Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di bumi ini tentunya kita tidak asing dengan benda yang bernama magnet. Benda yang
memiliki medan magnet dan dua kutub ini dapat menarik benda-benda yang mengandung unsur
logam. Kita dapat menemukan magnet dimana saja, misalnya di toko mainan, toko bangunan,
bahkan di bumi yang kita pijak ini terdapat sumber medan magnet yang sangat banyak. Pada
magnet terdapat dua kutub, yaitu kutub utara yang selalu mengarah ke utara dan kutub selatan
yang selalu mengarah ke selatan. Dan tak jarang kita juga bisa menemukan magnet di dalam alat-
alat elektronik. Biasanya kita melihat magnet dalam berbagai bentuk, contohnya magnet U
(sepatu kuda), magnet batang, magnet lingkaran, magnet jarum (kompas), dan lain-lain. Namun
sebenarnya magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet sebenarnya tidak hanya berupa magnet batang, jarum, lingkaran, yang biasa kita
lihat pada umumnya. Tetapi magnet juga bisa dibuat dengan cara sederhana dan tidak
membutuhkan bahan-bahan tertentu yang rumit seperti pada pembuatan magnet buatan. Kita
hanya membutuhkan bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar kita, dan cara pembuatannya
pun tak serumit magnet buatan pabrik.
Selain itu magnet juga sangat berguna bagi manusia. Misalnya saat kita tersesat di hutan
kita dapat menggunakan kompas sebagai penunjuk jalan, dalam hal ini magnet juga ikut berperan
penting. Magnet kulkas digunakan untuk menyimpan catatan di pintu kulkas. Tidak hanya itu,
magnet juga sangat berguna dalam dunia kesehatan. Sejak dulu magnet sudah digunakan dalam
dunia pengobatan, terutama dalam pengobatan alami (Naturopathy). Selain karena murah, hanya
dengan satu set magnetic terbukti sangat bermanfaat bagi seluruh anggota keluarga (tidak hanya
untuk pengobatan, tapi juga untuk hidup sehat alami).

1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui sifat-sifat magnet.
b. Untuk mengetahui tentang medan magnet dan induksi magnet.
c. Untuk mengetahui bahan dan cara membuat magnet secara sederhana.
d. Untuk mengetahui manfaat magnet dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Magnet


Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet.Magnet
berasal dari bahasaYunani magnes atau magnetis lithos yang berarti batuan magnesian.Magnesia
adalah nama sebuah propinsi diYunani pada masa lalu yang kini bernama manisa (sekarang
berada di wilayah Turki), di propinsi inilah pertama kali magnet di temukan.Magnet merupakan
benda yang dapat menarik benda yang terbuat dari besi, baja, nikel dan kobalt.Magnet
didefinisikan sebagai bahan feromagnetik dengan daerah magnetik terarah sama sehingga
menghasilkan medan magnet disekitarnya.

2.2 Penemuan Magnet


Penemuan magnet ini telah diketahui di Yunani, India, dan Cina sekitar 2500 tahun yang
lalu magnet berasal dari Lodestones yaitu berasal dari bijih besi. Magnet secara alami diciptakan
yang dapat menarik potongan besi lainnya. Lodestones merupakan kompas magnetik pertama.
Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet kecil yang tersusun dari kutub utara yang
menghadap ke arah kutub selatan magnet dan sebaliknya. Magnet-magnet kecil tersebut
dinamakan domain atau magnet elementer. Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet elementer
yang tersusun secara teratur. Magnet mempunyai bagian yang paling kuat daya tariknya yaitu
bagian kutub magnet, terdiri dari kutub utara (KU) dan kutub Selatan (KS). Ruangan di sekitar
magnet yang masih dipengaruhi adanya gaya magnet disebut medan magnet. Kuat medan
magnet ditunjukkan oleh garis-garis magnet yang disebut fluks.
Menurut proses terjadinya magnet dapat berupa magnet alam dan magnet buatan. Magnet
alam adalah magnet yang tidak dibuat orang / magnet yang secara alami terdapat di alam tanpa
proses pembuatan. Magnet itu sudah bersifat magnet sejak semula. Magnet alam mempunyai
bentuk yang tidak teratur, seperti batuan alami / bongkahan berbagai batuan yang dapat menarik
benda dari besi. Magnet alam pertama kali ditemukan di kota magnesia di Asia Kecil. Magnet
buatan adalah magnet yang dibuat oleh manusia untuk keperluan tertentu. Magnet buatan terbuat
dari besi atau baja. Magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah magnet buatan.
Berdasarkan bentuknya, magnet buatan mempunyai beberapa bentuk yaitu :

