Anda di halaman 1dari 14

MAGNET

A. PENGERTIAN MAGNET
Magnet adalah suatu benda yang mampu menarik benda lain
di sekitarnya yang memiliki sifat khusus. Magnet sering diartikan
sebagai benda dengan gejala dan sifat dapat memengaruhi bahan
tertentu yang berada di sekitarnya. Setiap magnet memiliki dua
kutub, yaitu utara (N) dan selatan (S). Kutub magnet adalah
daerah yang berada pada ujung-ujung magnet, dengan kekuatan
magnet paling besar.
Magnet sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu magnítis
líthos yang memiliki arti batu Magnesian. Di wilayah tersebut
memiliki kandungan batu magnet, dan Magnesia itu sendiri
merupakan sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu saat ini
bernama Manisa.
Di dalam kehidupan sehari-hari kata “magnet” sudah sering
kita dengar, namun sering juga berpikir bahwa jika mendengar
kata magnet selalu berkonotasi menarik benda. Untuk bisa
mengambil suatu barang dari logam (contoh obeng besi) hanya
dengan sebuah magnet, misalkan pada peralatan perbengkelan
biasanya dilengkapi dengan sifat magnet sehingga memudahkan
untuk mengambil benda yang jatuh di tempat yang sulit dijangkau
oleh tangan secara langsung. Bahkan banyak peralatan yang sering
digunakan, antara lain bel listrik, telepon, dinamo, alat-alat ukur
listrik, kompas yang semuanya menggunakan bahan magnet.
Setiap magnet memiliki dua kutub, yaitu: utara (N) dan selatan (S).
Kutub magnet adalah daerah yang berada pada ujung-ujung
magnet dengan kekuatan magnet yang paling besar berada pada
kutub-kutubnya.
B. SIFAT-SIFAT KEMAGNETAN
a. Magnet dapat menarik benda
Sifat magnet yang pertama ialah dapat menarik suatu
benda lain. Beberapa benda yang bisa ditarik berasal dari
bahan logam, besi, baja, dan masih banyak lagi.
b. Gaya magnet dapat menembus benda
Magnet memiliki gaya yang dapat menembus benda.
Jadi meskipun ada logam yang terhalang oleh kaca atau
kertas, namun logam tersebut tetap terkena gaya magnet.
Jadi bukan sulap bukan sihir ya kalo magnet tetap bisa
menarik logam meskipun terhalang.
c. Medan magnet membentuk gaya magnet
Gaya magnet tidak hanya ada di kutub-kutubnya saja.
Namun, gaya magnet dapat timbul di sekitar magnet. Daerah
magnet memiliki gaya magnet biasa disebut dengan medan
magnet.
d. Magnet memiliki dua kutub
Magnet memiliki dua kutub utama, di antaranya kutub
utara dan kutub selatan. Kutub magnet adalah daerah yang
berada pada ujung-ujung magnet, dengan kekuatan magnet
paling besar.
e. Kutub yang berbeda akan saling menarik, kutub yang sama
akan saling menolak.
Jika kutub sejenis didekatkan maka akan terjadi gaya
tolak menolak, sementara jika kutubnya berlawanan akan
terjadi tarik menarik. Misalkan kita dekatkan kutub utara
dengan utara, maka kedua magnet akan saling menolak.
Namun jika kita dekatkan kutub utara dan selatan, maka akan
terjadi gaya tarik menarik. Kalau kita menggunakan magnet
alami dan saat mendekatkan kedua ujung ternyata saling
menolak maka bisa kita simpulkan kutub mereka berbeda,
sementara jika saling menarik , yakinlah bahwa kutubnya
berbeda.
f. Sifat magnet dapat hilang
Sifat lain dari magnet, yakni dapat menghilang atau
melemah. Hal ini disebabkan adanya kebakaran, jatuh secara
terus-menerus pada magnet tersebut.
