Anda di halaman 1dari 28

Magnet

TUGAS TIK

MAKALAH
“MAGNET”
Nama : Desi Kurniawati
Kelas : XI IPA 3
No. Abs : 08

Kata Pengantar
Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas semua rahmat serta
hidayah-Nya yang telah di limpahkan. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dalam bentuk dan isinya yang sangat sederhana tepat pada waktunya. Dan saya beri judul
“Magnet”.
Makalah ini berisi tentang informasi Pengertian Magnet, cara pembuatan juga
berbagai macam manfaat magnet. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua, dan pengetahuan lebih mengenai magnet.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya
harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnan
makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang bersangkutan
dalam pembuatan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa menridhai segala usaha yuang
kita lakukan. Amin.
Ungaran, 29 September 2012

Penulis

Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………. i
Daftar Isi……………………………………………………………….… ii
BAB I
Pendahuluan………………………………………………………….... 1
1. Latar belakang……………………………………………………… 1
2. Perumusan Masalah………………………………………………… 2
3. Tujuan……………………………………………………………… 2

BAB II
Pembahasan………………………………………………….. 3

1. Pengertian Magnet………………………………………………… 3
2. Bahan Dan Cara Pembuatan Magnet…………………………….... 6
3. Manfaat Magnet………………………………………………........ 10

BAB III
Penutup……………………………………………………… 15

1. Kesimpulan………………………………………………………. 15
2. Saran……………….……………………………………………... 15
Daftar Pustaka ………………………………………………………. 16

BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Di bumi ini tentunya kita tidak asing dengan benda yang bernama magnet. Benda yang
memiliki medan magnet dan dua kutub ini dapat menarik benda-benda yang mengandung
unsur logam. Kita dapat menemukan magnet dimana saja, misalnya di toko mainan, toko
bangunan, bahkan di bumi yang kita pijak ini terdapat sumber medan magnet yang sangat
banyak. Pada magnet terdapat dua kutub, yaitu kutub utara yang selalu mengarah ke utara dan
kutub selatan yang selalu mengarah ke selatan. Dan tak jarang kita juga bisa menemukan
magnet di dalam alat-alat elektronik. Biasanya kita melihat magnet dalam berbagai bentuk,
contohnya magnet U (sepatu kuda), magnet batang, magnet lingkaran, magnet jarum
(kompas), dll. Namun sebenarnya magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah
magnet buatan.
Magnet sebenarnya tidak hanya berupa magnet batang, jarum, lingkaran, dll yang biasa
kita lihat pada umumnya. Tetapi magnet juga bisa dibuat dengan cara sederhana dan tidak
membutuhkan bahan-naha tertentu yang rumit seperti pada pembuatan magnet buatan. Kita
hanya membutuhkan bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar kita, dan cara pembuatannya
pun tak serumit magnet buatan pabrik.
Selain itu magnet juga sangat berguna bagi manusia. Misalnya saat kita tersesat di
hutan kita dapat menggunakan kompas sebagai penunjuk jalan, dalam hal ini magnet juga
ikut berperan penting. Magnet kulkas digunakan untuk menyimpan catatan di pintu kulkas.
Tidak hanya itu, magnet juga sangat berguna dalam dunia kesehatan. Sejak dulu magnet
sudah digunakan dalam dunia pengobatan, terutama dalam pengobatan alami (Naturopathy).
Selain karena murah, hanya dengan satu set magnetic terbukti sangat bermanfaat bagi seluruh
anggota keluarga (tidak hanya untuk pengobatan, tapi juga untuk hidup sehat alami).
2. Perumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu :


a. Pengertian Magnet
b. Bahan Pembuatan Magnet Secara Sederhana
c. Cara Pembuatan Magnet Secara Sederhana
d. Manfaat Magnet

3. Tujuan

a. Bagi Siswa (Penulis)


Memberi pengetahuan lebih mengenai magnet. Bahwa magnet juga tidak berupa magnet
batangan seperti pada umumnya. Akan tetapi magnet juga bisa dibuat dengan bahan dan cara
yang sederhana. Selain itu magnet berguna dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang
iptek, kesehatan bahkan kesenian. Dan juga, supaya siswa tidak hanya terpaku pada pelajaran
tentang magnet yang identik dengan gaya tarik-menarik yang diberikan di sekolah.
b. Bagi Masyarakat
Menginformasikan kepada masyarakat bahwa magnet sangat berguna bagi kehidupan
semua orang, tidak hanya bagi siswa sekolah tapi juga bagi masyarakat umum. Salah satunya
dalam bidang kesehatan, cara mengobati penyakit itu tidak hanya dengan obat-obatan yang
terkadang memiliki efek samping yang membahayakan bagi tubuh. Tapi mengobati penyakit
juga bias menggunakan magnet, dengan magnet biaya yang dikeluarkan lebih murah dan
resiko ditanggung lebih ringan.
BAB II
Pembahasan
1. Pengertian Magnet

Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata
magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti
batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini
bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang
ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.

Magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Medan magnet ini
tidak terlihat tetapi bertanggung jawab untuk properti yang paling menonjol dari magnet,
yaitu kekuatan yang menarik pada bahan feromagnetik, seperti zat besi, dan menarik atau
mengusir magnet lainnya. Magnet bisa dalam wujud magnet tetap atau magnet tidak tetap.
Magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah magnet buatan. Magnet selalu
memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun
magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.

Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang
lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama
terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang
tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik
yang rendah oleh magnet. Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan
Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1
weber/m^2 = 1 tesla, yang memengaruhi satu meter persegi.

Jenis magnet

1. Magnet tetap
Magnet tetap (permanen) tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk
menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik).

Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:

a. Magnet neodymium, merupakan magnet tetap yang paling kuat. Magnet neodymium (juga
dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo), merupakan sejenis magnet tanah jarang,
terbuat dari campuran logam neodymium,
b. Magnet Samarium-Cobalt: salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka, merupakan
magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt.
c. Ceramic Magnets
d. Plastic Magnets
e. Alnico Magnets
2. Magnet tidak tetap

Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk


menghasilkan medan magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.

