I. KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Magnet
Magnet adalah benda yang dapat menarik suatu benda tertentu misalnya, besi
atau baja yang ada didekatnya. Magnet memiliki berberapa bentuk dan ukuran.
Bentuk yang paling sederhana berupa batang lurus (magnet batang). Bentuk lainnya
yaitu tapal kuda atau magnet ladam (magnet U), magnet jarum, magnet silinder dan
magnet cakram.
B. Sifat-Sifat Magnet
b. Dapat menarik besi dan benda yang terbuat dari logam lainnya.
C. Pengaruh Magnet
Kemagnetan adalah suatu sifat zat yang teramati sebagai suatu gaya tarik atau
gaya tolak antara kutub-kutub tidak senama atau senama. Daya tarik terbesar magnet
1
2
Bagian magnet yang memiliki daya tarik terbesar disebut kutub magnet. Oleh
karena itu, setiap magnet mempunyai dua buah kutub yaitu kutub utara (U) dan kutub
selatan (S).
Apabila kutub utara dengan kutub selatan didekatkan akan tarik-menarik (U-S),
sedangkan kutub utara apabila didekatkan dengan kutub utara akan tolak-menolak
(U-U), dan kutub selatan apabila didekatkan dengan kutub selatan akan terjadi tolak-
menolak (S-S). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa, kutub yang senama apabila
didekatkan akan tolak-menolak dan sebaliknya, jika tidak senama akan terjadi tarik-
menarik.
D. Medan Magnet
ditaburkan di atas kertas dan dapat pula menggunakan kompas. Arah medan magnet
1. Garis gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan menuju kutub
selatan.
yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat
Sifat kemagnetan suatu benda digolongkan menjadi dua golongkan yaitu, benda
1. Benda Magnetik
Benda magnetik yaitu benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet. Benda
feromagnetik dapat dibuat menjadi magnet. Contohnya yaitu besi, baja, nikel,
2. Benda Non-Magnetik
Benda non-magnetik yaitu benda-benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Bahan yang ditolak oleh magnet digolongkan menjadi diamagnetis. Contohnya yaitu
F. Terjadinya Kemagnetan
tersebut disebabkan gerak elektron dalam atom-atom tersebut. Oleh karena itu, tiap
4
atom di dalam suatu bahan megnetik seperti sebuah magnet kecil yang disebut
magnet atom. Dalam keadaan normal, atom-atom tersebut menunjuk ke semua arah
secara acak sehingga kemagnetan tidak tampak. Agar sebuah benda secara
menunjuk pada arah yang sama, gaya magnetik tiap atom bergabung menjadi gaya
G. Pembuatan Magnet
Magnet ada dua jenis yaitu magnet alam dan magnet buatan. Ada berbagai cara
sebatang besi atau sebatang baja tidak akan tertarik oleh besi atau baja tersebut. Hal
ini menunjukkan bahwa besi dan baja bukanlah magnet. Akan tetapi, besi dan baja
dapat dibuat menjadi magnet dengan cara menggosokkan salah satu ujung magnet
secara tetap di sepanjang batang besi, atau baja ke satu arah secara berulang-ulang.
Secara fisika bahwa benda-benda yang bisa dibuat magnet adalah benda atau material
yang sudah mempunyai sifat kemagnetan yang terdiri dari domain-domain atau
pengaruh medan magnet dari magnet permanen yang dapat digunakan untuk
menyerahkan posisi domain. Dengan posisi yang searah tentu mengakibatkan adanya
gaya yang ditimbulkan oleh domain tersebut sehingga menjadikan benda bermagnet.
5
Magnet dibuat dengan cara dialiri arus listrik. Misalnya sebuah paku besar
dililit dengan sebuah kumparan setelah dihubungkan dengan baterai dan kemudian
didekatkan dengan paku-paku kecil, ternyata paku kecil tersebut akan menempel pada
paku besar tersebut. Apabila baterai atau sumber arus listrik searah diganti dengan
sumber arus listrik bolak-balik bertegangan rendah maka, paku besar tetap bersifat
sebagai magnet. Jika arus listrik diputus maka paku-paku kecil yang menmpel pada
paku besar tersebut dalam hitungan detik akan berjatuhan atau lepas. Berarti paku
besar tersebut sudah hilang kemagnetannya. Jadi, sifat kemagnetan paku besar hanya
Dikatakan bahwa paku besi menjadi magnet sementara. Seandainya paku besi
diganti dengan logam baja, maka setelah arus listrik diputus, baja tersebut tetap
bersifat sebagai magnet. Karena, baja dapat dibuat magnet yang bersifat permanen
(tetap). Secara fisik dapat dijelaskan bahwa medan listrik yang sudah ditimbulkan
oleh arus listrik akan mempengaruhi posisi domain yang mengakibatkan posisi yang
tidak teratur berubah menjadi teratur dan searah. Dengan posisi searah akan
3. Induksi
Sebuah paku besar didekatkan dengan sebuah magnet yang ditaruh pada statif
maka paku akan menempel pada magnet. Paku besar yang telah menempel pada
magnet jika didekati paku-paku kecil akan menarik paku tersebut. Hal ini disebabkan
oleh paku besar yang berada di dalam medan magnet terkena induksi sehingga
6
bersifat sebagai magnet. Secara konsep sama dengan pembuatan magnet cara digosok
atau dililit dengan kumparan yang dialiri arus listrik. Akibat dari pengaruh medan
magnet sehingga paku yang menempel pada magnet permanen memungkinkan posisi
Magnet permanen dapat pula hilang sifat kemagnetannya. Sebagai contoh, jika
magnet sering jatuh maka sifat kemagnetannya akan berkurang bahkan juga bisa
hilang. Cara lainnya yaitu dengan cara dipukul atau dipanaskan. Hal ini terjadi karena
lebih cepat dan lebih acak, maka sebagian magnet elementernya tidak lagi menunjuk
1. Alat
a. Magnet U.
c. Serbuk besi.
d. Selotip.
e. Gelas.
f. Benang.
