Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ryan Anugrah Argawilis

Kelas : C
Teori adalah seperangkat preposisi yang di dalamnya memuat tentang ide, konsep, prosedur, dan
prinsip yang terdiri dari satu atau lebih variabel yang saling berhubungan satu dan lainnya dan
dapat dipelajari, dianalisis, diuji, dan dibuktikan kebenarannya. Belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, tidak memiliki
sikap menjadi bersikap benar dari terampil menjadi terampil melakukan sesuatu. Teori belajar
adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar
antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas
maupun luar kelas.
Jenis Teori Belajar
1. Teori Behavioristik

teori behavioristik menyatakan bahwa belajar mengubah tingkah laku. Para ahli-ahli
behavioristik mengatakan bahwa proses belajar terjadi apabila tingkah laku siswa sudah berubah.
Jika siswa belum merespon, maka tingkah laku siswa belum dikatakan belajar. Di dalam teori
behavioristik, apabila tingkah laku siswa belum berubah, akan berlaku sistem hukuman.
Apabila siswa tidak bisa dan diajarkan lagi dan tidak bisa lagu maka akan berlak sistem
hukuman. Hukuman tersebut pun membuat siswa jera dan memotivasinya untuk belajar lebih
giat lagi. Contohnya, seorang anak disuruh oleh gurunya untuk menghafal perkalian dan maju
keesokan harinya, tapi anak tersebut belum menghafalnya dan disuruh berdiri di depan kelas oleh
gurunya.
Kelebihan dari teori behavioristik adalah pendidik tak hanya memberi ceramah, tapi melalui
instruksi singkat yang diikuti beberapa contoh baik yang dilakukan sendiri maupun secara
simulasi. Dengan demikian, peserta didik akan lebih paham. Hal ini sebagaimana dikutip dari
buku Teori Belajar dan Pembelajaran karya Muhammad Soleh Hapudin.

Kekurangan dari teori ini adalah teori ini memandang belajar sebagai kegiatan yang dialami
langsung melalui perubahan sikap atau tingkah laku. Padahal belajar adalah kegiatan yang ada
dalam otak manusia yang tidak terlihat, berupa kognisi manusia melalui perkembangan pola
pikir, cara pandang dan lain nya. Selain itu, proses belajarnya dipandang otomatis mekanis,
sehingga terkesan seperti robot, padahal manusia memiliki kontrol sendiri bersifat kognitif,
sehingga dengan kemampuan ini manusia mampu menolak kebiasaan yang tidak sesuai dengan
dirinya.
2. Teori Kognitivisme

Teori belajar kognitivisme menyatakan bahwa belajar adalah perubahan persepsi atau
pemahaman. Teori belajar ini lebih mementingkan proses belajar ketimbang hasilnya.
Model belajar kognitif menyatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta
pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.Menurut buku
Psikologi Pendidikan karya Zulqarnain dkk, kelebihan dari teori belajar kognitivisme adalah
aktivitas belajar akan lebih mandiri dan inovatif.Secara tidak sadar, siswa harus lebih aktif dan
kreatif karena mereka tidak hanya pasif duduk diam memperhatikan guru.Mereka akan
menerima pengetahuan sembari memikirkan sebuah gagasan untuk mengimplementasikan
pengetahuan tersebut.Sementara kekurangannya adalah teori ini pada dasarnya lebih
menekankan kemampuan ingatan peserta didik.Sehingga kelemahan yang terjadi adalah selalu
menganggap semua peserta didik memiliki kemampuan daya ingat yang sama

Contoh aplikasi teori kognitivisme adalah:

Menentukan tujuan-tujuan instruksional


Memilih materi pelajaran
Menentukan materi yang mungkin dipelajari secara aktif
Menentukan dan merancang kegiatan belajar yang cocok untuk topik yang dipelajari
Mempersiapkan pertanyaan yang bisa memacu kreatifitas siswa untuk berdiskusi dan bertanya
Mengevaluasi proses dan hasil belajar

3. Teori Humanistik

Teori humanistik menyatakan bahwa belajar adalah memanusiakan manusia. Maksudnya adalah
menghargai segala yang ada pada manusia.Oleh sebab itu, teori belajar humanistik sifatnya lebih
abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi.Teori ini
juga lebih mementingkan isi yang dipelajari daripada proses belajarnya.Proses belajar
mengajarnya adalah dari pengalaman hidup siswa. Dengan pengalaman hidup akan dijadikan
sebagai landasan materi.Menurut salah satu tokoh humanistik, Ausubel, belajar merupakan
asimilasi bermakna. Materi yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan
yang telah dimiliki sebelumnya.Mengutip karya Nirza Diani, salah satu kelebihan dari teori ini
adalah siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan
mengatur pribadinya secara bertanggung jawab.Tentunya tanpa mengurangi hak-hak orang lain
atau melanggar aturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku.Sementara,
kekurangan dari teori ini adalah siswa yang tidak mau memahami potensi dirinya akan
ketinggalan dalam proses belajar.Selain itu, siswa yang tidak aktif dan malas akan merugikan
diri sendiri dalam proses belajar.Faktor motivasi dan pengalaman emosional sangat penting
dalam peristiwa belajar.
Contoh aplikasi teori humanistik adalah:

Menentukan tujuan-tujuan instruksional


Menentukan materi pelajaran
Mengidentifikasi entry behavior siswa
Mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan mahasiswa dan mempelajarinya secara aktif
Mendesain wahana (lingkungan, media, fasilitas dan lain sebagainya) yang akan digunakan
untuk belajar
Membimbing siswa belajar secara aktif
Membimbing siswa memahami hakikat makna dari pengalaman belajar mereka
Membimbing siswa sampai mereka mampu mengaplikasikan konsep-konsep baru ke situasi yang
baru
Mengevaluasi proses dan hasil belajar-mengajar

4. Teori Konstruktivistik

Teori konstruktivistik adalah aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan
merupakan hasil konstruksi kita sendiri.Teori ini menyatakan bahwa pengetahuan adalah
bentukkan siswa yang belajar lewat interaksi dengan bahan atau pengalaman baru, ilmu yang
didapatkan tidak dapat ditransfer guru ke murid. Isi materi pelajaran ditentukan oleh murid
sendiri.Teori belajar ini dihasilkan dari lingkungan sekitar dengan menggunakan panca indera
seperti melihat, mendengar, menjamah, mencium, dan merasakan.Ataupun dengan pengetahuan
sebelumnya seperti pengetahuan fisik, pengetahuan kognitif, ataupun pengetahuan
mental.Strategi pembelajaran konstruktivisme adalah belajar aktif, belajar mandiri, belajar
kooperatif, dan lain sebagainya.Menurut buku Teori Konstruktivisme karya Ahmad Suryadi dkk,
kelebihan dari teori ini adalah peserta didik lebih aktif dan kreatif.Melalui pembelajaran ini,
peserta didik dituntut bisa memahami pembelajarannya baik yang didapat di sekolah maupun di
luar. Sehingga pengetahuan yang didapatkan dapat dikaitkan dengan baik dan sesama.

Anda mungkin juga menyukai