3
Sumber: CD Image, 2004
Kemagnetan
Anda tentu sudah pernah mempelajari magnet. Kegunaan
magnet banyak sekali dipergunakan dalam kehidupan Standar Kompetensi
sehari-hari, seperti magnet banyak dimanfaatkan seba- Mempersiapkan konsep kelis-
gai kompas, alat-alat ukur listrik, telepon, relai, dinamo trikan dan kemagnetan dalam
sepeda, dan sebagainya. berbagai penyelesaian masalah
dan produk teknologi
Pada bab ini kamu akan mempelajari gejala kemag-
netan, sifat-sifat magnet, serta penggunaannya dalam Kompetensi Dasar
kehidupan sehari-hari. Dalam materi bab ini juga kamu
Menerapkan induksi magnetik dan
akan mempelajari hubungan antara kemagnetan dan listrik gaya megnetik pada beberapa
serta magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik produk teknologi
.
A. Pengertian
Kemagnetan
B. Medan Magnetik
C. Gaya Magnet
D. Gaya Gerak
Listrik (GGL)
Induksi
133
A. Pengertian Kemagnetan
Gambar 3.2
a) Benda yang memiliki sifat
kemagnetan
b) benda-benda yang tidak
memiliki sifat kemagnetan
a b
tara.
2. Bahan Magnetik dan Bahan Nonmag-
netik
Apakah semua benda dapat dipengaruhi oleh magnet? Jika
dapat, samakah pengaruh magnet pada setiap benda yang
ada di sekitarnya?
Kemagnetan 135
Fisikawan Kita ketika sebuah magnet tetap didekatkan pada bahan
aluminium, platina, mangan, tembaga, seng, emas, kayu,
dan plastik seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Akan tetapi,
saat didekatkan pada bahan besi, nikel, dan baja, bahan-
bahan yang tidak dapat ditarik dengan kuat oleh magnet
tidak dapat dijadikan magnet. Namun, sebaliknya bahan-
bahan yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet dapat
dijadikan magnet.
Bahan-bahan yang dapat ditarik oleh magnet disebut
bahan magnetik dan yang tidak dapat ditarik oleh magnet
disebut bahan nonmagnetik. Lebih lanjut, bahan magnetik
Hans Christian Oersted
diklasifikasikan sebagai berikut.
(1777-1851) a. Bahan ferromagnetik, bahan yang ditarik dengan
Hans Christian Oersted kuat oleh magnet. Contohnya, nikel, besi, baja, dan
lahir di kota terpencil Pulau kobalt.
Langland, Denmark. Dia dan
saudara laki-lakinya belajar b. Bahan diamagnetik, bahan yang ditarik lemah oleh
secar mandir dengan sangat magnet. Contohnya, aluminium dan platina.
baiksehingga dapat di terima
di Universitas Copenhagen. c. Bahan diamagnetik, bahan yang sedikit menolak mag-
Akhirnya, saudara laki-laki net. Contohnya, seng, bismuth, dan natrium klorida.
Oersted menjadi pengacara
dan Oersted sendiri men- Berdasarkan asalnya, magnet dibagi menjadi dua kel-
jadi ahli fisika terkenal di ompok, yaitu magnet alam adalah magnet yang ditemukan
Denmark.
Pada suatu hari, tahun 1820 di alam dan magnet buatan adalah magnet yang sengaja
ketika memberikan suatu dibuat oleh manusia.
kulaih, Oersted secara tidak
sengaja meletakkan megnet Berdasarkan sifat kemagnetannya, magnet buatan
jarum sejajar dan berimpit dikelompokan menjadi magnet tetap (permanen) dan
dengan kawat percobaan.
