( Stimulus dan respon)
c. Edwin Guthire : Hukuman merupakan peran
penting dalam belajar.
d. Burrhus Federic Skiner
TEORI – TEORI BELAJAR
3. Hukum pada teori belajar behavioristik
a. Hukum kesiapan
Kegiatan belajar akan memberikan hasil yang
diinginkan jika ada kesiapan, baik peserta atau
pengajar
b. Hukum efek
Efek yang dirasakan peserta didik setelah belajar
akan memotivasi dirinya untuk terus belajar
TEORI – TEORI BELAJAR

c. Hukum Latihan
Bahwa semakin banyak latihan, semakin besar
peluang untuk berhasil, artinya peserta didik
dibiasakan untuk latihan secara kontinu dan
terukur
d. Hukum Sikap
Sikap terbentuk setelah melakukan pembelajaran,
perubahan sikap dipengaruhi oleh pembelajaran
TEORI – TEORI BELAJAR
4. Ciri – ciri teori belajar behavioristik
a. Mengutamakan lingkungan
b. Hasil pembelajaran fokus pada terbetuknya
prilaku
c. Mementingkan pembentukan reaksi atau respon
d. Bersifat mekanistis atau dilakukan dengan
mekanis tertentu
e. Menganggap latihan itu adalah hal yang penting
dalam proses pembelajaran
TEORI – TEORI BELAJAR

5. Contoh teori belajar behavioristik


a. Pengajar menyusun materi atau hahan ajar secara
lengkap, mulai materi sederhana sampai
kompleks.
b. Selama mengajar, pengajar lebih banyak memberikan
contoh berupa intruksi.
c. Pengajar lebih aktif memberikan latihan agar
terbentuk kebiasaan
TEORI – TEORI BELAJAR

B. Teori Kognitivisme
1. Teori Belajar kognitif
Kognitif berasal dari kata cognition yang
memiliki persamaan dengan knowing yang
berarti mengetahui.
TEORI – TEORI BELAJAR

Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang ingin


menekankan kemampuan berpikir lebih kompleks
serta melakukan pemecahan masalah dibandingkan
dengan hanya sekedar menguasai pengetahuan umum
lewat hapalan atau latihan saja.
TEORI – TEORI BELAJAR

a. Teori Gestalt dari Wertheimer


Wertheimer mengemukakan dalam bukunya yang
berjudul “ Investigation Of Gesalt Theory “ yaitu
- Hukum kedekatan ( Law Of Proximity)
- Hukum Ketertutupan ( Law Of Closure)
- Hukum kesamaan ( Law of Equivalence)
TEORI – TEORI BELAJAR

b. Teori Schemata Piaget


Dalam bidang psikologi dikenal suatu teori
mengenai struktur kognitif, menurut Piaget pikiran
manusia mempunyai struktur yang disebut skema atau
sering disebut struktur kognitif, dengan menggunakan
skema seseorang dapat beradaftasi dan
mengkoordinasi lingkungan sehingga terbentuk
skema yang baru.
TEORI – TEORI BELAJAR

Pengertian skema manurut istilah psikologi adalah


- Skema suatu peta kognitif yang terdiri dari
atas sejumlah ide yang tersusun rapi
- Skema sebagai kerangka referensi untuk merekam
berbagai peristiwa atau data.
- Skema sebagai suatu model
- Skema sebagai suatu kerangka referensi yang terdiri
atas responns-respons yang pernah diberikan.
TEORI – TEORI BELAJAR

c. Teori belajar Bandura


Bandura berpendapat manusia dapat berpikir dan
mengatur tingkah lakunya sendiri. Dalam teori ini
orang dan lingkungan saling mempengaruhi , Bandura
mempercayai bahwa model akan mempunyai pengaruh
yang paling efektif apabila mereka dianggap atau
dilihat sebagai orang yang mempunyai kehormatan,
kemampuan, kekuatan.
TEORI – TEORI BELAJAR

2. Ciri belajar Kognitif


- Memusatkan perhatian pada berpikir atau proses
mental peserta didik, tidak sekedar pada hasilnya.
Disamping kebenaran jawaban peserta didik,
pendidik harus memahami proses yang digunakan
peserta didik sehingga sampai pada jawaban
tersebut
TEORI – TEORI BELAJAR

- Mengutamakan peran peserta didik dalam


berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam
kegiatan belajar.
- Memaklumi akan adanya perbedaan individual
dalam hal kemajuan perkembangan , melalui
pembentukan kelompok kecil
TEORI – TEORI BELAJAR

3. Prinsip – prinsip belajar kognitivisme


- Peserta didik akan lebih mampu mengingat dan
memhami sesuatu apabila pelajaran tersebut
disusun berdasarkan pola dan logika tertentu
- Penyusunan materi pelajaran harus yang sifatnya
sederhana ke materi yang sifatnya lebih rumit
- Belajar dengan memahami akan lebih baik
dibanding menghapal
TEORI – TEORI BELAJAR

4. Jenis Pengetahuan Kognitif


Unsur penting dalam proses pembelajaran kognitif
adalah pengetahuan yang dimilki individu itu sendiri
sesuai dengan situasi belajarnya.
Jenis – jenis pengetahuan kognitif adalah :
- Pengetahuan dekalaratif
Pengetahuan yang dapat dinyatakan dalam bentuk
kata atau pengetahuan konseptual.
TEORI – TEORI BELAJAR

- Pengetahuan prosedural
Pengetahuan tetang langkah – langkah atau proses –
proses yang harus dilakukan atau pengetahuan
tentang bagaimana untuk melakukan sesuatu.
- Pengetahuan Kondisional
Pengetahuan ini menentukan kapan penggunaan
konsep dan prosedur yang tepat dalam pemecahan
masalah
TEORI – TEORI BELAJAR

C. Teori Kontruktivisme
Kontruksi berarti membangun, Konturktivisme
adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup
yang berbudaya modern. Pembelajaran kontekstual
yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia
demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas dan tidak datang tiba – tiba.
TEORI – TEORI BELAJAR

Dengan teori kontruktivisme peserta didik dapat


berpikir untuk menyelasaikan masalah, mencari ide
dan mambuat keputusan. Peserta didik akan lebih
paham karena mereka terlibat langsung dalam
membina pengetahuan baru, mereka akan lebih paham
dan mampu mengapilikasikannya dalam semua
situasi.
TEORI – TEORI BELAJAR

Kontruktivisme adalah teori belajar yang mengusung


pembangunan kompetensi, pengetahuan atau
keterampilan secara mandiri oleh peserta didik yang
difasilitasi oleh pendidik.
TEORI – TEORI BELAJAR

Tujuan teori kontruktivisme adalah


- Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan dan mencari solusi.
- Membantu peserta didik untuk mengembangkan
pengertian pemahaman konsep secara lengkap.
 Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
menjadi pemikir yang mandiri.
TEORI – TEORI BELAJAR

Ciri – Ciri pembelajaran kontrukstivisme


1. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
terlibat dalam dunia sebenarnya
2. Menggalakan ide / gagasan yang dimulai oleh
peserta didik dan menggunakannya sebagai
panduan merancang pengajaran.
3. Menyokong pembelajaran secara koperatif.
TEORI – TEORI BELAJAR

4. Menggalangkan dan menerima daya usaha peserta


didik
5. Menggalangkan peserta didik bertanya dan
berdialog dengan peserta didik lain dan pendidik.
6. Menganggap pembelajaran sebagai sutau proses
yang sama penting dengan hasil pembelajaran
7. Menggalangkan proses inkuiri peserta didik melalui
kajian dan eksperimen.
TEORI – TEORI BELAJAR

Karakteristik Pembelajaran Kontruktivisme


1. Peserta didik tidak dipandang sebagai sesuatu yang
pasif melainkan mempunyai tujuan
2. Belajar harus mempertimbangkan seoptimal
mungkin proses keterlibatan peserta didik
3. Pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar,
melainkan dikontruksi secara personal
TEORI – TEORI BELAJAR

4. Pembelajaran bukan transmisi pengetahuan,


melainkan melibatkan pengaturan situasi
lingkungan belajar.
5. Kurikulum bukan sekedar dipelajari, melainkan
seperangkat pembelajaran, materi dan sumber.
MATERI KULIAH
PROMOSI KESEHATAN
TOPIK : DOMAIN BELAJAR

DOSEN :
H. YAYAN SOPYANDI, S.Kep.Ners.M.Kes

III
DOMAIN BELAJAR

Domain belajar atau sebutan lainnya “ranah” atau


cakupan dalam proses belajar.
Domain belajar terbagi menjadi 3 bagan :
 Kognitif
 Afektif
 Psikomotor
DOMAIN BELAJAR
A. Kognitif
Kognitif adalah aktivitas mental dalam mengenal
dan mengetahui tentang dunia. Kognitif mencakup
semua aspek intelektual yang terdiri dari kemampuan
berpikir, menganalisa, evaluasi serta pemahaman.
Perkembangan manusia dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu :
kematangan fisik, pengalaman dengan obyek – obyek
fisik, pengalaman sosial dan ekuilibrasi. (dorongan
bawaan kearah keseimbangan)
DOMAIN BELAJAR

Kognitif meliputi 5 cakupan yaitu :


