KEMAGNETAN
Disusun oleh:
Khoirul Anam
Kelas IX A
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang kemagnetan dengan baik. Makalah ini merupakan salah satu
tugas dari sekolah untuk Pengembangan Materi IPA di SMP.
Penulis
(ii)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
4. Induksi Elektromagnetik.......................................................................................................10
2. Kereta Maglev.......................................................................................................................14
A. Kesimpulan....................................................................................................................16
B. Saran..............................................................................................................................17
(iii)
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian magnet dan apa saja benda yang dapat ditarik
magnet?
2. Dari manakah magnet berasal?
3. Bagaimana cara membuat magnet?
4. Bagaimana penerapan elektromagnet dalam kehidupan sehari-hari?
(1) C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian magnet dan benda yang dapat ditarik
oleh magnet.
2. Untuk mengetahui asal magnet dan cara membuat magnet.
3. Untuk mengetahui apa saja penerapan elektromagnet dalam
kehidupan sehari-hari.
(2)
BAB II
PEMBAHASAN
3)
Magnet juga dapat dibuat dengan cara melilitkan besi atau baja dengan kawat
penghantar yang dialiri arus DC. Magnet yang dibuat dengan cara demikian
disebut elektromagnet. Mengapa arus DC? Karena arus DC dapat menyamakan
arah magnet elementer pada besi atau baja.
Kutub magnet besi atau baja yang terbentuk tergantung pada arah lilitan kawat
penghantar. Jika arah arus berlawanan arah jarum jam, maka ujung P besi atau
baja tersebut akan menjadi kutub utara dan ujung Q akan menjadi kutub selatan.
Sebaliknya, jika arah arus searah jarum jam, maka ujung P besi atau baja akan
menjadi kutub selatan dan ujung Q akan menjadi kutub utara. Perhatikan gambar
disamping, dengan pola lilitan tersebut, maka ujung P akan menjadi kutub selatan
dan ujung Q akan menjadi kutub Utara.
(4)
C. Penerapan Elektromagnet Dalam Kehidupan Sehari-hari
1) Bel listrik sederhana
Pada saat tombol bel listrik ditekan, rangkaian arus
menjadi tertutup dan arus mengalir pada kumparan. Aliran
arus listrik pada kumparan ini mengakibatkan besi di
dalamnya menjadi elektromagnet yang mampu
menggerakkan lengan pemukul untuk memukul bel sehingga
berbunyi. Pada saat pemukul mengenai bel, aliran listrik terputus, sehingga sifat
elektromagnet besi menjadi hilang. Akibatnya pemukul kembali ke tempat
semula. Demikian seterusnya sehingga bel berdering.
2) Sakelar
Sakelar berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik pada
rangkaian listrik. Khusus untuk sakelar elektromagnet, mulai bekerja ketika
sakelar membentuk rangkaian tertutup. Lilitan kawat akan berfungsi sebagai
elektromagnet yang menarik ujung besi ke bawah. Setelah besi tertarik ke bawah,
ujung besi lainnya akan menyimpang ke kanan dan Mendorong tangkai ke kiri
sehingga tangkai kiri dan kanan akan saling bersentuhan untuk mengalirkan arus
listrik. Ketika arus mengalir, maka beban (lampu atau elektronik lainnya) akan
menyala.
3) Telepon Kabel
Saat menggunakan telepon kabel, seseorang akan menerima pesan
(mendengar) sekaligus mengirim pesan (berbicara). Prinsip kerja telepon kabel
pada dasarnya mengubah energi listrik menjadi energi bunyi. Pada saat ada
pembicaraan, kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian telepon kabel
berubah-ubah, sehingga menimbulkan efek elektromagnet yang kekuatannya
pada speaker telepon. Getaran pada speaker inilah yang akhirnya menggetarkan
udara disekitarnya dan memberikan efek "dengar" bagi telinga kita.
