Anda di halaman 1dari 24

Judul: Kemagnetan

I. KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Kemagnetan

Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet.

Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti

batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu

yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung

batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.

Magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Medan magnet

ini tidak terlihat tetapi bertanggung jawab untuk properti yang paling menonjol dari

magnet, yaitu kekuatan yang menarik pada bahan feromagnetik, seperti zat besi, dan

menarik atau mengusir magnet lainnya. Magnet bisa dalam wujud magnet tetap atau

magnet tidak tetap. Magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah magnet

buatan. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub

selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil

tersebut akan tetap memiliki dua kutub.

Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari

yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang

sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya

tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang
mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. Satuan intensitas magnet

menurut sistem metrik pada Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk

total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m^2 = 1 tesla, yang memengaruhi satu

meter persegi.

B. Medan Magnet

Gejala kemagnetan dan kelistrikan berkaitan sangat erat. Sifat kemagnetan tidak

hanya ditimbulkan oeh bahan magnetik, tetapi juga arus listrik. Dalam ilmu Fisika,

medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan

listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang

bergerak lainnya. (Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan

magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik. Inilah

yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet “permanen”). Sebuah medan

magnet adalah medan vector, yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang

vektor yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang

dengan arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.

Pada tahun 1819 Oersted (Hans Christian Oersted, Denmark,1777 – 1851)

menemukan bahwa disekitar arus listrik terdapat medan (induksi) magnet. Besarnya

gaya magnet yang ditimbulkan sebanding dengan kuat arus dan berbanding terbalik

dengan jarak magnet (kutub magnet) terhadap arus. Arah penyimpangan kutub Utara

magnet jarum pada percobaan Oersted ditentukan dengan kaidah tangan kanan

Ampere, Yaitu: Jika penghantar yang berarus listrik dibentangkan antara magnet
jarum dan tangan kanan, sedangkan arus listrik mengalir dari pergelangan ke ujung

jari maka kutub Utara magnet jarum menyimpang searah ibu jari.

Magnet dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Magnet Alam

Kata magnet berasal dari magnesia. Magnesia adalah nama suatu daerah di Asia

kecil. Di tempat itu orang pertama kali menemukan batuan yang dapat menarik besi.

Kemudian, orang menamakan batuan itu magnet. Batuan alami yang dapat menarik

benda dari besi disebut magnet alam.Pada zaman dulu orang-orang mencoba untuk

memanfaatkan magnet alam. Magnet tersebut diikat dengan benang tepat di bagian

tengah. Magnet tersebut kemudian digantung. Ternyata magnet selalu menunjuk kea

rah yang sama, yaitu utara dan selatan. Selanjutya, magnet digunakan untuk

membantu perjalan mereka, misalnya di padang pasir, lautan, dan hutan rimba.

2. Magnet Buatan

Selain magnet alam, ada juga magnet buatan. Magnet buatan adalah magnet yang

dibuat orang dari besi atau baja. Magnet buatan digunakan untuk berbagai kebutuhan.

Magnet buatan ini dijual di toko-toko tertentu. Bentuk magnet buatan bermacam-

macam. Ada yang berbentuk batang, jarum, tabung (silinder), dan ada yang berbentuk

ladam (tapal kuda). Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada

sekarang ini.

Bentuk magnet buatan antara lain:

 Magnet U

 Magnet ladam
 Magnet batang

 Magnet lingkaran

 Magnet jarum (kompas)

C. Ciri-Ciri Magnet

Setiap magnet mempunyai sifat (ciri) sebagai berikut :

1) Dapat menarik benda logam tertentu.

2) Gaya tarik terbesar berada di kutubnya.

3) Selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas.

4) Memiliki dua kutub.

5) Tarik menarik bila tak sejenis.

6) Tolak menolak bila sejenis.

Berdasarkan sifat magnetnya benda dibagi menjadi 3 macam yaitu:

1. Ferromagnetik (benda yang dapat diterik kuat oleh magnet). Contoh ferromagnetik

adalah besi, baja, nikel dan kobalt.

2. Parramagnetik (benda yang dapat ditarik magnet dengan lemah. Contoh

parramagnetik adalah platina dan aluminium.

3. Diamagnetik (benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet). Contoh diamagnetik

adalah seng, dan bismut.

D. Jenis-Jenis Magnet

1. Magnet Tetap

Magnet tetap (permanen) adalah magnet yang tidak memerlukan tenaga atau

bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik).


Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:

a. Magnet neodymium, merupakan magnet tetap yang paling kuat. Magnet

neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo), merupakan

sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam neodymium,

b. Magnet Samarium-Cobalt. Salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka,

merupakan magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan

kobalt.

c. Ceramic Magnets

d. Plastic Magnets

e. Alnico Magnets

2. Magnet Tidak Tetap

Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk

menghasilkan medan magnet.

Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.

3. Magnet Buatan

Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.

