Anda di halaman 1dari 17

JUDUL MAKALAH

“ Kemagnetan ”

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


IPA
Dosen Pengampu:
Supristiyano M.PD

Oleh:
Nabilah Rahma Qadrsih
Raifin Ilham
Yoneka

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH A.R FACHRUDDIN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak supristiyano M.PD sebagai
dosen pengampu mata kuliah IPA yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Tangerang, …

Penulis

DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 2
BAB II: PEMBAHASAN …………………………………………………. 2
2.1 Pengertian magnet….…………………………………………………… 3
2.2 Bahan magnetik dan non magnetik……………………………………... 5
2.3 Bagian - bagian magnet ..……………………………………………….. 6
2.4 Jenis magnet berdasarkan bahan dasarnya ……………………………...
BAB III: PENUTUP……………………………………………………….. 17
3.1 Simpulan…………………………………………………………….….. 17
3.2 Saran…………………………………………………………………….. 17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 17
BAB I

PENDAHULUAAN

A. Latar Belakang

Di bumi ini tentunya kita tidak asing dengan benda yang bernama magnet. Benda
yang memiliki medan magnet dan dua kutub ini dapat menarik benda-benda yang
mengandung unsur logam. Kita dapat menemukan magnet dimana saja, misalnya di
toko mainan, toko bangunan, bahkan di bumi yang kita pijak ini terdapat sumber
medan magnet yang sangat banyak. Pada magnet terdapat dua kutub, yaitu kutub
utara yang selalu mengarah ke utara dan kutub selatan yang selalu mengarah ke
selatan. Dan tak jarang kita juga bisa menemukan magnet di dalam alat-alat
elektronik. Biasanya kita melihat magnet dalam berbagai bentuk, contohnya magnet
U (sepatu kuda), magnet batang, magnet lingkaran, magnet jarum (kompas), dll.
Namun sebenarnya magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah magnet
buatan.

Selain itu magnet juga sangat berguna bagi manusia. Misalnya saat kita tersesat di
hutan kita dapat menggunakan kompas sebagai penunjuk jalan, dalam hal ini magnet
juga ikut berperan penting. Magnet kulkas digunakan untuk menyimpan catatan di
pintu kulkas. Tidak hanya itu, magnet juga sangat berguna dalam dunia kesehatan.
Sejak dulu magnet sudah digunakan dalam dunia pengobatan, terutama dalam
pengobatan alami (Naturopathy). Selain karena murah, hanya dengan satu set
magnetic terbukti sangat bermanfaat bagi seluruh anggota keluarga (tidak hanya
untuk pengobatan, tapi juga untuk hidup sehat alami).

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah makalah ini, yaitu:

1. Apa pengertian magnet?

2. Apa saja bahan magnetik dan non magnetik?

3. Apa saja bagian - bagian magnet?

4. Bagaimana jenis - jenis magnet dan bahan dasarnya?

C. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dengan adanya makalah ini, yakni:

1. Mengetahui pengertian magnet.

2. Mengetahui bahan magnetik dan non magnetik .

3. Mengetahui bagian - bagian magnet .

4. Mengetahui jenis - jenis magnet .

D. Manfaat

1. Kehadiran makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pembelajaran

landasan pendidikan khususnya pengetahuan tentang KEMAGNETAN

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian magnet

 Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Magnet berasal dari bahasa Yunani magnes atau magnetis lithos yang berarti
batuan magnesian. Magnesia adalah nama sebuah propinsi di Yunani pada masa lalu
yang kini bernama manisa (sekarang berada di wilayah Turki), di propinsi inilah
pertama kali magnet di temukan. Magnet merupakan benda yang dapat menarik
benda yang terbuat dari besi, baja, nikel dan kobalt. Magnet didefinisikan sebagai
bahan feromagnetik dengan daerah magnetik terarah sama sehingga menghasilkan
medan magnet disekitarnya

Magnet dapat dibuat dari bahan besi , baja , dan campuran logam serta telah
banyak di manfaatkan untuk industri otomotif dan lainnya . Sebuah magnet terdiri
atas magnet - magnet kecil yang memiliki arah yang memiliki arah yang sama
( tersusun teratur ) , magnet - magnet kecil ini disebut magnet elementer . Pada logam
yang bukan magnet , magnet elementernya mempunyai arah sembarangan ( tidak
teratur ) sehingga efeknya saling meniadakan , yang mengakibatkan tidak adanya
kutub - kutub magnet pada ujung logam . setiap magnet memiliki dua kutub , yaitu :
utara ( N) dan selatan ( S ) . Kutub magnet adalah daerah yang berada pada ujung -
ujung magnet dengan kekuatan magnet paling besar berada pada kutub - kutubnya .

