Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Elektro Magnet

Nama : Iqbal Sudisman


NIM : 1502619021
Peserta perkuliahan : Rabu Jam ke-2 10:00-11:50
Pengertian Medan Elektromagnetik
Pengertian Medan Elektromagnetik – Tanpa kita sadari didalam sekitar lingkungan kita,
terutama peralatan rumah tangga kita banyak barang-barang yang mengandung medan
elektromagnetik. Medan elektromagnetik sering kali disebut dengan medan EM, yang
dihasilkan ketika partikel bermuatan, seperti elektron yang dipercepat.

Jadi, medan elektromagnetik yaitu semua partikel yang bermuatan listrik dan dikelilingi


oleh medan listrik pula. Partikel yang bermuatan dan bergerak menghasilkan medan magnet.
Ketika kecepatan perubahan partikel bermuatan makan medan elektromagnetik diproduksi.

Pertamakali bidang elektromagnetik ditemukan pada abad ke 19, ketika fisikawan


menyadari bahwa busur listrik (percikan api) dapat direproduksi dari kejauhan dan tanpa
menghubungkan kabel diantara keduanya.

Hal ini membuat ilmuan percaya bahwa ada kemungkinan bisa berkomunikasi jarak jauh
tanpa menggunakan kabel. Pemancar radio yang pertamakali memanfaatkan busur listrik ini
dan penerima yang terkait adalah sebagai menarik untuk orang-orang pada awal abad ke-20
sebagai internet pada saat ini. Ini adalah awal dari yang biasa kita sebut nirkabel komunikasi.

Medan elektromagnetik (ME) biasanya dihasilkan dari arus (alternating AC) dalam
konduktor listrik. Frekuensi dari arus dapar berkisar dari satu siklus dalam ribuan tahun pada
ekstrim yang rendah ke triliun atau quadrillions siklus per detik (pada suhu yang sangat
tinggi).

Unit standar elektromagnetik adalah hertz. Sebuah frekuensi 1000 Hz adalah onekilohertz
(kHz). Frekuensi 1000 kHz adalah salah satu megahertz (MHz). Frekuensi 1000 MHz adalah
salah satu gigahertz (GHz).

Panjang gelombang elektromagnetik adalah terkait dengan frekuensi. Jika frekuensi F dari
gelombang elektromahnetik ditentukan dalam megahertz, dan  W panjang gelombang
ditentukan dalam meter (m). Maka dalam ruang bebas, keduanya berhubungan melalui
rumus w = 300 / f.

Contohnya sebuah sinyal pada 100 MHz yang mmiliki panjang gelombang 3 m, atau sekitar
10 m. Rumus yang sama ini berlaku apabila frekuensi dalam  GHz dan panjang gelombang
ditentukan dalam milimeter (mm). Dengan demikian, sinyal pada 30 GHz akan memiliki
panjang gelombang 10 milimeter atau sedikit kurang dari setengah inchi.

Memang sulit menghitung melalui rumus seperti itu, apalagi bagi orang-orang yang tidak
mengetahuinya. Akan lebih mudah jika kita mempunyai alat yang bisa mengukur medan
magnet elektromagnetik tersebut. Sekarang sudah ada alat yang berguna untuk mengukur
medan elektromagnetik, yaitu Emf Tester. Anda bisa mendapatkannya melalui website Alat
Ukur Indonesia.

Kegunaan Elektromagnet

1. Pengeras Suara

Pengeras suara dalam penggunaannya memanfaatkan prinsip elektromagnetik. Komponen


utama yang terdapat pada alat elektronik ini berupa magnet yang terpasang secara permanen
dengan elektromagnetik sebagai daya penyokongnya. Cara kerja dari alat ini adalah
mengubah energi listrik menjadi bunyi dengan berbagai mekanisme khusus. Komponen voice
coil di dalam pengeras suara akan menciptakan medan elktromagnetik yang akan melakukan
interaksi dengan komponen cone yang ada di dalam magnet. Aliran listrik yang yang terdapat
di dalam voice coil akan menciptakan suatu medan magnet yang berubah arah dan
mengakibatkan adanya pergerakan menarik dan melepas aliran listrik dengan sangat cepat.
Dengan kronologi tersebutlah suara keras dapat dihasilkan.

2. Microfon

Prinsip kerja elektromagnetik pada microfon adalah mengubah energi suara menjadi energi
listrik. Ketika suara memasuki microfon, maka akan timbul gelombang yang akan melewati
diafragma yang berupa membrane plastik. Membrane plastik tersebut akan bergetar seiring
dengan volume gelombang suara yang memasuki microfon. Pada saat yang bersamaan,
bagian voice coil yang terletak di belakang diafragma juga akan turut bergetar bersamaan
dengan gelombang suara yang masuk. Selanjutnya gelombang bunyi akan bergesekan dengan
medan magnet yang kemudian akan memunculkan sebuah energi listrik di dalam magnet.
Mulai dari sinilah gelombang bunyi selanjutnya akan diubah menjadi suara. Listrik yang
terdapat di dalam medan magnet selanjutnya akan bergerak menuju ke arah amplifier.
Melalui amplifier inilah gelombang suara yang telah dihasilkan akan keluar dan dapat
didengar.

3. Pintu Kulkas

Penerapan prinsip elektromagnetik pada kulkas terbilang cukup sederhana. Di sekitar


permukaan pintu kulkas umumnya telah terpasang magnet yang akan menarik material besi
pada penampang pintu. Gaya tarik-menarik inilah yang membuat pintu kulkas dapat menutup
dengan cukup kuat dan rapat.