3. Magnet buatan

Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.
Bentuk magnet buatan antara lain:
 Magnet U
 
c. Magnet batang
d. Magnet lingkaran
e. Magnet jarum (kompas)
Medan Magnet
Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan magnet (M)
disekeliling kawat. Medan tersebut terorientasi menurut aturan tangan kanan. Dalam ilmu
Fisika, medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik
(arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya.
(Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu
dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik. Inilah yang menyebabkan medan magnet
dari ferromagnet “permanen”). Sebuah medan magnet adalah medan vector, yaitu
berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah menurut waktu.
Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan di dalam
medan tersebut.
Sifat-Sifatnya
Hasil kerja Maxwell telah banyak menyatukan listrik statis dengan magnetisme, yang
menghasilkan sekumpulan dari empat persamaan mengenai kedua medan tersebut. Namun, di
bawah formula Maxwell, masih ada dua medan yang berbeda yang menjelaskan fenomena
berbeda. Einstein lah yang berhasil menunjukan, dengan relativitas khusus, bahwa medan
listrik dan medan magnet adalah dua aspek dari hal yang sama (tensor tingkat 2), dan seorang
pengamat bisa merasakan gaya magnet di mana seorang pengamat bergerak hanya merasakan
gaya elektrostatik.
Dengan demikian, menggunakan spesial relativitas, gaya magnet adalah manifestasi dari
gaya elektrostatik dari muatan listrik yang bergerak, dan bisa diperkirakan dari pengetahuan
tentang gaya elektrostatik dan gerakan muatan tersebut (relatif terhadap seorang pengamat)

2. Bahan & Cara Pembuatan Magnet


Magnet adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet dan bisa menarik
benda logam. Selain berasal dari batu yang dihasilkan oleh alam, magnet juga bisa dibuat
dengan menggunakan bahan-bahan lain. Bahan yang biasa dijadikan magnet adalah besi. Besi
lebih mudah untuk dijadikan magnet daripada baja. Tapi sifat kemagnetan besi lebih mudah
hilang daripada baja. Oleh sebab itu, besi lebih sering digunakan untuk membuat
elektromagnet. Namun magnet juga dapat kita buat sendiri dengan cara dan bahan yang
sangat sederhana. Salah satunya dengan cara dialiri listrik satu arah, menggosok dan induksi.
Bagaimana caranya? Perhatikan cara dibawah ini!

 Dengan Cara Mengaliri Listrik

Suatu bahan akan memiliki sifat magnet ketika dialiri arus listrik searah, namun akan
hilang kemagnetannya jika arus tersebut dihilangkan. Apabila bahan dialiri arus listrik yang
cukup besar, maka sifat kemagnetannya tidak berubah (magnet tetap).

Alat dan Bahan :


1. Kabel yang berisi kawat tembaga (sehelai saja bila kabelnya rangkap dua).

2. Paku besar.

3. Baterai.

4. Paper klip atau logam kecil lainnya (paku payung, jarum, dll)

Cara Membuat:

1. Kupas kulit kabel tembaga pada tiap jung-ujungnya.

2. Lilitkan kabel tembaga pada paku (usahakan serapat mungkin).

3. Tempelkan ujung-ujung kabel tembaga pada baterai, dan tunggu beberapa saat.

4. Untuk mengujinya coba dekatkan paku tersebut pada paper klip atau logam kecil lainnya.

5. Coba amati apa yang terjadi?


Bagaimana Hal Tersebut Bisa Terjadi?

Paku tersebut dapat bersifat seperti magnet karena ada proses yang dinamakan
elektromagnetik. Di sekitar kawat berarus listrik itu terdapat medan magnet. Dalam
percobaan ini, yang menjadi sumber listrik adalah baterai yang mengalirkan arus sepanjang
kabel tembaga yang melilit paku. Semakin banyak lilitan maka semakin besar / kuat medan
magnetnya. Akibat dari adanya medan magnet ini, maka paper klip / logam-logam kecil
lainnya dapat menempel pada paku.
 Dengan Cara Menggosok

Suatu bahan dapat dibuat menjadi magnet dengan cara menggosokkan sebatang magnet
tetap secara berulang ulang pada bahan tersebut. Sifat kemagnetan bahan memiliki kutub
yang berlawanan dengan magnet penggosoknya.

Alat dan Bahan:

1. Magnet batang
2. 1 buah Paku besar
3. Klip kertas

Cara Membuat:

1. Gosokkan magnet pada batang paku berulang-ulang, dengan cara searah.


2. Coba tempelkan ujung paku pada klip kertas.
3. Amati apa yang terjadi?
4. Apakah klip kertas dapat menempel pada paku?

 Dengan Cara Induksi

Suatu bahan yang didekatkan pada magnet, maka sifat kemagnetan magnet akan ikut
berpindah ke bahan tersebut, namun sifat kemagnetan bahan akan hilang ketika magnet
dijauhkan dari bahan.
Alat dan bahan :

1. 2 buah magnet batang


2. 1 buah paku besar
3. Beberapa buah klip kertas

Cara Membuat:

1. Tempelkan 1 buah magnet batang pada salah satu ujung paku besar!
2. Dekatkan ujung paku yang lain pada klip kertas!
3. Amati apa yang terjadi,
4. Apakah klip kertas menempel pada ujung paku?

Menghilangkan sifat kemagnetan

Cara menghilangkan sifat kemagnetan antara lain:


a. Dibakar
b. Dibanting-banting.
c. Dipukul-pukul.
d. Magnet diletakkan pada solenoida(kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan
lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik (AC).

3. Manfaat Magnet
Magnet sangat bermanfaat bagi di berbagai bidang, diantaranya bidang
a. Bidang Iptek

1. Media perekaman magnetic


VHS kaset berisi gulungan pita magnetik. Informasi yang membentuk video dan suara
dikodekan pada lapisan magnetik pada pita. Kaset audio yang umum juga mengandalkan pita
magnetik. Demikian pula, di komputer, floppy disk dan data rekam hard disk pada lapisan
tipis magnetik.

2. Kredit, debit, dan kartu ATM


Semua kartu ini memiliki strip magnetik di satu sisi. Strip ini mengkodekan informasi untuk
menghubungi lembaga keuangan individu dan terhubung dengan akun mereka.

3. Televisi umum dan monitor computer


TV dan layar komputer yang berisi tabung sinar katoda menggunakan elektromagnet untuk
memandu elektron ke layar. Layar Plasma dan LCD menggunakan teknologi yang berbeda..

4. Speaker dan mikrofon


Kebanyakan speaker menggunakan magnet permanen dan kumparan pembawa arus untuk
mengkonversi energi listrik (sinyal) menjadi energi mekanik (gerakan yang menciptakan
suara). Kumparan ini dibungkus sekitar gelendong melekat pada kerucut speaker dan
membawa sinyal sebagai perubahan arus yang berinteraksi dengan bidang magnet permanen.
Kumparan suara terasa kekuatan magnetik dan sebagai respons, bergerak ke kerucut dan
tekanan udara tetangga, sehingga menghasilkan suara. Mikrofon dinamis menggunakan
konsep yang sama, tetapi secara terbalik. Mikrofon memiliki diafragma atau membran yang
melekat pada sebuah kumparan kawat. Kumparan terletak di dalam magnet berbentuk
khusus. Bila suara bergetar membran, kumparan bergetar juga. Sebagai koil bergerak melalui
medan magnet, tegangan induksi di koil. Tegangan ini mengarahkan arus dalam kawat ke
karakteristik suara asli.

