Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PROYEK

LISTRIK MAGNETIK

MEMBUAT LAMPU EMERGENCY DENGAN

SUMBER DAYA MAGNET

DISUSUN OLEH :

1.FIKRI DENI PRATAMA (08021282025052)

2.DWI AYU SALSA PRAMBANI S (08021282025056)

3.RANTHIKA MEIFIANTI (08021382025077)

Dosen Pengampu:

DR.Fiber Monado,SSI.,Msi

PROGRAM STUDI JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Membuat Lampu Emergency Dengan Sumber Daya
Magnet” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Listrik Magnet.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Fiber Monando, S.Si., M.Si
selaku dosen mata kuliah listrik magnet. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Kami menyadari makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Indralaya,19 April 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...…2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..3

BAB I Pendahuluan……………………………………………………………….……….5

1.1 Latar Belakang……………………………………………………….……………...5

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..…………….5

1.3 Tujuan………………………………………………………………….…………….5

BAB II………………………………………………………………………………………6

Dasar Teori…………………………………………………………………………………6

2.1Jenis-Jenis Magnet….……………………………………………………….………6

2.2 Pengertian Magnet……………….…………………………………………….…...7

2.3 Medan Listrik…………..……………………………………………………….…..8

2.4 Lampu Emergency…..……………………………………………………………..9

BAB III…………………………….………………………………………………………10

Metodologi dan Eksperimen….………………………………………………………….10

3.1 Metodologi……..………………………………………………………………….10

3.2 Eksperimen…..……………………………………………………………………10

BAB IV……………………………………………………………………………………11

Data Hasil Pengamatan dan Pembahasan………………………………………………11

4.1 Data Hasil Pengamatan…………………………………………………………..11

4.2 Pembahasan……………………………………………………………………….12

BAB V……………………………………………………………………………………..14

Penutup……………………………………………………………………………………14

5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………14

3
5.2 Saran………………………………………………………………………………..14

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..15

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lampu emergency adalah lampu yang bisa menyala di saat listrik padam. Lampu
ini dilengkapi dengan baterai yang dapat diisi sehingga ketika lampu padam, maka daya
yang ada di dalam baterai tersebut akan mengambil alih kebutuhan daya untuk lampu yang
membuat lampu dapat tetap menyala ketika dalam kondisi listrik padam.

Sistem kerja lampu emergency yaitu rangkaian yang ada di dalam lampu dapat
melakukan proses pengisian (charging) baterai ketika lampu menyala. Ketika lampu di
matikan, maka proses pengisian baterai juga berhenti. Daya yang ada pada baterai akan
digunakan ketika listrik padam. Sistem dalam lampu emergency juga dapat membedakan
kondisi antara lampu yang sengaja dimatikan (switch off) dengan kondisi listrik padam.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara pembuatan lampu emergency menyala dengan energi magnet ?

2. Bagaimana prinsip kerja dari lampu emergency?

3. Bagaimana kuat arus dan jumlah lilitan dalam mempegaruhi medan magnet

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pembuatan lampu emergency

2. Untuk mengetahui prinsip kerja magnet pada lampu emergency

5
BAB II

Dasar Teori

2.1Jenis-Jenis Magnet

Berdasarkan asalnya magnet dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Magnet alam, yakni magnet yang ditemukan di alam. Bumi adalah magnet alam yang
terbesar oleh karena itu bumi memiliki kutub utara dan kutub selatan sebagai ujung
magnetnya8 . Magnet alam dapat ditemukan pada bebatuan yang mengandung unsur
magnet. Batuan yang dapat menarik benda dari besi itu disebut dengan magnet alam.

