“ Kemagnetan ”
Oleh:
Nabilah Rahma Qadrsih
Raifin Ilham
Yoneka
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak supristiyano M.PD sebagai
dosen pengampu mata kuliah IPA yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Tangerang, …
Penulis
DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 2
BAB II: PEMBAHASAN …………………………………………………. 2
2.1 Pengertian magnet….…………………………………………………… 3
2.2 Bahan magnetik dan non magnetik……………………………………... 5
2.3 Bagian - bagian magnet ..……………………………………………….. 6
2.4 Jenis magnet berdasarkan bahan dasarnya ……………………………...
BAB III: PENUTUP……………………………………………………….. 17
3.1 Simpulan…………………………………………………………….….. 17
3.2 Saran…………………………………………………………………….. 17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 17
BAB I
PENDAHULUAAN
A. Latar Belakang
Di bumi ini tentunya kita tidak asing dengan benda yang bernama magnet. Benda
yang memiliki medan magnet dan dua kutub ini dapat menarik benda-benda yang
mengandung unsur logam. Kita dapat menemukan magnet dimana saja, misalnya di
toko mainan, toko bangunan, bahkan di bumi yang kita pijak ini terdapat sumber
medan magnet yang sangat banyak. Pada magnet terdapat dua kutub, yaitu kutub
utara yang selalu mengarah ke utara dan kutub selatan yang selalu mengarah ke
selatan. Dan tak jarang kita juga bisa menemukan magnet di dalam alat-alat
elektronik. Biasanya kita melihat magnet dalam berbagai bentuk, contohnya magnet
U (sepatu kuda), magnet batang, magnet lingkaran, magnet jarum (kompas), dll.
Namun sebenarnya magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah magnet
buatan.
Selain itu magnet juga sangat berguna bagi manusia. Misalnya saat kita tersesat di
hutan kita dapat menggunakan kompas sebagai penunjuk jalan, dalam hal ini magnet
juga ikut berperan penting. Magnet kulkas digunakan untuk menyimpan catatan di
pintu kulkas. Tidak hanya itu, magnet juga sangat berguna dalam dunia kesehatan.
Sejak dulu magnet sudah digunakan dalam dunia pengobatan, terutama dalam
pengobatan alami (Naturopathy). Selain karena murah, hanya dengan satu set
magnetic terbukti sangat bermanfaat bagi seluruh anggota keluarga (tidak hanya
untuk pengobatan, tapi juga untuk hidup sehat alami).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dengan adanya makalah ini, yakni:
D. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Magnet berasal dari bahasa Yunani magnes atau magnetis lithos yang berarti
batuan magnesian. Magnesia adalah nama sebuah propinsi di Yunani pada masa lalu
yang kini bernama manisa (sekarang berada di wilayah Turki), di propinsi inilah
pertama kali magnet di temukan. Magnet merupakan benda yang dapat menarik
benda yang terbuat dari besi, baja, nikel dan kobalt. Magnet didefinisikan sebagai
bahan feromagnetik dengan daerah magnetik terarah sama sehingga menghasilkan
medan magnet disekitarnya
Magnet dapat dibuat dari bahan besi , baja , dan campuran logam serta telah
banyak di manfaatkan untuk industri otomotif dan lainnya . Sebuah magnet terdiri
atas magnet - magnet kecil yang memiliki arah yang memiliki arah yang sama
( tersusun teratur ) , magnet - magnet kecil ini disebut magnet elementer . Pada logam
yang bukan magnet , magnet elementernya mempunyai arah sembarangan ( tidak
teratur ) sehingga efeknya saling meniadakan , yang mengakibatkan tidak adanya
kutub - kutub magnet pada ujung logam . setiap magnet memiliki dua kutub , yaitu :
utara ( N) dan selatan ( S ) . Kutub magnet adalah daerah yang berada pada ujung -
ujung magnet dengan kekuatan magnet paling besar berada pada kutub - kutubnya .
a. Bahan magnetik (feromagnetik), yaitu bahan yang dapat ditarik magnet dengan
kuat. Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan, magnet dapat dibedakan menjadi empat
tipe:
Sifat magnet tipe ini adalah keras dan memiliki gaya tarik sangat kuat. Magnet
permanen campuran dibagi menjadi empat:
magnet ini disebut juga dengan magnadur , terbuat dari serbuk ferit dan bersifat keras
serta memiliki gaya tarik kuat.
magnet besi lunak disebut juga stalloy, terbuat dari 96% besi dan 4% silicon. Sifat
kemagnetannya tidak keras dan sementara.
