Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH IPA

KEMAGNETAN

Disusun oleh:

Khoirul Anam

Kelas IX A

SMP NEGERI 14 SAMARINDA


Tahun Ajaran 2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang kemagnetan dengan baik. Makalah ini merupakan salah satu
tugas dari sekolah untuk Pengembangan Materi IPA di SMP.

Adapun pembuatan makalah ini bertujuan untuk menambah ilmu


pengetahuan tentang kemagnetan, benda-benda yang dapat ditarik
oleh magnet, medan magnet, kutub-kutub magnet, serta cara
membuat magnet.
Dalam penulisan makalah ini, penyusun tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, arahan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut
berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini. Sebelumnya penyusun
mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan dalam penulisan
makalah ini.
Sebelumnya penyusun mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun semangat penyusun. Demikianlah makalah ini penyusun
buat, mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk kita semua.

Samarinda, 20 Desember 2021

Penulis  
(ii)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................................1

C. Tujuan............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Teori Dasar Kemagnetan..............................................................................................3


1. Konsep Gaya Magnet...........................................................................................................3

2. Teori Kemagnetan Bumi.......................................................................................................7

3. Induksi Magnet dan Gaya Lorentz........................................................................................8

4. Induksi Elektromagnetik.......................................................................................................10

B. Kemagnetan Dalam Produk Teknologi........................................................................13


1. MRI (magnetic Resonance Imaging)...................................................................................13

2. Kereta Maglev.......................................................................................................................14

3. Pemanfaatan Magnet Dalam PLTN.....................................................................................15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................................16

B. Saran..............................................................................................................................17

(iii)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di Bumi ini tentunya kita tidak asing dengan benda yang bernama magnet.
Benda yang memiliki Medan magnet dan dua kutub ini dapat menarik benda-
benda yang mengandung unsur logam. Kita dapat menemukan magnet dimana
saja, misalnya toko bangunan, bahkan dibumi yang kita pijak ini terdapat sumber
medan magnet yang sangat banyak. Pada magnet terdapat dua kutub, yaitu kutub
utara yang selalu mengarah ke utara dan kutub selatan yang selalu mengarah ke
selatan. Dan tak jarang kita juga bisa menemukan magnet di alat-alat elektronik.
Biasanya kita melihat dalam berbagai bentuk, contohnya magnet U (sepatu kuda),
magnet batang, magnet lingkaran, magnet jarum (kompas), dll. Namun,
sebenarnya magnet yang ada sekarang ini hampir semuanya adalah magnet
buatan.

Magnet biasanya juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pada benda


tertentu, magnet juga banyak digunakan dalam berbagai produk teknologi. Salah
satunya adalah dalam teknologi kedokteran. Magnet memiliki induksi dan gaya,
gaya yang terdapat dalam magnet adalah gaya Lorentz.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian magnet dan apa saja benda yang dapat ditarik
magnet?
2. Dari manakah magnet berasal?
3. Bagaimana cara membuat magnet?
4. Bagaimana penerapan elektromagnet dalam kehidupan sehari-hari?

(1) C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian magnet dan benda yang dapat ditarik
oleh magnet.
2. Untuk mengetahui asal magnet dan cara membuat magnet.
3. Untuk mengetahui apa saja penerapan elektromagnet dalam
kehidupan sehari-hari.
(2)

BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Dasar Kemagnetan


1. Konsep Gaya Magnet
Kata magnet berasal dari bahasa Yunani magnitis lithos yang berarti batu
Magnesian. Magnesia adalah nama tempat di Yunani pada masa lalu yang kini
bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki). Magnet adalah benda yang
memiliki kemampuan dapat menarik benda lain.
Magnet selalu memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-
kutub magnet yang senama bila didekatkan akan tolak-menolak, sedangkan kutub
magnet yang berbeda nama bila di dekatkan akan tarik-menarik. Kutub-kutub ini
selalu ada pada setiap magnet walaupun magnet tersebut dipotong menjadi
potongan magnet kecil. Perhatikan gambar di bawah
berikut.

