Anda di halaman 1dari 18

Modul 2

Pembelajaran di Sekolah Dasar


Tutor : Dr.NURMADIAH, M.Pd,MA
Anggota Kelompok 2 :

01 Dewi Pristiani

02 Devi Dewanti

03 Boy Aris Sinaga


Pembelajaran di Sekolah Dasar

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3

Pengertian Belajar Karakteristik Proses Karakteristik


Belajar dan Tahapan Pembelajaran di Sekolah
Perkembangan siswa SD Dasar
Kegiatan Belajar 1
Menurut definisi lama, belajar adalah menambah dan
Pengertian Belajar mengumpulkan pengetahuan sebanyak-banyaknya untuk
menjadi cerdas atau membentuk intelektual. Siswa lebih banyak
menghafal pengetahuan yang diberikan, bahkan hanya
mengingat-ingat semua pengetahuan yang dibacanya.

Menurut Ernest R Hilgard (1948) belajar merupakan proses


perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan dan
perubahan itu disebabkan karena ada dukungan dari lingkungan
yang positif yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif.
B. Hakikat Belajar

Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses, artinya dalam


belajar akan terjadi proses melihat, membuat, mengamati,
menyelesaikan masalah atau persoalan, menyimak, dan
latihan. Dalam proses belajar, guru harus dapat
membimbing dan memfasilitasi siswa supaya siswa dapat
melakukan proses-proses tersebut
4 pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar yaitu:
- Learning to know artinya belajar untuk mengetahui, yang
menjadi target dalam belajar adalh proses pemahaman.
- Learning to do artinya belajar untuk berbuat, yang menjadi
target dalam belajar adalah proses melakukan atau proses
berbuat
-Learning to live together artinya belajar untuk hidup
bersama, yang menjadi terget dalam belajar adalah siswa
memiliki kemampuan untuk hidup bersama atau mampu
hidup berkelompok.
- Learning to be artinya belajar untuk menjadi, yang menjadi
target dalam belajar adalah mengantarkan siswa menjadi
individu yang utuh sesuai dengan potensi, minat, bakat, dan
kemampuannya.
C. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL
BELAJAR
○ Faktor dari dalam diri siswa (intern) diantaranya adalah kecakapan,
minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan, kesehatan, serta
kebiasaan siswa.
○ Faktor dari luar diri siswa (ekstern) diantaranya ada lingkungan fisik dan
non fisik (suasana kelas dalam belajar yang riang gembira dan
menyenangkan), lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga,
program sekolah, guru, pelaksana pembelajaran, dan teman sekolah.
KEGIATAN BELAJAR 2 : KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR
DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN SISWA
SEKOLAH DASAR A

A. Karakteristik Proses Belajar di Sekolah Dasar

1. Proses Belajar Berdasarkan Teori dan Tipe Belajar


a. Teori Belajar
1. Teori Belajar Disiplin Mental
Z Karakteristik teori belajar ini menganut prinsip bahwa manusia memiliki
sejumlah daya mental seperti daya untuk mengamati, menanggapi, mengingat,
berpikir, dsb yang dapat dilatih dan didisiplinkan.
2. Teori Belajar Asosiasi
Teori belajar ini identik dengan teori behaviorisme yang biasa disebut S-R
Bond. Dalam teori ini, belajar lebih mengutamakan stimulus respons yang
membentuk kemampuan siswa secara spesifik dan terkontrol. Penguatan yang
dipakai berupa hukuman (punishment) dan ganjaran (reward).
C
3 hukum yang dikemukakan Edward L Thorndike:
• Hukum kesiapan (law of readiness) bahwa hubungan antara stimulus dengan respons akan
terbentuk apabila telah ada kesiapan pada syaraf individu.
• Hukum latihan atau pengulangan (law of excercise or repetition) bahwa hubungan stimulus
atau respon akan terbentuk apabila sering dilatih atau diulang-ulang.
• Hukum akibat (law of effect) bahwa hubungan antara stimulus dengan respons akan terjadi
jika adanya akibat yang menyenangkan.

Karakteristik teori belajar ini adalah:


• Menekankan perubahan tingkah laku yang diamati dan terukur
• Adanya ganjaran dan hukuman sebagai cara memperkuat perilaku
• Perencanaan mengajar sangat khusus
• Mengabaikan kemampuan berpikir siswa
Proses belajar yang menganut aliran ini dalam penerapannya memerlukan pengkondisian yang
mendalam dari guru, diantaranya:
● Proses belajar harus disiapkan secara sistematis dan terarah berdasarkan tujuan yang jelas
dan terukur
● Strategi belajar dipersiapkan lebih teliti
● Dalam proses belajar selalu dipersiapkan adanya pujian atau ganjaran
● Proses pembelajaran selalu diawali dengan stimulus-stimulus
● Aspek siswa (psikologis maupun intelektual) kurang diperhatikan.