C. JENIS-JENIS MAGNET
a. Jenis magnet berdasarkan asalnya :
1. Magnet alami
Magnet alami atau tercipta di alam inilah yang
ditemukan oleh penduduk Magnesia dahulu kala. Magnet ini
sudah memiliki sifat kemagnetan dari semenjak ditemukan.
Biasanya magnet alami berupa batu-batuan. Magnet alami
juga mempunyai ciri khas, yaitu bersifat permanen. Karena
itulah kemagnetan magnet alam lebih susah untuk hilang.
Jadi, magnet ini saat ditemukan sudah memiliki kemampuan
untuk menarik benda disekitarnya tanpa mendapatkan
campur tangan manusia atau terbentuk alami.
2. Magnet buatan
Berdasarkan kebutuhan yang semakin lama semakin
meningkat, maka buatlah magnet. Maka seiring
perkembangan jaman, manusia pun mulai mampu membuat
magnet buatan.
Tidak semua benda bisa dibuat menjadi magnet. Benda
yang memiliki magnet elementer lah yang bisa dibuat
menjadi magnet. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya
bahwa magnet itu terdiri dari domain atau magnet
elementer
1) Magnet buatan berdasarkan lamanya kekuatan magnet
a) Magnet tetap
Berdasarkan kekuatannya magnet buatan
dibedakan menjadi magnet tetap. Magnet buatan
memiliki kemagnetan tetap jika domain atau magnet
elementernya teratur tetap. Contohnya pada baja,
domain atau magnet elementernya memang sulit
diatur namun setelah dimagnetkan ternyata menjadi
teratur secara tetap.
b) Magnet sementara
Magnet buatan memiliki kemagnetan
sementara jika domain atau magnet elementernya
hanya bisa teratur sebentar kemudian tak lama
berserakan atau acak-acakan lagi.misalnya besi. Besi
ternyata memang magnet elementernya mudah
diatur, namun sayangnya tak lama bisa berserakan
lagi. Jika berserakan kembali maka kekuatan
magnetnya pun sudah hilang.
2) Berdasarkan sifat kemagnetannya, jenis bahan magnet
secara umum terbagi menjadi dua, yaitu bahan magnetik
(feromagnetik) dan bahan nonmagnetik.
a) Bahan magnetik
Feromagnetik adalah benda yang dapat ditarik
dengan kuat oleh magnet. Jika benda jenis
feromagnetik berada dekat dengan magnet, magnet
akan menarik benda tersebut. Selain itu, benda yang
termasuk bahan feromagnetik dapat dijadikan suatu
magnet. Contoh bahan feromagnetik adalah baja, besi,
nikel, dan kobalt.
b) Bahan Nonmagnetik
Bahan nonmagnetik terbagi atas:
 Paramagnetik adalah benda yang dapat ditarik
dengan lemah oleh magnet kuat. Contohnya
alumunium, tembaga, platina, dan lain-lain.
 Diamagnetik adalah benda yang menolak magnet.
Benda ini tidak dapat ditarik sama sekali oleh
magnet meski berada sangat dekat dengan
magnet yang kuat. Contoh benda diamegnetik
adalah emas, seng, merkuri, dan lainnya.
b. Cara membuat magnet
Pada dasarnya, magnet terdiri dari kumpulan magnet
berukuran mikroskopik yang beraturan sehingga memiliki
medan magnet yang besar. Ada tiga cara membuat magnet,
antara lain digosok, induksi, dan aliran arus listrik atau
elektromagnetik.
1. Cara membuat magnet dengan sentuhan (menggosok)
Magnet dapat dibuat dengan cara menggosokan
sebuah kutub magnet pada sepotong besi atau baja secara
berulang dan searah. Besi dan baja akan menjadi magnet,
tetapi magnet aslinya akan kehilangan sifat magnetnya.
Berikut langkah untuk mengubah besi menjadi magnet:
alat dan bahan :
1) Satu buah besi atau baja
2) Satu buah magnet tetap
Cara pembuatan :