2. Magnet buatan, yakni magnet yang sengaja di buat oleh manusia. Selanjutnya,
berdasarkan sifat kemagnetannya, magnet buatan dikelompokkan menjadi dua, yakni
magnet tetap (permanen) dan magnet sementara. Magnet tetap adalah magnet yang sifat
kemagnetannya tetap dan terjadi dalam waktu relatif lama. Sebaliknya, magnet sementara
adalah magnet yang sifatnya tisdak tetap atau sementara. Magnet permanen (tetap)
umumnya terbuat dari baja, sedangkan magnet tidak tetap terbuat dari besi lunak.
Disesuaikan dengan kegunaannya, dewasa ini magnet dibuat dari beberapa jenis logam.
Berdasarkan bahan yang digunakannya itu, magnet dapat dibedakan menjadi empat tipe:

1. Tipe Magnet Permanen Campuran Berdasarkan bahan campurannya, magnet permanen


campuran dibagi menjadi

a. Magnet alcomax, dibuat dari campuran besi dan alumunium

b. Magnet alnico, dibuat dari campuran besi dan nikel

c. Magnet triconal, dibuat dari campuran besi dan kobal

2. Tipe Magnet Keramik Tipe magnet ini disebut juga magnadur, terbuat dari serbuk ferit
dan bersifat keras serta memiliki gaya tarik kuat.

3. Tipe magnet Besi Lunak Tipe magnet besi lunak juga disebut dengan stalloy, terbuat dari
96% besi dan 4% silikon. Sifat kemagnetannya tidak keras atau sementara.

6
4. Tipe Magnet Pelindung Tipe magnet ini disebut juga mumetal, terbuat dari 74% nikel,
20% besi, 5% tembaga dan 1% mangan.

Magnet ini tidak keras atau sementara. Berdasarkan penggolongan magnet buatan di atas
serta kemampuan bahan menyimpan sifat magnetnya, maka kita dapat menggolongkan
bahanbahan magnetik dalam magnet keras dan magnet lunak. Sebagai contoh bahan-bahan
magnet keras ialah baja dan alcomax. Bahan ini sangan sulit dijadikan magnet. Namun
demikian, setelah bahan tersebut dijadikan magnet maka bahan-bahan magnet keras ini
akan menyimpan sifat magnetiknya relatif sangat lama. Karena pertimbangan atau alasan
itulah bahan-bahan magnet keras ini lebih banyak dijadikan untuk membuat magnet tetap
(permanen). Contoh pemakaiannya adalah untuk membuat pita kaset atau kompas.

2.2 Pengertian Magnet

Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet.
Magnet juga dapat diartikan sebagai suatu benda yang memiliki gejala dan sifat yang dapat
mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di sekitarnya. Asal kata magnet diduga
dari kata magnesia yaitu nama suatu daerah di Asia kecil. Menurut cerita di daerah itu
sekitar 4.000 tahun yang lalu telah ditemukan sejenis batu yang memiliki sifat dapat
menarik besi atau baja atau campuran logam lainnya. Benda yang dapat menarik besi atau
baja inilah yang disebut magnet7 . Di dalam kehidupan sehari-hari kata “magnet” sudah
sering kita dengar, namun sering juga berpikir bahwa jika mendengar kata magnet selalu
berkonotasi menarik benda. Untuk bisa mengambil suatu barang dari logam (contoh obeng
besi) hanya dengan sebuah magnet, misalkan pada peralatan perbengkelan biasanya
dilengkapi dengan sifat magnet sehingga memudahkan untuk mengambil benda yang jatuh
di tempat yang sulit dijangkau oleh tangan secara langsung. Bahkan banyak peralatan yang
sering digunakan, antara lain bel listrik, telepon, dinamo, alat-alat ukur listrik, kompas yang
semuanya menggunakan bahan magnet. Setiap magnet memiliki dua kutub, yaitu: utara (N)
dan selatan (S). Kutub magnet adalah daerah yang berada pada ujung-ujung magnet dengan

kekuatan magnet yang paling besar berada pada kutubkutubnya.

7
2.3 Medan Listrik

Gaya listrik pada sebuah benda bermuatan dikerahkan oleh medan listrik yang
diciptakan oleh benda bermuatan lainnya. Gaya adalah sebuah besaran vector, sehingga
medan listrik juga adalah besaran vector. Kita mendefinisikan medan listrik disebuah
titik sebagai gaya listrik 𝐹 yang dialami oleh sebuah muatan uji di titik tersebut, dibagi
dengan muatan uji q. dengan kata lain bahwa medan listrik sama dengan gaya listrik per
satuan muatan yang dialami oleh sebuah muatan di titik tersebut.