(5)
(6)
(7)
(8)
F=B.I.L
dengan:
F = gaya Lorentz (newton)
B = medan magnet (tesla)
I = kuat arus listrik (ampere)
L = panjang kawat berarus yang masuk ke dalam medan magnet (meter)
Penentuan arah gaya Lorentz, dapat dilakukan dengan menggunakan kaidah
tangan kanan. Seperti gambar di bawah berikut.
C. Penerapan
Motor Listrik Gaya Lorentz Pada
(9)
4. Induksi Elektromagnetik
Induksi elektromagnetik merupakan fenomena
munculnya arus listrik akibat perubahan fluks magnetik. Proses induksi
elektromagnetik melibatkan konduktor yang diletakan dengan posisi tertentu dan
medan magnet. Cara lainnya adalah konduktor yang digerakan di dalam medan
magnet yang tetap. Hal tersebut menyebabkan kehadiran tegangan atau gaya
gerak listrik (GGL) pada konduktor. Berikut adalah alat-alat yang menggunakan
prinsip kerja induksi elektromagnetik.
A. Generator
Generator adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi gerak (kinetik)
menjadi energi listrik. Energi gerak yang di miliki generator dapat diperoleh dari
berbagai sumber energi alternatif, misalnya energi angin, energi air, dan
sebagainya. Generator dibedakan menjadi generator AC (Alternating Current) dan
generator DC (Direct Current). Generator AC atau alternator dapat menghasilkan
listrik bolak-balik dengan cara cincin ganda, sedangkan generator DC dapat
menghasilkan arus listrik searah dengan cara menggunakan komutator (cincin
belah).
(10)
B. Dinamo AC-DC
Dinamo adalah alat yang berfungsi untuk
mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
Cara kerja dinamo dan generator hampir sama.
Perbedaannya terletak pada dua komponen
utama dinamo, yaitu rotor (bagian yang
bergerak) dan stator (bagian yang diam). Saat
sepeda dikayuh dengan cepat, kumparan pada
dinamo akan bergerak cepat sehingga gaya gerak
listrik (GGL) induksi yang di hasilkan menjadi lebih
kuat dan energi listrik yang dihasilkan menjadi lebih
banyak. Selain dengan mempercepat putaran
lilitan, dan penggunaan inti besi lunak dalam
dinamo juga dapat mengakibatkan GGL induksi
yang dihasilkan menjadi lebih kuat.
C. Transformator
Transformator adalah perangkat listrik pasif yang mentransfer energi listrik dari
satu rangkaian listrik ke yang lain, atau beberapa rangkaian. Berdasarkan
penggunaannya, transformator dibagi menjadi dua jenis, yaitu transformator
step-down (gambar A) dan transformator step-up (gambar B) Transformator step-
down berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik, sedangkan transformator
step-up berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik.
(11)
Transformator pada dasarnya terdiri atas lilitan primer dan lilitan sekunder
yang dihubungkan dengan menggunakan inti besi. Lilitan primer yang mendapat
tegangan AC akan menginduksi lilitan sekunder. Perubahan arah arus AC
membuat medan magnet yang terbentuk berubah-ubah, sehingga menghasilkan
tegangan AC pada ujung-ujung kumparan sekunder. Inti besi digunakan dengan
tujuan untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
Jika jumlah lilitan primernya lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder,
maka tegangan kumparan sekunder juga akan lebih kecil daripada kumparan
primer, dan transformator tersebut disebut transformator step-down. Namun,
jika jumlah lilitan primernya lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder, maka
tegangan pada kumparan sekunder akan lebih besar daripada tegangan pada
kumparan primer, dan transformator tersebut disebut transformator step-up.
