Anda di halaman 1dari 13

PAPER

MATA KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


“TEORI BELAJAR HUMANISTIK”

Dosen :

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V ( KELAS A )

1. JUMADA TSANIYAH A1A622069

2. PUTRI SRI DEWR A1A622047


3. RATNA A1A622083
4. VINCENTIA SINAGA 7223342010
5. MUH. RIZAL ARRASY AIA622045
6. SUFRI ANTO AIA622087

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2023
TEORI BELAJAR HUMANISTIK

PENDAHULUAN

Teori belajar humanistik adalah salah satu pendekatan dalam psikologi


pendidikan yang menekankan pentingnya faktor-faktor psikologis individu dalam
proses pembelajaran. Teori ini menekankan aspek-aspek seperti kebutuhan,
motivasi, dan pengalaman pribadi individu dalam memahami bagaimana
pembelajaran terjadi. Teori belajar humanistik menganggap bahwa individu
memiliki peran aktif dalam proses pembelajaran mereka dan bahwa
pengembangan pribadi dan kesejahteraan emosional memiliki dampak yang
signifikan pada hasil pembelajaran.

Teori ini menganggap bahwa setiap individu memiliki potensi untuk


tumbuh dan berkembang secara penuh. Beberapa tokoh terkenal dalam teori
belajar humanistik antara lain Abraham Maslow dan Carl Rogers.

Dalam konteks pendidikan, teori belajar humanistik memiliki implikasi


praktis yang signifikan. Guru dan pendidik harus berupaya menciptakan
lingkungan pembelajaran yang mendukung perkembangan pribadi siswa,
memberikan kesempatan untuk merasakan prestasi, dan memahami kebutuhan
individu mereka. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan
efektif.

Selain itu, teori belajar humanistik juga menekankan pentingnya hubungan


antara guru dan siswa yang positif dan empatik. Guru yang dapat mendengarkan,
memahami, dan mendukung siswa mereka dalam mencapai potensi penuh mereka
dapat memengaruhi positif hasil pembelajaran.

Berikut ini merupakan sub topik dari materi teori belajar humanisme yang
akan dibahas pada paper ini:

a. Konsep dan definisi teori belajar humanistik.


b. Pandangan tokoh tentang Belajar Teori Humanistik.
c. Model Pembelajaran humanistik.
d. Prinsip teori belajar humanistik dalam pembelajaran.
e. Kelebihan dan kekurangan teori belajar humanistik.
f. Penerapan teori belajar humanistik dalam pembelajaran.

Tujuan dari topik yang dibahas:

a. Untuk memahami dan mengetahui kondep dan definisi dari teori belajar
humanistik.
b. Untuk mengetahui bagaimana pandangan tokoh tentang Belajar Teori
Humanistik.
c. Mengetahui model Pembelajaran humanistik.
d. Memahami dan mengetahui prinsip teori belajar humanistik dalam
pembelajaran.
e. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teori belajar humanistik.
f. Mengetahui bagaimana penerapan teori belajar humanistik dalam
pembelajaran.
PEMBAHASAN

TEORI BELAJAR HUMANISTIK

A. Konsep dan Definisi Teori Belajar Humanistik


Secara garis besar teori humanistik ini adalah sebuah teori belajar yang
mengutamakan pada proses belajar bukan pada hasil belajar. Teori ini
mengembang konsep untuk memanusiakan manusia sehingga manusia (siswa)
mampu memahami diri dan lingkungannya. Oleh karena itu, teori belajar
humanistic sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat,
teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian psikologi belajar.
Teori humanistik lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan
untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar
dalam bentuknya yang paling ideal.
Pengertian Belajar Menurut Teori Humanistik, proses belajar harus
dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri.
Oleh sebab itu, teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih
mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian dan psikoterapi, dari pada
bidang kajian psikologi belajar. Teori humanistik sangat mementingkan isi yang
dipelajari daripada proses belajar itu sendiri.
Menurut Teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan
manusia. proses belajar dianggap berhasil jika si-pelajar memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus
berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik -
baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
Teori humanisme ini cocok untuk diterapkan pada materi-materi
pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan
sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Psikologi humanisme memberi
perhatian atas guru sebagai fasilitator.
Teori belajar humanistik menekankan pada pelayanan berbagai keragaman
siswa untuk belajar. Pada pembelajaran humanistik menganut bahwa belajar
berpusat pada siswa. Proses belajar dianggap berhasil jika siswa memahami
lingkungan dan dirinya sendiri. Di dalam teori belajar humanistik guru berperan
sebagai fasilitator bagi siswa, guru memberikan motivasi dan kesadaran
mengenai arti belajar dalam kehidupan siswa.

