Anda di halaman 1dari 17

TUGAS UTS PEMBELAJARAN IPA TERPADU

Kemagnetan Dan Perannya Dalam Kehidupan Dan Teknologi

DISUSUN OLEH :
Gita Wulandari 22231016

DOSEN PENGAMPU :
Dra.Yurnetti,M.Pd

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
1).Pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP), mata pelajaran IPA diberikan secara
terpadu, dan pada tingkat pendidikan menengah (SMA) diberikan tidak dalam bentuk
terpadu. Menurut Sdr, apakah dasar pemikiran dalam mengambil kebijakan ini.
Jawaban
Dasar pemikiran dalam mengambil kebijakan ini adalah untuk memperkuat keterampilan
siswa dalam memahami konsep-konsep sains secara terpadu pada tingkat pendidikan dasar,
dan kemudian memperdalam pemahaman mereka pada tingkat pendidikan menengah. Pada
tingkat pendidikan menengah, siswa mempelajari mata pelajaran IPA secara terpisah, seperti
fisika, kimia, dan biologi, untuk memperdalam pemahaman mereka tentang konsep-konsep
sains yang lebih kompleks.
2).Jelaskanlah apa itu KONSEP KETERPADUAN dalam pembelajaran IPA, dan apa kira-
kira kelebihan dan kekurangan pelaksanaan IPA secara terpadu.
Jawaban
Konsep keterpaduan dalam pembelajaran IPA adalah mengintegrasikan beberapa cabang
ilmu IPA seperti fisika, kimia, dan biologi dalam satu kesatuan pembelajaran. Dalam
pembelajaran IPA terpadu, siswa diajak untuk memahami hubungan antar cabang ilmu IPA
dan menerapkan konsep, hukum, dan teori IPA untuk menjelaskan berbagai fenomena alam.
Kelebihan dari pelaksanaan IPA secara terpadu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, meningkatkan minat dan motivasi
peserta didik, serta beberapa kompetensi dapat dicapai sekaligus. Selain itu, pembelajaran
IPA terpadu juga dapat membantu siswa untuk memahami lingkup dan kedalaman IPA
sekolah serta kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan IPA.
kekurangan dari pelaksanaan IPA terpadu
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk merancang rencana pembelajaran dan
mempersiapkan bahan ajar yang relevan serta membutuhkan guru yang mampu
mengintegrasikan berbagai cabang ilmu IPA secara efektif.
3). Pada tabel di ATAS diberikan tipe keterpaduan dan tema pembelajaran IPA Di SMP.
Tugas anda adalah: 1) Jelaskanlah konsep keterpaduan tipe yang diberikan kepada Sdr, dan 2)
Rancanglah sebuah bahan ajar dalam bentuk bab buku yang KD nya sesuai dengan TEMA
yang diberikan dan tipe keterpaduannya sesuai dengan point 1
Jawaban
1). Konsep keterpaduan tipe threaded adalah model pembelajaran yang memfokuskan pada
meta kurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti subyek materi. Model
ini memungkinkan siswa untuk memperoleh berbagai jenis keterampilan berpikir yang dapat
di transfer menjadi kecakapan hidup. Keterampilan yang digunakan disesuaikan dengan
perkembangan usia siswa sehingga tidak tumpang tindih. Dalam model threaded, ketrampilan
berpikir atau ketrampilan sosial akan digiring kearah bagian isi, dan guru akan memberikan
beberapa pertanyaan untuk mengarahkan siswa pada pengembangan kemampuan dan daya
kreativitasnya dalam menemukan keterkaitan konsep pada satu mata pelajaran dengan konsep
lain pada mata pelajaran lainnya.
Kompetensi Dasar :
Mengetahui konsep magnetisme,mengenali perbedaan magnet,dan Menerapkan manfaat atau
2).
penggunaan magnet dalam teknologi dan juga lingkungan.

Menjelaskan elektromagnet
Menjelaskan Perbedaan magnet FISIKA
berdasarkan proses terjadinya,dan
sifat kemagnetan.
Menjelaskan penerapan
elektromagnetik dalam kehidupan
sehari-hari

KIMIA
Menjelaskan sifat kimia bahan
magnetik
Menjelaskan Perbedaan
Pengaruh magnetic terhadap
besi,nikel kobat dll.
Proses Pembuatan Magnet

IPBA

Menjelaskan medan Magnet


Bumi.
Menjelaskan Perbedaan
kekuatan medan Magnet bumi
dan pelanet lainnya.
Menjelaskan bagaimana magnet
berperan dalam perangkat
antariksa
BAB KEMAGNETAN KELAS IX
Kemagnetan dan perannya dalam kehidupan dan teknologi

