STRATEGI PEMBELAJARAN di SD
( PDGK 4201 )
RANGKUMAN MODUL 2
TUTOR : SURADI,M.Sn
Kegiatan Belajar 1
Pengertian Belajar
A. PENGERTIAN BELAJAR
Kegiatan yang paling menentukan dalam keberhasilan penerapan kurikulum adalah
proses pembelajaran atau kegiatan belajar. Belajar merupakan suatu proses yang harus
ditempuh oleh siswa, tetapi esensi dan hakikatnya harus dipahami oleh guru agar dalam
pelaksanaannya guru dapat mengelola dan membimbing proses pembelajaran sesuai dengan
kaidah-kaidah belajar yang efektif.
B. HAKIKAT BELAJAR
Dalam belajar akan terjadi proses melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan
masalah atau persoalan, menyimak, dan latihan. Itu sebabnya dalam proses belajar, guru
harus dapat membimbing dan menfasilitasi siswa supaya siswa supaya dapat melakukan
proses-proses tersebut.
Ada 4 pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar yaitu
1. Learning to know ( belajar untuk mengetahui )
Yang menjadi target dalam belajar adalah adanya proses pemahaman sehingga belajar
tersebut dapat mengantarkan siswa untuk mengetahui dan memahami substansi materi
yang dipelajarinya.
2. Lerarning to do ( belajar untuk berbuat )
Adanya proses melakukan atau proses berbuat. Siswa harus mengerjakan,
menerapkan, menyelesaikan persoalan, melakukan eksperimen, penyelidikian,
penemuan, pengematan, simulasi dan lain-lain.
3. Learning to live together ( belajar untuk hidup bersama )
Siswa memiliki kemampuan untuk hidup bersama atau mampu hidup berkelompok.
4. Learning to be ( belajar untuk menjadi )
Mengantarkan siswa menjadi individu yang utuh sesuai dengan potensi, bakat, minat,
dan kemampuannya.
b. Tipe Belajar
Ada 8 tipe belajar yang dapat dilakukan siswa, yaitu:
1) Signal Learning (belajar melalui isyarat)
2) Stimulus-respon Learning (belajar melalui rangsangan tindak balas)
3) Chaining learning (belajar melalui perangkaian)
4) Verbal association learning (belajar melalui perkaitan verbal
5) Discrimination learning (belajar melalui membeda-bedakan)
6) Concept learning (belajar melalui konsep)
7) Rule learning (belajar melalui aturan-aturan)
8) Problem solving learning (belajar melalui pemecahan masalah)
c. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan
dalam belajar. Kulminasi akan selalu diiringi dengan kegiatan tindak lanjut.
1. Perkembangan Fisik
Pertumbuhan fisik anak usia sekolah dasar akan menimbulkan karakteristik
juga pola penyesuaian diri mereka terhadap lingkungan. Perkembangan fisik
mencakup aspek-aspek : tinggi badan, berat badan, proporsi dan bentuk tubuh.
2. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial siswa pada tingkat sekolah dasar sudah terasa ada
pemisahan kelompok jenis kelamin (separation of the sexes) sehingga dalam
pengelompokan, siswa lebih senang berkelompok berdasarkan jenis kelamin
padahal kurang sesuai menurut kriteria pengelompokan belajar.
3. Perkembangan Bahasa
Siswa berkomunikasi menunjukkan bahwa mereka sudah mampu
menggunakan bahasa yang halus dan kompleks.
4. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif pada siswa Skolah Dasar untuk menumbuhkan
kemampuan kognitif dalam fase konkret operasional pada siswa Sekolah
Dasar,acuannya adalah terbentuknya hubungan-hubungan logis diantara konsep-
konsep atau skema-skema.
5. Perkembangan Moral
Kemampuan bertindak mejadi orang baik. Tindakan yang dilakukan selalu
berorientasi pada orang lain yang dianggap berbuat baik.
6. Perkembangan Ekspresif
Pola perkembangan ekspresif siswa Sekolah Dasar dapat dilihat dari kegiatan
ungkapan bermain dan kegiatan seni(art). Siswa sudah menyadari aturan dari
suatu permainan, bahkan siswa pada usia itu sudah mulai membina hobinya.
7. Aspek-aspek Inteligensi
Dalam kehidupan sehari-hari inteligensi itu tidak berfungsi dalam bentuk
murni tetapi setiap indiidu memiliki campuran yang unik dari ketujuh intelegensi
tersebut. Aspek intelegensi tersebut diantaranya adalah:
a. Inteligensi linguistik
b. Inteligensi logis-matematis
c. Intelegensi spasial
d. Intelegensi musik
e. Intelegensi fisik-kinestetik
f. Intelegensi intrapibadi
g. Intelegensi interpribadi
Esensi proses pembelajaran dikelas rendah adalah pembelajaran konkret yaitu suatu
pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa yang
berkenaan dengan fakta dan kejadian sekitar lingkungan siswa.
Karakteristik lain yang harus dipahami dalam pembelajaran dikelas rendah yaitu
proses belajar harus dikembangkan secara interaktif. Guru memegang peranan penting dalam
menciptakan stimulus-respons pembelajaran.
Banyak strategi pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar di kelas tinggi
diantaranya: tanya jawab, latihan atau drill, belajar kelompok, observasi atau pengamatan,
inkuiri, pemecahan masalah dan diskaveri. Dikelas tinggi siswa dibimbing untuk mencari,
menemukan, menggolongkan, menyusun, melakukan, mengkaji, dan menyimpulkan sendiri
atau berkelompok tentang subtansi yang dipelajarinya.