B. Pandangan Tokoh Tentang Belajar Teori Humanistik


a) Pandangan Rogers tentang Teori Belajar Humanistik
Rogers menjelaskan bahwa siswa tidak boleh dipaksa untuk belajar tetapi
harus diberikan kebebasan untuk belajar. Siswa diharapkan mampu
membebaskan dirinya untuk mampu mengambil keputusan sendiri dan berani
mengambil tanggung jawab atas keputusan yang diambil atau dipilihnya
sendiri. Dengan belajar seperti ini, anak tidak dibatasi oleh orang lain tetapi
diperbolehkan dan didorong untuk menjadi dirinya sendiri. Hal ini tidak
dirancang untuk terikat dengan orang lain, bergantung pada pihak lain, atau
memenuhi harapan orang lain. Untuk itu, pendidik harus terlebih dahulu
membantu anak memahami dirinya sendiri dan tidak memaksakan
pemahamannya tentang dirinya kepada siswa.
Rogers dalam Dimyati (2002:17) langkah-langkah yang disarankan
pelajari sebagai berikut:
1. Guru menciptakan kepercayaan diri seluruh kelas dalam memilih
gaya belajar terstruktur.
2. Guru dan siswa menandatangani kontrak pembelajaran.
3. Guru menggunakan metode pembelajaran investigatif dan
penemuan.
4. Guru menggunakan metode simulasi.
5. Guru melakukan pelatihan kepekaan agar siswa dapat
mengapresiasi emosinya dan berinteraksi dengan kelompok lain.
6. Guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran.
7. Guru menggunakan kurikulum terprogram untuk menciptakan
peluang bagi siswa untuk mengembangkan kreativitasnya.
Teori belajar humanistik Rogers juga menitik beratkan pada metode
student centered, dengan menggunakan "komunikasi antar pribadi" yaitu
berpusat pada peserta didik dengan mengembangkan potensi-potensi yang
dimiliki peserta didik untuk dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi
dalam suatu kehidupan.

b. Pandangan Arthur Combs terhadap Teori Belajar Humanistik


Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa
memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan
mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi
karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada alasan
penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain
hanyalah dari ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak
akan memberikan kepuasan baginya. Untuk itu guru harus memahami perilaku
peserta didik dengan mencoba memahami dunia persepsi peserta didik tersebut
sehingga apabila ingin merubah perilakunya, guru harus berusaha merubah
keyakinan atau pandangan peserta didik yang ada.

C. Model Pembelajaran Humanistik


Berikut merupakan model pembelajaran teori humanistik:
1) Humanisasi kelas, model ini didasarkan pada tentang tiga hal, yaitu
pengetahuan diri. Sadarilah bahwa proses pertumbuhan sedang berubah
dan akan terus berlanjut Mengubah persepsi diri dan jati diri,
mengintegrasikan persepsi hati dan pikiran.
2) Active Learning (Pembelajaran aktif) merupakan strategi pembelajaran
yang lebih partisipatif. Siswa dapat menerima berbagai informasi dan
Pengetahuan di diskusikan dan dipelajari di kelas untuk mencapai
keberagaman pengalaman yang dapat meningkatkan keterampilan Anda.
3) Quantum Learning adalah cara untuk mengubah sesuatu secara berbeda.
Interaksi, koneksi, dan inspirasi ada di dalam dan di sekitar momen
pembelajaran ini. Faktanya, pembelajaran kuantum mengasumsikan bahwa
siswa tahu bagaimana menggunakan pemikiran logis dan potensi
emosional mereka.
4) The accelerated learning merupakan model pembelajaran yang cepat,
menyenangkan dan memuaskan. Dalam hal ini guru harus mampu
melakukan pembelajaran dengan menggunakan tubuh, pendengaran,
penglihatan dan Intelektual.