Kutub-kutub magnet tidak senama tarik-menarik sedangkan,


Kutub-kutub magnet senama akan tolak-menolak

A. Sifat Magnet Bahan


Berdasarkan sifat interaksi bahan terhadap magnet, benda
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu feromagnetik,
diamagnetik, dan paramagnetik. Benda-benda yang dapat ditarik
kuat oleh magnet termasuk pada kelompok benda feromagnetik,
misal besi, baja, dan nikel. Benda yang ditarik lemah oleh magnet
termasuk kelompok benda paramagnetik, misal magnesium,
molibdenum, dan lithium. Benda yang tidak dapat ditarik oleh
magnet termasuk kelompok benda diamagnetik, misal emas, perak, dan tembaga.
(

3)

B. Cara Membuat Magnet


Besi dapat dijadikan magnet dengan cara menggosok. Besi digosok dengan
arah yang tetap, agar magnet elementer dapat diatur untuk menuju satu arah.
Perhatikan gambar disamping, ujung kutub selatan magnet yang digosokkan dari
ujung besi B ke A akan mengubah besi menjadi magnet dengan kutub selatan
pada ujung B dan kutub utara pada ujung A. Jadi, ujung batang besi yang pertama
kali digosok akan menjadi kutub yang sama dengan kutub magnet yang
menggosoknya.
Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara menginduksi atau
mendekatkannya dengan magnet selama beberapa waktu. Perhatikan gambar
disamping, sifat magnet menunjukkan bahwa magnet akan tarik-menarik jika
kutub yang berbeda didekatkan dan tolak-menolak jika kutub yang sama
didekatkan, sehingga ujung B akan menjadi kutub Utara dan ujung A akan menjadi
kutub selatan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ujung besi atau baja yang
berdekatan dengan kutub magnet batang akan memiliki kutub yang berlawanan
dengan kutub magnet penginduksinya.

Magnet juga dapat dibuat dengan cara melilitkan besi atau baja dengan kawat
penghantar yang dialiri arus DC. Magnet yang dibuat dengan cara demikian
disebut elektromagnet. Mengapa arus DC? Karena arus DC dapat menyamakan
arah magnet elementer pada besi atau baja.
Kutub magnet besi atau baja yang terbentuk tergantung pada arah lilitan kawat
penghantar. Jika arah arus berlawanan arah jarum jam, maka ujung P besi atau
baja tersebut akan menjadi kutub utara dan ujung Q akan menjadi kutub selatan.
Sebaliknya, jika arah arus searah jarum jam, maka ujung P besi atau baja akan
menjadi kutub selatan dan ujung Q akan menjadi kutub utara. Perhatikan gambar
disamping, dengan pola lilitan tersebut, maka ujung P akan menjadi kutub selatan
dan ujung Q akan menjadi kutub Utara.

(4)
C. Penerapan Elektromagnet Dalam Kehidupan Sehari-hari
1) Bel listrik sederhana
Pada saat tombol bel listrik ditekan, rangkaian arus
menjadi tertutup dan arus mengalir pada kumparan. Aliran
arus listrik pada kumparan ini mengakibatkan besi di
dalamnya menjadi elektromagnet yang mampu
menggerakkan lengan pemukul untuk memukul bel sehingga
berbunyi. Pada saat pemukul mengenai bel, aliran listrik terputus, sehingga sifat
elektromagnet besi menjadi hilang. Akibatnya pemukul kembali ke tempat
semula. Demikian seterusnya sehingga bel berdering.
2) Sakelar
Sakelar berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik pada
rangkaian listrik. Khusus untuk sakelar elektromagnet, mulai bekerja ketika
sakelar membentuk rangkaian tertutup. Lilitan kawat akan berfungsi sebagai
elektromagnet yang menarik ujung besi ke bawah. Setelah besi tertarik ke bawah,
ujung besi lainnya akan menyimpang ke kanan dan Mendorong tangkai ke kiri
sehingga tangkai kiri dan kanan akan saling bersentuhan untuk mengalirkan arus
listrik. Ketika arus mengalir, maka beban (lampu atau elektronik lainnya) akan
menyala.
3) Telepon Kabel
Saat menggunakan telepon kabel, seseorang akan menerima pesan
(mendengar) sekaligus mengirim pesan (berbicara). Prinsip kerja telepon kabel
pada dasarnya mengubah energi listrik menjadi energi bunyi. Pada saat ada

pembicaraan, kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian telepon kabel
berubah-ubah, sehingga menimbulkan efek elektromagnet yang kekuatannya
pada speaker telepon. Getaran pada speaker inilah yang akhirnya menggetarkan
udara disekitarnya dan memberikan efek "dengar" bagi telinga kita.