5. Gitar listrik
Gitar listrik menggunakan pickup magnetik untuk mentransduksi getaran senar gitar menjadi
arus listrik yang kemudian dapat diperkuat. Hal ini berbeda dengan prinsip belakang speaker
dan mikrofon dinamis karena getaran dirasakan langsung oleh magnet, dan diafragma tidak
bekerja.

6. Motor listrik dan generator


Beberapa motor listrik mengandalkan kombinasi elektromagnet dan magnet permanen, dan
seperti pengeras suara, mereka mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Sebuah
generator adalah sebaliknya: ia mengubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan
memindahkan konduktor melalui medan magnet.

7. Mainan
Mengingat kemampuan mereka untuk melawan gaya gravitasi dalam jarak dekat, magnet
yang sering digunakan dalam mainan anak-anak, seperti roda Ruang Magnet dan Levitron,
untuk efek lucu.

b. Bidang Kesehatan

1. Magnetic Resonance Imaging (MRI)


Penggunaan magnet yang paling umum untuk kesehatan adalah scanner Magnetic Resonance
Imaging (MRI) di rumah sakit. Perangkat raksasa ini membantu dokter mendapatkan
tampilan struktur organ dalam pasien tanpa operasi invasive, hasilnya kompleks namun
akurat. MRI menggunakan magnet untuk menciptakan secara rinci dan memungkinkan
tampilan yang berbeda ketingginannya jika dokter ingin mengetahui detail lebih lanjut.
. Mengobati Epilepsi
Pengobatan magnetic dapat mengurangi gejala penyakit epilepsy kronis. Sebuah penelitian di
Jerman pada tahun 1999 menemukan bahwa magnet dengan frekuensi rendah dapat
mengurangi atau membatasi kejang dan efektif bagi pasien yang tidak mempan dengan
pengobatan biasa. Kumparan magnet ditempatkan di samping kepala untuk mengarahkan
gelombang magnet ke otak.penelitian mengklaim bahwa sebagian besar peserta penelitian
berkurang kejangnya hingga setengah. Tapi, pengobatan magnetic ini hanya bertahan sekitar
6-8 minggu.

3. Mengobati Radang Sendi


Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Peninsula Medical School tahun 2004, peneliti
menemukan bahwa magnet bisa meredakan rasa sakit akibat radang sendi di lutut dan
pinggul. Namun, para peneliti mengakui bahwa hasil tersebut bisa disebabkan oleh efek
placebo.

4. Mengobati Alzheimer
Sebuah penelitian di Italia menemukan bahwa pengobatan magnetic dapat meningkatkan
aktivitas kortikal otak pasien dan membantu memahami dunia di sekitarnya dengan lebih
baik. Laporan yang dimuat dalam Jurnal of Neurology, Meurology and Psychiatry ini
menemukan bahwa stimulasi magnetic yang berulang dapat bermanfaat bagi pasien penyakit
saraf seperti alzheimer.
5. Meringankan Depresi
Pasien depresi yang mendapat stimulasi magnetic mengakui lebih relaks dibandingkan jika
tidak mendapat pengobatan tersebut. Sebuah tim di Universitas Kedokteran Carolina Selatan
mensurvei 190 orang penderita depresi. Setengah diantaranya mendapatkan pengobatan
magnetic. Hasilnya, 14% pasien melaporkan gejala depresinya menjadi lebih ringan.
Sedangkan dalam kelompok paseblo, hanya 5% yang merasakan perbaikan.

6. Membantu Operasi Jantung


Partikel magnetic juga telah digunakan dalam operasi jantung. Para ilmuwan menggunakan
partikel kecil magnet yang melekat pada sel induk untuk membantu memperbaiki hati yang
rusak. Laporan penelitiaan yang dimuat dalam Jounal of American College of Cardiology ini
menemukan bahwa teknik ini efektif pada tikus dan akan diuji coba pada manusia untuk
tahap berikutnya. Efektivitas sel-sel induk meningkat 5 kali karena partikel magnetmemandu
sel-sel ke daerah sasaran.

7. Mengurangi Pembengkakan
Sebuah penelitian oleh University of Virginia membuktikan bahwa magnet dapat mengurangi
pembengkakan. Ilmuwan menemukan bahwa magnet statis mampu mengurangi
pembengkakan kaki belakang tikus hingga 50%. Teorinya adalah daerah yang terkena
kalsium dan sel otot menyebabkan pelebaran pembuluh darah arteri. Dengan memaparkan
magnet, pelebaran tersebut dapat dikurangi

8. Memperbaiki Jaringan yang Luka


Pemanfaatan medan magnet pada bagian yang luka dapat membantu mengembalikan
keseimbangan elektromagnet menjadi normal kembali, dimana medan magnet akan
melancarkan peredaran darah (dinding kapiler) dan jaringan-jaringan otot sehingga aliran
darah meningkat dengan membawa oksigen dan nutrisi begitu banyak ke bagian jaringan
yang luka (hal ini dapat menghilangkan rasa nyeri dan pembengkakan pada jaringan luka
dengan kata lain dpat mempercepat penyembuhan luka). Kenapa demikian? Karena fungsi
dari fisik dan mental tubuh manusia dikendalikan oleh electromagnet yang diakibatkan dari
pergerakan ion elektrokimiawi di dalam tubuh. Pada saat ada jaringan luka, ion energy postif
bergerak kearah luka (daerah yang mengalami kerusakan) sehingga menimbulkan rasa sakit
dan terjadi pembengkakan.

c. Bidang Kesenian
1. Seni Rupa
Vinil lembaran magnet dapat disertakan pada lukisan, foto, dan barang pajangan lainnya,
yang memungkinkan mereka untuk melekat pada lemari es dan permukaan logam lainnya.
Obyek dan cat dapat diterapkan secara langsung ke permukaan magnet untuk membuat
potongan-potongan kolase seni. Seni magnetik portabel, murah dan mudah untuk membuat.
Vinil seni magnetik bukan untuk kulkas lagi. Papan logam berwarna-warni magnetik, strip,
pintu, oven microwave, mesin pencuci piring, mobil, saya balok logam, dan setiap
permukaan logam dapat menerima seni vinil magnetik. Menjadi media yang relatif baru
untuk seni, penggunaan kreatif untuk bahan ini baru saja dimulai.
BAB III
Penutup
1. Kesimpulan
Dalam proses pembuatan makalah ini, maka dapat disimpulkan magnet bukanlah
sekedar batu alam yang memiliki medan magnet. Namun, dibalik cirinya yang khas, magnet
juga memiliki sisi lain yang tidak lepas dari ciri khasnya tersebut. Antara lain:
a. Magnet adalah suatu materi yang mempunyai medan magnet.
 Magnet bisa menarik bahan ferromagnetic dengan medan magnetnya
 Jika magnet bertemu dengan kutub magnet yang berbeda akan saling tarik-menarik,
sedangkan jika magnet bertemu dengan kutub magnet yang sama akan akan saling tolak
menolak.
 Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
 Magnet dapat dibuat dengan bahan-bahan dan cara yang sederhana.
 Magnet sangat bermanfaat dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang iptek dan bidang
kesehatan.