D. Prinsip Teori Belajar Humanistik Dalam Pembelajaran


Pendekatan humanistik menganggap peserta didik sebagai a whole person
atau orang sebagai suatu kesatuan. Dengan kata lain, pembelajaran tidak hanya
mengajarkan materi atau bahan ajar yang menjadi sasaran, tetapi juga membantu
peserta didik mengembangkan diri mereka sebagai manusia. Pendekatan
humanistik mengutamakan peranan peserta didik dan berorientasi pada
kebutuhan. Beberapa prinsip Teori belajar Humanistik:
1. Manusia mempunyai belajar alami.
2. Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran dirasakan murid
mempuyai relevansi dengan maksud tertentu.
3. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.
4. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila
ancaman itu kecil.
5. Bila bancaman itu rendah terdapat pangalaman peserta didik dalam
memperoleh cara.
6. Belajar yang bermakna diperolaeh jika peserta didik melakukannya.
7. Belajar lancer jika peserta didik dilibatkan dalam proses belajar.
8. Belajar yang melibatkan peserta didik seutuhnya dapat memberi hasil yang
mendalam.
9. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk
belajaratas inisiatif sendiri.
10. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses
pembelajaransecara mandiri.
11. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa.
12. Kepercayaan pada diri pada peserta didik ditumbuhkan dengan
membiasakan untuk mawas diri.

E. Kelebihan Dan Kekurangan Teori Belajar Humanistik


a. Kelebihan teori humanistic
1) Teori ini pantas untuk diimplementasikan dalam materi pembelajaran
yang bertujuan untuk membentuk kepribadian, perubahan tingkah laku,
hati nurani dan pandangan terhadap fakta sosial.
2) Menurut aliran humanisme: seseorang lebih mempunyai keinginan atau
kesanggupan untuk mengembangkan potensi dirinya dan percaya pada
takdir biologis dan ciri lingkungan.
3) Keberhasilan dari menerapkan teori belajar humanistik adalah peserta
didik merasa dirinya bergembira sehingga ada gairah atau inisiatif dalam
belajar serta terjadinya perubahan dalam daya pikir, sikap dan tingkah
laku atas keinginan diri sendiri.
4) Berharap peserta didik menjadi manusia yang leluasa, sehingga tidak
terbelenggu dengan pandangan orang lain dan dapat mengelola
individualitas diri sendiri secara bertanggun jawab dengan tidak
mengambil hak - hak orang lain, serta tidak melanggar aturan hukum,
norma, maupun etika yang berlaku.
5) Aliran humanisme menolak sifat tidak percaya diri, dengan kata lain
aliran humanisme mengarahkan individu untuk memiliki sifat percaya
diri.
6) Teori Humanistik sangat menolong pendidik dalam mengetahui arah
belajar pada aspek yang lebih besar, sehingga terwujudnya hal-hal yang
ingin dicapai serta membantu pendidik untuk memahami dan mengetahui
hakikat dari jiwa manusia.
b. Kekurangan teori humanistic
1) Peserta didik yang tidak ada keinginan untuk memahami potensi dirinya
akan tertinggal dalam proses belajar.
2) Teori humanisme sangat percaya diri secara alamiah dan tidak berhasil
memberikan pengetahuan pada bagian buruk dari sifat asli manusia.
3) Teori humanisme tidak dapat diuji dengan mudah.
4) Dalam psikologi humanisme terdapat banyak konsep yang masih buram
dan subjektif seperti pada aktualisasi diri.
5) Beberapa kritikus menolak bahwa konsep ini menggambarkan idealisme
dan nilai dari Maslow.
6) Teori humanisme dikritik karena jarang dipakai dalam konteks yang
lebih mudah. Sehingga teori ini dapat diibaratkan lebih akrab dengan
dunia filsafat melainkan dunia pendidikan.

F. Penerapan Teori Belajar Humanistik Dalam Pembelajaran


Teori humanistik mengarahkan pendidik hanya berperan sebagai
fasilitator. Artinya, guru hanya mengarahkan mana yang bernilai positif dan mana
yang bernilai negatif. Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang
memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Ketika siswa memahami potensi
diri, diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi dirinya secara positif dan
meminimalkan potensi diri secara negatif.
Beberapa keberhasilan yang dapat diperoleh ketika teori humanistik ini
diaplikasikan, diantaranya:
1) selama mengikuti proses pembelajaran siswa akan merasa senang;
2) siswa termotivasi dan memiliki ketertarikan yang kuat untuk belajar;
3) siswa memiliki inisiatif sendiri untuk belajar;
4) adanya perubahan pada pola pikir yang siswa alami;
5) siswa tidak mengalami tekanan dalam mengikuti proses pembelajaran;
6) siswa lebih aktif dalam mengekspresikan diri dan berani dalam
menyampaikan pendapat serta gagasannya;
7) siswa tidak terikat dengan pendapat dari luar dirinya;
8) siswa dapat bertanggung jawab dalam mengatur dirinya sendiri, tanpa
menyalahi hak orang lain, aturan, dan norma yang ada.