3. Teori Insight
Menurut teori ini, belajar adalah mengubah pemahaman siswa. Belajar adalah suatu
proses yang bersifat eksploratif, imajinatif, dan kreatif. Belajar selalu di arahkan
untuk mengembangkan kemampuan tingkat tinggi yaitu berpikir tinggi.
4. Teori Belajar Gestalt
Menurut teori ini, siswa merupakan individu yang utuh. Belajar lebih
mengutamakan keseluruhan, kemudian melihat bagian-bagiannya yang
mengandung makna dan hubungan. Pembelajaran selalu diberikan dalam bentuk
problematik, aktual, dan nyata. Siswa belajar melakukan pemecahan masalah
(problem solνing), penyelidikan (inquiry), penemuan (discoνery), dan kajian
(inνestigation).
b. Tipe belajar
Tipe belajar yang dikemukakan Gagne (1970) yaitu
1. Signal learning (belajar melalui isyarat)
2. Stimulus-respon learning (belajar melalui rangsangan tindak balas)
3. Chaining learning (belajar melalui perangkaian)
4. Verbal association learning (belajar melalui perkaitan verbal
5. Discrimination learning (belajar melalui membeda-bedakan)
6. Concept learning (belajar melalui konsep)
7. Rule learning (belajar melalui aturan-aturan)
8. Problem solνing learning (belajar melalui pemecahan masalah)
C. Hasil belajar
Hasil belajar harus menunjukkan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan
perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif, dan
disadari.
Kemampuan yang dapat menunjukkan hasil belajar yaitu:
● Keterampilan kognitif berkaitan dengan kemampuan membuat keputusan
memecahkan masalah dan berpikir logis
● Keterampilan psikomotor berkaitan dengan kemampuan tindakan fisik dan kegiatan
perseptual
● Keterampilan reaktif berkaitan dengan sikap, kebijaksanaan, perasaan, dan self
kontrol
● Keterampilan interaktif berkaitan dengan kemampuan Sosial dan kepemimpinan.
Untuk melihat hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan
berpikir kritis dan ilmiah pada siswa SD, dapat dikaji proses
maupun hasil berdasarkan:
• Kemampuan membaca, mengamati, dan menyimak apa yang
dijelaskan atau diinformasikan
• Kemampuan mengidentifikasi dan membuat sejumlah pertanyaan
sesuai substansi yang dibaca, diamati, atau didengar
• Kemampuan mengorganisasi hasil-hasil identifikasi dan mengkaji
dari sudut persamaan dan perbedaan
• Kemampuan melakukan kajian secara menyeluruh
.
TAHAP PERKEMBANGAN SISWA
SEKOLAH DASAR

1. Perkembangan fisik 5. Perkembangan moral

2. Perkembangan sosial 6.Perkembangan ekspresif

3. Perkembangan bahasa 7.Aspek-aspek intelegensi

4. Perkembangan kognitif
KEGIATAN BELAJAR 3 : KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
DASAR
A. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Rendah
● Pembelajaran di kelas rendah dilaksanakan berdasarkan rencana pelajaran (silabus) yang
telah dikembangkan oleh guru.
● Proses belajar harus dikembangkan secara interaktif.
● Strategi belajar yang dapat digunakan diantaranya ceramah, tanya jawab, latihan, belajar
kelompok, observasi atau pengamatan.
● Menggunakan pembelajaran tematik. Karakteristik pembelajaran tematik adalah fleksibel
tidak ada pemisahan mata pelajaran dan dapat mengembangkan bakat sesuai minat siswa,
menumbuhkembangkan kreativitas siswa, kemampuan sosial, belajar bertahan lama, dan
menumbuhkan kemampuan memecahkan masalah.
● Keterampilan interaktif berkaitan dengan kemampuan Sosial dan kepemimpinan.
Karakteristik Pembelajaran di Kelas Tinggi
● Pembelajaran dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan
siswa tentang konsep dan generalisasi
● Strategi belajar yang dapat digunakan diantaranya ceramah, tanya jawab,
latihan, belajar kelompok, observasi, inkuiri, pemecahan masalah, dan
diskoveri.
● Siswa dapat dibimbing dengan menggunakan pembelajaran konstruktivis yaitu
mencari, menemukan, menggolongkan, menyusun, melakukan, mengkaji dan
menyimpulkan sendiri atau berkelompak dari substansi yang dipelajari.
● Pembelajaran di kelas tinggi banyak menggunakan pembelajaran yang berbasis
masalah, menggunakan pendekatan konstrustivis, melakukan aktivitas
menyelidiki, meneliti, membandingkan.
● Pembelajaran di kelas tinggi dituntut tingginya aktivitas siswa dan kemampuan
siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai