PENDAHULUAN
Di bumi ini tentunya kita tidak asing dengan benda yang bernama magnet. Benda yang
memiliki medan magnet dan dua kutub ini dapat menarik benda-benda yang mengandung unsur
logam. Kita dapat menemukan magnet dimana saja, misalnya di toko mainan, toko bangunan,
bahkan di bumi yang kita pijak ini terdapat sumber medan magnet yang sangat banyak. Pada
magnet terdapat dua kutub, yaitu kutub utara yang selalu mengarah ke utara dan kutub selatan
yang selalu mengarah ke selatan. Dan tak jarang kita juga bisa menemukan magnet di dalam alat-
alat elektronik. Biasanya kita melihat magnet dalam berbagai bentuk, contohnya magnet U
(sepatu kuda), magnet batang, magnet lingkaran, magnet jarum (kompas), dan lain-lain. Namun
sebenarnya magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet sebenarnya tidak hanya berupa magnet batang, jarum, lingkaran, yang biasa kita
lihat pada umumnya. Tetapi magnet juga bisa dibuat dengan cara sederhana dan tidak
membutuhkan bahan-bahan tertentu yang rumit seperti pada pembuatan magnet buatan. Kita
hanya membutuhkan bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar kita, dan cara pembuatannya
pun tak serumit magnet buatan pabrik.
Selain itu magnet juga sangat berguna bagi manusia. Misalnya saat kita tersesat di hutan
kita dapat menggunakan kompas sebagai penunjuk jalan, dalam hal ini magnet juga ikut berperan
penting. Magnet kulkas digunakan untuk menyimpan catatan di pintu kulkas. Tidak hanya itu,
magnet juga sangat berguna dalam dunia kesehatan. Sejak dulu magnet sudah digunakan dalam
dunia pengobatan, terutama dalam pengobatan alami (Naturopathy). Selain karena murah, hanya
dengan satu set magnetic terbukti sangat bermanfaat bagi seluruh anggota keluarga (tidak hanya
untuk pengobatan, tapi juga untuk hidup sehat alami).
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui sifat-sifat magnet.
b. Untuk mengetahui tentang medan magnet dan induksi magnet.
c. Untuk mengetahui bahan dan cara membuat magnet secara sederhana.
d. Untuk mengetahui manfaat magnet dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
Hubungan yang menarik antara dua kutub ini yaitu adanya garis gaya magnet
antarkeduanya. Garis gaya ini hanyalah garis khayal dari suatu magnet. Garis gaya ini berasal
dari kutub utara menuju kutub selatan.
Berdasarkan adanya garis gaya inilah akan dihasilkan sifat interaksi antarkutub-kutub
magnet. Jika dua kutub magnet yang sama didekatkan maka akan terjadi sifat saling tolak.
Sebaliknya, jika dua kutub magnet yang berbeda didekatkan akan terjadi sifat saling tarik.
Sehingga kita dapat membuat aturan untuk kutub magnet: kutub senama tolak-menolak, dan
kutub tak senama tarik-menarik.
Kutub-kutub magnet selalu berpasangan yaitu kutub utara dan kutub selatan. Selama
bertahun-tahun para ilmuwan mencoba mendapatkan satu kutub saja yang ada pada sebuah
magnet. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua, ternyata hasilnya berupa dua magnet yang
lebih kecil dan masing-masing tetap memiliki kutub utara dan selatan.
2.3 Medan Magnet
Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-gaya
magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya saja. Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar
magnet. Daerah di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet.
Medan magnet dapat dirasakan atau ada di sekitar kutup magnet. Apabila ada kutub magnet lain
dalam medan medan magnet maka akan ada gaya interaksi magnetik atau disebut sebagai gaya
magnet. Medan magnet dapat timbul dari bahan-bahan dari alam yang mempunyai sifat
kemagnetan atau bisa juga ditimbulkan oleh adanya arus listrik. Salah satu tokoh terkenal yang
meneliti tentang medan magnet adalah Hans Christian Oersted (1777-1851). Oersted merupakan
orang pertama yang dalam percobaannya mengetahui terjadinya medan magnet oleh arus listrik.
Gaya magnet ini dalam aplikasinya banyak digunakan sebagai dasar dalam mengubah energi
listrik menjadi enegi mekanik. Misalkan dalam pembuatan motor listrik, pembuatan generator.
Selain karena adanya arus listrik medan magnet juga dapat ditimbulkan karena sifat kemagnetan
bahan.
Garis gaya magnet dapat digambarkan dengan cara menaburkan serbuk besi pada kertas
yang diletakkan di atas magnet. Jika pada suatu tempat garis gaya magnetnya rapat, berarti gaya
magnetnya kuat. Sebaliknya jika garis gaya magnetnya renggang, berarti gaya magnetnya lemah.