KEMAGNETAN
Magnet atau semberani adalah benda yang memiliki
kemampuan menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya.
Magnet memiliki sifat kemagnetan yang mampu menarik
benda-benda lain yang ada di sekitarnya. Magnet merupakan
suatu objek yang di dalamnya terdapat medan magnet. Materi
pada suatu magnet memiliki wujud yang di dalamnya terdapat
magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sering kita
jumpai saat ini merupakan magnet buatan. Benda yang dapat ditarik lebih kuat oleh magnet
yaitu bahan logam. Contoh objek yang memiliki gaya tarik yang tinggi yaitu besi dan
baja,"magnet" sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu magnítis líthos yang memiliki arti
batu dari Magnesia, di wilayah tersebut memiliki kandungan batu magnet. Magnesia itu
sendiri merupakan sebuah wilayah di Anatolia pada masa lalu yang saat ini bernama Manisa.
Sejak zaman dahulu telah diketahui beberapa bijih mineral atau batuan warna metalik
bersifat menarik partikel besi. Mineral atau batuan itu disebut magnetik atau batuan
bermuatan. Seorang filosof Yunani bernama Thales, yang hidup pada abad VI SM merupakan
orang pertama yang mengamati, sifat biji besi. Akan tetapi, kemungkinan sebelum itu pun
telah banyak diketahui. Setelah masa Thales, batuan bermuatan itu sering disebut dalam
tulisan kuno. Batu bermuatan itu disebut dengan magnet, kata magnet berasal dari bahasa
Greek “magnítis líthos” yang berarti “batu magnesia” juga berarti sebuah wilayah di Asia
kecil, tempat ditemukannya banyak endapan magmatik.