1) Peganglah magnet tetap, lalu gosokan ujung magnet
tersebut di sepanjang permukaan batang besi.
2) Gosok besi tersebut dengan magnet secara satu arah dan
lakukan secara berulang kurang lebih selama lima menit.
3) Kemudian dekatkan besi tersebut pada jarum. Jika jarum
dapat ditarik, artinya besi tersebut telah menjadi
magnetis.
2. Cara membuat magnet dengan induksi
Besi atau baja non-magnet dapat berubah menjadi
magnet apabila didekatkan dengan besi atau baja magnetis.
Cara membuat magnet dengan pendekatan dua material
dengan sifat yang berbeda ini disebut sebagai induksi
magnetik. Berikut cara membuat magnet dengan metode
induksi:
Alat dan bahan:
1) Satu buah magnet kuat
2) buah statif
3) Satu batang besi
4) Beberapa buah jarum atau paku kecil
Cara pembuatan :
1) Letakkan batang besi pada statif dengan posisi vertikal.
2) Letakkan beberapa buah jarum di bawah batang besi.
3) Letakkan magnet kuat di atas batang besi dan jepit
dengan statif untuk menghindari terjadinya perubahan
posisi.
4) Amati jarum yang berada di bawah besi. Jika jarum
tersebut menempel pada batang besi, artinya besi
tersebut telah mempunyai sifat kemagnetan atau
magnetis.
3. Cara membuat magnet dengan elektromagnetik
Selain kedua cara di atas, magnet juga dapat dibuat
dengan cara mengalirkan arus listrik searah atau direct
current (DC) melalui sebuah penghantar. Arus listrik searah
dapat diganti dengan arus listrik bolak balik atau alternating
current (AC) bertegangan rendah. Sumber listrik dengan arus
AC bertegangan normal atau tinggi tidak dapat mengubah
penghantar tersebut menjadi magnetis. Berikut cara
membuat magnet dengan cara elektromagnetik:
Alat dan bahan :
1) Satu buah paku besi dengan panjang 5 cm
2) Dua buah baterai segala ukuran (boleh ukuran AAA, AA,
C, atau D)
3) Kabel kumparan atau kawat besi
4) Beberapa buah jarum
5) Gunting
Cara pembuatan :
1) Lilitkan kabel kumparan atau kawat besi pada paku besi.
2) Kupas kedua ujung kabel kumparan atau kawat besi
tersebut menggunakan gunting.
3) Hubungkan kedua ujung kabel dengan kutub positif dan
negatif baterai.
4) Dekatkan jarum-jarum dengan paku besi yang telah dililit.
5) Kemudian lakukan pengamatan. Ketika sudah menjadi
magnet, paku besi tersebut akan menarik jarum-jarum
yang berada di dekatnya.
c. Bagian-bagian magnet
1. Kutub magnet
Bagian magnet yang mempunyai gaya tarik terbesar
disebut kutub magnet. Magnet selalu mempunyai dua
kutub. Hal ini dapat diketahui bila sebuah magnet batang
dicelupkan ke dalam serbuk besi. Di bagian tengah
(daerahnetral) tidak ada serbuk besi yang melekat,
sedangkan bagian ke ujung makin banyak serbuk besi yang
melekat pada magnet.
Bagian yang banyak dilekati serbuk besi merupakan
kutub magnet. Hal ini menandakan, gaya magnet yang paling
besar berada di ujun-ujung magnet. Kutub utara dan kutub
selatan magnet setiap magnet, apapun bentuknya selalu
mempunyai kutub utara dan selatan. Dengan mengamati
magnet jarum yang berputar pada porosnya, misalnya
kompas. Dalam keadaan diam, salah satu ujung magnet akan
menunjukan ke arah utara, sedangkan ujung yang lainya
menunjuk ke arah selatan. Ujung kompas yang menunjuk ke
arah utara disebut kutub utara dan ujung magnet yang
mengarah selatan disebut kutub selatan.