Ketika arus listrik dialirkan megnet sementara. Magnet tetap adalah magnet yang sifat
pada kawat, ternyata magnet kemagnetannya tetap (terjadi dalam waktu yang relatif
jarum menyimpang dari
kedudukan semula. Kemu- lama). Sebaliknya, magnet sementara adalah magnet yang
dian, setelah meneliti lebih sifat kemagnetannya tidak tetap atau sementara.
lanjtu, akhirnya Oersted me-
nyimpulkan bahwa di sekitar Berdasarkan penggolongan magnet buatan serta ke-
arus listrik timbul medan mampuan bahan menyimpan sifat magnetnya maka kita
magnet atau kawat berarus
listrik dapat menimbulkan dapat menggolongkannya bahan-bahan magnetik ke dalam
medan magnet di sekitarnya. magnet keras dan magnet lunak. Contoh magnet keras ada-
Penemuan ini mengilhami
sejumlah penelitian tentang lah baja dan alcomax. Bahan ini sulit untuk dijadikan magnet
kelistrikan dan kemagnetan maka bahan-bahan magnet keras ini sangat sulit untuk di-
oleh ilmuwan-ilmuwan terke-
nal seperti Andre Marie Am- jadikan magnet. Namun, setelah bahan ini menjadi magnet,
pere (Prancis) dan Michael sifat magnetiknya relatif sangat lama. Karena pertimban-
Farady (Inggris).
gan atau alasan itulah bahan-bahan magnet keras ini lebih
Sumber: Tokoh-Tokoh Terkenal
Ilmuwan, 2000 banyak dipakai untuk membuat magnet tetap (permanen).
Contoh pemakaiannya adalah pita kaset dan kompas.
Kemagnetan 137
Dengan demikian, magnet memiliki dua kutub, yaitu
kutub utara dan kutub selatan. Berdasarkan penentuan
kutub-kutub magnet dapat dimanfaatkan sebuah kompas,
misalnya untuk menentukan haluan kapal atau pesawat
terbang.
5. Membuat Magnet
Ada tiga cara membuat magnet, yaitu menggunakan
arus listrik, dengan cara menggosok, dan dengan cara
induksi.
a. Menggunakan Magnet dengan Menggunakan
Arus Listrik
Jika sebuah besi dililit kawat berarus listrik, besi akan
menjadi magnet-magnet hanya selama arus listrik menga-
lir. Apabila arus listrik dihentikan, sifat magnetik bahan
tadi menjadi hilang kembali. Umumnya, sifat magnetik
elektromagnetik dapat diatur melalui sebuah sakelar yang
berfungsi sebagai penyambung dan pemutus arus
b. Membuat Magnet dengan Cara Menggosok
Apabila kamu menggosok ujung magnet batang permanen
ke sepanjang permukaan batang besi atau baja dengan
satu arah saja, kutub magnet yang dihasilkan pada ujung
terakhir penggosok selalu berlawanan dengan kutub ujung
magnet penggosoknya.
Gambar 3.5
Membuat magnet menggu-
nakan arus listrik
Gambar 3.6
Membuat magnet dengan cara
digosok
Kemagnetan 139
a. Dipukul dengan Palu
Magnet yang dipukul dengan palu akan mengakibatkan
magnet tidak beraturan. Ini mengakibatkan magnet kehi-
langan sifat magnetnya.
b. Dipanaskan atau Dibakar
Apabila kita membakar magnet, magnet akan cepat kehi-
Gambar 3.8 langan sifat magnetnya. Hal ini disebabkan magnet kecil
Menghilangkan sifat maget bertambah getarannya yang mengakibatkan magnet kecil
dengan cara dipukul tidak beraturan letaknya.
c. Dialiri Arus Bolak-Balik (AC)
Cara yang terbaik untuk menghilangkan sifat magnet
suatu bahan adalah dengan menggunakan arus bolak-balik
(AC). Dengan menempatkan magnet ke dalam solenoida
yang dihubungkan dengan arus bolak-balik (AC), magnet
secara perlahan akan berpindah mengikuti aliran listrik
bolak-balik dalam solenoida.
Gambar 3.9
Menghilangkan sifat maget
dengan cara dibakar
B. Medan Magnetik
Medan magnet adalah ruang di sekitar magnet tempat
magnet lain atau benda lain yang dapat dipenagruhi mag-
net mengalami gaya magnet. Jika Anda meletakkan kertas
putih di atas sebuah magnet dan menaburkan garis-garis
gaya magnet dari magnet tersebut. Perhatikan gambar
berikut.
Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara
magnet dan masuk ke kutub selatan magnet. Sementara
dalam magnet, garis-garis gaya magnet memiliki arah
Gambar 3.10
dari kutub selatan magnet ke kutub utara magnet. Garis-
Garis gaya manet dapat
ditunjukkan jika serbuk kayu
garis tersebut tidak pernah saling berpotongan. Kerapatan
didekatkan denan magnet garis-garis gaya magnet menunjukkan kekuatan medan
magnet.
140 Fisika untuk SMA/MA kelas XII
Jika dua kutub yang tidak sejenis saling berhadapan
akan diperoleh garis-garis gaya magnet yang saling ber-
hubungan. Jika dua kutub yang sejenis dan saling berhada-
pan akan diperoleh garis-garis gaya magnet yang menekan
dan saling menjauhi.
Gambar 3.11
a) garis gaya yang sekutub
a b
b) aris-garis gaya magnet yang
tidak searah
Kemagnetan 141
Eksperimen 3.1
Mengamati Medan Magnet di SekitarKawat Berarus Listrik
Alat dan Bahan:
· Sebuah sakelar
· Sebuah kompas kecil
· Seutas kawat panjang ± 1 m
Langkah-Langkah Eksperimen:
1. Coba Anda susun rangkaian seperti gambar berikut.
Gambar 3.13
Eksperimen yang dilakukan
Oersted
i
B
B
i Gambar 3.14
B a. Jika arus tegak lurus bidang
ke atas menuju Anda. Arah
medan magnet berputar
B berlawanan arah jarum jam.
Namun, jika arah arus tegak
lurus bidang ke bawah menu-
a b ju Anda arah kedua magnet
berputar searah jarum jam
b. Kaidah Tangan Kanan
Kemagnetan 143
J . Besarnya induksi magnetic di titik P karena pengaruh
elemen kawat yang berarus listrik menurut Biot-Savart
adalah
10-7 weber/Am
Maka, akan diperoleh:
Karena
Dengan demikian, persamaanya menjadi
M0 = 4P ×10−7 WbA-1m-1
Lathwaite, mengembangkan
sebuah motor yang dapat men-
gangkat kereta api di atas rel
i = kuat arus listrik (A) oleh tarikan magnetik. Walau-
pun sekarang digunakan dalam
a = jarak titik dari kawat (m) skala kecil, kereta api Maglev
ini akan menjadi kereta apai
masa depan.
Contoh Soal 3.1 Sumber: Buku Saku Penemuan, 1997
Jawaban :
Diketahui:
i = 4 A; a = 20 cm = 0,2 m
WbA-1m-1
Maka,
Jadi, besarnya induksi megnetik di titik P adalah 4 × 10-5 Wbm-2.
Dengan menggunakan kaidah tangan kanan, arah induksi magnetic
di sekitar kawat di sebelah
• Kanan kawat masuk bidang kertas
• Kiri kawat keluar bidang kertas
Kemagnetan 145
lebih sederhana dibandingkan dengan perhitungan yang
telah diberikan Oersted serta Biot-Savart. Ampere menda-
patkannya dengan menggunakan Hukum Gauss, berbeda
dengan Oersted dan Biot-Savart yang menggunakan pen-
delatan Hukum Coulomb.
Menurut Ampere,
Kemagnetan 147
Untuk menentukan induksi magnetik di titik P yang
terletak pada sumbu lingkaran akan diperoleh
B= = = 6P ×10−6 Wbm -2
2a 2 (0, 2 )
Jadi, induksi magnetik di titik pusat lingkaran adalah
6P ×10−6 Wbm -2 .
Kemagnetan 149
atau
atau
Jadi, induksi magnetik pada sumbu solenoida dapat
l = 16 m ⇒
M0 = 4P ×10−7 WbA -1m -1
i = 4A
Dengan n adalah jumlah lilitan kawat (N) per satuan Sebuah magnet dengan jari-jari a
C. Gaya Magnet
Jika sebuah penghantar yang ditempatkan pada medan
magnet atau induksi magnetic maka akan mengalami gaya.
Gaya yang dialami oleh penghantar yang berarus listrik
disebut gaya Lorentz.