A.Konsep Magnet
a.
menggetarkan udara di sekitarnya dan memberikan efek “dengar” bagi telinga kita. Sifat-
Sifat Magnet
 Magnet memiliki dua buah kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Apabila kutub-
kutub yang sejenis saling didekatkan, maka akan terjadi tolak menolak. Sebaliknya,
jika kutub tidak sejenis saling didekatkan, akan terjadi tarik menarik.
 Apabila sebuah magnet dipotong menjadi beberapa bagian, maka masing-masing
potongan tersebut tetap memiliki kutub utara dan kutub selatan
 Tidak semua benda dapat ditarik dengan mudah oleh sebuah magnet. Magnet hanya
dapat menarik benda-benda dari bahan-bahan tertentu.
 Benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut benda-benda yang bahannya
bersifat magnetik atau feromagnetik, misalnya besi, dan baja.
 Sedangkan benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet dinamakan benda-benda yang
bahannya bersifat bukan magnetik (non magnetik), misalnya aluminium, tembaga,
plastik, dan karet.
 Benda non magnetik dibedakan lagi menjadi dua, yaitu paramagnetik dan
diamagnetik. Paramagnetik adalah benda yang ditarik lemah oleh magnet.Contoh
benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet kuat adalah alumunium,
tembaga, dan platina.
 Diamagnetik merupakan benda yang sama sekali tidak dapat ditarik oleh magnet,
misalnya kayu, emas, seng, dan merkuri.
 Sifat kemagnetan dapat melemah atau bahkan hilang karena beberapa penyebab,
misalnya benturan (dipukul/ditempa), suhu yang tinggi (dipanaskan), dan dialiri arus
bolak balik.
Sifat kimia bahan magnet, terutama pada bahan-bahan yang memiliki sifat magnetik
khusus seperti besi, nikel, dan kobalt, mencakup sejumlah aspek yang dapat mempengaruhi
perilaku dan aplikasi praktis bahan tersebut. Berikut adalah beberapa sifat kimia khas bahan
magnet:
1.Ferromagnetisme:
Sifat magnetik paling khas adalah ferromagnetisme, yaitu kemampuan bahan untuk
menjadi magnet permanen atau memiliki sifat magnetik yang kuat ketika ditempatkan dalam
medan magnet eksternal. Besi (Fe), nikel (Ni), dan kobalt (Co) adalah tiga unsur yang paling
umum dikenal memiliki sifat ferromagnetik.
2.Reaktivitas dengan Oksigen:
Beberapa bahan magnet, terutama besi, dapat bereaksi dengan oksigen dari udara untuk
membentuk senyawa oksida, seperti karat pada besi. Reaksi ini dapat memengaruhi sifat
magnetik bahan dan mengarah pada degradasi atau korosi.
3.Kerentanan terhadap Korosi:
Bahan magnet, khususnya besi, cenderung rentan terhadap korosi. Kondisi korosif dapat
merusak struktur kristal dan sifat magnetik bahan. Untuk melindungi bahan magnet dari
korosi, pelapisan atau perlakuan permukaan sering kali diterapkan.
Struktur Kristal:
Sifat magnetik bahan magnet erat kaitannya dengan struktur kristalnya. Pada tingkat
mikroskopis, bahan magnet memiliki struktur domain magnetik yang dapat mengalami
perubahan ketika bahan dipanaskan atau diberikan medan magnet.
4.Sifat Konduktivitas Listrik:
Beberapa bahan magnet, seperti besi, memiliki sifat konduktivitas listrik yang baik. Ini
memungkinkan penggunaan bahan magnet dalam aplikasi elektromagnetik, termasuk dalam
pembuatan solenoida atau perangkat elektronik lainnya.
5.Reaksi dengan Asam:
Beberapa bahan magnet dapat bereaksi dengan asam untuk menghasilkan gas hidrogen. Ini
bisa memengaruhi sifat-sifat kimia dan fisik bahan magnet.
6.Sifat Termal:
Sifat magnetik bahan dapat dipengaruhi oleh suhu. Pemanasan atau pendinginan dapat
memengaruhi kekuatan magnetisasi dan struktur domain magnetik bahan.
7.Reversibilitas Magnetisasi:
Beberapa bahan magnet, terutama dalam bentuk magnet permanen, dapat mengalami
perubahan reversibel dalam kekuatan magnetisasi mereka. Sifat ini penting dalam
pengembangan aplikasi seperti magnet yang dapat diubah-ubah atau diatur ulang.
8.Sifat Adsorpsi dan Adsorpsi:
Bahan magnet memiliki kemampuan untuk menarik atau menempel pada partikel-partikel
tertentu, baik karena sifat-sifat listrik maupun karena interaksi kimia yang terjadi di
permukaan bahan magnet.
Pemahaman tentang sifat kimia ini penting untuk aplikasi teknologi dan rekayasa yang
melibatkan bahan magnet. Pemilihan dan manipulasi sifat-sifat ini dapat mempengaruhi
kinerja dan daya tahan bahan magnet dalam berbagai konteks.
b.Elektromagnetik
Pada tahun 1820, Hans Christian Oersted menemukan bahwa kawat dapat
menolak jarum kompas apabila dialiri arus listrik. Hal ini menunjukan bahwa di sekitar kawat
berarus timbul medan magnetik. Kemudian pada tahun 1821, Michael Faraday membuat
suatu penemuan penting. Dua tahun sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum
magnet kompas biasa dapat menyimpang jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak
berjauhan. Hal ini membuat Michael Faraday menyimpulkan bahwa, jika magnet didekatkan,
yang akan bergerak adalah kawat yang dialiri listrik. Berdasarkan dugaan ini, Michael
Faraday berhasil membuat suatu skema yang menjelaskan bahwa kawat akan terus-menerus
berputar berdekatan dengan magnet sepanjang arus listrik dialirkan ke kawat. Sesungguhnya
penemuan Faraday ini merupakan motor listrik pertama, suatu skema pertama membuat
sesuatu benda bergerak dengan menggunakan arus listrik. Meskipun masih sangat primitif,
penemuan Michael Faraday ini merupakan “nenek moyang” dari semua motor listrik yang
digunakan dunia saat ini.
Penemuannya membuat suatu benda bergerak dengan menggunakan arus listrik
adalah pembuka jalan yang luar biasa untuk penemuan-penemuan motor listrik selanjutnya.
Namun masih terbatas dalam kegunaan praktisnya karena belum ada metode untuk
menggerakkan arus listrik selain dari baterai kimia sederhana yang ada pada saat itu. Faraday
yakin, pasti ada suatu cara penggunaan magnet untuk menggerakkan listrik, dan beliau terus-
menerus mencari jalan bagaimana menemukan metode tersebut. Namun pada tahun 1831,
Faraday menemukan bahwa apabila magnet dilalui lewat sepotong kawat, arus akan mengalir
di kawat sedangkan magnet bergerak. Keadaan ini disebut “pengaruh elektromagnetik” dan
penemuan ini disebut “Hukum Faraday” yang dikenal dengan penemuan Faraday yang
terpenting dan terbesar. Jadi gagasan elektromagnetik adalah prinsip kerja dari kendaraan
listrik, yang mengubah menjadi energi gerak atau sebaliknya.
Gaya Lorentz
Lorentz adalah sebuah bentuk gaya yang diambil dari nama belakang seorang ahli
fisika Belanda yang bernama Hendrik Antoon Lorentz. Ahli fisika asal negeri kincir angin ini
meneliti tentang sebuah interaksi penghantar berarus yang diletakkan di dalam sebuah medan
magnet. Hasil dari penelitian tersebut, ia berhasil menemukan sebuah gaya yang kemudian
disebut dengan gaya lorentz. Gaya inilah yang kemudian banyak bermanfaat untuk
menggerakkan motor listrik untuk berbagai keperluan seperti kipas angin, blender, dan lain
sebagainya.
Menentukan Arah Gaya Lorentz
Besar gaya Lorentz sebanding dengan kuat medan magnet, arus listrik, dan panjang kawat.
Bila kedudukan gaya, kuat medan magnet dan arus listrik saling tegak lurus, maka besarnya
gaya Lorentz dapat diperoleh dengan menggunakan rumus seperti yang ada di bawah ini.
Rumus ini berlaku untuk panjang kawat 1 meter. Besar gaya Lorentz dapat dihitung dengan
rumus:
F = i . l . B sin θ
Keterangan:
F = gaya Lorentz (Newton)
i = kuat arus listrik (Ampere)
l = panjang kawat (meter)
B = kuat medan magnet (Wb/m2 ) atau Tesla (T)
θ = sudut antara arah I dan B
Induksi Elektromagnetik
Induksi elektromagnetik merupakan fenomena munculnya arus listrik akibat perubahan fluks
magnetik. Proses induksi elektromagnetik melibatkan konduktor yang diletakan dengan
posisi tertentu dan medan magnet. Cara lainnya adalah konduktor yang digerakan di dalam
medan magnet yang tetap. Hal tersebut menyebabkan kehadiran tegangan atau gaya gerak
listrik (GGL) pada konduktor. Berikut merupakan ilustrasi induksi elektromagnetik yang
dihasilkan dengan menggerakan sebuah magnet ke dalam kumparan kawat berarus:
Susunan magnet dan kabel di samping merupakan percobaan
induksi elektromagnetik yang dilakukan oleh Michael Faraday
pada tahun 1830. Hasil yang didapat menunjukan bahwa energi
listrik dapat diproduksi menggunakan medan magnet, dan bukan
hanya berasal dari baterai. Dari sini ia mengemukakan hukum
Faraday dalam induksi elektromagnetik, yaitu setiap perubahan medan magnet pada
kumparan akan menyebabkan gaya gerak listrik (GGL) yang diinduksi oleh kumparan
tersebut. Tegangan GGL induksi di dalam rangkaian tertutup sebanding dengan kecepatan
perubahan fluks terhadap waktu yang dapat dirumuskan menjadi :