2.2 Bahan magnetik dan non magnetik

Benda dapat digolongkan berdasarkan sifatnya. Kemampuan suatu benda menarik


benda lain yang berada di dekatnya disebut kemagnetan. Berdasarkan kemampuan
benda menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda
bukan magnet. Namun, tidak semua benda yang berada di dekat magnet dapat ditarik.
Oleh karena itu sifat kemagnetan benda dapat digolongkan menjadi:

a. Bahan magnetik (feromagnetik), yaitu bahan yang dapat ditarik magnet dengan
kuat. Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.

b. Bahan non magnetic

1) Paramagnetik, yaitu bahan yang ditarik lemah oleh magnet.

Contoh: alumunium, magnesium, wolfram, platina dan kayu

2) Diamagnetik, yaitu bahan yang ditolak oleh magnet.


Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.Benda-benda magnetik
yang bukan magnet dapat dijadikan magnet. Benda itu ada yang mudah dan ada yang
sulit dijadikan magnet. Baja sulit untuk dibuat untuk dibuat magnet, tetapi setelah
menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu, baja
digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk
dibuat magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya mudah hilang.
Oleh karena itu, besi digunakan untuk membuat magnet sementara.

Berdasarkan jenis bahan yang digunakan, magnet dapat dibedakan menjadi empat
tipe:

 Magnet Permanen Campuran

Sifat magnet tipe ini adalah keras dan memiliki gaya tarik sangat kuat. Magnet
permanen campuran dibagi menjadi empat:

a. Magnet alcomax, dibuat dari campuran besi dengan almunium

b. Magnet alnico, dibuat dari campuran besi dengan nikelc.

c. Magnet ticonal, dibuat dari campuran besi dengan kobalt

 Magnet Permanen Keramik Tipe

magnet ini disebut juga dengan magnadur , terbuat dari serbuk ferit dan bersifat keras
serta memiliki gaya tarik kuat.

 Magnet Besi Lunak Tipe

magnet besi lunak disebut juga stalloy, terbuat dari 96% besi dan 4% silicon. Sifat
kemagnetannya tidak keras dan sementara.

 Magnet PelindungTipe

magnet ini disebut juga mumetal , terbuat dari 74% nikel, 20% besi, 5% tembaga,dan
1% mangan. Magnet ini tidak keras dan bersifat sementara. Berdasarkan
penggolongan magnet buatan diatas serta kemampuan bahan menyimpan sifat
magnetnya, kita dapat menggolongkan bahan-bahan magnetic ke dalam magnet keras
dan magnet lunak. Sebagai contoh bahan-bahan magnet keras ialah baja dan
alcomax . Bahan ini sangat sulit untuk dijadikan magnet. Namun demikian, setelah
bahan tersebut menjadi magnet, bahan-bahan magnet keras ini akan dapat menyimpan
sifat magnetiknya relative sangat lama. Karena pertimbangan atau alasan itulah
bahan-bahan magnet keras ini lebih banyak dipakai untuk membuat magnet tetap
(permanen).

2.3 Bagian - bagian magnetik


Pada magnet terdapat beberapa bagian, antara lain:

a. Kutub Magnet

Bagian magnet yang mempunyai gaya tarik terbesar disebut kutub magnet.

Magnet selalu mempunyai dua kutub. Hal ini dapat diketahui bila sebuah magnet

batang dicelupkan ke dalam serbuk besi. Di bagian tengah (daerah netral) tidak

ada serbuk besi yang melekat, sedangkan bagian ke ujung makin banyak serbuk

besi yang melekat pada magnet . Bagian yang banyak dilekati serbuk besi merupakan
kutub magnet. Hal ini menandakan, gaya magnet yang paling besar berada di ujung-
ujung magnet. Kutub utara dan kutub selatan magnet setiap magnet, apapun
bentuknya selalu mempunyai kutub utara dan selatan.
B. Sumbu Magnet

Sumbu magnet adalah bagian yang berupa garis yang menghubungkan kutub utara
dan kutub selatan pada magnet.

C. Magnet elementer

Tahukah kamu kenapa benda magnetik bisa ditarik oleh magnet?