2. Saran
a. Perlunya penelitian lebih lanjut tentang kegunaan magnet, karena mungkin magnet masih
memiliki kegunaan yang lain.
b. Memanfaatkan magnet dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan orang banyak.
c. Bagi masyarakat : lebih baik menggunakan pengobatan alami seperti dengan terapi
magnet.
DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/Magnet
http://mumtaza.wordpress.com/2007/11/20/mengenal-magnet-cara-membuatnya/
http://www.engineeringtown.com/kids/index.php/percobaan-lainnya/152-membuat-magnet-
sederhana
http://likalikey.blogspot.com/2011/04/membuat-magnet-sederhana.html
http://id.scribd.com/doc/88600928/Lks-Ipa-Gaya
http://coba-coba-buatblog.blogspot.com/2011/11/manfaat-
magnet.html&q=manfaat+magnet&sa=X&ei=_)kZlUOKvOsePrgfJq4DQDw&ved=0CBsQFj
AA
http://blogaholics.web.id/index.php/2010/10/manfaat-magnet/

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Di bumi ini tentunya kita tidak asing dengan benda yang bernama magnet. Benda yang
memiliki medan magnet dan dua kutub ini dapat menarik benda-benda yang mengandung
unsur logam. Kita dapat menemukan magnet dimana saja, misalnya di toko mainan, toko
bangunan, bahkan di bumi yang kita pijak ini terdapat sumber medan magnet yang sangat
banyak. Pada magnet terdapat dua kutub, yaitu kutub utara yang selalu mengarah ke utara dan
kutub selatan yang selalu mengarah ke selatan. Dan tak jarang kita juga bisa menemukan
magnet di dalam alat-alat elektronik. Biasanya kita melihat magnet dalam berbagai bentuk,
contohnya magnet U (sepatu kuda), magnet batang, magnet lingkaran, magnet jarum
(kompas), dan lain-lain. Namun sebenarnya magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya
adalah magnet buatan.
Magnet sebenarnya tidak hanya berupa magnet batang, jarum, lingkaran, yang biasa
kita lihat pada umumnya. Tetapi magnet juga bisa dibuat dengan cara sederhana dan tidak
membutuhkan bahan-bahan tertentu yang rumit seperti pada pembuatan magnet buatan. Kita
hanya membutuhkan bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar kita, dan cara pembuatannya
pun tak serumit magnet buatan pabrik.
Selain itu magnet juga sangat berguna bagi manusia. Misalnya saat kita tersesat di
hutan kita dapat menggunakan kompas sebagai penunjuk jalan, dalam hal ini magnet juga
ikut berperan penting. Magnet kulkas digunakan untuk menyimpan catatan di pintu kulkas.
Tidak hanya itu, magnet juga sangat berguna dalam dunia kesehatan. Sejak dulu magnet
sudah digunakan dalam dunia pengobatan, terutama dalam pengobatan alami (Naturopathy).
Selain karena murah, hanya dengan satu set magnetic terbukti sangat bermanfaat bagi seluruh
anggota keluarga (tidak hanya untuk pengobatan, tapi juga untuk hidup sehat alami).

1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui sifat-sifat magnet.
b. Untuk mengetahui tentang medan magnet dan induksi magnet.
c. Untuk mengetahui bahan dan cara membuat magnet secara sederhana.
d. Untuk mengetahui manfaat magnet dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Magnet
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Magnet
berasal dari bahasa Yunani magnes atau magnetis lithos yang berarti batuan magnesian.
Magnesia adalah nama sebuah propinsi di Yunani pada masa lalu yang kini bernama manisa
(sekarang berada di wilayah Turki), di propinsi inilah pertama kali magnet di temukan.
Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda yang terbuat dari besi, baja, nikel dan
kobalt. Magnet didefinisikan sebagai bahan feromagnetik dengan daerah magnetik terarah
sama sehingga menghasilkan medan magnet disekitarnya.
2.1 1 Penemuan Magnet
Penemuan magnet ini telah diketahui di Yunani, India, dan Cina sekitar 2500 tahun
yang lalu magnet berasal dari Lodestones yaitu berasal dari bijih besi. Magnet secara alami
diciptakan yang dapat menarik potongan besi lainnya. Lodestones merupakan kompas
magnetik pertama.
Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet kecil yang tersusun dari kutub utara yang
menghadap ke arah kutub selatan magnet dan sebaliknya. Magnet-magnet kecil tersebut
dinamakan domain atau magnet elementer. Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet
elementer yang tersusun secara teratur. Magnet mempunyai bagian yang paling kuat daya
tariknya yaitu bagian kutub magnet, terdiri dari kutub utara (KU) dan kutub Selatan (KS).
Ruangan di sekitar magnet yang masih dipengaruhi adanya gaya magnet disebut medan
magnet. Kuat medan magnet ditunjukkan oleh garis-garis magnet yang disebut fluks.
Menurut proses terjadinya magnet dapat berupa magnet alam dan magnet buatan. Magnet
alam adalah magnet yang tidak dibuat orang / magnet yang secara alami terdapat di alam
tanpa proses pembuatan. Magnet itu sudah bersifat magnet sejak semula. Magnet alam
mempunyai bentuk yang tidak teratur, seperti batuan alami / bongkahan berbagai batuan yang
dapat menarik benda dari besi. Magnet alam pertama kali ditemukan di kota magnesia di Asia
Kecil. Magnet buatan adalah magnet yang dibuat oleh manusia untuk keperluan tertentu.
Magnet buatan terbuat dari besi atau baja. Magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya
adalah magnet buatan.
Berdasarkan bentuknya, magnet buatan mempunyai beberapa bentuk yaitu
 Magnet batang
 Magnet tabung
c. Magnet silinder
Magnet U
Magnet ladam
Magnet lingkaran
Magnet jarum
Magnet lempeng
Hubungan yang menarik antara dua kutub ini yaitu adanya garis gaya magnet
antarkeduanya. Garis gaya ini hanyalah garis khayal dari suatu magnet. Garis gaya ini berasal
dari kutub utara menuju kutub selatan.
Berdasarkan adanya garis gaya inilah akan dihasilkan sifat interaksi antarkutub-kutub
magnet. Jika dua kutub magnet yang sama didekatkan maka akan terjadi sifat saling tolak.
Sebaliknya, jika dua kutub magnet yang berbeda didekatkan akan terjadi sifat saling tarik.
Sehingga kita dapat membuat aturan untuk kutub magnet: kutub senama tolak-menolak, dan
kutub tak senama tarik-menarik.