Keterangan:
ε = merupakan GGL induksi (Volt)
N = jumlah lilitan kumparan
DΦ = perubahan fluks magnetik (Weber)
Dt = selang waktu (s)
Gejala elektromagnet sering digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa penerapan elektromagnet tersebut dapat ditemui pada bel listrik, saklar listrik, dan
telepon kabel.
1. Bel listrik
Pada saat tombol bel listrik ditekan, rangkaian arus menjadi tertutup dan arus
mengalir pada kumparan.Aliran arus listrik pada kumparan ini mengakibatkan besi di
dalamnya menjadi elektromagnet yang mampu menggerakkan lengan pemukul untuk
memukul bel sehingga berbunyi.

(a) Skema Rangkaian Bel Listrik, (b) Bel Listrik

2. Saklar
Di setiap rumah yang menggunakan aliran listrik, hampir semuanya menggunakan
saklar. Saklar berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik pada rangkaian
listrik.Khusus untuk bentuk saklar seperti pada gambar berikut, mulai bekerja ketika saklar
membentuk rangkaian tertutup.Lilitan kawat akan berfungsi sebagai elek tromagnet yang
menarik ujung besi ke bawah. Setelah besi tertarik ke bawah, ujung besi lainnya akan
menyimpang ke kanan dan mendorong tangkai ke kiri sehingga tangkai kiri dan kanan akan
saling bersentuhan untuk mengalirkan arus listrik. Ketika arus mengalir, maka beban (lampu
atau alat elektronik lainnya) akan menyala.
(a) Diagram Saklar Elektromagnetik (b) Saklar Elektromagnetik

3. Telepon Kabel
Saat menggunakan telepon, seseorang akan menerima pesan (mendengar) sekaligus mengirim
pesan (berbicara).Prinsip kerja telepon pada dasarnya mengubah energi listrik menjadi energi
bunyi. Pada saat ada pembicaraan, energi listrik mengalir pada kabel telepon menimbulkan
efek elektromagnet yang kekuatannya berubah-ubah sehingga mampu menggetarkan
diafragma besi lentur pada speaker telepon.Getaran pada speaker inilah yang akhirnya