1. Knowledge, dengan pengetahuan maka akan
didapatkan sebuah fakta dan informasi baru.Contohnya
pasien mengetahui tentang penyakit yang dideritanya.
2. Comprehension, Pemahaman adalah kemampuan untuk
memahami materi yang dipelajari, Contoh pasien
menjelaskan secara spsesifik tentang obat yang
diberikannya.
DOMAIN BELAJAR

3. Aplication, Aplikasi atau penerapan mencakup


pengguna informasi yang baru diketahuinya untuk
diterapkan dalam situasi yang tepat, Contoh Pasien
dapat mengatur jadwal makannya setelah diberi
informasi oleh perawat.
4. Analysis, konsep analisys disini adalah mengaitkan
yang satu dengan yang lain dengan cara yang tepat
DOMAIN BELAJAR

5. Shyntesis, Pasien mampu menerapkan semua yang


dia dapat selama berada di ruamah sakit.
6. Evaluation, Pasien mampu menyadari kebutuhan
informasi kesehatan
DOMAIN BELAJAR

B. Afektif
Afektif terdiri dari prlaku, sikap,minat, konsep,
tanggung jawab, serta pengendalian diri, dan
pembentukan karakter seseorang.
Domain pembelajaran afektif mencakup :
1. Receiving
Pada tingkat receiving peserta didik memilki
keinginan memperhatikan sesuatu fenomena khusus
DOMAIN BELAJAR

Tugas pendidik mengarahkan perhatian peserta didik


pada fenomena yang menjadi pembelajaran. Misalnya
pendidik mengarahkan peserta didik agar senang
membaca buku, senang bekerja sama dan
sebagainya.Kesenangan ini akan menajadi kebiasaan
tentunya hal yang sifatnya positif.
DOMAIN BELAJAR

2. Responding
Pada tingkat ini peserta didik tidak saja
memperhatikan fenomena khsusus tetapi juga
bereaksi.
3. Valueing
Keinginan untuk meningkatkan sampai tingkat
komitmen. Hasil belajar ini berhubugan dengan
prilaku yang konsisten.
DOMAIN BELAJAR

4. Organizing
Hasil pembelajaran pada tingkat ini berupa
konseptuallisasi nilai atau organisasi sistem nilai
contohnya pengembangan Palsafah hidup
5. Characterizing
Tingkat ranah afektif yang tinggi, peserta didik
sampai pada waktu tertentu memilki gaya hidup,
dapat mengendalikan pribadinya, emosinya dan sosial
DOMAIN BELAJAR

Ada 5 karakteristik afektif yang terdiri dari :


 Sikap
 Minat
 Konsep diri
 Nilai
 Moral
DOMAIN BELAJAR

C. Psikomotor
Psikomotor terdiri dari praktik, fisik, keterampilan
serta motorik.
Cakupan Psikomotor terdiri dari :
1. Persepsi, pemahaman dimana keadaan yang
menyadari suatu obyek atau kualitas penggunaan
organ, merasakan adanya rangsangan sebagai
tanda untuk melakukan sesuatu
DOMAIN BELAJAR

Misalnya, setelah mendengarkan bunyi mobil


ambulance, orang tersebut akan menyetir mobilnya ke
tepi untuk menghindari kecelakaan.
2. Set, mengeset kesiapan otak untuk menjalankan
tindakan psikomotor, yang diset adalah mental, fisik
emosi, contoh seseorang menggunakan penilaian
tertentu untuk menentukan cara terbaik melakukan
tindakan motorik, seseorang bangun dari kursi roda.
DOMAIN BELAJAR

3. Respon terbimbing, meniru tindakan seorang


pembimbing, contoh Pasien menyiapkan injeksi
insulin setelah memperhatikan perawat
mempraktekan dengan benar.
4. Mekanisme, tingkat prilaku yang paling tinggi
dimana seseorang telah memiliki kepercayaan diri
dalam melakukan prilaku.
DOMAIN BELAJAR

5. Adaptasi, terjadi bila seseorang mampu mengubah


respon motorik ketika muncul masalah yang tak
diduga, sebagai contoh, ketika perawat menyuntik,
munculnya darah dalam alat suntikan karena
aspirasi mengakibatkan perubahan cara memegang
alat suntik.
DOMAIN BELAJAR

6. Keaslian, merupakan aktivitas motorik yang paling


kompleks yang mencakup penciptaan pola gerakan
yang baru, seseorang bertindak berdasarkan
kemampuan dan keaslian keterampilan psikomotor
yang ada, contoh seorang perawat menggunakan
metode yang lain untuk penusukan vena pada
pasien yang mengalami pembengkakan tangan
DOMAIN BELAJAR

Semua domain belajar merupakan aspek yang harus


berjalan secara terintegrasi, adakalanya seseorang
hanya lahir atau sanggup menjalani salah satu dari
ketiganya ( Afektif, Kognitif dan Psikomotor) akan
tetapi berusaha seimbang adalah pilihan yang lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai