Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kata magnet berasal dari Magnesia, nama suatu kota di kawasan Asia. Di

kota inilah orang-orang Yunani sekitar tahun 600 SM menemukan sifat magnetik

dari mineral magnetik. Secara umum, pengertian magnet adalah kemampuan suatu

benda untuk menarik benda-benda lain yang berada disekitarnya. Para ilmuan

melakukan percobaan percobaan untuk mengembangkan teori-teori magnet yang

telah ada yang kemudian mereka sempurnakan, salah satu yang dilakukan ilmuan

tersebut ialah meneliti sifat yang terdapat pada logam yang dapat menarik logam

lain. Sejalan dengan perkembangan ilmu pegetahuan ditemukan bahwa listrik dan

magnet memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Sehingga sekarang ini

dengan menggunakan arus listrik kita dapat menimbulkan medan magnet disekitar

logam. Magnet dapat dibuat dari bahan besi, baja, dan campuran logam lainnya.

Namun ada berberapa jenis magnet, jika berdasarkan kemampuan benda itu

menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan

benda bukan magnet. Namun, tidak semua benda yang berada di dekat magnet

dapat ditarik. Oleh karena itu sifat bahan magnet dapat digolongkan menjadi lima,

yaitu bahan magnet bersifat Diamagnetik, Paramagnetik, Ferromagnetik, anti

Ferromagnetik, Ferrimagnetik (ferrit).

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis merasa tertarik untuk memebuat

karya tulisan dalam bentuk makalah dengan judul “Bahan-Bahan magnetik”

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah prinsip kerja magnet?

2. Bagaimanakah cara membuat magnet?

3. Apa yang mendasari penggolongan magnet berdasarkan sifatnya?

4. Bahan-Bahan apakah yang dapat di golongkan berdasarkan sifat

kemagnetan nya?

5. Apakah penggunaan magnet berguna dalam kehidupan sehari-hari?

6. Parameter-parameter apakah yang menentukan sifat kemagnetan?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui jenis-jenis magnet

2. Untuk mengetahui sifat-sifat magnet

3. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang hal-hal yang berkaitan

dengan magnet listrik dan penerapannya dikehidupan sehari-hari

4. Mampu mengidentifikasi dan menggolongkan bahan bahan sesuai sifat

kemagnetan nya

1.4 KEGUNAAN

Kegunaan makalah ini untuk menyelesaikan tugas BBL dan juga untuk

membantu memahami pembaca tentang magnet.

1.5 METODOLOGI

Kami melakukan berbagai metode dalam penyusunan makalah ini, antara

lain kami melakukan metode pokok studi pustaka dan diskusi dengan teman.

1. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan referensi yang berhubungan

dengan bahan magnetik.

2
2. Diskusi

Yaitu berdiskusi dengan teman-teman sekelompok untuk mengetahui

tentang bahan magnetik.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KAJIAN TEORITIS

A. Pengertian Magnet

Kata magnet berasal dari kata magnesia (bahasa Yunani) yang

berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada

masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di

mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah

tersebut.

Sejarah kemagnetan mulai jauh lebih awal dengan peradaban kuno

di Asia kecil. Yang di sebut magnesia dimana ditemukan batu batu yang saling

Tarik menarik. Batu-batu ini disebut “Magnet”.Mengikuti tempat

ditemukannya.1

B. Medan Magnet

Medan magnet adalah daerah disekitar magnet yang masih

merasakan adanya gaya magnet. Jika sebatang magnet diletakkan dalam

suatu ruang, maka terjadi perubahan dalam ruang ini yaitu dalam setiap titik

dalam ruang akan terdapat medan magnetik. Arah medan magnetik di suatu

titik didefenisikan sebagai arah yang ditunjukkan oleh kutub utara jarum

kompas ketika ditempatkan pada titik tersebut.

1
Douglass C. Giancoli, Fisika, Hal: 158

4
C. Induksi Magnet

Pada suatu titik ada medan magnet bila muatan yang bergerak pada

titik tersebut mengalami gaya magnet. Medan magnet ini dikenal juga

sebagai induksi magnet. Induksi magnet dapat dilukiskan sebagai garisgaris

yang arah singgungnya pada setiap titik menunjukkan arah vektor induksi

magnet di titik-titik tersebut. Banyaknya garis-garis induksi magnet yang

melalui satuan luas bidang dinyatakan sebagai besar induksi magnet di titik

tersebut. Banyaknya garis-garis induksi magnet dinamakan fluks

magnet sedang banyaknya garis-garis induksi magnet persatuan luas

dinamakanrapat fluks magnet (B).

Dalam sistem MKS, satuan fluks magnet adalah weber (W)

atauTesla m2, sedang satuan rapat fluks magnet adalah weber/m2 (W/m2)

atau dikenal dengan Tesla (T). Untuk sistem CGS satuan fluks magnet

adalah Maxwell (M), sedang satuan rapat fluks magnet adalah

Maxwell/cm2 (M/cm2). Satuan Maxwell/cm2 disebut juga dengan nama

Gauss (G). Hubungan satuan sistem MKS dan sistem CGS adalah 1 T = 104

G.

2.2 PEMBAHASAN

A. Sifat-sifat magnet

Setiap magnet mempunyai sifat (ciri) sebagai berikut :

1. Dapat menarik benda logam tertentu.

2. Gaya tarik terbesar berada di kutubnya.

3. Selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas.

5
4. Memiliki dua kutub.

5. Tarik menarik bila tak sejenis.

6. Tolak menolak bila sejenis.

B. Bahan Magnetik dan Bahan Nonmagnetik

Benda dapat digolongkan berdasarkan sifatnya. Kemampuan suatu

benda menarik benda lain yang berada di

dekatnya disebut kemagnetan. Berdasarkan kemampuan benda

menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan

benda bukan magnet. Namun, tidak semua benda logam yang berada di

dekat magnet dapat ditarik. Oleh karena itu sifat kemagnetan benda dapat

digolongkan menjadi :

1. Diamagnet
Diamagnet merupakan sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan
magnet ketika dikenai medan magnet. Sifat ini menyebabkan efek tolak
menolak. Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah,
dengan pengecualian superkonduktor yang memiliki kekuatan magnet yang
kuat.
• Diamagnet, yaitu bahan yang sulit untuk menyalurkan garis-garis gaya
magnit (ggm).
• Permeabilitasnya lebih kecil dari 1 (satu) dan tidak mempunyai dua
kutub permanen.
• Contoh bahan ini antara lain : Bi (bismut), Cu (tembaga), Au (emas),
Al2O3, NiSO4, dan lain-lain.

2. Ferromagnetik
Ferromagnetik adalah sebuah fenomena dimana sebuah material dapat
mengalami magnetisasi secara spontan, dan merupakan satu dari bentuk
kemagnetan yang paling kuat. Fenomena inilah yang dapat menjelaskan

6
kelakuan magnet yang kita jumpai sehari-hari. Ferromagnetik dan
Ferrimagnetik merupakan dasar untuk menjelaskan fenomena magnet
permanen.
• Ferromagnetik, yaitu bahan yang mudah menyalurkan ggm, dengan
• permeabilitas jauh di atas 1 (satu).
• Contohnya : Fe (besi), Co (cobalt), Ni (nikel), Gd (gandolinium), Dy
(disprosium).

3. Ferrimagnetik
Ferrimagnetik adalah suatu energi dan gaya yang timbul karena suatu
magnetisasi secara spontan, yang dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari.
Namun, pada bahan ferrimagnetik, gaya yang melawan tidak sama dan
magnetisasi secara spontan tetap ada. Hal ini terjadi jika meliputi materi
atau ion yang berbeda (seperti Fe2+ dan 3+).
• Ferrimagnetik (ferrit), yaitu suatu bahan yang mampu digunakan untuk
peralatan dengan frekuensi tinggi disamping arus eddy yang terjadi
kecil.
• Rumus bahan ferrimagnetik adalah MO, Fe2O3 (M : logam bervalensi
2 yaitu : Mn, Mg, Ni, Cu, Co, Zn, Cd). Contohnya : ferrit ( NiO), seng
( ZnO), dan nikel (Fe2O3)

4. Paramagnetik
Paramagneti adalah suatu bentuk magnetisme yang hanya terjadi karena
adanya medan magnet eksternal. Material paramagnetik tertarik oleh medan
magnet, dan karenanya memiliki permeabilitas magnetis relatif lebih besar
dari satu (atau, dengan kata lain, suseptibilitas magnetik positif). Meskipun
demikian, tidak seperti ferromagnet yang juga tertarik oleh medan magnet,
paramagnet tidak mempertahankan magnetismenya sewaktu medan magnet
eksternal tak lagi diterapkan.
• Paramagnetik, yaitu bahan yang dapat menyalurkan ggm tetapi tidak
banyak.

7
• Permeabilitasnya sedikit lebih besar dari 1 (satu), dan susunan
dwikutubnya tidak beraturan.
• Contoh bahan ini diantaranya : Al (alumunium), FeSO4, FeCl2, Mo
(molibdenum), W (wolfram), Ta (tantalum), Pt (platina), dan Ag
(perak).
Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan

magnet. Benda itu ada yang mudah dan ada yang sulit dijadikan

magnet. Baja sulit untuk dibuat magnet, tetapi setelah menjadi

magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu, baja

digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi

mudah untuk dibuat magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet sifat

kemagnetannya mudah hilang. Oleh karena itu, besi digunakan untuk

membuat magnet sementara.

Sifat-sifat Magnet :

a. Magnet dapat menarik benda-benda tertentu. Magnet tidak dapat


menarik semua benda, tetapi hanya benda benda tertentu saja . magnet
dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi dan baja.
b. Gaya magnet dapat menembus benda. Semakin kuat gaya magnet nya
maka semakin tebal benda yang dapat di tembus oleh gaya magnet.
c. Gaya yang terdapat di daerah sekeliling magnet disebut medan magnet.
Semakin kuat gaya magnetnya, semakin luas medan magnet nya
d. Magnet mempunyai 2 buah kutub. Kutub utara dan kutub selatan.
Kutub-kutub magnet merupakan bagian magnet yang mempunyai gaya
magnet yg paling besar
e. Dua buah magnet jika saling didekatkan : kutub senama akan tolak
menolak sedangkan kutub tak senama akan tarik menarik.
f. Semakin dekat terhadap magnet maka medan magnet nya semakin rapat
sehingga gaya magnet nya semakin kuat. Semakin jauh terhadap

8
magnet maka medan magnetnya semakin renggang sehingga gaya
magnet nya semakin lemah.
g. Magnet akan hilang sifatnya apabila : Jika sering jatuh, dipukul-pukul
dan terkena panas atau dibakar.
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan, magnet dapat dibedakan

menjadi empat tipe:

a. Magnet Permanen Campuran

Sifat magnet tipe ini adalah keras dan memiliki gaya tarik sangat

kuat. Magnet permanen campuran dibagi menjadi:

1. Magnet alcomax, dibuat dari campuran besi dengan almunium

2. Magnet alnico, dibuat dari campuran besi dengan nikel

3. Magnet ticonal, dibuat dari campuran besi dengan kobalt

b. Magnet Permanen Keramik

Tipe magnet ini disebut juga dengan magnadur, terbuat dari serbuk

ferit dan bersifat keras serta memiliki gaya tarik kuat.

c. Magnet Besi Lunak

Tipe magnet besi lunak disebut juga stalloy, terbuat dari 96% besi

dan 4% silicon. Sifat kemagnetannya tidak keras dan sementara.

d. Magnet Pelindung

Tipe magnet ini disebut juga mumetal, terbuat dari 74% nikel, 20%

besi, 5% tembaga, dan 1% mangan. Magnet ini tidak keras dan

bersifat sementara.

C. Prinsip Kerja Magnet

Magnet memiliki medan magnet yang menarik benda yang

mengandung komponen besi. Sebagai contoh, beberapa benda tertarik

9
magnet seperti besi, nikel, dan baja. Magnet digunakan untuk berbagai

keperluan, misalnya untuk membuat sesuai bisa menempel pada pintu

kulkas, membuat kompas, membuat wahana roller coaster, dan

mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Untuk memahami

bagaimana cara kerja magnet, berarti kita sedang mencari apa itu medan

magnet dan bagaimana cara kerjanya. Di sekitar magnet, magnet

memiliki wilayah (medan) yang dapat dijangkau oleh daya tarik magnet.

Wilayah ini sebenarnya ditempati oleh pancaran gaya magnet yang

disebut medan magnet. Jika ada benda berbahan besi ditempatkan pada

wilayah ini, maka besi itu akan terkena gaya medan magnet.

Medan magnet bisa menarik atau menolak logam tertentu, termasuk

magnet. Sebuah magnet memiliki dua ujung yang disebut sebagai kutub.

Salah satu kutun disebut kutub utara disebut dan kutub yang lain disebut

sebagai kutub selatan. Agar dua magnet saling tarik-menarik, maka kita

harus mendekatkan ujung-ujung atau kutub-kutub magnet yang berbeda.

Jika kita menghadapkan kedua ujung yang sama (misalkan sama-sama

kutub selatan), maka magnet tersebut akan saling tolak-menolak.

Ada beberapa magnet yang ada di dunia, dari yang alami atau

buatan, magnet yang sifatnya permanen atau yang sifatnya hanya

sementara. Ada juga mangnet yang dikategorikan sebagaia

elektromagnetik. Magnet permanen mempertahankan sifat magnetiknya

dalam waktu yang lama, sementara magnet sementara akan kehilangan

sifat kemagnetannya dalam waktu yang singkat. Elektromagnet

merupakan magnet yang dibuat dengan menggunakan aliran listrik.

10
Kekuata kemagnetannya bisa diubah sesuai dengan arus listrik yang

dilewatkan pada benda tersebut.

Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan

kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu dipotong-potong,

potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.

Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik

lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam

mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah

dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet.

Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya

tarik yang rendah oleh magnet.

Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan

Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik

adalah weber. 1 weber/m^2 = 1 tesla, yang memengaruhi satu meter

persegi.

D. Parameter-

parameter Magnet

1. Permeabilitas dan

suseptibilitas

Permeabilitas (μ)

adalah ukuran kemampuan bahan untuk membentuk medan magnet

di dalamnya. Hal ini didefinisikan sebagai rasio antara kerapatan

medan magnet (B) dalam media dan kuat medan magnet luar (H).

11
Ini adalah sifat penting ketika mempertimbangkan sifat magnetik

material.

Satuan SI Permeabilitas adalah Henry per meter (Hm–1).

Permeabilitas juga dapat digambarkan sebagai induktansi per satuan

panjang. Ini menggambarkan jumlah fluks magnetik dibuat dalam

media ketika medan magnet eksternal diterapkan. Jika fluks dibuat

mendukung bidang eksternal, dikenal sebagai paramagnetisme. Jika

fluks menentang bidang eksternal, maka disebut diamagnetisme.

Pemeabilitas udara dan ruang hampa dianggap sama dengan

satu. Untuk benda-benda yang lain, besarnya permeabilitas

ditentukan dengan perbandingan terhadap udara atau ruang hampa,

didapatkan permeabilitas relatif (relative permeability). Nilai

permeabilitas untuk udara adalah µo= 4π x 10-7 atau 1,26 x 10-6 .

Suseptibilitas magnetik adalah ukuran dasar bagaimana sifat

kemagnetan suatu bahan yang merupakan sifat magnet bahan yang

ditunjukkan dengan adanya respon terhadap induksi medan magnet

yang merupakan rasio antara magnetisasi dengan intensitas medan

magnet. Dengan mengetahui nilai suseptibilitas magnetik suatu

bahan, maka dapat diketahui sifat-sifat magnetik lain dari bahan

tersebut, χm adalah suseptibilitas magnet bahan (besaran tidak

berdimensi).

2. Momen magnetik

jika sebuah kumparan yang dilewati arus (i) diletakkan pada

rapat fluksi yang merata akan menghasilka torsi, besar torsi akan

12
tergantung pada luas kumparan, arus dan rapat fluksi yang terpotong

bidang kumparan. Batang magnet permanen juga menyebabkan torsi

bila diletakkan didalam medan yang merata. Jika magnet tersebut

diharapkan untuk mendapatkan kutub-kutub bebas yang

berlawanan, dapat dikatakan sebagai momen dwikutub sebagai

produk dari kuat kutub dan jarak antara kutub-kutub.

3. Magnetisasi

Semua bahan memungkinkan menghasilkan medan

magnetik, dari itu diperoleh secara eksperimental untuk

menimbulkan momen magnetik.

Magnetisasi adalah sebuah proses ketika sebuah materi yang

ditempatkan dalam suatu bidang magnetik akan menjadi magnet.

Proses ini ditentukan oleh jenis bahan yang disesuaikan dengan

kekuatan medan magnet.

Pada sebagian besar bahan, proses magnetisasi sangat kecil.

Bahan yang menghasilkan magnetisasi kuat sekalipun berada di

medan magnet yang lemah disebut feromagnetik.

E. Cara Membuat Magnet

Disamping magnet yang ditemukan di alam (magnet alam) ada juga

magnet yang dibuat manusia (mgnet buatan). Benda yang dapat dibuat

magnet adalah benda-benda yang tergolong dalam benda magnetik

terutama ferromgnetik, contohnya besi atau baja. Pada prinsipnya

membuat magnet adalah mengubah susunan magnet elementer yang

13
tidak beraturan menjadi searah dan teratur. Ada tiga cara membuat

magnet, yaitu dengan cara menggosok, dengan cara induksi, dan dengan

cara mengalirkan arus listrik.

1. Membuat Magnet dengan

Cara Menggosok

Besi yang semula bukan

magnet, dapat dijadikan magnet.

Caranya besi digosok dengan

salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan dibuat searah agar

magnet elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi teratur

dan mengarah ke satu arah. Apabila magnet elementer besi

telah teratur dan mengarah ke satu arah, dikatakan besi dan baja

telah menjadi magnet. Ujung-ujung besi yang digosok akan

terbentuk kutub-kutub magnet. Kutub-kutub yang terbentuk

tergantung pada kutub magnet yang digunakan untuk menggosok.

Pada ujung terakhir besi yang digosok, akan mempunyai kutub yang

berlawanan dengan kutub ujung magnet penggosoknya.

2. Membuat Magnet dengan Cara Induksi

Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan

cara induksi. Caranya adalah besi dan baja

diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet

elementer yang terdapat pada besi dan baja akan

terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan

14
letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan

menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk besi yang berada di

dekatnya.

Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan

terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet

penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan

ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B

besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.

3. Membuat Magnet

dengan Cara Arus Listrik

Besi dan baja dapat juga

dijadikan magnet dengan arus

listrik. Caranya besi dan baja dililiti kawat yang dihubungkan

dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan

baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan

baterai. Hal inimenyebabkan magnet elementer letaknya teratur

dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet

dan dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet

yang dibuat dengan cara arus listrik disebut magnet listrik atau

elektromagnet.

Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik.

Kutub magnet yang terbentuk bergantung pada arah arus ujung

15
kumparan. Jika arah arus berlawanan jarum jam maka ujung besi

tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus searah

putaran jarum jam maka ujung besi tersebut terbentuk kutub

selatan. Dengan demikian, ujung A kutub utara dan B kutub

selatan atau sebaliknya.

F. Penggunaan Magnet dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Mengambil benda-benda dari

logam

Benda yang dapat ditarik kuat

oleh magnet adalah bahan yang terbuat

dari logam seperti besi, baja, dan nikel. Dengan adanya sifat itu,

magnet digunakan pada beberapa peralatan untuk mempermudah

mengambil benda dari logam. Peralatan tersebut antara lain gunting,

obeng, tang, dan alai pengangkut besi tua.