C.Jenis-jenis dan Perbedaan Magnet


Menurut bentuknya magnet di bedakan menjadi lima, sebagai berikut.
1. Magnet batang
Bentuknya menyerupai batang, balok, atau kubus.
2. Magnet silinder
Bentuk magnetnya menyerupai tabung panjang.
3. Magnet jarum
Bentuk magnet ini menyerupai jarum kompas dengan kedua
ujung runcing.
4. Magnet cincin
Magnet jenis ini memiliki bentuk bulat menyerupai cincin.
5. Magnet U (magnet ladam)
Magnet ini berbentuk seperti tapal kuda atau serupa dengan huruf U.
Berdasarkan proses terjadinya, magnet dibedakan menjadi dua jenis, yaitu magnet alam dan
magnet buatan.
1. Magnet alam
Magnet alam adalah magnet yang terbentuk dari alam. Sifat kemagnetannya berasal atau
diperoleh dari alam dan tidak ada campur tangan manusia.Contohnya adalah bebatuan di
gunung yang ada di Magnesia yang mampu menarik benda-benda di sekitarnya.
2. Magnet buatan
Magnet buatan adalah jenis magnet yang sengaja dibuat manusia agar memiliki sifat
kemagnetan. Magnet buatan dapat dibuat dari bahan-bahan magnetik kuat, seperti besi dan
baja.
Berdasarkan sifat kemagnetannya, maka magnet dibedakan menjadi magnet tetap (permanen)
dan magnet sementara (non permanen).
1. Magnet tetap (Permanen)
Magnet tetap adalah magnet yang sifat kemagnetannya bersifat permanen. Meskipun proses
pembuatannya sudah dihentikan, akan tetapi benda tetap memiliki sifat kemagnetan.Misalnya
adalah magnet baja yang dibuat dengan cara digosok, supaya magnet elementer di dalamnya
teratur.
2. Magnet sementara (non permanen)
Magnet sementara merupakan jenis magnet yang sifat kemagnetannya bersifat sementara
saja. Artinya, sifat kemangnetan hanya akan muncul selama proses pembuatan.Contohnya
adalah magnet yang dibuat dengan cara dialiri dengan listrik. Pada saat benda tersebut tidak
lagi dialiri listrik, maka sifat kemagnetannya akan hilang.
Besi (Fe), nikel (Ni), dan kobalt (Co) adalah tiga unsur yang umumnya dikenal sebagai
ferromagnetik, yaitu bahan-bahan yang memiliki sifat magnetik yang kuat. Meskipun
ketiganya memiliki sifat-sifat magnetik yang serupa, terdapat perbedaan dalam pengaruh
magnetik terhadap masing-masing unsur tersebut. Berikut adalah beberapa perbedaan dalam
respons magnetik besi, nikel, dan kobalt:
1.Kemagnetan:
 Besi: Mudah dimagnetkan dan kehilangan magnetisasi dengan mudah.
 Nikel: Memiliki sifat magnetik yang baik, tetapi tidak sekuat besi.
 Kobalt: Sangat baik dalam mempertahankan sifat magnetiknya, lebih kuat daripada
nikel.
2.Koersivitas:
 Besi: Kurang tahan terhadap kehilangan sifat magnetiknya.
 Nikel: Lebih tahan terhadap kehilangan sifat magnetik dibandingkan besi.
 Kobalt: Sangat tahan terhadap kehilangan sifat magnetik.
3.Suhu Curie:
 Besi: Kehilangan sifat magnetik pada suhu yang lebih tinggi (sekitar 770 °C).
 Nikel: Kehilangan sifat magnetik pada suhu Curie yang lebih rendah (sekitar 358 °C).
 Kobalt: Memiliki suhu Curie yang lebih tinggi daripada besi dan nikel (sekitar 1,115
°C).
4.Stabilitas pada Suhu Tinggi:
 Besi: Kurang stabil pada suhu tinggi.
 Nikel: Lebih stabil pada suhu tinggi dibandingkan besi.
 Kobalt: Stabil pada suhu tinggi dan sering digunakan di aplikasi yang melibatkan
suhu tinggi.

B.Medan Magnet Bumi


1.Struktur Bumi:
Bumi dapat dibagi menjadi beberapa lapisan, salah satunya
adalah inti Bumi. Inti Bumi terdiri dari dua bagian utama,
yaitu inti luar dan inti dalam. Inti luar terutama terdiri dari
besi dan nikel dalam keadaan cair karena suhu yang sangat
tinggi di dalam Bumi.
2.Geodinamo:
Medan magnet Bumi dikaitkan dengan sebuah fenomena yang disebut geodinamo.
Geodinamo adalah proses di mana pergerakan cairan di inti Bumi, terutama yang disebabkan
oleh panas yang dihasilkan oleh peluruhan radioaktif dan panas sisa dari pembentukan Bumi,
menciptakan medan magnet Bumi.
1.Medan Magnet Bumi:
a.Pola Medan Magnet:
Medan magnet Bumi tidak sepenuhnya simetris. Terdapat dua kutub magnetik, yaitu kutub
Utara dan kutub Selatan, yang tidak terletak persis di sumbu rotasi Bumi.
b.Pengaruh Kutub Magnetik Terhadap Jarum Kompas:
Karena medan magnet Bumi, jarum kompas akan mengarah ke arah utara magnetik di Kutub
Utara dan sebaliknya di Kutub Selatan. Ini memungkinkan penggunaan jarum kompas
sebagai alat navigasi.
c.Perlindungan Atmosfer:
Medan magnet Bumi juga melindungi atmosfer Bumi dari angin suria dan partikel bermuatan
yang dapat merusak atmosfer. Medan magnet ini membantu menjaga atmosfer dan
lingkungan hidup di Bumi.
Medan Magnet di Berbagai Planet

Medan magnet di berbagai planet mencerminkan perbedaan dalam komposisi inti, struktur
internal, dan aktivitas dinamo. Beberapa planet memiliki medan magnet yang sangat kuat,
seperti Jupiter dan Saturnus, sementara yang lainnya, seperti Venus dan Mars, memiliki
medan magnet yang lemah atau bahkan tidak terdeteksi . Berikut adalah perbedaan antara
medan magnet di Bumi dan di delapan planet lainnya di tata surya:
1. Bumi: Medan Magnet Global yang Kuat: Bumi memiliki medan magnet global yang kuat
dan terorganisir, dihasilkan oleh dinamo di inti luar Bumi.
2. Merkurius:Medan Magnet yang Lebih Lemah: Merkurius memiliki medan magnet yang
sangat lemah dan tidak terorganisir. Medan ini dihasilkan oleh inti besi yang cair di dalam
planet.
3. Venus:Tanpa Medan Magnet Global: Venus hampir tidak memiliki medan magnet global
yang terorganisir. Meskipun ada beberapa aktivitas magnetik lokal, tidak ada medan magnet
yang signifikan.
4. Mars:Medan Magnet Lemah dan Terlokalisasi: Mars memiliki medan magnet yang lemah
dan terlokalisasi. Ini berasal dari batuan basalt di permukaan yang sebelumnya terpapar
medan magnet.
5. Jupiter:Medan Magnet yang Sangat Kuat: Jupiter memiliki salah satu medan magnet yang
paling kuat di tata surya. Ini dihasilkan oleh aktivitas dinamo dalam lapisan hidrogen dan
helium cair di dalam planet.
6. Saturnus:Medan Magnet yang Kuat: Saturnus juga memiliki medan magnet yang kuat,
dihasilkan oleh aktivitas dinamo dalam inti berbahan es di dalam planet.
7. Uranus:Medan Magnet yang Miring: Uranus memiliki medan magnet yang miring secara
signifikan, tidak sejajar dengan sumbunya. Medan ini dihasilkan oleh aktivitas dinamo di
dalam planet.
8. Neptunus:Medan Magnet yang Kuat: Neptunus memiliki medan magnet yang kuat, mirip
dengan medan magnet Jupiter dan Saturnus. Ini juga dihasilkan oleh aktivitas dinamo di
dalam planet.