Transformator
(12)
(13)
2. Kereta Maglev
Maglev merupakan
kependekan dari
magnetically levitated atau kereta terbang. Kereta maglev diterbangkan kurang
lebih 10 mm di atas relnya. Meskipun rel dan kereta tidak menempel, kereta
maglev yang super cepat mampu melaju hingga 650 km/jam, tidak akan terjatuh
dan tergelincir. Hal ini disebabkan kereta maglev menerapkan prinsip gaya tolak-
menolak magnet serta didorong menggunakan motor induksi.
(14)
3. Pemanfaatan Magnet Dalam PLTN
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) merupakan pembangkit listrik yang
menggunakan energi nuklir untuk menghasilkan listrik. Prinsip kerja PLTN mirip
dengan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Pada PLTU, batubara dibakar untuk
memanaskan air sehingga dihasilkan uap air. Uap air kemudian digunakan untuk
menggerakkan turbin sehingga generator dapat berputar dan menghasilkan
listrik. Pembakaran batubara secara terus-menerus, selain dapat mengurangi
jumlah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui juga dapat mencemari
lingkungan akibat pembakaran yang menghasilkan asap karbon, sulfur, dan
nitrogen.
Pada PLTN, energi yang digunakan untuk menghasilkan uap air yang
selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin diperoleh dari reaksi
pemecahan inti atom (fisi) uranium-235 atau melalui penggabungan inti atom
(fusi) dalam suatu reaktor nuklir. Uranium-235 diproses sehingga menjadi
bentukan kecil seukuran penghapus, namun memiliki energi yang sebanding
dengan satu ton batubara. Panas yang dihasilkan dari pemecahan inti atom
mampu mencapai 4.000°C. Reaksi nuklir tersebut menghasilkan berbagai partikel
bermuatan yang berbahaya bagi kesehatan jika menyebar ke lingkungan. Agar
partikel tersebut tidak menyebar ke lingkungan, digunakan botol magnet dengan
Medan magnet yang sangat besar. Botol magnet akan menarik partikel-partikel
bermuatan sehingga tetap berada dalam reaktor. Perhatikan gambar di bawah
berikut!
(15)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet. Benda yang dapat ditarik
magnet disebut benda magnetis. Sedangkan benda yang tidak dapat ditarik oleh
magnet disebut benda diamagnetis. Benda-benda dari logam dikenal sebagai
benda magnetik, tetapi tidak semua logam bersifat magnetik. Magnet memiliki
dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Pada magnet buatan, setiap
kutub diberi warna yang berbeda. Jika kedua kutub yang berbeda didekatkan
akan terjadi saling tarik-menarik. Sedangkan jika kedua kutub yang sama
didekatkan maka akan terjadi saling tolak-menolak.
Ada tiga cara membuat magnet buatan, yaitu dengan cara induksi, yaitu
menempelkan atau mendekatkan benda yang terbuat dari besi ke salah satu
kutub magnet ternyata membuatnya dapat menarik bahan-bahan feromagnetik
lain di dekatnya. Kedua, dengan cara magnet di gosokkan ke suatu benda yang
terbuat dari besi atau baja. Makin banyak jumlah gosokkan, makin kuat
kemagnetannya. Ketiga, elektromagnet yaitu dengan cara melilitkan kabel listrik
pada besi atau baja kemudian dialiri arus listrik.
Ada beberapa tips untuk merawat magnet agar sifat kemagnetannya tidak cepat
hilang.
1) Menyimpan magnet batang secara berpasangan dengan kutub-kutub
yang tidak sejenis saling berseberangan. Kedua ujung magnet ditutup
dengan besi lunak yang berfungsi sebagai penyimpan garis-garis gaya
magnet. Magnet elementer diarahkan hingga membentuk rangkaian tertutup.
2) Menjauhkan magnet dari sumber kalor.
3) Menjauhkan magnet dari sumber listrik.
(16)
B. Saran
1) Perlunya penelitian lebih lanjut tentang kegunaan magnet, karena
mungkin magnet masih memiliki kegunaan yang lain.
2) Memanfaatkan magnet dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan
orang banyak.
(17)