Kutub-kutub magnet selalu berpasangan yaitu kutub utara dan kutub selatan. Selama
bertahun-tahun para ilmuwan mencoba mendapatkan satu kutub saja yang ada pada sebuah
magnet. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua, ternyata hasilnya berupa dua magnet yang
lebih kecil dan masing-masing tetap memiliki kutub utara dan selatan.

2.1 2 Medan Magnet


Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-gaya
magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya saja. Gaya-gaya magnet juga timbul di
sekitar magnet. Daerah di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan
magnet. Medan magnet dapat dirasakan atau ada di sekitar kutup magnet. Apabila ada kutub
magnet lain dalam medan medan magnet maka akan ada gaya interaksi magnetik atau disebut
sebagai gaya magnet. Medan magnet dapat timbul dari bahan-bahan dari alam yang
mempunyai sifat kemagnetan atau bisa juga ditimbulkan oleh adanya arus listrik. Salah satu
tokoh terkenal yang meneliti tentang medan magnet adalah Hans Christian Oersted (1777-
1851). Oersted merupakan orang pertama yang dalam percobaannya mengetahui terjadinya
medan magnet oleh arus listrik. Gaya magnet ini dalam aplikasinya banyak digunakan
sebagai dasar dalam mengubah energi listrik menjadi enegi mekanik. Misalkan dalam
pembuatan motor listrik, pembuatan generator. Selain karena adanya arus listrik medan
magnet juga dapat ditimbulkan karena sifat kemagnetan bahan.

Garis gaya magnet dapat digambarkan dengan cara menaburkan serbuk besi pada kertas yang
diletakkan di atas magnet. Jika pada suatu tempat garis gaya magnetnya rapat, berarti gaya
magnetnya kuat. Sebaliknya jika garis gaya magnetnya renggang, berarti gaya magnetnya
lemah.

Seperti halnya garis gaya listrik yang menggambarkan medan listrik, garis gaya magnet
dapat menggambarkan medan magnet. Namun tidak seperti garis gaya listrik yang dapat
berawal dan berakhir pada satu muatan listrik, garis gaya magnet tidak ada awal dan
akhirnya. Garis gaya magnet membentuk lintasan tertutup dari kutub utara ke kutub selatan.
Jadi, medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang masih bekerja gaya magnet,
digambarkan oleh garis gaya magnet yang menyebar dari kutub-kutub magnet. (Sudibyo,
Elok, dkk. 2008: 204-206)

2.1 3 Induksi MagnetPada suatu titik ada medan magnet bila muatan yang bergerak
pada titik tersebut mengalami gaya magnet. Medan magnet ini dikenal juga sebagai induksi
magnet. Induksi magnet dapat dilukiskan sebagai garisgaris yang arah singgungnya pada
setiap titik menunjukkan arah vektor induksi magnet di titik-titik tersebut. Induksi magnetik
pada batang magnet akan muncul seperti diperlihatkan dalam Gambar di bawah ini.
Banyaknya garis-garis induksi magnet yang melalui satuan luas bidang dinyatakan
sebagai besar induksi magnet di titik tersebut. Banyaknya garis-garis induksi magnet
dinamakan fluks magnet sedang banyaknya garis-garis induksi magnet persatuan luas
dinamakanrapat fluks magnet (B). Hubungan antara fluks magnet dan rapat fluks magnet
dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai

Dalam sistem MKS, satuan fluks magnet adalah weber (W) atauTesla m2, sedang satuan rapat
fluks magnet adalah weber/m2 (W/m2) atau dikenal dengan Tesla (T). Untuk sistem CGS
satuan fluks magnet adalah Maxwell (M), sedang satuan rapat fluks magnet adalah
Maxwell/cm2 (M/cm2). Satuan Maxwell/cm2 disebut juga dengan nama Gauss (G). Hubungan
satuan sistem MKS dan sistem CGS adalah 1 T = 104 G.
2.2 Sifat-Sifat Magnet
Magnet memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Mampu menarik benda-benda yang mengandung bahan besi, kobalt atau nikel.
2. Kekuatan gaya tarik magnet yang paling kuat terletak pada kutub-kutubnya. Makin dekat
jarak kutub magnet terhadap suatu benda, makin kuat tarikan magnet itu.
3. Magnet mempunyai 2 buah kutub, yaitu kutub utara (North/N) dan kutub selatan (South/S).
4. Kutub utara magnet menunjuk ke arah selatan bumi, kutub selatan magnet menunjuk ke arah
kutub utara bumi.
5. Kompas merupakan alat penunjuk arah. Di dalam terdapat magnet jarum yang bergerak
bebas. Jarum kompas selalu menunjuk arah utara dan selatan.
6. Kutub-kutub magnet yang sama akan tolak menolak dan kutub-kutub magnet tidak sama
akan tarik menarik.
7. Gaya tarik magnet dapat menembus benda-benda tipis seperti kertas, plastik.