Magnet memiliki peran yang penting dalam berbagai perangkat antariksa dan eksplorasi luar
angkasa. Beberapa peran utama magnet dalam perangkat antariksa adalah sebagai berikut:
1).Stabilisasi dan Kontrol Arah:Magnet digunakan dalam sistem kontrol orientasi perangkat
antariksa. Sistem ini membantu perangkat antariksa menjaga posisi dan arah yang diinginkan.
Magnet membantu mengendalikan perangkat antariksa agar tidak berputar atau bergerak
secara acak.
2).Sensor dan Detektor Magnetik:Perangkat antariksa sering dilengkapi dengan sensor
magnetik atau magnetometer. Sensor ini membantu perangkat mendeteksi medan magnet di
sekitarnya. Pengukuran ini dapat memberikan informasi tentang keberadaan objek atau
medan magnetik lainnya.
3).Penelitian Ilmiah:Medan magnet juga digunakan dalam penelitian ilmiah di luar angkasa.
Pengukuran medan magnet dapat membantu ilmuwan memahami lebih banyak tentang
lingkungan luar angkasa dan objek-objek di dalamnya.Sistem Propulsi Elektromagnetik:
4).Komunikasi:Magnet juga dapat digunakan dalam sistem navigasi dan komunikasi
antariksa. Beberapa antena pada perangkat antariksa dapat dikontrol menggunakan sistem
magnetik untuk mengarahkan sinyal komunikasi agar lebih efisien.
5).Perlindungan Radiasi:Dalam perjalanan antariksa, perangkat antariksa membutuhkan
perlindungan terhadap radiasi. Medan magnet Bumi melindungi atmosfer dan lingkungan
dari radiasi berbahaya dari angin suria dan luar angkasa. Perangkat antariksa dapat
menggunakan perisai magnet untuk memberikan perlindungan tambahan.
6).Eksplorasi Planet dan Bulan:Misi eksplorasi planet atau bulan sering melibatkan
penggunaan magnetometer untuk memetakan medan magnet di permukaan. Ini membantu
para ilmuwan memahami lebih banyak tentang karakteristik planet atau bulan yang sedang
dijelajahi.

C.Proses Pembuatan Magnet


Pembuatan magnet melibatkan beberapa metode tergantung pada jenis magnet yang
diinginkan. Magnet dapat dibuat baik dari bahan-bahan alami yang memiliki sifat magnetik,
seperti besi dan nikel, maupun melalui proses buatan menggunakan bahan-bahan tertentu.
Berikut adalah beberapa metode umum pembuatan magnet:
1.Magnet Alami:
Sumber Bahan: Magnet alami diperoleh dari bijih mineral yang mengandung unsur-unsur
ferromagnetik, seperti magnetite (Fe3O4) atau lodestone. Bijih ini mengandung campuran
besi, nikel, dan mineral lainnya.
Proses Pembentukan: Bijih magnetik diekstraksi dari tambang dan kemudian diproses untuk
mendapatkan magnet. Proses alami di dalam bumi, terutama pada inti bumi yang memiliki
medan magnet, dapat menyebabkan mineral besi dalam batuan untuk terorganisir secara
magnetik.
Penggunaan: Magnet alami digunakan dalam bentuk aslinya atau setelah diproses lebih lanjut
untuk aplikasi tertentu.
2.Magnet Buatan:
Sumber Bahan: Magnet buatan dapat dibuat dari logam-logam ferromagnetik, seperti besi,
nikel, kobalt, atau campuran paduan logam tertentu.
Proses Pembuatan:
Gosokan (Gosokan Magnetisasi): Salah satu cara untuk membuat magnet adalah dengan
menggosokkan bahan magnetik seperti besi atau nikel dengan benda magnet yang sudah ada.
Gosokan ini membantu mengorganisir struktur atom dalam bahan dan menciptakan magnet
permanen.
Induksi Elektromagnetik: Magnet juga dapat dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik
melalui bahan magnetik. Proses ini disebut elektromagnetisme dan sering digunakan dalam
pembuatan magnet yang dapat dikendalikan.
Penggunaan: Magnet buatan digunakan dalam berbagai perangkat elektronik, peralatan
rumah tangga, perangkat medis, dan industri.

3.Magnet Permanen:
Sumber Bahan: Magnet permanen umumnya terbuat dari paduan besi, nikel, dan kobalt (biasa
disebut sebagai paduan Alnico) atau dari magnet neodimium (NdFeB), yang merupakan jenis
magnet yang sangat kuat.
Proses Pembuatan:
Pemanasan dan Pengerasan (Proses Annealing): Logam ferromagnetik dipanaskan dalam
medan magnet eksternal dan kemudian didinginkan secara perlahan. Proses ini membantu
mengorganisir struktur magnetik dan menciptakan magnet permanen.
Proses Sintering (pada magnet neodimium): Serbuk-serbuk halus dari bahan magnetik dicetak
dan dikenakan tekanan tinggi serta pemanasan untuk membentuk magnet permanen.
Penggunaan: Magnet permanen digunakan dalam speaker, motor listrik, generator, alat
kesehatan, dan berbagai aplikasi industri.

RANGKUMAN
 Magnet atau semberani adalah benda yang mampu menarik benda-benda di sekitarnya
dan memiliki sifat kemagnetan. Magnet dapat bersifat permanen atau sementara, dan
ada dua jenis utama: alam dan buatan. Beberapa contoh magnet alam adalah batuan
dari Magnesia, sementara magnet buatan dapat dibuat dari bahan magnetik kuat
seperti besi atau baja.