Kemagnetan 151
Eksperimen 3.2
Mengamati Medan Magntik di Sekitar Kawat Berarus Listrik
• Alat dan Bahan:
• Selembar pita aluminium (aluminium foil)
• Sebuah magnet U yang kuat
• Sebuah baterai
• Sebuah sakelar
• Dua buah penjepit (klip)
Gambar 3.20 a b
Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Coba Anda rentangkan pita aluminium di antara kutub
utara-selatan magnet.
2. Hubungkan ujung-ujung pita ke baterai melalui sake-
lar.
3. Tutuplah sakelar agar arus listrik mengalir melalui
pita.
4. Apa yang terjadi dengan pita aluminium?
5. Balikkan polaritas baterai, kemudian ulangi langkah
nomor 1 sampai dengan nomor 4.
6. Berikan kesimpulan dari eksperimen yang Anda laku-
kan.
Besaran-besaran yang mempengaruhi gaya magnet F
pada sebuah kawat berarus listrik i dalam medan magnet B
dengan cara mengamati besarnya penyimpangan pita alu-
minium. Semakin besar gaya magnet maka akan semakin
besar pula penyimpangan pita aluminium.
Gambar 3.21
Sebuah kawat penghantar
berarus listrik melengkung ke
bawah kaena pengaruh gya
i lorenz
Kemagnetan 153
Jadi, besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh kawat
penghantar sebanding dengan induksi magnetik (B), arus
listrik (i), panjang kawat ( l ), serta bergantung pada sudut
yang dibentuk oleh B dan i.
Gambar 3.22
Penghanta dengan panjang
berarus listrik i dengan medan-
magnet homogen
Gambar 3.23
Muatan listrik q bergerak den-
gan kecepatan v dalam medan
magnet homogen B (searah
medanmagnet masuk bidang
kertas)
Gambar 3.24
v
Aturan sekrup untuk muatan
positif
Gambar 3.25
Aturan tangan kanan untuk
F muatan positif
Kemagnetan 155
Gambar 3.26
Arah pembelokan dari partikel
, dan dalam medan
magnet.
Gambar 3.27
Gaya yang dialami muatan
bergerak dalam medan magnet
, dengan
dengan:
B = induksi magnetik homogen yang arahnya masuk
bidang kertas (Wbm-2)
v = kecepatan partikel (m/s)
q = muatan partikel ( C )
m = massa partikel (kg)
R = jari-jari lintasannya (m)
Jadi, jari-jari sebuah lintasan partikel yang bergerak dalam
medan magnet homogen sebandingdengan momentum
partikel (mv) serta berbanding terbalik dengan besarnya
muatan partikel (q) dan induksi magnetik (B) yang mem-
pengaruhinya.
Kemagnetan 157
Gambar 3.28
Dua prosespenghantar yang di-
pasang sejajar dialri arus listrik
denganarah
a. searah;
b. berlawanan a b
Gambar 3.29
Gaya timbal balik antara kawat
(I) dan kawat (II)
, dengan sehingga
Besarnya gaya per satuan panjang kawat
adalah
Kawat kedua (II) akan dipengaruhi oleh induksi mag-
netik yang ditimbulkan oleh i1 sebesar B1, dengan arah
masuk bidang kertas sehingga arah gaya F21 ke kanan. Da-
lam contoh ini, i1 dan i2 berlawanan arah sehingga kawat
, dengan sehingga
Besarnya gaya per satuan panjang kawat
adalah
Jika kuat arus pada masing-masing kuat sama (i1 = i2) maka
persamaannya dapat ditulis sebagai berikut.
Kemagnetan 159
4. Penerapan Gaya Magnet
Gaya magnet dapat dimanfaatkan pada alat-alat yang
berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi
gerak, misalnya motor listrik dan alat ukur listrik.
1. Motor Listrik
Motor listrik sederhana arus searah terdiri dari kumparan
yang ditempelkan pada as roda sehingga dapat berputar di
antara kutub-kutub magnet berbentuk ladam. Ujung-ujung
kumparan (koil) dihubungkan dengan cincin belah yang
disebut komutator. Dua blok karbon yang disebut sikat
menekan komutator.