2. Sumbu magnet
Sumbu magnet adalah bagian yang berupa garis yang
menghubungkan kutub utara dan kutub selatan pada
magnet.
3. Magnet elementer
Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri dari
magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer.
Magnet elementer adalah magnet yang paling kecil yang
berupa atom. Suatu benda akan bersifat magnet jika
magnet-magnet elementernya mempunyai arah yang
cenderung sama/ beraturan dan benda yang tidak
mempunyai sifat magnet jika magnet-magnet elementernya
mempunyai arah acak (sembarang).
Pada sebuah magnet, magnet-magnet elementernya
tersusun rapi dan menunjuk arah yang sama, sehingga
menimbulkan kutub-kutub magnet. Antar magnet elementer
tersebut terdapat gaya tolak-menolak dan gaya tarik-
menarik. Akan tetapi, di bagian ujung magnet hanya
terdapat gaya tolak-menolak. Itulah sebabnya pada ujung-
ujung magnet terdapat gaya magnet paling kuat sedangkan
bagian tengahnya lemah.
Pada benda bukan magnet, magnet-magnet
elementernya tersusun dengan arah yang berlainan atau
arah yang acak sehingga tidak menimbulkan kutub magnet.
Karena arahnya acak, gaya tarik-menarik dan tolak-menolak
antarmagnet elementer saling meniadakan. Itulah sebabnya
pada besi bukan magnet tidak terdapat gaya magnet (sifat
magnet).
D. MACAM-MACAM BENTUK MAGNET
a. Magnet batang
Magnet Batang atau Balok Magnet batang adalah jenis
magnet terlemah dan berbentuk batangan seperti balok atau
kubus. Magnet batang digunakan untuk fungsi sehari-hari
seperti menempel barang di kulkas atau sebagai perekat di
pintu kulkas. Magnet ini adalah magnet termurah dan
termudah untuk diganti.
b. Magnet silinder
Magnet berbentuk silinder biasanya digunakan dalam
perawatan medis dan beberapa operasi. Dalam perawatan
medis, bentuk magnet ini berguna pada tulang belakang
manusia dan lain-lain.
c. Magnet jarum
Bentuk magnet jarum yaitu pipih, memanjang, dan
bagian ujungnya lancip. Umumnya, magnet jarum digunakan
untuk penggunaan kompas sebagai penunjuk arah mata
angin.
d. Magnet cincin
Jenis magnet ini banyak digunakan dalam eksperimen
sains dan digunakan dalam berbagai produk penggunaan
sehari-hari seperti penyedot debu, motor, generator dan
lainnya. Magnet ini dapat menghasilkan kerapatan fluks yang
cukup besar.
e. Magnet U atau tapal kuda
Magnet tapal kuda berbentuk U yang disebut juga
sebagai magnet ladam. Penggunaan magnet tapal kuda
dengan bentuk U menjadi lebih kuat sehingga digunakan
untuk mengangkat benda-benda magnetik misalnya
mengumpulkan pin, bahan industry, dan lain-lain.
f. Magnet keping
Magnet keping atau yang disebut magnet cakram
adalah magnet yang berbentuk kepingan yang menyerupai
uang logam. Magnet jenis ini memiliki kutup yang ada di
permukaannya. Artinya, kutup dari magnet keping berada di
sisi atas dan bawah. Magnet jenis ini banyak digunakan untuk
menempelkan pada permukaan sebuah permukaan logam.
Contoh dari magnet keping adalah tempelan pada kulkas,
magnet board yang bisa ditempelkan di papan tulis, hingga
tactic board yang biasa digunakan para pelatih.
E. MEDAN MAGNET
Medan magnetik adalah ruangan di sekitar magnet yang
masih terpengaruh gaya magnet. Seperti pada gaya listrik, kita
menganggap gaya magnetik tersebut dipindahkan oleh sesuatu,
yaitu medan magnetik. Muatan yang bergerak menghasilkan
medan magnetik dan medan ini selanjutnya, memberikan suatu
gaya pada muatan bergerak lainnya. 
Ketika serbuk besi ditaburkan di sekitar magnet,serbuk besi
tersebut akan membentuk pola tertentu. Pola yang terbentuk
tersebut menandakan adanya medan magnet.