Hubungan yang menarik antara dua kutub ini yaitu adanya garis gaya magnet
antarkeduanya. Garis gaya ini hanyalah garis khayal dari suatu magnet. Garis gaya ini berasal
dari kutub utara menuju kutub selatan.
Berdasarkan adanya garis gaya inilah akan dihasilkan sifat interaksi antarkutub-kutub
magnet. Jika dua kutub magnet yang sama didekatkan maka akan terjadi sifat saling tolak.
Sebaliknya, jika dua kutub magnet yang berbeda didekatkan akan terjadi sifat saling tarik.
Sehingga kita dapat membuat aturan untuk kutub magnet: kutub senama tolak-menolak, dan
kutub tak senama tarik-menarik.
Kutub-kutub magnet selalu berpasangan yaitu kutub utara dan kutub selatan. Selama
bertahun-tahun para ilmuwan mencoba mendapatkan satu kutub saja yang ada pada sebuah
magnet. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua, ternyata hasilnya berupa dua magnet yang
lebih kecil dan masing-masing tetap memiliki kutub utara dan selatan.
2.3 Medan Magnet

Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-gaya
magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya saja. Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar
magnet. Daerah di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet.
Medan magnet dapat dirasakan atau ada di sekitar kutup magnet. Apabila ada kutub magnet lain
dalam medan medan magnet maka akan ada gaya interaksi magnetik atau disebut sebagai gaya
magnet. Medan magnet dapat timbul dari bahan-bahan dari alam yang mempunyai sifat
kemagnetan atau bisa juga ditimbulkan oleh adanya arus listrik. Salah satu tokoh terkenal yang
meneliti tentang medan magnet adalah Hans Christian Oersted (1777-1851). Oersted merupakan
orang pertama yang dalam percobaannya mengetahui terjadinya medan magnet oleh arus listrik.
Gaya magnet ini dalam aplikasinya banyak digunakan sebagai dasar dalam mengubah energi
listrik menjadi enegi mekanik. Misalkan dalam pembuatan motor listrik, pembuatan generator.
Selain karena adanya arus listrik medan magnet juga dapat ditimbulkan karena sifat kemagnetan
bahan.
Garis gaya magnet dapat digambarkan dengan cara menaburkan serbuk besi pada kertas
yang diletakkan di atas magnet. Jika pada suatu tempat garis gaya magnetnya rapat, berarti gaya
magnetnya kuat. Sebaliknya jika garis gaya magnetnya renggang, berarti gaya magnetnya lemah.
Seperti halnya garis gaya listrik yang menggambarkan medan listrik, garis gaya magnet
dapat menggambarkan medan magnet. Namun tidak seperti garis gaya listrik yang dapat berawal
dan berakhir pada satu muatan listrik, garis gaya magnet tidak ada awal dan akhirnya. Garis gaya
magnet membentuk lintasan tertutup dari kutub utara ke kutub selatan. Jadi, medan magnet
adalah daerah di sekitar magnet yang masih bekerja gaya magnet, digambarkan oleh garis gaya
magnet yang menyebar dari kutub-kutub magnet.

2.4 Induksi Magnet


Pada suatu titik ada medan magnet bila muatan yang bergerak pada titik tersebut
mengalami gaya magnet. Medan magnet ini dikenal juga sebagai induksi magnet. Induksi
magnet dapat dilukiskan sebagai garis-garis yang arah singgungnya pada setiap titik
menunjukkan arah vektor induksi magnet di titik-titik tersebut. Induksi magnetik pada batang
magnet akan muncul seperti diperlihatkan dalam Gambar di bawah ini.Banyaknya garis-garis
induksi magnet yang melalui satuan luas bidang dinyatakan sebagai besar induksi magnet di titik
tersebut.
Banyaknya garis-garis induksi magnet dinamakan fluks magnet sedang banyaknya garis-
garis induksi magnet persatuan luas dinamakanrapat fluks magnet (B). Hubungan antara fluks
magnet dan rapat fluks magnet dapat dinyatakan dalam persamaan sebagaiDalam sistem MKS,
satuan fluks magnet adalah weber (W) atauTesla m2, sedang satuan rapat fluks magnet adalah
weber/m2 (W/m2) atau dikenal dengan Tesla (T). Untuk sistem CGS satuan fluks magnet adalah
Maxwell (M), sedang satuan rapat fluks magnet adalah Maxwell/cm2 (M/cm2). Satuan
Maxwell/cm2 disebut juga dengan nama Gauss (G). Hubungan satuan sistem MKS dan sistem
CGS adalah 1 T = 104 G.