Gambar 3.30
Motor listrik
Kemagnetan 161
untuk sembarang luas tertentu, besarnya suatu fluks ber-
gantung pada luas berkas yang diambil.
Faraday menggambarkan medan magnet dengan bantuan
garis-garis meda. Lalu, garis-garis medan itu dinyatakan
dengan angka-angka. Induksi magnetik B dinyatakan
sebagai kerapatan garis medan. Kerapatan garis medan
didefinisikan sebagai banyaknya garis medan yang me-
nembus suatu bidang secara tegak lurus persatuan luas.
Coba Anda perhatikan gambar berikut.
Dengan menggunakan ungkapan kerapatan garis me-
dan, nilai B pada sebuah titik tertentu dapat dinyatakan
sebagai berikut.
Gambar 3.32
Fokus garis medan menembus
tegak lurus suatu bidang
atau
Oleh karena B bersatuan Wbm-2 dan luas A bersatuan
m2, satuan fluks adalah weber. Persamaan di atas berlaku
untuk medan magnet B yang tegak lurus pada bidang atau
sejajar dengan garis normal pada bidang. Jika kerapatan
garis gaya medan magnetnya membentuk sudut Q terh-
adap garis normal bidang, persamaan fluks magnetiknya
akan menjadi
normal.
U S
Galvanometer
U S
Galvanometer
Gambar 3.34
Penyimpangan jarum gal-
U S vamometer
Galvanometer
Kemagnetan 163
Beda potensial ini ditimbulkan oleh adanya perubahan
fluks magnetic yang dinamakan gaya gerak listrik induksi
(GGL induksi), sedangkan arus yang timbul disebut arus
induksi. Arah arus induksi yang timbul karena adanya
perubahan fluks magnetic dalam kumparan dapat ditentu-
kan dengan menggunakan Hukum Lenz. Menurut Hukum
Lenz, arah arus induksi dalam suatu penghantar adalah
sedemikian rupa sehingga menghasilkan medan magnet
yang arahnya melawan perubahan garis gaya yang men-
imbulkannya. Jadi, ketika magnet mendekati kumparan,
jumlah garis gaya yang dilingkupinya bertambah sehingga
timbul arus induksi. Medan magnet yang ditimbulkan
arus induksi berlawanan arah dengan medan magnet dari
magnet batang.
Gambar 3.35
Eksperimen hukum Lenz
Gambar 3.36
a) Kawat penghantar PQ
disusun sejau s a dalam medan
magnet B.
b) Target batang ditarik ke luar
kumparan.
Kemagnetan 165
sama besar dengan gaya Lorentz F ke kanan. Penghantar
PQ berpindah sejauh s, dengan kecepatan v dalam waktu
t. Besarnya usaha yang harus dilakukan untuk melawan
gaya Lorentz adalah sebagai berikut.
, dengan
Telah diketahui bahwa E = Bl v sehingga didapatkan
Jadi, GGL induksi pada kawat PQ sebesar 2 volt dengan arah ar-
usnya dari Q ke P.
Kemagnetan 167
Dari persamaan E = − Bl v sehingga akan berlaku persa-
maan
∅ =
N = 2.000 lilitan
weber
t = 0,02 sekon
Gambar 3.37
Rangkaian pada saat
a. saklar s terbuka lampu pada;
b. saklar s ditutup, lampu men-
yala.
Kemagnetan 169
dengan:
E = GGL induksi diri (volt)
L = induktansi diri kumparan (henry)
maka,
dan
GGL induksi yang ditimbulkan oleh perubahan fluks
magnetik sama dengan GGL induksi yang ditimbulkan
oleh perubahan arus sehingga akan diperoleh persamaan
∅=
N = jumlah lilitan kumparan
fluks magnetik kumparan
i = kuat arus kumparan (ampere)
Apabila sebuah induktor dilalaui oleh arus listrik, be-
sarnya energi listrik yang dapat dimanfaatkan (tersimpan
dalam) inductor sama dengan energi listrik yang diambil
oleh induktor
, dengan
Oleh sebab itu, akan diperoleh
dengan:
W = energi yang dimabil oleh inductor (J)
U = energi yang tersimpan dalam inductor (J)
L = induktansi diri (H)
i = kuat arus yang melalui inductor (A)
Kemagnetan 171
Induksi magnetic pada suatu toroida telah diturunkan,
coba Anda lihat kebali pembahasan mengenai induksi
magnetic pada toroida. Induksi magnetic suatu toroida
memenuhi persamaan sebagai berikut.