Seperti halnya garis gaya listrik yang menggambarkan medan listrik, garis gaya magnet
dapat menggambarkan medan magnet. Namun tidak seperti garis gaya listrik yang dapat berawal
dan berakhir pada satu muatan listrik, garis gaya magnet tidak ada awal dan akhirnya. Garis gaya
magnet membentuk lintasan tertutup dari kutub utara ke kutub selatan. Jadi, medan magnet
adalah daerah di sekitar magnet yang masih bekerja gaya magnet, digambarkan oleh garis gaya
magnet yang menyebar dari kutub-kutub magnet.
Interaksi medan magnet dari kawat berarus dengan medan magnet tetap akan
menghasilkan gaya magnet. Pada peristiwa ini terdapat hubungan antara arus listrik, medan
magnet tetap, dan gaya magnet. Hubungan besaran-besaran itu ditemukan oleh
fisikawan Belanda, Hendrik Anton Lorentz (1853–1928). Dalam penyelidikannya Lorentz
menyimpulkan bahwa besar gaya yang ditimbulkan berbanding lurus dengan kuat arus, kuat
medan magnet, panjang kawat dan sudut yang dibentuk arah arus listrik dengan arah
medan magnet. Untuk menghargai jasa penemuan H.A. Lorentz, gaya tersebut disebut gaya
Lorentz. Apabila arah arus listrik tegak lurus dengan arah medan magnet, besar gaya Lorentz
dirumuskan.
F =B x I x l
Dengan:
F= gaya Lorentz satuan newton (N)
B= kuat medan magnet satuan tesla (T)
l = panjang kawat satuan meter (m)
I = kuat arus listrik satuan ampere (A)
Berdasarkan rumus di atas tampak bahwa apabila arah arus listrik tegak lurus dengan
arah medan magnet, besar gaya Lorentz bergantung pada panjang kawat, kuat arus listrik, dan
kuat medan magnet. Gaya Lorentz yang ditimbulkan makin besar, jika panjang kawat, kuat arus
listrik, dan kuat medan magnet makin besar.
Arah gaya Lorentz bergantung pada arah arus listrik dan arah medan magnet. Untuk
menentukan arah gaya Lorentz digunakan kaidah atau aturan tangan kanan. Caranya rentangkan
ketiga jari yaitu ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah sedemikian hingga membentuk sudut
900(saling tegak lurus). Jika ibu jari menunjukan arah arus listrik (I) dan jari telunjuk
menunjukkan arah medan magnet (B) maka arah gaya Lorentz searah jari tengah (F). Dalam
bentuk tiga dimensi, arah yang tegak lurus mendekati pembaca diberi simbol (0). Adapun arah
yang tegak lurus menjauhi pembaca diberi simbol (x).
Gaya Lorentz yang ditimbulkan kawat berarus listrik dalam medan magnet dapat
dimanfaatkan untuk membuat alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Alat
yang menerapkan gaya Lorentz adalah motor listrik dan alat-alat ukur listrik. Motor listrik
banyak dijumpai pada tape recorder, pompa air listrik, dan komputer. Adapun, contoh alat ukur
listrik yaitu amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter.
Cara Membuat:
1. Tempelkan 1 buah magnet batang pada salah satu ujung paku besar.
2. Dekatkan ujung paku yang lain pada klip kertas
3. Klip kertas akan menempel pada ujung paku yang lain.
3.1 Kesimpulan
Magnet bukan hanya sekedar benda yang memiliki medan magnet. Namun, magnet
juga memiliki ciri khas tertentu, seperti :
a. Dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi dan baja.
b. Magnet dapat menembus benda-benda tertentu.
c. Gaya tarik terbesar terdapat pada kutubnya.
d. Kutub magnet yang senama akan tolak menolak, sedangkan kutub magnet yang tidak
senama akan tarik menarik.
Magnet dapat dibuat dengan cara dan benda-benda yang sederhana. Magnet memiliki
manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 Saran
https://fajarfisikaupi.wordpress.com/tag/magnet/
http://www.rumus-fisika.com/2014/09/gaya-lorentz.html
http://contohmakalahfisikaa.blogspot.co.id/2013/03/contoh-makalah-fisika-magnet.html
http://andrypermana06.blogspot.co.id/2013/04/medan-magnet.html
http://perpustakaantamanilmu.blogspot.co.id/2012/03/jenis-jenis-magnet.html
http://asagenerasiku.blogspot.co.id/2012/12/magnet-sifat-bentuk-dan-cara-membuatnya.html