Bentuk magnet buatan antara lain:

a) Magnet U

b) Magnet ladam

c) Magnet batang

d) Magnet lingkaran

e) Magnet jarum (kompas)


E. Cara Pembuatan Magnet Secara Sederhana

Logam yang digunakan untuk membuat magnet adalah besi dan baja. Besi dan

baja dapat dibuat menjadi magnet karna besi dan baja bersifat feromagnetik

(mempunyai sifat magnet yang kuat). Aluminium dan tembaga tidak dapat dibuat

menjadi magnet karna bersifat diamagnetik (tidak mempunyai sifat magnet).

Ada perbedaan pembuatan magnet dari besi dengan pembuatan magnet dari baja.

Besi lebih mudah dibuat menjadi magnet dibandingkan dengan baja. Akan tetapi,

kemagnetan besi lebih cepat hilang, sedangkan kemagnetan baja lebih tahan lama.

Ada beberapa cara membuat magnet, yaitu:

a. Cara Induksi

Pembuatan magnet secara induksi sangat mudah dilakukan. Akan tetapi, sifat

kemagnetan hasil induksi ini bersifat sementara. Caranya dengan menempelkan

benda-benda yang terbuat dari logam (besi atau baja) dengan magnet. Benda yang

terbuat dari logam ini akan menjadi bersifat magnet. Namun, jika magnet dilepaskan,

sifat kemagnetan benda tersebut juga akan hilang.


b. Cara Gosokan

Magnet yang digosokkan ke suatu batang besi atau baja dapat menyebabkan

batang besi atau baja mempunyai sifat kemagnetan. Semakin lama waktu

penggosokan, semakin lama pula sifat kemagnetan bertahan di dalam batang besi atau

baja tersebut.

c. Dialiri Arus Listrik

Magnet dapat dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik searah ke dalam suatu

penghantar. Magnet yang ditimbulkan disebut elektromagnet. Elektromagnet pertama

kali ditemukan oleh Hans Christian Oersted pada tahun 1819. Elektromagnet bersifat

sementara. Artinya, jika arus listrik diputus, sifat magnet itu akan hilang. Kita dapat

membuat elektromagnet mempunyai kekuatan lebih besar dengan menambah jumlah

baterai dan menambah jumlah lilitan.


F. Kegunaan Magnet dalam Kehidupan Sehari-hari

Magnet sangat bermanfaat bagi manusia dalam berbagai bidang, diantaranya :

1. Bidang IPTEK

a. Media perekaman magnetic VHS kaset berisi gulungan pita magnetik. Informasi

yang membentuk video dan suara dikodekan pada lapisan magnetik pada pita. Kaset

audio yang umum juga mengandalkan pita magnetik. Demikian pula, di komputer,

floppy disk dan data rekam hard disk pada lapisan tipis magnetik.

b. Kredit, debit, dan kartu ATM

Semua kartu ini memiliki strip magnetik di satu sisi. Strip ini mengkodekan

informasi untuk menghubungi lembaga keuangan individu dan terhubung dengan

akun mereka.

c. Televisi umum dan monitor computer

TV dan layar komputer yang berisi tabung sinar katoda menggunakan

elektromagnet untuk memandu elektron ke layar. Layar Plasma dan LCD

menggunakan teknologi yang berbeda..

d. Speaker dan mikrofon

Kebanyakan speaker menggunakan magnet permanen dan kumparan pembawa

arus untuk mengkonversi energi listrik (sinyal) menjadi energi mekanik (gerakan
yang menciptakan suara). Kumparan ini dibungkus sekitar gelendong melekat pada

kerucut speaker dan membawa sinyal sebagai perubahan arus yang berinteraksi

dengan bidang magnet permanen. Kumparan suara terasa kekuatan magnetik dan

sebagai respons, bergerak ke kerucut dan tekanan udara tetangga, sehingga

menghasilkan suara. Mikrofon dinamis menggunakan konsep yang sama, tetapi

secara terbalik. Mikrofon memiliki diafragma atau membran yang melekat pada

sebuah kumparan kawat. Kumparan terletak di dalam magnet berbentuk khusus. Bila

suara bergetar membran, kumparan bergetar juga. Sebagai koil bergerak melalui

medan magnet, tegangan induksi di koil. Tegangan ini mengarahkan arus dalam

kawat ke karakteristik suara asli.

e. Gitar listrik

Gitar listrik menggunakan pickup magnetik untuk mentransduksi getaran senar

gitar menjadi arus listrik yang kemudian dapat diperkuat. Hal ini berbeda dengan

prinsip belakang speaker dan mikrofon dinamis karena getaran dirasakan langsung

oleh magnet, dan diafragma tidak bekerja.

f. Motor listrik dan generator

Beberapa motor listrik mengandalkan kombinasi elektromagnet dan magnet

permanen, dan seperti pengeras suara, mereka mengubah energi listrik menjadi energi

mekanik. Sebuah generator adalah sebaliknya: ia mengubah energi mekanik menjadi

energi listrik dengan memindahkan konduktor melalui medan magnet.


g. Mainan

Mengingat kemampuan mereka untuk melawan gaya gravitasi dalam jarak dekat,

magnet yang sering digunakan dalam mainan anak-anak, seperti roda Ruang Magnet

dan Levitron, untuk efek lucu.