Dari persamaan
dengan:
L = induktansi diri (H)
M0 = permeabilitas magnetic untuk ruang hampa (
4P ×10−7 WbA-1m-1)
N = jumlah lilitan
l = panjang toroida (m)
A = luas penampang (m2)
a. Induktansi Silang
Coba Anda perhatikan gambar di bawah ini, kumparan
primer (P) dihubungkan dengan sumber tegagan (E) dan
hambatan variabel (R), sedangkan kumparan sekunder (S)
dihubungkan dengan sebuah galvanometer (G). Apabila
pada kumparan primer dilakukan perubahan kuat arus
dengan mengubah-ubah harga R, akan terjadi perubahan
fluks magnetic pada kumparan primer. Perubahan pada
kumparan primer ini akan menimbulkan perubaan fluks
magnetic pada kumparan sekunder dan akan menimbulkan
GGL induksi. Jadi, peristiwa ini disebut induktnasi silang
atau induksi timbal-balik.
Gambar 3.38
Kumparan primer dihubung-
kan dengan sumber tegangan
dankumparan sekunder dengan
galvanometer
Kemagnetan 173
GGL pada bagian kumparan sekunder ini juga dapat
ditentukan karena pengaruh arus di kumparan primer
sebesar di1 dalam waktu dt.
d ∅1
persamaan sebagai berikut.
M 1 = − N2 → Mdi = N 2 d ∅1
di
dt dt
Apabila kedua ruas kiri dan kanan dari persamaan tersebut
diintegrasikan akan diperoleh persamaan berikut ini.
dan
Kemagnetan 175
ujung kumparan, sedangkan generator arus searah hanya
memiliki satu cincin yang terbelah di bagian tengahnya
dan disebut cincin belah atau komutator. Komponen
generator yang bergerak disebut rotor dan yang diam
disebut stator.
Jika sebuah kumparan penghantar digerakkan dalam
medan magnet dan memotong garis-garis gaya magnet
pad akumpran tersebut akan timbul GGL induksi yang
memenuhi persamaan sebagai berikut.
Gambar 3.39
Generator arus bolak-balik (AC)
Kemagnetan 177
5. Transformator
Apakah transformator itu? Dalam kehidupan sehari-hari
tentunya kamu sering mendengar atau mungkin telah
menggunakan transformator. Transformator adalah alat
yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik
(AC) dari satu nilai tertentu menjadi nilai yang diingin-
kan.
Gambar 3.41
Dinamo sepeda
kumparan tersebut.
Pertanyaan:
Coba diskusikan bersama teman-teman Anda dan buatlah kesimpu-
lannya.
Hasil pengamatan menunjukkan hal-hal sebagai berikut.
1. Besarnya tegangan induksi pada kumparan sekunder bergantung
pada besarnya tegangan pada kumparan primer.
Kemagnetan 179
2. Besarnya tegangan induksi sebanding dengan jumlah lilitan.
Makin banyak jumlah lilitan kumparan sekunder maka makin
besar tegangannya.
3. Perbandingan antara tegangan sekunder dengan tegangan primer
sama dengan perbandingan jumlah lilitan kumparan sekunder
dengan jumlah lilitan kumparan primer.
Hubungan tersebut dapat ditulis secara matematis sebagai
berikut.
dengan:
Vs = tegangan sekunder (volt)
Vp = tegangan primer (volt)
Ns = lilitan sekunder (lilitan)
Np = lilitan primer (lilitan)
Bagaimanakah hubungan antara perbandingan tegangan, per-
bandingan kuat arus, dan perbandingan jumlah lilitan sebuah trans-
formator? Untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan tersebut, coba
lakukan percobaan berikut bersama teman-teman Anda.