Magnet PelindungTipe
magnet ini disebut juga mumetal , terbuat dari 74% nikel, 20% besi, 5% tembaga,dan
1% mangan. Magnet ini tidak keras dan bersifat sementara. Berdasarkan
penggolongan magnet buatan diatas serta kemampuan bahan menyimpan sifat
magnetnya, kita dapat menggolongkan bahan-bahan magnetic ke dalam magnet keras
dan magnet lunak. Sebagai contoh bahan-bahan magnet keras ialah baja dan
alcomax . Bahan ini sangat sulit untuk dijadikan magnet. Namun demikian, setelah
bahan tersebut menjadi magnet, bahan-bahan magnet keras ini akan dapat menyimpan
sifat magnetiknya relative sangat lama. Karena pertimbangan atau alasan itulah
bahan-bahan magnet keras ini lebih banyak dipakai untuk membuat magnet tetap
(permanen).
a. Kutub Magnet
Bagian magnet yang mempunyai gaya tarik terbesar disebut kutub magnet.
Magnet selalu mempunyai dua kutub. Hal ini dapat diketahui bila sebuah magnet
batang dicelupkan ke dalam serbuk besi. Di bagian tengah (daerah netral) tidak
ada serbuk besi yang melekat, sedangkan bagian ke ujung makin banyak serbuk
besi yang melekat pada magnet . Bagian yang banyak dilekati serbuk besi merupakan
kutub magnet. Hal ini menandakan, gaya magnet yang paling besar berada di ujung-
ujung magnet. Kutub utara dan kutub selatan magnet setiap magnet, apapun
bentuknya selalu mempunyai kutub utara dan selatan.
B. Sumbu Magnet
Sumbu magnet adalah bagian yang berupa garis yang menghubungkan kutub utara
dan kutub selatan pada magnet.
C. Magnet elementer
Pada benda bukan magnet, magnet-magnet elementernya tersusun dengan arah yang
berlainan atau arah yang acak sehingga tidak menimbulkan kutub magnet. Karena
arahnya acak, gaya tarik-menarik dan tolak-menolak antar magnet elementer saling
meniadakan. Itulah sebabnya pada besi bukan magnet tidak terdapat gaya magnet
(sifat magnet).
Gambar 2.2 (a) susunan magnet elementer besi/baja sebelum menjadi magnet.
(b) susunan magnet elementer besi/baja sesudah menjadi magnet.
a) Bahan ferromagnetik
Benda ferrogmanetik adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet.
Contoh benda ini adalah besi, baja, nikel, dan lain-lain.
Bahan ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan medan atomis besar
(Halliday & Resnick, 1989). Hal ini terutama disebabkan oleh momen magnetik spin
elektron. Pada bahan ferromagnetik banyak spin elektron yang tidak berpasangan,
misalnya pada atom besi terdapat empat buah spin elektron yang tidak berpasangan.
b) Bahan diamagnetik
Bertolak belakang dengan bahan ferromagnetik bahan diamagnetik ialah bahan yang
sukar sekali dipengaruhi oleh magnet. Bahan ini mempunyai permeabilitas (angka
koefisien kemagnetan) kurang dari satu
Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet
ketika dikenai medan magnet. Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak.
Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan
pengecualian superkonduktor yang memiliki daya magnet yang kuat.
a) Bismut
b) Perak
c) emas
e) seng.
C) Bahan paragmanetik
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet.
Magnet juga dapat diartikan sebagai suatu benda yang memiliki gejala dan sifat
yang dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di sekitarnya.
a) Bahan ferromagnetik
Benda ferrogmanetik adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet.
Contoh benda ini adalah besi, baja, nikel, dan lain-lain.
b) Bahan diagmanetik
Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet
ketika dikenai medan magnet. Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak.
Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan
pengecualian superkonduktor yang memiliki daya magnet yang kuat.
c) Bahan paragmanetik
Paramagnetik adalah benda-benda yang lemah ditarik magnet. Bahan paramagnetik
adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing- masing atom/molekulnya
tidak nol, tetapi resultan medan magnet atomis total seluruh atom/molekul dalam
bahan nol (Halliday & Resnick, 1989). Jadi, jika bahan tersebut didekatkan pada
magnet tidak akan menempel dengan kuat dan mudah dipisahkan dari magnet.
Contoh bahan yang tergolong paramagnetik adalah aluminium, seng, platina,
tembaga, dan kaca.
a) Kutub magnet
b) Sumbu magnet
c) Magnet elementer
B. DAFTAR PUSTAKA