PENUTUP

Kesimpulan

Dari deskripsi yang dikemukakan pada pembahasan, dapat dikemukakan


beberapa poin penting sebagai kesimpulan, yaitu:

1. Teori Belajar Humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang


mengedepankan bagaimana memanusiakan manusisa serta peserta didik
mampu mengembangkan potensi dirinya. Teori belajar humanistik adalah
salah satu pendekatan dalam psikologi pendidikan yang menekankan
pentingnya faktor-faktor psikologis individu dalam proses pembelajaran.
Teori ini menekankan aspek-aspek seperti kebutuhan, motivasi, dan
pengalaman pribadi individu dalam memahami bagaimana pembelajaran
terjadi. Teori belajar humanistik menganggap bahwa individu memiliki
peran aktif dalam proses pembelajaran mereka dan bahwa pengembangan
pribadi dan kesejahteraan emosional memiliki dampak yang signifikan
pada hasil pembelajaran.
2. Tokoh dalam teori ini adalah C. Roger dan Arthur Comb
3. Model pembelajaran humanistik memandang siswa sebagai subjek yang
bebas untuk menentukan arah hidupnya. Siswa diarahkan untuk dapat
bertanggungjawab penuh atas hidupnya sendiri dan juga atas hidup orang
lain. Beberapa pendekatan yang layak digunakan dalam metode ini adalah
pendekatan dialogis, reflektif, dan ekspresif.
4. Prinsip teori belajar humanistik dilakukan dengan pendekatan humanistik
mengutamakan peranan peserta didik dan berorientasi pada kebutuhan.
5. Teori belajar humanistik ini dalam penerapannya sebagai metode
pembelajaran juga perlu diikuti dengan pengetahuan tentang pendekatan
belajar kognitif serta afektif supaya dapat menghasilkan perubahan positif
pada hasil belajar dan sikap.

DAFTAR PUSTAKA

Abd.Qadir.2017.” Teori Belajar Humanistik Dalam Meningkatkan Prestasi


Belajar Siswa”. Jurnal Pedagogik.

Isani f,Sunan u,Yogyakarta k. “Teori Belajar Humanistik Abraham Maslow Dan


Carl Rogers Serta Impikasinya Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam”.

Fdhilah M.2021. “Implementasi Teori Belajar Humanistik Terhadap Pembelajaran


Bahasa Indonesia di Kelas III A MI ISLAMIYAH Malang”.

Rudi Prasetyo P, Adhi Suciptaningsi O.2022. “Teori Belajar Humanistik Pada


Pembelajaran Berdiferensiasi Sekolah Dasar”.

Tri Putra Junaidi Nast,Nevi Yarni.2019. “Teori Belajar Menurut Aliran Psikologi
Humanistik Dan Implekasinya Dalam Pembelajaran”.Jurnal JRPP.

N,0, Purni N.2018. “Penerapan Belajar Humanistik Dalam Pembelajaran”.

Nur Utami E. 2020. “Teori Belajar Humanistik Dan Implementasinya Dalam


Pelajaran Pendidikan Agama Islam”.Mudamisuna.

Muhammad.M,Solichin M.2019.”Pendekatan Humanisme Dalam


Pembelajaran’’.Literasi Nusantara.

Diana Devi. A.2021. “Implementasi Teori Belajar Humanisme Dalam Proses


Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam”.At-tarbawi.

Maula.A.2021. “Konsep Pembelajaran Humanistik Dan Relevasinya Dalam


Pendidikan Agama Islam”.Islamuna.
Al Ghazali M,Fatmawati S. 2021.”Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar Pada
Era Covid -19”.Edubase.

Sumantri B, Ahmad N.2019.” Teori Belajar Humanistik Dan Implikasinya


Terhadap Pembelajaran Agama Islam”.Jurnal Pendidikan Islam.

Solichin M.2018. ”Teori Belajar Humanistik Dan Aplikasinya Dalam Pendidikan


Agama Islam”.Jurnal Studi Islam.

Hutma Heris Mahendra Dan Wiranti Dwi Febriani. 2019. “Pembelajaran Berbasis
Pendidikan Humanisitk Pada Mata Pelajaran IPS Di Sekolah Dasar”. Jurnal
Tunas Bangsa.

Sela Saputri. 2022. “Pentingnya Menerapkan Teori Belajar Humanistik Dalam


Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Jenjang
Sekolah Dasar”.Edubase Journal Of Basic Education.

Anda mungkin juga menyukai