2. Petunjuk Arah

Magnet dapat digunakan untuk

menunjukkan arah karena kutub-kutub

magnet selalu menunjukkan arah utara

dan selatan. Alat yang memanfaatkan sifat magnet tersebut adalah

kompas. Kompas adalah alat penunjuk arah mata angin. Di dalam

kompas terdapat magnet berbentuk jarum yang selalu menunjukkan

arah utara dan selatan.

16
Sehingga dapat digunakan untuk menunjukkan arah mata

angin. Kompas digunakan oleh pelaut, pendaki gunung, dan pilot untuk

membantu menunjukkan jalan.

3. Merubah energi

Meskipun tidak terlihat, beberapa

peralatan tersebut menggunakan magnet pada

bagian pengeras suara (speaker) seperti televisi

dan radio. Fungsi magnet pada speaker adalah mengubah energi listrik

menjadi energi bunyi.

4. Menghasilkan Listrik

Magnet dapat menghasilkan listrik

dalam jumlah besar dan kecil. Salah

satu alat yang menggunakan magnet

untuk menghasilkan listrik adalah

dinamo sepeda. Pada dinamo sepeda, magnet menghasilkan energi

listrik dalam jumlah kecil yang digunakan untuk menyalakan lampu

sepeda.

5. Menempelkan 2 benda

Banyak benda disekitar kita

menggunakan magnet untuk menempel atau

merapatkan sisi-sisinya seperti pada karet

pintu lemari es, kotak pensil, tas, dll. Salah

satu aplikasi magnet dalam menempelkan benda adalah pada bel

listrik.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Magnet bukan hanya sekedar benda yang memiliki medan magnet.

Namun, magnet juga memiliki ciri khas tertentu, seperti :

a. Dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi dan baja.

b. Magnet dapat menembus benda-benda tertentu.

c. Gaya tarik terbesar terdapat pada kutubnya.

d. Kutub magnet yang senama akan tolak menolak, sedangkan kutub

magnet yang tidak senama akan tarik menarik.

Magnet dapat dibuat dengan cara dan benda-benda yang sederhana. Magnet

memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan sehari hari.

3.2 Saran

Setelah penyusun membuat makalah ini, penyusun menjadi tahu tentang

magnet, cara kerja magnet, sifat-sifat magnet, bahkan cara membuat

magnet dan juga penggunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari. Oleh

karena itu pergunakanlah magnet dengan sebaik baiknya.

18
Daftar Pustaka

Abadi,Irawan.2009.IPA TERPADU Untuk SMP/MTs. Klaten:Intan Pariwara


Abdullah,Spd,M.K.2008.INTISARI FISIKA SMP.Jakarta:Pustaka Sandro
Jaya
http://en.wikipedia.org/wiki/Magnet
http://mumtaza.wordpress.com/2007/11/20/mengenal-magnet-cara-
membuatnya/
http://www.engineeringtown.com/kids/index.php/percobaan-lainnya/152-
membuat-magnet-sederhana
Cullity,B.D. 1972.Introduction to Magnetic Material. Canada: Addison-
WesleyPublishing Company Inc.
Dedi, N. Idayanti, S. Djaja. 2002. Pembuatan Magnet Barrium Stronsium
Ferit Untuk Motor DC mini,
Jurnal Fisika HFI vol.A5 No.0526. Tangerang:Himpunan Fisika Indonesia.
Goldman, A. 1990. Modern Ferrite Technology. New York: Van Nostrand
Reinhold.
Halliday, D dan Resnick, R. 1978. Fisika Jilid 2. Terjemahan Pantur Silaban
dan Erwin Sucipto. 1992. Jakarta: Erlangga.
Idayanti, N dan Dedi. 2002. Pembuatan Magnet Permanen Ferit untuk
Flowmeter, Jurnal Fisika HFI vol.A5 No.0528. Tangerang:
Himpunan FisikaIndonesia.
Idayanti, N, Dedi dan S. Djaja. 2002. Proses Sintering dalam Pembuatan
Magnet Permanen untuk meteran air, Jurnal Sains Materi Indonesia
vol.3 No.2.Tangerang: Pusat Penelitian dan Pengembangan
Ilmu Pengetahuan danTeknologi Bahan BATAN.

19

Anda mungkin juga menyukai