2.3 Teori Magnet Elementer


Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri magnet-magnet kecil yang disebut magnet
elementer. Prinsip membuat magnet adalah mengubah susunan magnet elementer yang tidak
beraturan menjadi searah dan teratur. Sebuah kapur jika dibagi menjadi bagian-bagian yang
sangat kecil. setiap bagian itu masih mempunyai sifat kapur. Demikian pula magnet, jika
dibagi-bagi, setiap bagian magnet masih mempunyai dua jenis kutub magnet, yaitu kutub
utara magnet (U) dan kutub selatan magnet (S). Berdasarkan kenyataan itu, dikembangkanlah
teori magnet yang disebut teori magnet elementer.
Dalam teori ini dikatakan bahwa sifat magnet suatu benda (besi atau baja) ditimbulkan
oleh magnet-magnet kecil dalam benda tersebut yang disebut magnet elementer. Suatu benda
akan bersifat magnet jika magnet-magnet elementernya mempunyai arah yang cenderung
sama dan tidak mempunyai sifat magnet jika magnet-magnet elementernya mempunyai arah
acak (sembarang). Pada besi magnet, elementernya menunjuk arah yang sama. Antar magnet
elementer tersebut terdapat gaya tolak-menolak dan gaya tarik-menarik. Akan tetapi, di
bagian ujung magnet hanya terdapat gaya tolak-menolak.
Itulah sebabnya pada ujung-ujung magnet terdapat gaya magnet paling kuat, sedangkan
bagian tengahnya lemah. Pada besi bukan magnet, magnet-magnet elementernya mempunyai
arah acak atau sembarang Karena arahnya acak, gaya tarik-menarik dan tolak-menolak antar
magnet elementer saling meniadakan. Itulah sebabnya pada besi bukan magnet tidak terdapat
gaya magnet (sifat magnet).
Benda-benda yang magnet elementernya mudah diatur arahnya dapat dibuat menjadi
magnet. Namun, magnet ini kemagnetannya tidak awet. Magnet yang demikian disebut
magnet lunak. Sebaliknya, ada benda yang sulit dijadikan magnet. Namun, setelah menjadi
magnet. kemagnetannya awet. Magnet yang demikian disebut magnet keras.
2.4 Bahan Magnetik dan Bahan Nonmagnetik
Benda dapat digolongkan berdasarkan sifatnya. Kemampuan suatu benda menarik
benda lain yang berada di dekatnya disebut kemagnetan. Berdasarkan kemampuan
benda menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda bukan
magnet. Namun, tidak semua benda logam yang berada di dekat magnet dapat ditarik.
Oleh karena itu sifat kemagnetan benda dapat digolongkan menjadi:
a. Bahan magnetik (feromagnetik), yaitu bahan yang dapat ditarik magnet dengan kuat.
Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.
b. Bahan non magnetik
1. Paramagnetik, yaitu bahan yang ditarik lemah oleh magnet.
Contoh: alumunium, magnesium, wolfram, platina dan kayu
2. Diamagnetik, yaitu bahan yang ditolak oleh magnet.
Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.
Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet. Benda itu ada yang
mudah dan ada yang sulit dijadikan magnet. Baja sulit untuk dibuat magnet, tetapi
setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu, baja
digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat
magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya mudah hilang. Oleh
karena itu, besi digunakan untuk membuat magnet sementara.
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan, magnet dapat dibedakan menjadi empat tipe:
a. Magnet Permanen Campuran
Sifat magnet tipe ini adalah keras dan memiliki gaya tarik sangat kuat. Magnet permanen
campuran dibagi menjadi:
a. Magnet alcomax, dibuat dari campuran besi dengan almunium
b. Magnet alnico, dibuat dari campuran besi dengan nikel
c. Magnet ticonal, dibuat dari campuran besi dengan kobalt
b. Magnet Permanen Keramik
Tipe magnet ini disebut juga dengan magnadur, terbuat dari serbuk ferit dan bersifat
keras serta memiliki gaya tarik kuat.
c. Magnet Besi Lunak
Tipe magnet besi lunak disebut juga stalloy, terbuat dari 96% besi dan 4% silicon. Sifat
kemagnetannya tidak keras dan sementara.
d. Magnet Pelindung
Tipe magnet ini disebut juga mumetal, terbuat dari 74% nikel, 20% besi, 5% tembaga,
dan 1% mangan. Magnet ini tidak keras dan bersifat sementara.
Berdasarkan penggolongan magnet buatan diatas serta kemampuan bahan menyimpan
sifat magnetnya, kita dapat menggolongkan bahan-bahan magnetic ke dalam magnet keras
dan magnet lunak. Sebagai contoh bahan-bahan magnet keras ialah baja dan alcomax. Bahan
ini sangat sulit untuk dijadikan magnet. Namun demikian, setelah bahan tersebut menjadi
magnet, bahan-bahan magnet keras ini akan dapat menyimpan sifat magnetiknya relative
sangat lama. Karena pertimbangan atau alasan itulah bahan-bahan magnet keras ini lebih
banyak dipakai untuk membuat magnet tetap (permanen). Contoh pemakaiannya adalah pita
kaset dan kompas. Bahan-bahan magnet lunak, misalnya besi dan mumetal, jauh lebih mudah
untuk dijadikan magnet. Namun demikian, sifat kemagnetannya bersifat sementara atau
mudah hilang. Itulah sebabnya, bahan-bahan magnet lunak ini banyak dipakai untuk
membuat electromagnet (magnet listrik). (Budi Prasodjo, 2007: 242-243).Magnet tetap tidak
memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet
(berelektromagnetik).
Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:
Magnet neodymium, merupakan magnet tetap yang paling kuat. Magnet neodymium
(juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo), merupakan sejenis magnet tanah
jarang, terbuat dari campuran logam neodymium,
Magnet Samarium-Cobalt: salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka,
merupakan magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt.
Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan medan
magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.

2.5 Gaya Lorentz

Kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam suatu medan
magnet B
Hendrik Antoon Lorentz adalah seorang peneliti efek yang akan timbul dari kawat dan
medan magnet yang saling berinteraksi. Penelitian ini menghasilkan istilah gaya Lorentz,
yaitu gaya yang timbul akibat interaksi penghantar arus dalam medan magnet. Gaya ini
mempunyai arah tertentu. Penentuan arah gaya dipengaruhi oleh arah arus dan medan
magnet. Metode yang digunakan untuk menentukan arah gaya tersebut dikenal dengan kaidah
tangan kanan. Kaidah ini menempatkan ketiga jari, yaitu ibu jari, telunjuk dan jari manis
dengan posisi saling tegak lurus.
Rumus : F = B x L x l
Keterangan :
F = Gaya lorentz, satuannya newton (N)
B = Kuat medan, satuannya tesla (T)
L = kuat arus listrik, satuannya ampere (A)
l = panjang kawat penghantar, satuannya meter (m)
Gaya Lorentz adalah gaya (dalam bidang fisika) yang ditimbulkan oleh muatan listrik
yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet, B. Arah gaya ini
akan mengikuti arah maju skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah
medan magnet, B, seperti yang terlihat dalam rumus berikut:
di mana
F adalah gaya (dalam satuan/unit newton)
B adalah medan magnet (dalam unit tesla)
q adalah muatan listrik (dalam satuan coulomb)
v adalah arah kecepatan muatan (dalam unit meter per detik)
× adalah perkalian silang dari operasi vektor.
Untuk gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu medan magnet (B),
rumusnya akan terlihat sebagai berikut (lihat arah gaya dalam kaidah tangan kanan):

di mana
F = gaya yang diukur dalam unit satuan newton
I = arus listrik dalam ampere
B = medan magnet dalam satuan tesla
= perkalian silang vektor, dan
L = panjang kawat listrik yang dialiri listrik dalam satuan meter.