2. Bahan
a. Air.
b. Kertas.
3. Langkah Kerja
b. Mengikat penjepit kertas pada ujung benang. Lalu menempelkan ujung benang
yang lainnya dengan selotip pada meja atau lantai. Pelan-pelan mendekatkan
magnet ke arah penjepit kertas sampai penjepit kertas tersebut tertarik. Dengan
c. Mencoba meletakkan magnet di meja atau lantai, lalu menutupi dengan selembar
tidak terlalu jauh dari ujung magnet. Mendekatkan secara perlahan-lahan dan
mengamati apakah penjepit kertasnya tertarik oleh magnet. Menaruh serbuk besi
apakah serbuk besi yang ada dalam gelas bisa tertarik oleh magnet.
d. Menuangkan air ke dalam gelas yang berisi serbuk besi. Kemudian mencoba
mendekatkan magnet dari luar gelas. Dan mengamati apa yang terjadi.
1. Alat
b. Serbuk besi.
c. Sendok teh.
2. Bahan
a. Garam.
b. Kertas.
3. Langkah Kerja
b. Mencampurkan satu sendok teh serbuk besi dan satu sendok teh garam pada
selembar kertas. Meminta bantuan orang yang lebih tua agar tidak mengotori
badan. Membuat agar campuran tersebut tidak menumpuk dan merata pada
c. Membuang garam yang tersisa pada kertas dan melepaskan serbuk besi yang
digunakan kembali.
kecil, serbuk besi, selotip, gelas, dan benang. Bahan berupa air dan kertas. Pengamat
kemudian mengikat penjepit kertas pada ujung benang lalu menempelkan ujung
benang lainnya dengan selotip pada meja di atas lantai. Pengamat dengan pelan-pelan
mendekatkan magnet ke arah penjepit kertas sampai penjepit kertas tersebut tertarik
oleh magnet. Tetapi, pengamat harus berhati-hati agar penjepit kertasnya tidak
secara perlahan-lahan dan mengusahakan agar jarak magnet dengan penjepit kertas
selalu sama. Pengamat kemudian mengamati penjepit kertas yang perlahan tertarik
terlalu jauh dari ujung magnet. Pengamat selanjutnya mendekatkan magnet secara
perlahan-lahan dan mengamati apa yang terjadi. Setelah itu, pengamat kembali
kemudian mendekatkan magnet dari luar gelas dan mengamati apa yang terjadi.
Selanjutnya pengamat menuangkan air ke dalam gelas yang berisi serbuk besi.
Kemudian mencoba mendekatkan magnet dari luar gelas lagi. Pengamat kemudian
Hasil yang diperoleh adalah penjepit kertas yang diikat dengan ujung benang
dan ditempelkan di atas meja tertarik oleh magnet. Hal yang sama terlihat ketika
pengamat meletakkan selembar kertas di antara magnet dan penjepit kertas, di mana
penjepit kertas tersebut juga tertarik oleh magnet. Pada saat pengamat memasukkan
serbuk besi ke dalam gelas dan mendekatkan magnet dari luar, serbuk besi tersebut
juga tertarik. Ketika pengamat memasukkan air ke dalam gelas yang berisi serbuk
besi dan mendekatkan magnet dari luar gelas, serbuk besi tersebut juga bergerak
lain yang bersifat magnetis meskipun diberi perantara seperti benda padat maupun zat
cair.
14
sendok teh. Bahan berupa garam dan kertas. Pengamat kemudian mencampurkan satu
sendok teh serbuk besi dan satu sendok teh garam pada selembar kertas. Pengamat
selanjutnya mencampur serbuk besi dan garam tersebut hingga rata. Pengamat
kemudian mendekatkan magnet di atas permukaan campuran serbuk besi dan garam
tadi dan mengamati apa yang terjadi. Pengamat selanjutnya membuang sisa-sisa
garam dan melepaskan serbuk besi yang masih menempel pada magnet. Dan
Hasil yang diperoleh adalah serbuk besi yang dicampurkan dengan garam akan
kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan yang apabila diberi serbuk besi dapat
membentuk garis gaya magnet yang membentuk lintasan tertutup dari kutub utara ke
kutub selatan.
15
V. KESIMPULAN
Sebuah magnet dapat menarik besi dan benda yang terbuat dari logam lainnya
baik dengan perantara maupun tanpa perantara, tergantung dari ukuran magnet yang
digunakan.
Sebuah magnet memiliki medan magnet yang digambarkan dengan garis gaya
magnet yang membentuk lintasan tertutup dari kutub utara ke kutub selatan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Gusnawati, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu dan Kontekstual SMP
Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Elok Sudibyo, dkk. 2008. Mari Belajar IPA SMP Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Handayani, Sri dan Ari Damari. 2009. Fisika SMA Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Nur Kuswanti, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning IPA SMP Kelas IX
Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Slamet Prawirohartono, dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas 3. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sofyan Ridho, dkk. 2012. Fisika SMA Kelas XII. Sidoarjo: Masmedia.
Tim Dosen. 2015. Panduan Pratikum Konsep Dasar IPA 1 Kumpulan Percobaan
Menarik. Makassar: FIP UNM.