2.5 Sifat-Sifat Magnet

Magnet memiliki sifat-sifat sebagai berikut :


 Mampu menarik benda-benda yang mengandung bahan besi, kobalt atau nikel.
 Kekuatan gaya tarik magnet yang paling kuat terletak pada kutub-kutubnya. Makin
dekat jarak kutub magnet terhadap suatu benda, makin kuat tarikan magnet itu.
 Magnet mempunyai 2 buah kutub, yaitu kutub utara (North/N) dan kutub selatan
(South/S).
 Kutub utara magnet menunjuk ke arah selatan bumi, kutub selatan magnet menunjuk
ke arah kutub utara bumi.
 Kompas merupakan alat penunjuk arah. Di dalam terdapat magnet jarum yang
bergerak bebas. Jarum kompas selalu menunjuk arah utara dan selatan.
 Kutub-kutub magnet yang sama akan tolak menolak dan kutub-kutub magnet tidak
sama akan tarik menarik.
 Gaya tarik magnet dapat menembus benda-benda tipis seperti kertas, plastik.

2.6 Teori Magnet Elementer


Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri magnet-magnet kecil yang disebut magnet
elementer. Prinsip membuat magnet adalah mengubah susunan magnet elementer yang tidak
beraturan menjadi searah dan teratur. Sebuah kapur jika dibagi menjadi bagian-bagian yang
sangat kecil. setiap bagian itu masih mempunyai sifat kapur. Demikian pula magnet, jika dibagi-
bagi, setiap bagian magnet masih mempunyai dua jenis kutub magnet, yaitu kutub utara magnet
(U) dan kutub selatan magnet (S). Berdasarkan kenyataan itu, dikembangkanlah teori magnet
yang disebut teori magnet elementer.
Dalam teori ini dikatakan bahwa sifat magnet suatu benda (besi atau baja) ditimbulkan
oleh magnet-magnet kecil dalam benda tersebut yang disebut magnet elementer. Suatu benda
akan bersifat magnet jika magnet-magnet elementernya mempunyai arah yang cenderung sama
dan tidak mempunyai sifat magnet jika magnet-magnet elementernya mempunyai arah acak
(sembarang). Pada besi magnet, elementernya menunjuk arah yang sama. Antar magnet
elementer tersebut terdapat gaya tolak-menolak dan gaya tarik-menarik. Akan tetapi, di bagian
ujung magnet hanya terdapat gaya tolak-menolak.
Itulah sebabnya pada ujung-ujung magnet terdapat gaya magnet paling kuat, sedangkan
bagian tengahnya lemah. Pada besi bukan magnet, magnet-magnet elementernya mempunyai
arah acak atau sembarang Karena arahnya acak, gaya tarik-menarik dan tolak-menolak antar
magnet elementer saling meniadakan. Itulah sebabnya pada besi bukan magnet tidak terdapat
gaya magnet (sifat magnet).
Benda-benda yang magnet elementernya mudah diatur arahnya dapat dibuat menjadi
magnet. Namun, magnet ini kemagnetannya tidak awet. Magnet yang demikian disebut magnet
lunak. Sebaliknya, ada benda yang sulit dijadikan magnet. Namun, setelah menjadi magnet.
kemagnetannya awet. Magnet yang demikian disebut magnet keras.