Gaya lorentz diterapkan pada peralatan-peralatan berikut ini :


a). Motor listrik
b). Alat ukur listrik seperti amperemeter, voltmeter, dan multimeter.

2.6 Membuat, menghilangkan serta menyimpan Magnet


2.6 1 Bahan dan Cara membuat magnet
Cara membuat magnet ada 3 macam yaitu :
a. Dengan cara menggosok
Cara menggosok yaitu dengan cara menggosok-gosokkan magnet pada besi atau hendak
dijadikan magnet. Suatu bahan dapat dibuat menjadi magnet dengan cara menggosokkan
sebatang magnet tetap secara berulang-ulang pada bahan tersebut. Sifat kemagnetan bahan
memiliki kutub yang berlawanan dengan magnet penggosoknya.
Alat dan Bahan:
1. Magnet batang
2. 1 buah paku besar
3. Klip kertas

Cara Membuat:

1. Gosokkan magnet pada batang paku berulang-ulang, dengan cara searah.


2. Coba tempelkan ujung paku pada klip paper
3. Maka klip paper akan menempel di ujung paku

b. Dengan Cara Induksi

Cara induksi yaitu dengan mendekatkan sebuah magnet pada benda yang hendak
dijadikan magnet. Suatu bahan yang didekatkan pada magnet, maka sifat kemagnetan magnet
akan ikut berpindah ke bahan tersebut, namun sifat kemagnetan bahan akan hilang ketika
magnet dijauhkan dari bahan.

Alat dan bahan :


1. 2 buah magnet batang
2. 1 buah paku besar
3. Beberapa buah klip kertas
Cara Membuat:

1. Tempelkan 1 buah magnet batang pada salah satu ujung paku besar.
2. Dekatkan ujung paku yang lain pada klip kertas
3. Klip kertas akan menempel pada ujung paku yang lain.

c. Dengan Cara Mengaliri Listrik


Cara aliran listrik yaitu dengan mengalirkan listrik pada lilitan kawat yang dapat yang
dapat menimbulkan medan magnet. Suatu bahan akan memiliki sifat magnet ketika dialiri
arus listrik searah, namun akan hilang kemagnetannya jika arus tersebut dihilangkan. Apabila
bahan dialiri arus listrik yang cukup besar, maka sifat kemagnetannya tidak berubah (magnet
tetap).

Alat dan Bahan :

1. Kabel yang berisi kawat tembaga (sehelai saja bila kabelnya rangkap dua).
2. Paku besar.
3. Baterai.
4. Paper klip atau logam kecil lainnya (paku payung, jarum, dll)
Cara Membuat:

1. Kupas kulit kabel tembaga pada tiap jung-ujungnya.


2. Lilitkan kabel tembaga pada paku (usahakan serapat mungkin).
3. Tempelkan ujung-ujung kabel tembaga pada baterai, dan tunggu beberapa saat.
4. Untuk mengujinya coba dekatkan paku tersebut pada paper klip atau logam kecil lainnya.
5. Maka paper klip akan melekat pada paku.

Magnet yang demikian disebut magnet listrik atau elektromagnet. Membuat magnet dari
baja lebih sukar daripada membuat magnet dari besi, tetapi sifat kemagnetan baja lebih tahan
lama dari magnet besi.

2.6 2 Cara menghilangkan sifat kemagnetan


Adapun menghilangkan sifat kemagnetan dapat dilakukan dengan cara :
a. Memukul-mukul magnet secara berulang-ulang dengan benda yang keras hingga
bentuknya berubah atau rusak.
b. Magnet yang mengalami pemukulan akan menyebabkan perubahan susunan magnet
elementernya. Akibat pemanasan dan pemukulan magnet elementer menjadi tidak teratur dan
tidak searah. Magnet-magnet elementer yang tadinya segaris (searah) menjadi berarah
sembarangan, sehingga benda kehilangan sifat magnetiknya.

c. Mambakar magnet atau dipanaskan hingga berpijar


Pemanasan pada magnet menyebabkan sifat kemagnetannya berkurang atau bahkan
hilang. Hal ini terjadi karena tambahan energi akibat pemanasan menyebabkan partikel-
partikel bahan bergerak lebih cepat dan lebih acak, maka sebagian magnet elementernya tidak
lagi menunjuk arah yang sama seperti semula. Bahkan setiap benda di atas suhu tertentu sama
sekali tidak dapat dibuat menjadi magnet.

d. Membanting-banting magnet

e. Magnet diletakkan pada selenoida (kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan
lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik (AC)
Penggunaan arus AC menyebabkan arah arus listrik yang selalu berubah-ubah.
Perubahan arah arus listrik memengaruhi letak dan arah magnet elementer. Apabila letak dan
arah magnet elementer berubah, sifat kemagnetannya hilang.