Gambar 7. Pola serbuk disekitar magnet


Sumber https://www.google.com/url?sa=i&ur

Paku-paku besi yang diletakkan dekat magnet akan ditarik


oleh magnet. Kutub-kutub jarum kompas kedudukannya dapat
berubah jika didekatkan pada magnet. Gejala terbentuknya pola
serbuk besi di sekitar magnet, tertariknya paku besi dan
berubahnya kedudukan kutub-kutub jarum kompas disebabkan
oleh adanya gaya yang ditimbulkan oleh kutub magnet. Ruangan
tempat paku atau atau jarum kompas berada disebut medan gaya.
Gaya yang menyebabkan paku menempel dan berubahnya
kedudukan kutub-kutub jarum kompas ditimbulkan oleh magnet,
maka medan gaya tersebut disebut medan magnet. Jadi, medan
magnet adalah ruangan disekitar bendabenda bersifat magnet
yang masih dipengaruhi gaya magnet.
Semakin jauh sebuah posisi dari magnet semakin kecil besar
medan magnetnya karena semakin sedikit jumlah garis gaya
magnetnya. Bagaimana jika posisinya semakin dekat? Semakin
dekat sebuah posisi dari magnet maka semakin besar medan
magnetnya karena semakin banyak jumlah garis gaya magnetnya.
Arah garis gaya magnet adalah dari kutub utara menuju kutub
selatan.
Gambar 8. Arah garis gaya medan magnet
Sumber : http://fisikazone.com/medan-

F. MEDAN MAGNET DAN ARUS LISTRIK


Hans Cristian Oersted (1777 – 1851) seorang fisikawan
berasal dari Denmark, melakukan percobaan pada tahun 1819.
Dalam percobaan tersebut Oersted meletakkan jarum di dekat
kawat yang tidak dialiri arus listrik dan meletakkan jarum kompas
di dekat kawat yang dialiri arus listrik. Oersted melihat bahwa
jarum kompas tidak menimpang atau berubah posisi ketika
diletakkan di dekat kawat yang tidak dialiri arus listrik, tetapi
ketika jarum kompas diletakkan di dekat kawat yang dialiri arus
listrik maka jarum kompasnya menyimpang dari posisi semula.
Dari percobaan tersebut Oersted membuat kesimpulan
sebagai berikut: Di sekitar kawat (penghantar) yang dialiri arus
listrik terdapat atau timbul medan magnet; Arah gaya magnet
yang menyimpangkan jarum kompas bergantung pada arah arus
listrik yang mengalir pada kawat; Besarnya medan magnet
disekitar kawat berarus listrik bergantung pada kuat arus listrik
dan jaraknya terhadap kawat.
Berdasarkan percobaan Oersted dapat diketahui bahwa arus
di dalam sebuah kawatakan menghasilkan efek-efekmagnetik. Efek
magnetik ini terlihat saat jarum kompas didekatkan dengan kawat
berarus listrik. Jarum kompas akan menyimpang atau dibelokkan
dari arah semula. Keadaan tersebut dapat diperlihatkan dari
gambar di bawah ini:
Gambar 8. Arah jarum kompas disekitar kawat berarus listrik
Sumber : http://www.smartsains.com/

a. Hukum Biot – Savart


Pada saat Hans Christian Oersted melakukan percobaan
untuk mengamati hubungan kelistrikan dan kemagnetan,
Oersted belum sampai pada tahap menghitung besar kuat
medan magnet di suatu titik di sekitar kawat berarus.
Perhitungan secara matematis baru dikemukakan oleh
ilmuwan dari Prancis yaitu Jean Bastiste Biot dan Felix Savart.
Berdasarkan hasil percobaannya mengenai medan magnet
disuatu titik P yang dipengaruhi oleh suatu kawat penghantar
dl yang dialiri arus listrik I diperoleh kesimpulan bahwa
besarnya kuat medan magnet (yang kemudian disebut induksi
magnet yang diberi lambang B) dititik P.