Kemagnetan 181
2. Efisiensi Transformator (Rendemen)
Inti transformator terbuat dari pelat-pelat besi. Ketika suatu
tegangan bolak-balik dihubungkan pada transformator
maka akan dihasilkan garis-garis gaya magnet yang selalu
berubah. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya arus pusat
pada inti tarnsformator. Inti transformator terbuat dari besi
yang bersifat sebagai penghantar yang memiliki hambatan
listrik sehingga timbul kehilangan energi dalam bentuk
kalor. Selain itu, kumparan primer dan sekunder yang
terbuat dari kawat tembaga dan bersifat sebagai penghantar
dengan nilai hambatan listrik tertentu juga menimbulkan
kehilangan energi dalam bentuk kalor.
Dalam trnsformator selalu timbul kalor sehingga
energi listrik yang keluar dari transformator selalu lebih
kecil daripada energi listrik yang masuk ke transformator.
Sebagian energi listrik itu berubah menjadi kalor. Keadaan
ini merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan.
Efisiensi transformator didefinisikan sebagai per-
bandingan antara daya listrik yang keluar dari transforma-
tor dengan daya listrik yang masuk ke transformator.
atau
Transformator adalah alat atau mesin yang sangat efisien.
Efisiensi transformator dapat mencapai 99%.
Ringkasan
Medan magnet adalah ruang disekita arus listrik i dalam medan magnet homogen B
magnet tempat magnet lain atau benda lain yang memenuhi persamaan
dapat dipengaruhi magnet mengalami gaya
magnet. Gaya Lorentz yang dialami muatan listrik q
Besarnya induksi magnetik disebuah titik yang bergerak dengan kecepatan v dalam medan
karena pengaruh kawat lurus panjang d yang induksi magnetik B adalah
berarus listrik memenuhi persamaan.
Jari-jari lintasan sebuah partikel yang
bergerak di dalam medan magnet homogen
Induksi magnetik dipusat lingkaran memenuhi persamaan
memenuhi persamaan.
Kemagnetan 183
Menurut hukum Faraday, gaya gerak listrik Persamaan induktansi diri pada toroida adalah
induksi yang terjadi dalam suatu rangkaian
besarnya berbanding lurus dengan kecepatan
perubahan fluks magnetik yang dilingkupinya.
Motor listrik mengubah energi litrik menjadi
energi gerak. Momen gaya atau torsi yang timbul
atau pada kumparannya memenuhi persamaan
Besarnya GGL induksi yang disebabkan perubahan
arus suatu kumparan/solenoida berbanding lurus Generator adalah alat yang dapat mengubah
dengan cepat perubahan kuat arusnya. energi mekanik menjadi energi listrik. GGL
induksi yang dihasilkan memenuhi persamaan
Kemagnetan 185
a. nol d. 10-4 N
-2
b. 10 N e. 10-5 N
c. 10 N-3 d. , tegak lurus masuk bidang gambar
e. nol
11. Perhatikan gambar berikut ini.
14. Jika sebuah kawat digerakkan sedemikina
rupa sehingga memtong garis-garis gaya
suatu medan magnet pada kedua ujung kawat
itu timbul gaya gerak listrik induksi. KAidah
itu dirumuskan oleh ….
a. Maxwell d. Ampere
b. Lenz e. Faraday
c. Foucault
x dan y adalah dua kawat yang dialiri arus 15. Perhatikan gambar berikut ini.
sama, dengan arah menuju pembaca. Agar
tidak dipenagruhi oleh medan magnetic,
sejauh kompas harus diletakkan di titik ….
a. 5 d. 2
b. 4 e. 1
c. 3
12. Dua partikel q1 : q2 dan m1 : m2 = 1 ; 4 berg-
erak memotong secara tegak lurus medan
magnet homogen dengan kelajuan sama. Kawat ½ lingkaran dengan jari-jari 3 meter
Perbandingan jari-jari kelengkungan per- dialiri arus 6 ampere. Besar induksi magnetic
tama dan kedua adalah …. pada pusat lingkaran (P) adalah ….
a. 1 : 1 d. 1 : 8 a. d.
b. 1 : 2 e. 8 : 1 b. e.
c. 2 : 1
c.