2.7 Bahan Magnetik dan Bahan Nonmagnetik


Benda dapat digolongkan berdasarkan sifatnya. Kemampuan suatu benda menarik
benda lain yang berada di dekatnya disebut kemagnetan. Berdasarkan kemampuan benda
menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda bukan magnet.
Namun, tidak semua benda logam yang berada di dekat magnet dapat ditarik. Oleh karena itu
sifat kemagnetan benda dapat digolongkan menjadi:
a. Bahan magnetik (feromagnetik), yaitu bahan yang dapat ditarik magnet dengan kuat.
Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.
b. Bahan non magnetik
 Paramagnetik, yaitu bahan yang ditarik lemah oleh magnet.Contoh: alumunium,
magnesium, wolfram, platina dan kayu.
 Diamagnetik, yaitu bahan yang ditolak oleh magnet.Contoh: Bismuth, tembaga,
emas, perak, seng, garam dapur.
Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet. Benda itu ada yang
mudah dan ada yang sulit dijadikan magnet. Baja sulit untuk dibuat magnet, tetapi
setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu, baja
digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat magnet,
tetapi jika setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya mudah hilang. Oleh karena itu, besi
digunakan untuk membuat magnet sementara.
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan, magnet dapat dibedakan menjadi empat tipe:
A. Magnet Permanen Campuran
Sifat magnet tipe ini adalah keras dan memiliki gaya tarik sangat kuat. Magnet permanen
campuran dibagi menjadi:
 Magnet alcomax, dibuat dari campuran besi dengan almunium.
 Magnet alnico, dibuat dari campuran besi dengan nikel.
 Magnet ticonal, dibuat dari campuran besi dengan kobalt
B. Magnet Permanen Keramik
Tipe magnet ini disebut juga dengan magnadur, terbuat dari serbuk ferit dan bersifat
keras serta memiliki gaya tarik kuat.
C. Magnet Besi Lunak
Tipe magnet besi lunak disebut juga stalloy, terbuat dari 96% besi dan 4% silicon. Sifat
kemagnetannya tidak keras dan sementara.
D. Magnet Pelindung
Tipe magnet ini disebut juga mumetal, terbuat dari 74% nikel, 20% besi, 5% tembaga,
dan 1% mangan. Magnet ini tidak keras dan bersifat sementara.

Berdasarkan penggolongan magnet buatan diatas serta kemampuan bahan menyimpan


sifat magnetnya, kita dapat menggolongkan bahan-bahan magnetic ke dalam magnet keras dan
magnet lunak. Sebagai contoh bahan-bahan magnet keras ialah baja dan alcomax. Bahan ini
sangat sulit untuk dijadikan magnet. Namun demikian, setelah bahan tersebut menjadi magnet,
bahan-bahan magnet keras ini akan dapat menyimpan sifat magnetiknya relative sangat lama.
Karena pertimbangan atau alasan itulah bahan-bahan magnet keras ini lebih banyak dipakai
untuk membuat magnet tetap (permanen).
Contoh pemakaiannya adalah pita kaset dan kompas. Bahan-bahan magnet lunak,
misalnya besi dan mumetal, jauh lebih mudah untuk dijadikan magnet. Namun demikian, sifat
kemagnetannya bersifat sementara atau mudah hilang. Itulah sebabnya, bahan-bahan magnet
lunak ini banyak dipakai untuk membuat electromagnet (magnet listrik). (Budi Prasodjo, 2007:
242-243).Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya
magnet (berelektromagnetik)
Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:
Magnet neodymium, merupakan magnet tetap yang paling kuat. Magnet neodymium
(juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo), merupakan sejenis magnet tanah jarang,
terbuat dari campuran logam neodymium,
Magnet Samarium-Cobalt: salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka,
merupakan magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt. Magnet
tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan medan magnet. Contoh
magnet tidak tetap adalah elektromagnet.

2.8 Gaya Lorentz

Interaksi medan magnet dari kawat berarus dengan medan magnet tetap akan
menghasilkan gaya magnet. Pada peristiwa ini terdapat hubungan antara arus listrik, medan
magnet tetap, dan gaya magnet. Hubungan besaran-besaran itu ditemukan oleh
fisikawan Belanda, Hendrik Anton Lorentz (1853–1928). Dalam penyelidikannya Lorentz
menyimpulkan bahwa besar gaya yang ditimbulkan berbanding lurus dengan kuat arus, kuat
medan magnet, panjang kawat dan sudut yang dibentuk arah arus listrik dengan arah
medan magnet. Untuk menghargai jasa penemuan H.A. Lorentz, gaya tersebut disebut gaya
Lorentz. Apabila arah arus listrik tegak lurus dengan arah medan magnet, besar gaya Lorentz
dirumuskan.