2.6 3 Cara menyimpan magnet


Untuk menyimpan magnet batang agar tidak kehilangan sifat kemagnetiknya, dapat
dilakukan cara berikut:
1. Menyimpan magnet batang secara berpasangan dengan kutub-kutub tidak sejenis saling
berseberangan. Tutup kedua ujung pasangan magnet dengan sepasang besi lunak, yang
bertindak sebagai penyimpan. Magnet-magnet elementer dari magnet diarahkan hingga
membentuk rangkaian tertutup.
2. Menjauhkan dari medan listrik.
3. Jauhkan dari benda-benda yang panas/bersumber api. (Kanginan, 2002)
2.7 Contoh Penggunaan Magnet dalam Kehidupan Sehari-hari
Magnet dapat ditemukan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain
1. Jarum kompas adalah dari magnet permanen.
2. Pintu kulkas memiliki magnet permanen agar selalu tertutup.
3. Kartu ATM dan kartu kredit memiliki jalur magnet yang berisi informasi.
4. TV dan monitor komputer menggunakan elektromagnetik untuk menghasilkan gambar.
5. Mikrofon dan speaker menggunakan kombinasi magnet permanen dan elektromagnetik.
6. Media rekaman magnetik: Tape VHS biasa mengandung golongan tape bermagnet.
Informasi yang memproduksi video dan suara dikodekan pada lapisan bermagnet pada tape.
7. Kaset audio kompak mengandung magnet untuk menghasilkan audio.
8. Kartu kredit, kartu debit, dan kartu ATM: Semua kartu ini memiliki jalur bermagnet pada
sisi-sisinya. Jalur ini mengandung informasi yang dibutuhkan untuk menghubungi institusi
keuangan pribadi dan menghubungkan dengan rekening bank.
9. Magnet di lemari es memastikan pintu lemari es kedap udara, dengan itu menghindari
pemborosan energi.
10. Loudspeaker dan mikrophon: Loudspeaker merupakan kombinasi magnet permanen dan
elektromagnetik. Loudspeaker pada dasarnya perangkat yang mengkonversi energi listrik
(sinyal) ke energi mekanik (suara). Elektromagnetik membawa sinyal, yang menghasilkan
perubahan bidang megnet dan menarik bidang yang ada pada magnet permanen. Pergerakan
penarikan dan penolakan menggerakkan kon, yang menghasilkan suara. Kebanyakan speaker
tergantung kepada teknologi ini, tetapi ada juga yang menggunakan konsep yang
berbeda.Mikrophon memiliki kon atau selaput yang terlekat pada gelongan kabel. Gelung itu
terletak dalam megnet berbentuk khusus. Bila suara mengegarkan selaput maka gelung itu
turut bergetar dan menghasilkan voltage saat ia melalui medan magnet. Voltage dalam kabel
ini adalah sinyal listrik yang mewakili suara asal.
11. Motor listrik dan generator: Motor listrik (seperti speaker) tergantung pada kombinasi
eletromagnet dan magnet permanen, dan seperti speaker, mengganti energi listrik menjadi
energi mekanis. Generator bertindak merubah energi mekanis ke energi listrik.
12. Transformer / trafo : Transformer merupakan perangkat yang mengkonversi energi listrik
antara dua perangkat yang terpisah mengngunakan listrik melalui konektor magnet.
2.8 Kemagnetan Bumi
2.8 1 Bumi Sebagai Medan Magnet
Batuan-batuan pembentuk bumi juga mengandung magnet elementer. Bumi dipandang
sebagai sebuah magnet batang yang besar yang membujur dari utara ke selatan bumi. Magnet
bumi memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan selatan. Kutub utara magnet bumi terletak di
sekitar kutub selatan bumi. Adapun kutub selatan magnet bumi terletak di sekitar kutub utara
bumi. Magnet bumi memiliki medan magnet yang dapat memperngaruhi jarum kompas dan
magnet batang yang tergantung bebas.
Medan magnet bumi digambarkan dengan garis-garis lengkung yang berasal dari kutub
selatan bumi menuju kutub utara bumi. Magnet bumi tidak tepat menunjuk arah utara-selatan
geografis. Penyimpangan magnet bumi ini akan menghasilkan garis-garis gaya magnet bumi
yang menyimpang terhadap arah utara-selatan geografis.
2.8 2 Deklinasi dan Inklinasi
Jika kita perhatikan kutub utara jarum kompas dalam keadaan setimbang tidak tepat
menunjuk arah utara dengan tepat. Penyimpangan jarum kompas ini terjadi karena letak
kutub-kutub magnet bumi tidak tepat berada di kutub-kutub bumi, tetapi menyimpang
terhadap letak kutub bumi. Hal ini menyebabkan garis-garis gaya magnet bumi mengalami
penyimpangan terhadap arah utara-selatan bumi. Akibatnya penyimpangan kutub utara jarum
kompas akan membentuk sudut terhadap arah utara-selatan bumi (geografis). Sudut yang
dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan arah utara-selatan geografis disebut
deklinasi. Pernahkan kamu memperhatikan mengapa kedudukan jarum kompas tidak
mendatar. Penyimpangan jarum kompas itu terjadi karena garis-garis gaya magnet bumi tidak
sejajar dengan permukaan bumi (bidang horizontal). Akibatnya, kutub utara jarum kompas
me- nyimpang naik atau turun terhadap permukaan bumi. Penyimpangan kutub utara jarum
kompas akan membentuk sudut terhadap bidang datar permukaan bumi. Sudut yang dibentuk
oleh kutub utara jarum kompas dengan bidang datar disebut inklinasi. Alat yang digunakan
untuk menentukan besar inklinasi disebut inklinator. (Amrulloh, 2009)

Contoh Soal :
1. Sebuah kawat yang berukuran panjang 40 cm terletak dalam medan magnet. Kawat itu
dialiri arus 2 A. Berapa gaya lorentz yang terjadi pada kawat tersebut jika kuat medan magnet
15 tesla.
Penyelesaian :
Diketahui : l = 40 cm = 0,4 m
B= 15 T
L=2A
Ditanya : F ?
Jawab : F = B x L x l
= 15 T x 2 A x 0,4 m
= 12 N

Jadi, gaya lorentz yang terjadi pada kawat tersebut sebesar 12 N.

2. Kawat berarus listrik 1,2 A berada dalam medan magnet 40 tesla. Jika gaya yang
dialami kawat tersebut 12 Newton, hitunglah panjang kawat yang dialiri arus listrik tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : F = 12 N
B= 40 T
L = 1,2 A
Ditanya : l ?
Jawab : F = B x L x l
12 N = 40 T x 1,2 A x l
= 0,25 m

Jadi, panjang kawat yang dialiri arus listrik tersebut adalah 0,25 m.

3. Kawat sepanjang 5 meter diletakkan dalam medan magnet 20 tesla yang arahnya ke
timur. Ternyata kawat tersebut mengalami gaya lorentz yang arahnya ke atas sebesar 1.000
Newton. Hitunglah besar kuat arus yang mengalir pada kawat tersebut.

Penyelesaian :
Diketahui : l = 5 m
B= 20 T
F=1.000 N
Ditanya : L ?
Jawab : F = B x L x l
1.000 N = 20 T x L x 5 m
= 10 A

Jadi, besar kuat arus yang mengalir pada kawat tersebut adalah 10 A.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Magnet bukan hanya sekedar benda yang memiliki medan magnet. Namun, magnet juga
memiliki ciri khas tertentu, seperti :
a. Dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi dan baja.
b. Magnet dapat menembus benda-benda tertentu.
c. Gaya tarik terbesar terdapat pada kutubnya.
d. Kutub magnet yang senama akan tolak menolak, sedangkan kutub magnet yang tidak
senama akan tarik menarik.
Magnet dapat dibuat dengan cara dan benda-benda yang sederhana. Magnet memiliki
manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari.

3.2 Saran

Manfaatkan magnet dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan bersama.


DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Irawan.2009.IPA TERPADU Untuk SMP/MTs. Klaten:Intan Pariwara
Abdullah,Spd,M.K.2008.INTISARI FISIKA SMP. Jakarta:Pustaka Sandro Jaya
http://en.wikipedia.org/wiki/Magnet
http://mumtaza.wordpress.com/2007/11/20/mengenal-magnet-cara-membuatnya/
http://www.engineeringtown.com/kids/index.php/percobaan-lainnya/152-membuat-magnet-
sederhana

Anda mungkin juga menyukai