13. Perhatikan gambar berikut.
16. Berdasarkan Hukum Faraday, satuan weber
indetik dengan ….
a. volt per meter
b. watt per meter
c. ampere per sekon
d. volt sekon
e. ampere sekon
17.
B. Soal Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar.
1. Dua penghantar I dan III sejajar beraus T dengan kecepatan 20 m/s. Jika hambatan
dengan gaya yang dialami masing-masing dalam rangkaian R = 5 ohm, tentukanlah
penghantar per satuan panjang F1. Jika pada besar dan arah gaya Lorentz yang bekerja
penghnatar I arus dinaikkan 4 kali semual pada kawat MN.
adan jarak kedua penghantar menjadi ½ kali 4. Sebuah solonoida memiliki induktansi 500
semula, gaya pada masing-masing peng- mH. Tentukanlah besar GGL induksi diri
hantar menjadi F2. Tentukan perbandingan yangdibangkitkan dalam kumparan itu jika
besar gaya F1 dan F2. terdapat perubahan arus listrik dari 200 mA
2. Sebuah toroida dengan jari-jari 6 cm terdiri menjadi 50 mA dalam waktu -2 sekon secara
atas 800 lilitan. Berapakah arus yang menaglir beraturan.
pada toroida agar induksi magnetic yang terjadi 5. Dari gambar berikut jika induksi magnetic
dalam toroida adalah 4× 10–3 Wb/m2? 0,2 T dan kawat PQ dengan panjang 40 cm
3. Perhatikan gambar berikut. digeser ke kanan, tentukanlah GGl Induksi
yang ditimbulkan serat arah arus induk-
sinya.
Kemagnetan 187
6. Sebuah kumparan memiliki induktansi 0,4 H. 8. Sebuah kawat membentuk menjadi 4/5
Jika dalam waktu 1/6 sekon arusnya berubah lingkaran dengan jari-jari 10 cm. Hitunglah
dari 70 mA menjadi 120 mA, berapakah induksi magnetic di titik P yang berada di
besar GGL induksi dirinya? pusat lingkaran jika arus yang mengalir pada
7. Perhatikan gambar berikut. kawat 18 A.
9. Pada sebuah inductor dengan 50 lilitan men-
galir arus yang selalu berubah-ubah terhadap
waktu yaitu sebesar 0,05 A/s dan perubahan
fluks magnetic yang ditimbulkannya sebesar
0,01 W. Tentukanlah:
a. indutansi diri kumparan tersebut;
b. GGL induksi pada ujung-ujung kum-
Kawat MN digerakkan pad amedan magnet paran.
homogen B dengan kecepatan v arah ke 10. Dua buah kawat lurus, panjang, dan sejajar
kanan. Tentukanlah arah gaya Lorentz yang berada pada jarak 40 cm dan masing-masing
dialami oleh MN. dialiri arus listrik 6 A dan 3,5 A berlawanan
arah. Tentukanalah letak ititik P yang memi-
liki induktansi magnetic nol.
Physics in Action
Elektromagnet Superkonduktor
Dalam superkonduktor tidak terdapat hambatan
yang menghalangi aliran muatan listrik. Oleh
sebab itu, tidak ada energi yang terbuang
meskipun arus sangat besar. Elektromagnet yang
menggunakan gulungan superkonduktor dapat
menghasilkan medan magnet yang sangat kuat
dan juga ekonomis. Di Fermilab dekat Chicago,
elektromagnet superkonduktor telah memberikan
keuntungan bagi laboratorium tersebut karena
penggunaan listrik yang sebelumnya boros dan
mahal menjadi murah serta efisien.
Aplikasi lain dari penemuan superkonduktor
adalah penemuan kendaraan maglev atau “magneticall levited”. Pada gambar diperlihatkan
bentuk model dari kendaraan maglev. Maglev memanfaatkan kumparan superkonduktor dan
medan magnet. Kendaraan ini akan bergerak sekitar 6 inchi atau 15 cm di atas rel. Suatu hari
kamu akan dapat menumpang kendaraan ini dengan cepat dan lancar tanpa gangguan dari
satu kota ke kota lainnya.