 Sifat-sifat magnet melibatkan adanya dua kutub (utara dan selatan), tolak menolak
atau tarik menarik antar kutub sejenis atau berlawanan jenis, dan kemampuan
mempertahankan magnetisasi. Benda-benda magnetik terdiri dari ferromagnetik
(seperti besi), paramagnetik (seperti alumunium), dan diamagnetik (seperti kayu).

 Dalam konteks kimia, besi, nikel, dan kobalt memiliki sifat ferromagnetik yang kuat,
dan sifat-sifat ini dapat dipengaruhi oleh reaktivitas dengan oksigen, kerentanan
terhadap korosi, dan struktur kristal. Suhu juga dapat memengaruhi sifat magnetik.

 Medan magnet Bumi dihasilkan oleh geodinamo, sebuah proses di inti Bumi yang
melibatkan pergerakan cairan. Medan ini melindungi atmosfer Bumi dari angin suria
dan partikel bermuatan. Planet-planet lain dalam tata surya memiliki medan magnet
yang berbeda-beda, dengan Jupiter dan Saturnus memiliki medan yang sangat kuat.
 Dalam konteks antariksa, magnet memiliki peran vital. Mereka digunakan dalam
stabilisasi dan kontrol arah perangkat antariksa, sensor dan detektor magnetik,
penelitian ilmiah, sistem propulsi elektromagnetik, komunikasi, perlindungan radiasi,
dan eksplorasi planet dan bulan. Magnet juga memainkan peran penting dalam
teknologi sehari-hari, seperti bel listrik, saklar elektromagnetik, dan telepon kabel.
LATIHAN SOAL
1.Apa yang dapat melemahkan atau bahkan menghilangkan sifat kemagnetan suatu benda?
a. Pemanasan, dipukul, dan dialiri arus bolak balik
b. Hanya pemanasan
c. Dipukul saja
d. Dialiri arus bolak balik saja

2.Sifat kimia apa yang paling khas dari bahan magnet?


a. Ferromagnetisme
b. Reaktivitas dengan oksigen
c. Kerentanan terhadap korosi
d. Struktur kristal

3.Siapa ilmuwan Belanda yang meneliti interaksi penghantar berarus dalam medan magnet
dan menemukan gaya Lorentz?
a. Michael Faraday
b. Hendrik Antoon Lorentz
c. Hans Christian Oersted
d. Thales

3.Apa yang menyebabkan suatu benda bergerak dengan menggunakan arus listrik menurut
penemuan Michael Faraday?
a. Pengaruh elektromagnetik
b. Gaya Lorentz
c. Induksi elektromagnetik
d. Sifat-sifat magnet
4.Planet manakah yang memiliki medan magnet yang sangat kuat?
a. Mars
b. Venus
c. Jupiter
d. Merkurius
5.Apa peran medan magnet Bumi dalam menjaga atmosfer dan lingkungan hidup?
a. Melindungi dari angin suria dan partikel bermuatan
b. Menghasilkan energi listrik
c. Membentuk batuan magnetik di Bumi
d. Mencegah gempa bumi

6.Apa yang membedakan magnet alam dengan magnet buatan?


a. Sifat kemagnetannya
b. Bentuknya
c. Warna
d. Ukurannya

7.Magnet jenis apa yang bersifat permanen, meskipun proses pembuatannya sudah
dihentikan?
a. Magnet tetap (permanen)
b. Magnet sementara (non permanen)
c. Magnet alam
d. Magnet buatan

8.Apa yang menjadi dasar kerja bel listrik dalam membuat suara ketika tombol ditekan?
a. Gaya Lorentz
b. Induksi elektromagnetik
c. Sifat-sifat magnet
d. Pengaruh elektromagnetik

9.Apa yang menyebabkan gaya Lorentz pada suatu kawat yang diletakkan dalam medan
magnet dan dialiri arus listrik?
a. Kuat medan magnet (B)
b. Panjang kawat (l)
c. Sudut antara arah arus listrik dan medan magnet (θ)
d. Semua jawaban benar

DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati,dkk.2020.Panduan Desain Pembelajaran Bermuatan Karakter bagi Guru IPA


Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas IX.Pontianak:CV. Pustaka One Indonesia.
Sediman,dkk.2019.Explore Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX.Bandung :
Penerbit Duta.
Tim Maestro Genta.2020.Inti Materi IPA SMP/MTs kelas 7, 8, 9.Jawa timur:Genta Group
Production
Wahyudi,dkk.2019.Media Pembelajaran IPA SMP Desain Sederhana Hingga Berbasis
ICT.Pontianak:Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Pontianak

Anda mungkin juga menyukai