Ternyata itu karena benda magnetik sebenarnya mengandung magnet-magnet kecil


yang bernama magnet elementer. Magnet elementer ini adalah serpihan magnet
paling kecil yang berupa atom. Benda bisa memiliki sifat magnet jika magnet
elementernya membentuk arah yang beraturan.
Pada sebuah magnet, magnet-magnet elementernya tersusun rapi dan menunjuk arah
yang sama, sehingga menimbulkan kutub-kutub magnet. Antar magnet elementer
tersebut terdapat gaya tolak-menolak dan gaya tarik-menarik. Akan tetapi, di bagian
ujung magnet hanya terdapat gaya tolak-menolak. Itulah sebabnya pada ujung-ujung
magnet terdapat gaya magnet paling kuat sedangkan bagian tengahnya lemah.

Pada benda bukan magnet, magnet-magnet elementernya tersusun dengan arah yang
berlainan atau arah yang acak sehingga tidak menimbulkan kutub magnet. Karena
arahnya acak, gaya tarik-menarik dan tolak-menolak antar magnet elementer saling
meniadakan. Itulah sebabnya pada besi bukan magnet tidak terdapat gaya magnet
(sifat magnet).

Gambar 2.2 (a) susunan magnet elementer besi/baja sebelum menjadi magnet.
(b) susunan magnet elementer besi/baja sesudah menjadi magnet.

2.4 Jenis magnet berdasarkan bahan dasarnya


Berdasarkan sifat-sifat bahan terhadap pengaruh magnet, bahan-bahan itu
digolongkan menjadi empat bagian yaitu ferromagnetik , diamagnetik ,
paramagnetik dan non magnetik.

a) Bahan ferromagnetik

Benda ferrogmanetik adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet.
Contoh benda ini adalah besi, baja, nikel, dan lain-lain.

Bahan ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan medan atomis besar
(Halliday & Resnick, 1989). Hal ini terutama disebabkan oleh momen magnetik spin
elektron. Pada bahan ferromagnetik banyak spin elektron yang tidak berpasangan,
misalnya pada atom besi terdapat empat buah spin elektron yang tidak berpasangan.
b) Bahan diamagnetik

Bertolak belakang dengan bahan ferromagnetik bahan diamagnetik ialah bahan yang
sukar sekali dipengaruhi oleh magnet. Bahan ini mempunyai permeabilitas (angka
koefisien kemagnetan) kurang dari satu

Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet
ketika dikenai medan magnet. Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak.
Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan
pengecualian superkonduktor yang memiliki daya magnet yang kuat.

bahan diamagnetik yaitu:

a) Bismut
b) Perak

c) emas

c) Timbal ( Timah Hitam )

e) seng.
C) Bahan paragmanetik

Paramagnetik adalah benda-benda yang lemah ditarik magnet. Bahan paramagnetik


adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing- masing atom/molekulnya
tidak nol, tetapi resultan medan magnet atomis total seluruh atom/molekul dalam
bahan nol (Halliday & Resnick, 1989). Jadi, jika bahan tersebut didekatkan pada
magnet tidak akan menempel dengan kuat dan mudah dipisahkan dari magnet.
Contoh bahan yang tergolong paramagnetik adalah aluminium, seng, platina,
tembaga, dan kaca.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1) Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet.
Magnet juga dapat diartikan sebagai suatu benda yang memiliki gejala dan sifat
yang dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di sekitarnya.

2) Berdasarkan sifat-sifat bahan terhadap pengaruh magnet, bahan-bahan itu


digolongkan menjadi empat bagian

a) Bahan ferromagnetik

Benda ferrogmanetik adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet.
Contoh benda ini adalah besi, baja, nikel, dan lain-lain.

b) Bahan diagmanetik

Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet
ketika dikenai medan magnet. Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak.
Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan
pengecualian superkonduktor yang memiliki daya magnet yang kuat.

c) Bahan paragmanetik
Paramagnetik adalah benda-benda yang lemah ditarik magnet. Bahan paramagnetik
adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing- masing atom/molekulnya
tidak nol, tetapi resultan medan magnet atomis total seluruh atom/molekul dalam
bahan nol (Halliday & Resnick, 1989). Jadi, jika bahan tersebut didekatkan pada
magnet tidak akan menempel dengan kuat dan mudah dipisahkan dari magnet.
Contoh bahan yang tergolong paramagnetik adalah aluminium, seng, platina,
tembaga, dan kaca.

3) Pada magnet terdapat beberapa bagian, antara lain:

a) Kutub magnet

b) Sumbu magnet

c) Magnet elementer

B. DAFTAR PUSTAKA

a) Sumardi, Yosaphat. dkk. 2009. KONSEP DASAR IPA DI SD. Jakarta :


Universitas Terbuka,

b) Nurdyansyah, N. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Modul Ilmu Pengetahuan


Alambagi Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Anda mungkin juga menyukai