4. Kompas

Pada jarum kompas telah terpasang dua buah magnet tetap yang senantiasa menunjuk ke arah
utara dan selatan. Hal ini disebabkan bumi mmeiliki medan magnet yang amat besar di
bagian wilayah utara dan selatan. Sifat magnetik yang senantiasa bertolak belakang ini
menjadikan jarum kompas utara menunjuk ke arah selatan dan begitupun sebaliknya.
Mengenai hal tersebut, kompas yang banyak diproduksi saat ini telah dimodifikasi
sedemikian rupa dengan akurasi ketepatan penunjuk arah yang begitu otentik, sehingga tidak
perlu khawatir tertukar arah.

5. Dynamo Sepeda

Dynamo dimanfaatkan sebagai sumber penghasil energi penerangan bagi sepeda. Dynamo
menghasilkan energi listrik ketika roda bergerak. Pergerakan roda sepeda akan memutar
turbin dynamo yang selanjutnya akan memutarkan magnet di dalam kumparan tetap.
Perputaran magnet tersebut akan menghasilkan medan elektromagnetik yang dengan perlahan
akan berubah menjadi energi listrik. Energi listrik inilah yang membuat lampu menyala.

6. Pengangkat Besi

Prinsip elektromagnetik pada pengangkat besi pada prinsipnya sama halnya seperti pintu
kulkas yang berupa material besi dan penopang pintu sebagai magnetnya. Pengangkat sebagai
magnet, sedangkan material besi sebagai benda yang ditarik oleh magnet. Pengangkat besi
lebih banyak digunakan dalam bidang industri seperti halnya pengangkat peti kemas, pemilah
sampah logam, mesin pengankat logam berat, dan lain sebagainya. Cara kerjanya adalah
dengan mengalirkan listrik terhadap kumparan yang dililitkan pada logam besar. Pada saat
listrik mengalir, kumparan tersebut akan memiliki muatan magnet yang mampu menarik
material logam. Sifat kemagnetan akan tetap bertahan selama listrik masih disalurkan pada
kumparan. Jika aliran listrik diputus, maka logam yang semula telah diangkat dapat
terlepaskan.

7. Bel Listrik

Bel listrik lebih banyak dimanfaatkan sebagai simbol, peringatan, isyarat, atau penanda
khusus terhadap suatu peristiwa. Alat ini pada umumnya digunakan di sekolah, pintu halaman
rumah, dan acara perlombaan tertentu. Bunyi nyaring yang dihasilkan oleh bel listrik berasal
dari aliran listrik yang muncul pada saat tombol pengaktifan ditekan. Aliran listrik tersebut
selanjutnya akan memberikan energy elektromagnetik menuju interuptor. Interuptor inilah
yang selanjutnya akan menarik pemukul sehingga mampu menimbulkan bunyi nyaring. Jika
tombol pengaktivan berhenti ditekan, maka secara otomatis listrik berhenti mengalir sehingga
bunyi bel pun akan berhenti.

6. Papan Catur

Penerapan prinsip elektromagnetik pada papan catur juga dapat dikatakan amat sederhana.
Pion-pion catur umumnya dibuat bidak kayu yang pada bagian alasnya dibubuhi magnet
tetap. Selanjutnya pada bagian alas catur dibuat dengan bahan dasar besi. Dengan demikian,
pion-pion catur tidak akan mudah untuk terjatuh karena adanya sifat kemagnetan yang
terdapat pada pion catur. Baik pion catur ataupun alas catur, keduanya saling menunjukkan
gaya tarik-menarik berdasarkan prinsip kemagnetan.

Prinsip Elektromagnet dalam Bel Listrik


Pernahkah kau melihat bel listrik? Perhatikan denah bel listrik pada Gambar di bawah ini. Bel
listrik terdiri atas beberapa bagian, adalah sebagai berikut.

a. Besi berbentuk aksara U yang dililit kawat berfungsi sebagai magnet ketika diberi arus
listrik.

b. Interuptor yang berfungsi sebagai pemutus arus.

c. Jangkar besi lunak yang dihubungkan dengan pegas baja.

d. Besi yang berfungsi sebagai bel.

e. Saklar tekan.

f. Baterai sebagai sumber tegangan.

Gambar: (a) Bel Listrik dan (b) Skema Bel Listrik

Cara Kerja Bel Listrik


Nah, sesudah kau mengetahui bagian-bagian bel listrik, tahukah kau bagaimana cara bel
listrik tersebut bekerja?

Ketika saklar ditekan, arus listrik dari baterai mengalir melalui interuptor kemudian menuju
pegas baja dan hasilnya hingga di kumparan.
Ketika kumparan dialiri arus listrik, kumparan tersebut menjadi magnet (elektromagnet) dan
menarik jangkar besi lunak sehingga jangkar tersebut memukul bel dan menghasilkan bunyi.

Sesaat sesudah jangkar besi lunak ditarik oleh elektromagnet, arus listrik yang mengalir
melalui interuptor terputus.

Terhentinya arus listrik yang mengalir menuju kumparan menyebabkan kumparan kehilangan
sifat kemagnetannya sehingga pegas baja menarik jangkar besi lunak pada keadaan semula.

Setelah kembali ke kedudukan semula, interuptor terhubung kembali dengan arus listrik dari
baterai sehingga kumparan menjadi magnet dan proses yang sama akan terulang kembali.

Proses ini terjadi secara berulang-ulang sehingga bel terus menghasilkan suara hingga saklar
kembali ditekan untuk memutuskan arus dari baterai.

Anda mungkin juga menyukai