F =B x I x l

Dengan:
F= gaya Lorentz satuan newton (N)
B= kuat medan magnet satuan tesla (T)
l = panjang kawat satuan meter (m)
I = kuat arus listrik satuan ampere (A)
Berdasarkan rumus di atas tampak bahwa apabila arah arus listrik tegak lurus dengan
arah medan magnet, besar gaya Lorentz bergantung pada panjang kawat, kuat arus listrik, dan
kuat medan magnet. Gaya Lorentz yang ditimbulkan makin besar, jika panjang kawat, kuat arus
listrik, dan kuat medan magnet makin besar.

Contoh Soal Gaya Lorentz


Kawat panjangnya 2 m berada tegak lurus dalam medan magnet 20 T. Jika kuat arus listrik
yang mengalir 400 mA, berapakah besar gaya Lorentz yang dialami kawat?
Penyelesaian:
Diketahui: l = 2 m
B= 20 T
I = 400 mA = 0,4 m
Ditanya :
F=…?
Jawab :
F=lxIxB
F = 2 x 0,4 x 20
F = 16 N

Arah gaya Lorentz bergantung pada arah arus listrik dan arah medan magnet. Untuk
menentukan arah gaya Lorentz digunakan kaidah atau aturan tangan kanan. Caranya rentangkan
ketiga jari yaitu ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah sedemikian hingga membentuk sudut
900(saling tegak lurus). Jika ibu jari menunjukan arah arus listrik (I) dan jari telunjuk
menunjukkan arah medan magnet (B) maka arah gaya Lorentz searah jari tengah (F). Dalam
bentuk tiga dimensi, arah yang tegak lurus mendekati pembaca diberi simbol (0). Adapun arah
yang tegak lurus menjauhi pembaca diberi simbol (x).
Gaya Lorentz yang ditimbulkan kawat berarus listrik dalam medan magnet dapat
dimanfaatkan untuk membuat alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Alat
yang menerapkan gaya Lorentz adalah motor listrik dan alat-alat ukur listrik. Motor listrik
banyak dijumpai pada tape recorder, pompa air listrik, dan komputer. Adapun, contoh alat ukur
listrik yaitu amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter.

2.9 Membuat, menghilangkan serta menyimpan Magnet

1) Bahan dan Cara membuat magnet


Cara membuat magnet ada 3 macam yaitu :
a) Dengan cara menggosok
Cara menggosok yaitu dengan cara menggosok-gosokkan magnet pada besi atau
hendak dijadikan magnet. Suatu bahan dapat dibuat menjadi magnet dengan cara
menggosokkan sebatang magnet tetap secara berulang-ulang pada bahan tersebut. Sifat
kemagnetan bahan memiliki kutub yang berlawanan dengan magnet penggosoknya.

Alat dan Bahan:


1. Magnet batang
2. 1 buah paku besar
3. Klip kertas
Cara Membuat:
1. Gosokkan magnet pada batang paku berulang-ulang, dengan cara searah.
2. Coba tempelkan ujung paku pada klip paper
3. Maka klip paper akan menempel di ujung paku

b). Dengan Cara Induksi


Cara induksi yaitu dengan mendekatkan sebuah magnet pada benda yang hendak
dijadikan magnet. Suatu bahan yang didekatkan pada magnet, maka sifat kemagnetan
magnet akan ikut berpindah ke bahan tersebut, namun sifat kemagnetan bahan akan
hilang ketika magnet dijauhkan dari bahan.

Alat dan bahan :


1. 2 buah magnet batang
2. 1 buah paku besar
3. Beberapa buah klip kertas

Cara Membuat:
1. Tempelkan 1 buah magnet batang pada salah satu ujung paku besar.
2. Dekatkan ujung paku yang lain pada klip kertas
3. Klip kertas akan menempel pada ujung paku yang lain.

c). Dengan Cara Mengaliri Listrik


Cara aliran listrik yaitu dengan mengalirkan listrik pada lilitan kawat yang dapat
yang dapat menimbulkan medan magnet. Suatu bahan akan memiliki sifat magnet ketika
dialiri arus listrik searah, namun akan hilang kemagnetannya jika arus tersebut
dihilangkan. Apabila bahan dialiri arus listrik yang cukup besar, maka sifat
kemagnetannya tidak berubah (magnet tetap).