= 𝐹 𝑞 …………… (10-2)

Oleh karena medan listrik adalah besaran vector, makan medan listrik sering disebut juga
dengan medan vektor. Medan listrik divisualisasikan dengan garis-garis medan atau garis-
garis gaya. Untuk suatu muatan positif, garis-garis gaya secara radial mengarah ke luar dari
muatan sedangkan untuk muatan negatif garis-garis gaya secara radial mengarah ke dalam
muatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 10.3. Kita selalu dapat
menggambarkan garis-garis sehingga jumlah garis yang berawal dari muatan positif, atau
berakhir di muatan negatif, sebanding dengan besar muatan. Daerah yang memiliki medan
listrik yang besar memiliki jumlah garis-garis gaya yang rapat. Berdasarkan hal tersebut
dapat dikatakan bahwa sifat umum dari garis medan listrik adalah semakin rapat garis-garis
tersebut (Ramlawati,dkk ,2017).

2.4 Lampu Emergency

Lampu emergency adalah lampu yang bisa menyala di saat listrik padam. Lampu
ini dilengkapi dengan baterai yang dapat diisi sehingga ketika lampu padam, maka daya
yang ada di dalam baterai tersebut akan mengambil alih kebutuhan daya untuk lampu yang
membuat lampu dapat tetap menyala ketika dalam kondisi listrik padam.Sistem kerja lampu
emergency yaitu rangkaian yang ada di dalam lampu dapat melakukan proses pengisian
(charging) baterai ketika lampu menyala. Ketika lampu di matikan, maka proses pengisian
baterai juga berhenti. Daya yang ada pada baterai akan digunakan ketika listrik padam.
Sistem dalam lampu emergency juga dapat membedakan kondisi antara lampu yang

8
sengaja dimatikan (switch off) dengan kondisi listrik padam.Mulanya, lampu emergency
menggunakan model lampu CFL yang mengharuskan penggunaan baterai dengan ukuran
yang cukup besar. Hal tersebut dikarenakan lampu CFL memerlukan daya yang cukup
besar untuk melakukan proses lonjakan energy pada saat awal nyala lampu. Untuk dapat
memenuhi kebutuhan daya tersebut, maka digunakanlah baterai dengan kapasitas
penyimpanan daya yang besar pula.Kemudian, munculah inovasi lampu emergency dengan
menggunakan LED yang disebut dengan LED emergency. Konsep lampu emergency
dengan menggunakan LED dinilai lebih menguntungkan dibandingkan dengan CFL. LED
yang dapat menghasilkan lumen yang tinggi hanya dengan memakai daya yang sedikit
dapat memungkinkan untuk menggunakan bentuk baterai yang lebih kecil. Selain itu, usia
lampu LED yang lebih Panjang dibandingkan dengan CFL juga menambah satu lagi
keuntungan penggunaan LED untuk lampu emergency.

Lampu LED Emergency merupakan sebuah lampu yang dapat menyala ketika
gelap dan terdapat objek (manusia) yang mendekati lampu. Dengan menggunakan Lampu
LED Emergency ini maka aktivitas yang memerlukan bantuan cahaya lampu tidak
terhambat hanya dikarenakan pemadaman kistrik oleh PLN yang membuat lampu mati
seketika. Lampu LED Emergency dilengkapi sensor cahaya dan ultrasonik yang
mendeteksi kondisi intensitas cahaya dan keberadaan objek disekitar lampu (Sutono,2009).

9
BAB III

METEDOLOGI DAN EKSPERIMEN

3.1 Metode Penelitian

1. Metode Observasi yaitu pengamatan terhadap alat yang akan dibuat, dengan cara
melakukan percobaan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
2. Metode Perancangan yaitu tahap perancangan yang akan dibuat yakni pemanfaatan
magnet sebagai sumber aus listrik. Dalam hal ini benda yang dituju yaitu magnet
dan lampu emergency untuk mengetahui arus listriknya.
3. Analisis dan Evaluasi, setelah dilakukan pengumpulan data.