(5)

D. Cara Menghilangkan Kemagnetan Bahan


Sifat Kemagnetan bahan dapat dihilangkan dengan cara memukul-mukul
(Gambar A), memanaskan (Gambar B), dan meliliti magnet dengan arus bolak-
balik atau AC (Gambar C). Pada prinsipnya, sifat Kemagnetan dapat dihilangkan
dengan cara mengacak arah magnet elementernya.
E. Medan Magnet
Daerah disekitar magnet yang dapat memengaruhi magnet atau benda
feromagnetik disebut medan magnet. Pola-pola yang dibentuk oleh pasir besi dari
gambar disamping merupakan bentuk garis gaya magnet yang digunakan untuk
menggambarkan medan magnet. Medan magnet terbesar terletak pada ujung-
ujung kutub magnet. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pasir besi yang ditarik
oleh ujung-ujung kutub magnet (garis-garis gaya magnetnya sangat rapat).

(6)

2. Teori Kemagnetan Bumi


Bumi adalah magnet raksasa. Sebagai magnet raksasa, bumi memiliki kutub
magnet, yaitu kutub utara magnet dan kutub selatan magnet. Kutub utara magnet
bumi berada di sekitar kutub selatan bumi, sedangkan kutub selatan magnet bumi
berada di sekitar kutub utara bumi. Ketidaktepatan kutub utara dan kutub selatan
magnet bumi disebut deklinasi. Selain adanya ketidaktepatan penunjukkan arah
kutub Utara dan kutub selatan magnet bumi, ternyata Medan magnet bumi juga
membentuk sudut dengan horizontal permukaan bumi, atau disebut dengan
sudut inklinasi.

Medan magnet bumi, sangat penting bagi


kehidupan di bumi. Medan magnet bumi berfungsi untuk melindungi penduduk
bumi dari radiasi kosmik (partikel listrik yang dihasilkan oleh matahari atau
benda-benda langit lainnya) yang dapat membahayakan kesehatan. Dengan
adanya medan magnet bumi, partikel listrik tidak dapat masuk ke seluruh
permukaan bumi, tetapi akan tertarik menuju ke kutub-kutub magnet bumi. Saat
menabrak atmosfer bumi, partikel listrik tersebut terionisasi (peristiwa lepasnya
elektron dari nukleon) dan membentuk
plasma lemah (gas super yang dipanaskan
agar elektron terlepas dari nukleon).
Tampilan indah cahaya plasma inilah yang
kemudian dikenal sebagai aurora.

(7)

3. Induksi Magnet Dan Gaya Lorentz


A. Induksi Magnet
Induksi Magnet adalah kuat medan magnet akibat adanya arus listrik yang
mengalir dalam konduktor. Adanya kuat medan magnetik di sekitar konduktor
berarus listrik diselidiki pertama kali oleh Hans Christian Oersted. Jika jarum
kompas diletakkan sejajar dengan konduktor, maka konduktor itu akan dialiri arus
listrik. Bila arah arus dibalik, maka penyimpangannya juga berbalik. Selanjutnya,
secara teoretis laplace (1749 – 1827) menyatakan bahwa kuat medan magnet
atau induksi magnet di sekitar arus listrik sebagai berikut:
1) Berbanding lurus dengan arus listrik.
2) Berbanding lurus dengan panjang kawat penghantar.
3) Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak suatu titik
dari kawat penghantar itu.
4) Arah induksi magnet tersebut tegak lurus dengan bidang
yang dilalui arus listrik.

B. Konsep Gaya Lorentz


Penemu gaya Lorentz adalah Hendrik Antoon Lorentz. Gaya Lorentz adalah
gaya yang timbul akibat adanya arus listrik dalam suatu medan magnet. Jadi, jika
kita memiliki suatu benda konduktor yang berada di dalam medan magnet,
kemudian kita aliri benda tersebut dengan arus listrik, maka akan timbul suatu
gaya yang mampu menggerakkan benda tersebut.
Arah dari gaya Lorentz selalu tegak lurus dengan arah arus listrik (I) dan arah
medan magnet (B). Sedangkan medan magnetnya mengarah dari magnet
berkutub Utara di sebelah kanan menuju magnet berkutub Selatan di sebelah kiri.
Oleh karena itu, gaya Lorentz yang timbul akan mengarah ke atas dan
membengkokkan kawat ke arah atas pula.

(8)

Besarnya gaya Lorentz dapat dituliskan sebagai berikut.

F=B.I.L
dengan:
F = gaya Lorentz (newton)
B = medan magnet (tesla)
I = kuat arus listrik (ampere)
L = panjang kawat berarus yang masuk ke dalam medan magnet (meter)
Penentuan arah gaya Lorentz, dapat dilakukan dengan menggunakan kaidah
tangan kanan. Seperti gambar di bawah berikut.