Alat dan Bahan :


1. Kabel yang berisi kawat tembaga (sehelai saja bila kabelnya rangkap dua).
2. Paku besar.
3. Baterai.
4. Paper klip atau logam kecil lainnya (paku payung, jarum, dll)
Cara Membuat:

1. Kupas kulit kabel tembaga pada tiap jung-ujungnya.


2. Lilitkan kabel tembaga pada paku (usahakan serapat mungkin).
3. Tempelkan ujung-ujung kabel tembaga pada baterai, dan tunggu beberapa saat.
4. Untuk mengujinya coba dekatkan paku tersebut pada paper klip atau logam kecil
lainnya.
5. Maka paper klip akan melekat pada paku.

Magnet yang demikian disebut magnet listrik atau elektromagnet. Membuat


magnet dari baja lebih sukar daripada membuat magnet dari besi, tetapi sifat kemagnetan
baja lebih tahan lama dari magnet besi.

2). Cara menghilangkan sifat kemagnetan

Adapun menghilangkan sifat kemagnetan dapat dilakukan dengan cara :


a). Memukul-mukul magnet secara berulang-ulang dengan benda yang keras
hingga bentuknya berubah atau rusak.
b). Magnet yang mengalami pemukulan akan menyebabkan perubahan
susunan magnet elementernya. Akibat pemanasan dan pemukulan magnet
elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah. Magnet-magnet elementer
yang tadinya segaris (searah) menjadi berarah sembarangan, sehingga benda
kehilangan sifat magnetiknya.
c). Mambakar magnet atau dipanaskan hingga berpijar

Pemanasan pada magnet menyebabkan sifat kemagnetannya berkurang atau


bahkan hilang. Hal ini terjadi karena tambahan energi akibat pemanasan menyebabkan
partikel-partikel bahan bergerak lebih cepat dan lebih acak, maka sebagian magnet
elementernya tidak lagi menunjuk arah yang sama seperti semula. Bahkan setiap benda di
atas suhu tertentu sama sekali tidak dapat dibuat menjadi magnet.
d). Membanting-banting magnet
e). Magnet diletakkan pada selenoida (kumparan kawat berbentuk tabung panjang
dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik (AC)
Penggunaan arus AC menyebabkan arah arus listrik yang selalu berubah-
ubah. Perubahan arah arus listrik memengaruhi letak dan arah magnet
elementer. Apabila letak dan arah magnet elementer berubah, sifat
kemagnetannya hilang.

3). Cara menyimpan magnet


Untuk menyimpan magnet batang agar tidak kehilangan sifat
kemagnetiknya, dapat dilakukan cara berikut:
a). Menyimpan magnet batang secara berpasangan dengan kutub-kutub tidak
sejenis saling berseberangan. Tutup kedua ujung pasangan magnet dengan
sepasang besi lunak, yang bertindak sebagai penyimpan. Magnet-magnet
elementer dari magnet diarahkan hingga membentuk rangkaian tertutup.
b). Menjauhkan dari medan listrik.
c). Jauhkan dari benda-benda yang panas/bersumber api.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Magnet bukan hanya sekedar benda yang memiliki medan magnet. Namun, magnet
juga memiliki ciri khas tertentu, seperti :
a. Dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi dan baja.
b. Magnet dapat menembus benda-benda tertentu.
c. Gaya tarik terbesar terdapat pada kutubnya.
d. Kutub magnet yang senama akan tolak menolak, sedangkan kutub magnet yang tidak
senama akan tarik menarik.

Magnet dapat dibuat dengan cara dan benda-benda yang sederhana. Magnet memiliki
manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari.

3.2 Saran

Manfaatkan magnet dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan bersama.


DAFTAR PUSTAKA

https://fajarfisikaupi.wordpress.com/tag/magnet/
http://www.rumus-fisika.com/2014/09/gaya-lorentz.html
http://contohmakalahfisikaa.blogspot.co.id/2013/03/contoh-makalah-fisika-magnet.html
http://andrypermana06.blogspot.co.id/2013/04/medan-magnet.html
http://perpustakaantamanilmu.blogspot.co.id/2012/03/jenis-jenis-magnet.html
http://asagenerasiku.blogspot.co.id/2012/12/magnet-sifat-bentuk-dan-cara-membuatnya.html

Anda mungkin juga menyukai