Gambar 9. Hukum biot-savart


Sumber : BSE, Siswanto, Sukaryadi. 2009
1. Berbanding lurus dengan kuat arus listrik (I).
2. Berbanding lurus dengan panjang kawat (dl) .
3. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik P ke
elemen kawat penghantar (r).
4. Sebanding dengan sinus sudut apit 𝜃 antara arah arus
dengan garis hubung antara titik P ke elemen kawat
penghantar. Pernyataan tersebut dikenal dengan hokum
Biot-Savart yang secara matematis dapat dinyatakan
dalam bentuk persamaan:

i. dl . sinθ
Db = k 2
r
Atau
μ i. dl . sinθ
Db = 0
2π r2

b. Hukum ampere
Hukum Biot-Savart merupakan hukum yang umum
yang digunakan untuk menghitung kuat medan magnet yang
dihasilkan oleh arus listrik. Apapun bentuk konduktor yang
dialiri arus, dan berapa pun arus yang mengalir, maka kuat
medan magnet di sekitar arus tersebut selalu memenuhi
hukum Biot-Savart. Namun, kita tidak selalu mudah
menentukan kuat medan magnet di sekitar arus dengan
menggunakan hukum Biot-Savart. Untuk bentuk kawat yang
rumit, maka integral pada hukum Biot-Savart tidak selalu
dapat diselesaikan.
Oleh karena itu, perlu dikaji metode alternatif untuk
menentukan kuat medan magnet di sekitar arus listrik. Salah
satu metode yang cukup sederhana yang akan dibahas di sini
adalah hukum Hukum Biot-Savart merupakan hukum yang
umum yang digunakan untuk menghitung kuat medan
magnet yang dihasilkan oleh arus listrik. Apapun bentuk
konduktor yang dialiri arus, dan berapa pun arus yang
mengalir, maka kuat medan magnet di sekitar arus tersebut
selalu memenuhi hukum Biot-Savart. Namun, kita tidak selalu
mudah menentukan kuat medan magnet di sekitar arus
dengan menggunakan hukum Biot-Savart. Untuk bentuk
kawat yang rumit, maka integral pada hukum Biot-Savart
tidak selalu dapat diselesaikan.
Pada beberapa peralatan listrik, kita sering melihat
sebuah kawat yang dililitkan pada sebuah logam yang dikenal
sebagai kumparan. Ketika peralatan tersebut dialiri arus listrik
maka kumparannya akan menimbulkan magnet disekitarnya.
Untuk mencari besar medan magnet di sekitar kumparan kita
akan menemukan kesulitan jika menggunakan hukum Biot-
Savart. Hal yang mudah untuk menentukannya adalah dengan
menggunakan hukum Ampere. Secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut:

∮ 𝐵 𝑑𝑙 𝑐𝑜𝑠𝜃 = 𝜇0

Persamaan di atas nantinya akan disederhanakan


pada saat diaplikasikan pada bentuk penghantar yang
berbeda-beda.
REFERENSI
LOSETA, F.P.I (2022) “MAGNET:PENGERTIAN, SIFAT JENIS DAN
BENTUK” https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&. DI
AKSES PADA 03 NOVEMBER 2022 PUKUL 17.33 WITA
Detikedu (2022). ‘’3 cara membuat magnet yang mudah dan
sederahana”https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s. Di akses pada 03 November 2022
pukul 18.09 WITA.
Berita terkini (2022). “kegunaan magnet keping dan contohnya
dalam kehidupan sehari-hari” https://www.google.com/url?s.
Di akses pda 03 November 2022 pukul 18.44 wita.

Anda mungkin juga menyukai