C. Penerapan
Motor Listrik Gaya Lorentz Pada

Motor listrik memiliki


beberapa komponen, diantaranya magnet tetap dan kumparan. Jika ada arus
listrik yang mengalir pada kumparan yang terletak dalam medan magnet, maka
kumparan tersebut akan mengalami gaya Lorentz sehingga kumparan akan
berputar. Agar kumparannya dapat berputar
dengan stabil, maka kumparan dibuat seperti
gambar disamping berikut yang tiap-tiap
ujungnya dibentuk melingkar.

(9)

4. Induksi Elektromagnetik
Induksi elektromagnetik merupakan fenomena
munculnya arus listrik akibat perubahan fluks magnetik. Proses induksi
elektromagnetik melibatkan konduktor yang diletakan dengan posisi tertentu dan
medan magnet. Cara lainnya adalah konduktor yang digerakan di dalam medan
magnet yang tetap. Hal tersebut menyebabkan kehadiran tegangan atau gaya
gerak listrik (GGL) pada konduktor. Berikut adalah alat-alat yang menggunakan
prinsip kerja induksi elektromagnetik.
A. Generator
Generator adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi gerak (kinetik)
menjadi energi listrik. Energi gerak yang di miliki generator dapat diperoleh dari
berbagai sumber energi alternatif, misalnya energi angin, energi air, dan
sebagainya. Generator dibedakan menjadi generator AC (Alternating Current) dan
generator DC (Direct Current). Generator AC atau alternator dapat menghasilkan
listrik bolak-balik dengan cara cincin ganda, sedangkan generator DC dapat
menghasilkan arus listrik searah dengan cara menggunakan komutator (cincin
belah).

(10)
B. Dinamo AC-DC
Dinamo adalah alat yang berfungsi untuk
mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
Cara kerja dinamo dan generator hampir sama.
Perbedaannya terletak pada dua komponen
utama dinamo, yaitu rotor (bagian yang
bergerak) dan stator (bagian yang diam). Saat
sepeda dikayuh dengan cepat, kumparan pada
dinamo akan bergerak cepat sehingga gaya gerak
listrik (GGL) induksi yang di hasilkan menjadi lebih
kuat dan energi listrik yang dihasilkan menjadi lebih
banyak. Selain dengan mempercepat putaran
lilitan, dan penggunaan inti besi lunak dalam
dinamo juga dapat mengakibatkan GGL induksi
yang dihasilkan menjadi lebih kuat.

C. Transformator
Transformator adalah perangkat listrik pasif yang mentransfer energi listrik dari
satu rangkaian listrik ke yang lain, atau beberapa rangkaian. Berdasarkan
penggunaannya, transformator dibagi menjadi dua jenis, yaitu transformator
step-down (gambar A) dan transformator step-up (gambar B) Transformator step-
down berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik, sedangkan transformator
step-up berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik.

(11)
Transformator pada dasarnya terdiri atas lilitan primer dan lilitan sekunder
yang dihubungkan dengan menggunakan inti besi. Lilitan primer yang mendapat
tegangan AC akan menginduksi lilitan sekunder. Perubahan arah arus AC
membuat medan magnet yang terbentuk berubah-ubah, sehingga menghasilkan
tegangan AC pada ujung-ujung kumparan sekunder. Inti besi digunakan dengan
tujuan untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
Jika jumlah lilitan primernya lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder,
maka tegangan kumparan sekunder juga akan lebih kecil daripada kumparan
primer, dan transformator tersebut disebut transformator step-down. Namun,
jika jumlah lilitan primernya lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder, maka
tegangan pada kumparan sekunder akan lebih besar daripada tegangan pada
kumparan primer, dan transformator tersebut disebut transformator step-up.

Transformator

(12)

B. Kemagnetan Dalam Produk Teknologi


1. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Perhatikan gambar disamping, orang yang akan diperiksa kesehatannya
menggunakan MRI dimasukkan ke dalam
medan magnet yang memiliki kekuatan 5.000
kali lipat lebih kuat dari medan magnet bumi.
Medan magnet sebesar ini mengakibatkan
nukleon tubuh berputar dan berbaris sejajar
menjadi jarum kompas (gambar bagian A).
Nukleon tersebut kemudian ditembak dengan
gelombang radio untuk menginduksi arahnya
(gambar bagian B).
Saat arahnya sejajar (gambar bagian C), nukleon-
nukleon tersebut akan memancarkan gelombang
radio yang akhirnya diterima komputer sebagai pencitraan kondisi dalam tubuh
(gambar bagian D). Gambar tersebut dapat menunjukkan adanya penyakit dalam
tubuh manusia (gambar bagian E). Teknik ini jauh lebih aman dibanding dengan
Rontgen (sinar X).