3.2 Eksperimen

 Alat dan Bahan


1. Magnet
2. Lampu Emergency (9 watt)
3. Kabel 1 meter
4. Double Tip dan Gunting
5. Kardus
6. Kertas Karton
7. Fitting Lampu
8. Magnetic Field Sensor
 Setelah alat dan bahan tersedia, lakukan prosedur berikut:
1. Membuat Tempat untuk proyek percobaan
2. Menata tata peletakan alat
3. Membuat lapisan untuk rangkaian yang akan dibuat
4. Melilit dan menyambungkan kabel ke Fitting
5. Lalu melilitkan kabel ke magnet untuk menghidupkan lampu emergency
tersebut
6. Melihat hasil lampu emergency tersebut menyala atau tidak.

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

 Data Menggunakan Magnet

11 Magnet 3 Magnet

Pada percobaan sebuah eksperimen ini menyalakan sebuah lampu tanpa dialiri
listrik dengan menggunakan media magnet yaitu dengan cara melilitkan kabel ke magnet
setelah itu ujung kabel yang terpasang dengan steker kemudian disambungkan ke ujung
yang lain menggunakan stop kontak.

Pada percobaan yang kami buat jikaPada saat menggunakan 1 magnet maka
lampu tidak menyala sedangkan jika menggunakan 3 buah magnet maka lampu akan
menyala tetapi tidak terlalu terang.Jika menggunakan 11 buah magnet maka lampu akan
nyala dengan terang.

 Data Menggunakan Aplikasi Magnetic Field Sensor

11
1.(1 Magnet)

2.(3 Magnet)

12
3.(11 Magnet)

4.2 Pembahasan

Yang pertama terdapat sumber arus yang mengalir dari medan magnet melalui
tembaga pada kabel menuju kaki pada charger lampu emergency tersebut.Semakin besar
arus yang terdapat pada magnet maka semakin banyak arus yang dialirkan pada lampu
emergency.Jadi apabila arus pada medan magnet kecil maka lampu tersebut akan terlihat
redup dan maka sebaliknya apabila arus pada medan magnet besar maka lampu pada
emergency tersebut akan terlihat terang.Untuk melihat besar kecil nya arus yang dialirkan
dari medan magnet ke kaki charger atau lampu emergency bias kita amati dengan
menggunakan aplikasi magnetic Field Sensor jika dirasa arusnya masih kecil kita dapat
menggunakan sumber medan magnet yang lebih besar.

13
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Semakin kuat arus yang mengalir dari medan magnet maka akan semakin terang
cahaya lampu yang dihasilkan.
2. Semakin besar medan magnet semakin juga kuat arus.
3. Medan magnet menginduksi gerakan muatan listrik, menghasilkan arus listrik.
4. Medan magnet yang bisa menghasilkan arus listrik Kutub magnet yang paling kuat.
5. Pada saat menggunakan 1 magnet maka lampu tidak menyala sedangkan jika
menggunakan 3 buah magnet maka lampu akan menyala tetapi tidak terlalu terang.
6. Jika menggunakan 11 buah magnet maka lampu akan nyala dengan terang.

5.2 Saran

Ketika lampu tersebut menyala bukan karena lilitan magnet tetapi, lampu yang
digunakan dalam video tersebut adalah LED Emergency Light yakni lampu khusus yang
mengandung baterai tersendiri di dalamnya dan bisa menyala saat listrik padam.

14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kominfo.go.id/content/detail/21486/disinformasi-eksperimen-menghidupkan-
lampu-dengan-menggunakan-magnet/0/laporan_isu_hoaks

https://www.pancaaditya.co.id/news/view.php?id=27082019104323

Ramlawati.,dkk.2017.Kelistrikan Dan Kemagnetan.Mavanders:Yogyakarta.

Sutono.,2009.Lampu LED Emergency.Jurnal lmiah Unikom :1(16) 43.

15

Anda mungkin juga menyukai