Anda di halaman 1dari 3

Nama : Gita wulandari

Nim : 22231016

Prodi : Pendidikan IPA

Mk : Psikologi Pendidikan

Sesi : 202311270220

Dosen: Lisa Putriani,M.Pd.,kons

PETA KONSEP
TEORI BELAJAR HUMANISTIK DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN

A.Pengertian belajar menurut teori belajar humanistic

Teori humanistik merupakan teori belajar yang mengajarkan untuk memanusiakan manusia.
Teori ini menganggap peserta didik sebagai orang dalam satu kesatuan, bukan dari satu pandangan
saja, teori humanistik tidak hanya mengajarkan materi dan bahan ajar yang akan menjadi sasaran,
tetapi disini guru juga harus membantu siswa untuk mengembangkan dirinya sebagai
manusia.Pengalaman peserta didik yang terpenting dan perkembangan kepribadian mereka serta
penumbuhan perasaan positif dianggap penting dalam pembelajaran mereka. Pendekatan humanistik
mengutamakan peranan peserta didik dan berorientasi pada kebutuhan. Menurut pendekatan ini,
materi atau bahan ajar harus dilihat sebagai suatu totalitas yang melibatkan orang secara utuh, bukan
sekadar sebagai sesuatu yang intelektual semata-mata. Seperti halnya guru, peserta didik adalah
manusia yang mempunyai kebutuhan emosional, spritual, maupun intelektual. Peserta didik
hendaknya dapat membantu dirinya dalam proses belajar mengajar. Peserta didik bukan sekedar
penerima ilmu yang pasif (Purwo, 1989: 212).Jadi di dalam teori humanistik ini di dalam pendekatanya
siswa tidak hanya mendengarkan guru dalam menyampaikan materi, tetapi siswa juga di tuntun dalam
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.

Teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori
kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian psikologi belajar. Teori Humanistik sangat
mementingkan isi dan proses belajar itu sendiri. Menurut teori humanistik, proses belajar harus
bermuara pada manusia itu sendiri. teori belajar ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya
yang paling ideal. Aliran humanisme mencoba untuk melihat kehidupan manusia sebagaimana
manusia melihat kehidupan mereka yang cenderung berpegang pada perspektif optimistik tentang
sifat alamiah manusia. Aliran humanistik memandang belajar sebagai sebuah proses yang terjadi
dalam individu yang melibatkan seluruh bagian atau domain yang ada yang meliputi domain kognitif,
afektif dan psikomotorik. Dengan kata lain, pendekatan humanistik menekankan pentingnya emosi
atau perasaan, komunikasi terbuka, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap peserta didik.

B. Prinsip-prinsip belajar menurut teori humanistic

Berikut prinsip dari teori humanistik:

• Manusia mempunyai belajar alami


• Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran dirasakan murid mempuyai relevansi dengan
maksud tertentu.
• Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.
• Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila ancaman itu kecil.
• Bila ancaman itu rendah terdapat pangalaman peserta didik dalam memperoleh cara.
• Belajar yang bermakna diperoleh jika peserta didik melakukannya.
• Belajar lancar jika peserta didik dilibatkan dalam proses belajar.
• Belajar yang melibatkan peserta didik seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam.
• Kepercayaan pada diri pada peserta didik ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas
diri.
• Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar.
Roger sebagai ahli dari teori belajar humanisme mengemukakan beberapa prinsip belajar yang
penting yaitu: (1). Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk belajar, memiliki rasa ingin tahu
alamiah terhadap dunianya, dan keinginan yang mendalam untuk mengeksplorasi dan asimilasi
pengalaman baru, (2). Belajar akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari relevan
dengan kebutuhan peserta didik, (3) belajar dapat di tingkatkan dengan mengurangi ancaman dari
luar, (4) belajar secara partisipasif jauh lebih efektif dari pada belajar secara pasif dan orang belajar
lebih banyak bila belajar atas pengarahan diri sendiri, (5) belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan
keseluruhan pribadi, pikiran maupun perasaan akan lebih baik dan tahan lama, dan (6) kebebasan,
kreatifitas, dan kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingkatkan dengan evaluasi diri orang lain tidak
begitu penting (Dakir, 1993: 64).

C. Penerapan teori humanistik dalam pembelajaran

Dalam bukunya rogers mengatakan bahwa pengalaman belajar memiliki relevansi dengan seluruh
orang yang ada disekitar kita. Berikut ini penerapan humanistik dalam pembelajaran:

1. Guru dapat memberikan reward kepada peserta didik yang telah berhasil melakukan suatu hal, agar
peserta didik tersebut semakin semangat dalam pembelajaran.

2. Peserta didik perlu di hindarkan dari tekanan pada lingkungan sehingga mereka merasa aman untuk
belajar lebih mudah dan bermakna.

3. Beri kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuanya agar peserta didik
mendapatkan pengalaman belajar.

4. Pendidik harus menfasilitasi peserta didiknya dengan memberikan sumber belajar yang
mendukung.

Sebagian besar tindakan manusia mewakili upaya untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan bersifat
hierarkis (tingkatan). Kata maslow tingkatan kebutuhan ada 5 tingkatan yaitu fisiologis, rasa aman,
sosial, penghargaan dan aktualisasi diri. Dalam pembelajaran tugas utama guru yaitu bertindak supaya
fasilitator yang membangun suasana kelas menjadi lebih efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Aku Pintar. (2022). Mengenal Teori Humanistik Dalam Pembelajaran. https://akupintar.id/info-


pintar/-/blogs/mengenal-teori-humanistik-dalam-pembelajaran

Dahar, Wilis, Ratna. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Gramedia. (2021). Teori Belajar Humanistik: Pemahaman dan Implementasinya.


https://www.gramedia.com/literasi/teori-belajar-humanistik/

Thobroni, M. 2015. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Praktik. Yogyakarta: AR- Ruzz Media.

Vivifariska. (2020). Teori Belajar Humanistik dan Penerapan Contohnya:Kompasiana.


https://www.kompasiana.com/vivifariska/5f9f7720725d2422b57b1fb3/teori-belajar-humanisme-
dan-contoh-penerapanya

Anda mungkin juga menyukai