(13)

2. Kereta Maglev
Maglev merupakan
kependekan dari
magnetically levitated atau kereta terbang. Kereta maglev diterbangkan kurang
lebih 10 mm di atas relnya. Meskipun rel dan kereta tidak menempel, kereta
maglev yang super cepat mampu melaju hingga 650 km/jam, tidak akan terjatuh
dan tergelincir. Hal ini disebabkan kereta maglev menerapkan prinsip gaya tolak-
menolak magnet serta didorong menggunakan motor induksi.

Kereta maglev telah


menjadi alat transportasi
massal di beberapa negara
maju seperti Jepang,
Amerika, Cina, dan Inggris.
Di Jepang, kereta yang menggunakan prinsip ini, kereta Shinkansen yang
menghubungkan kota Tokyo, Nagoya, dan Osaka.

(14)
3. Pemanfaatan Magnet Dalam PLTN
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) merupakan pembangkit listrik yang
menggunakan energi nuklir untuk menghasilkan listrik. Prinsip kerja PLTN mirip
dengan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Pada PLTU, batubara dibakar untuk
memanaskan air sehingga dihasilkan uap air. Uap air kemudian digunakan untuk
menggerakkan turbin sehingga generator dapat berputar dan menghasilkan
listrik. Pembakaran batubara secara terus-menerus, selain dapat mengurangi
jumlah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui juga dapat mencemari
lingkungan akibat pembakaran yang menghasilkan asap karbon, sulfur, dan
nitrogen.
Pada PLTN, energi yang digunakan untuk menghasilkan uap air yang
selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin diperoleh dari reaksi
pemecahan inti atom (fisi) uranium-235 atau melalui penggabungan inti atom
(fusi) dalam suatu reaktor nuklir. Uranium-235 diproses sehingga menjadi
bentukan kecil seukuran penghapus, namun memiliki energi yang sebanding
dengan satu ton batubara. Panas yang dihasilkan dari pemecahan inti atom
mampu mencapai 4.000°C. Reaksi nuklir tersebut menghasilkan berbagai partikel
bermuatan yang berbahaya bagi kesehatan jika menyebar ke lingkungan. Agar
partikel tersebut tidak menyebar ke lingkungan, digunakan botol magnet dengan
Medan magnet yang sangat besar. Botol magnet akan menarik partikel-partikel
bermuatan sehingga tetap berada dalam reaktor. Perhatikan gambar di bawah
berikut!

(15)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet. Benda yang dapat ditarik
magnet disebut benda magnetis. Sedangkan benda yang tidak dapat ditarik oleh
magnet disebut benda diamagnetis. Benda-benda dari logam dikenal sebagai
benda magnetik, tetapi tidak semua logam bersifat magnetik. Magnet memiliki
dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Pada magnet buatan, setiap
kutub diberi warna yang berbeda. Jika kedua kutub yang berbeda didekatkan
akan terjadi saling tarik-menarik. Sedangkan jika kedua kutub yang sama
didekatkan maka akan terjadi saling tolak-menolak.
Ada tiga cara membuat magnet buatan, yaitu dengan cara induksi, yaitu
menempelkan atau mendekatkan benda yang terbuat dari besi ke salah satu
kutub magnet ternyata membuatnya dapat menarik bahan-bahan feromagnetik
lain di dekatnya. Kedua, dengan cara magnet di gosokkan ke suatu benda yang
terbuat dari besi atau baja. Makin banyak jumlah gosokkan, makin kuat
kemagnetannya. Ketiga, elektromagnet yaitu dengan cara melilitkan kabel listrik
pada besi atau baja kemudian dialiri arus listrik.
Ada beberapa tips untuk merawat magnet agar sifat kemagnetannya tidak cepat
hilang.
1) Menyimpan magnet batang secara berpasangan dengan kutub-kutub  
yang tidak sejenis saling berseberangan. Kedua ujung magnet ditutup    
dengan besi lunak yang berfungsi sebagai penyimpan garis-garis           gaya
magnet. Magnet elementer diarahkan hingga membentuk           rangkaian tertutup.
2) Menjauhkan magnet dari sumber kalor.
3) Menjauhkan magnet dari sumber listrik.
(16)

B. Saran
1) Perlunya penelitian lebih lanjut tentang kegunaan magnet, karena
mungkin magnet masih memiliki kegunaan yang lain.
2) Memanfaatkan magnet dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan
orang banyak.
(17)

Anda mungkin juga menyukai