2. Bidang Kesehatan

a) Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Penggunaan magnet yang paling umum untuk kesehatan adalah scanner Magnetic

Resonance Imaging (MRI) di rumah sakit. Perangkat raksasa ini membantu dokter

mendapatkan tampilan struktur organ dalam pasien tanpa operasi invasive, hasilnya

kompleks namun akurat. MRI menggunakan magnet untuk menciptakan secara rinci

dan memungkinkan tampilan yang berbeda ketingginannya jika dokter ingin

mengetahui detail lebih lanjut.

b. Mengobati Epilepsi

Pengobatan magnetic dapat mengurangi gejala penyakit epilepsy kronis. Sebuah

penelitian di Jerman pada tahun 1999 menemukan bahwa magnet dengan frekuensi

rendah dapat mengurangi atau membatasi kejang dan efektif bagi pasien yang tidak

mempan dengan pengobatan biasa. Kumparan magnet ditempatkan di samping kepala

untuk mengarahkan gelombang magnet ke otak.penelitian mengklaim bahwa

sebagian besar peserta penelitian berkurang kejangnya hingga setengah. Tapi,

pengobatan magnetic ini hanya bertahan sekitar 6-8 minggu.


c. Mengobati Radang Sendi

Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Peninsula Medical School tahun 2004,

peneliti menemukan bahwa magnet bisa meredakan rasa sakit akibat radang sendi di

lutut dan pinggul. Namun, para peneliti mengakui bahwa hasil tersebut bisa

disebabkan oleh efek placebo.

d. Mengobati Alzheimer

Sebuah penelitian di Italia menemukan bahwa pengobatan magnetic dapat

meningkatkan aktivitas kortikal otak pasien dan membantu memahami dunia di

sekitarnya dengan lebih baik. Laporan yang dimuat dalam Jurnal of Neurology,

Meurology and Psychiatry ini menemukan bahwa stimulasi magnetic yang berulang

dapat bermanfaat bagi pasien penyakit saraf seperti alzheimer.

e. Meringankan Depresi

Pasien depresi yang mendapat stimulasi magnetic mengakui lebih relaks

dibandingkan jika tidak mendapat pengobatan tersebut. Sebuah tim di Universitas

Kedokteran Carolina Selatan mensurvei 190 orang penderita depresi. Setengah

diantaranya mendapatkan pengobatan magnetic. Hasilnya, 14% pasien melaporkan

gejala depresinya menjadi lebih ringan. Sedangkan dalam kelompok paseblo, hanya

5% yang merasakan perbaikan.

f. Membantu Operasi Jantung

Partikel magnetic juga telah digunakan dalam operasi jantung. Para ilmuwan

menggunakan partikel kecil magnet yang melekat pada sel induk untuk membantu

memperbaiki hati yang rusak. Laporan penelitiaan yang dimuat dalam Jounal of
American College of Cardiology ini menemukan bahwa teknik ini efektif pada tikus

dan akan diuji coba pada manusia untuk tahap berikutnya. Efektivitas sel-sel induk

meningkat 5 kali karena partikel magnetmemandu sel-sel ke daerah sasaran.

g. Mengurangi Pembengkakan

Sebuah penelitian oleh University of Virginia membuktikan bahwa magnet dapat

mengurangi pembengkakan. Ilmuwan menemukan bahwa magnet statis mampu

mengurangi pembengkakan kaki belakang tikus hingga 50%. Teorinya adalah daerah

yang terkena kalsium dan sel otot menyebabkan pelebaran pembuluh darah arteri.

Dengan memaparkan magnet, pelebaran tersebut dapat dikurangi.

h. Memperbaiki Jaringan yang Luka

Pemanfaatan medan magnet pada bagian yang luka dapat membantu

mengembalikan keseimbangan elektromagnet menjadi normal kembali, dimana

medan magnet akan melancarkan peredaran darah (dinding kapiler) dan jaringan-

jaringan otot sehingga aliran darah meningkat dengan membawa oksigen dan nutrisi

begitu banyak ke bagian jaringan yang luka (hal ini dapat menghilangkan rasa nyeri

dan pembengkakan pada jaringan luka dengan kata lain dpat mempercepat

penyembuhan luka). Kenapa demikian? Karena fungsi dari fisik dan mental tubuh

manusia dikendalikan oleh electromagnet yang diakibatkan dari pergerakan ion

elektrokimiawi di dalam tubuh. Pada saat ada jaringan luka, ion energy postif

bergerak kearah luka (daerah yang mengalami kerusakan) sehingga menimbulkan

rasa sakit dan terjadi pembengkakan.


3. Bidang Kesenian

a. Seni Rupa

Vinil lembaran magnet dapat disertakan pada lukisan, foto, dan barang pajangan

lainnya, yang memungkinkan mereka untuk melekat pada lemari es dan permukaan

logam lainnya. Obyek dan cat dapat diterapkan secara langsung ke permukaan

magnet untuk membuat potongan-potongan kolase seni. Seni magnetik portabel,

murah dan mudah untuk membuat. Vinil seni magnetik bukan untuk kulkas lagi.

Papan logam berwarna-warni magnetik, strip, pintu, oven microwave, mesin pencuci

piring, mobil, saya balok logam, dan setiap permukaan logam dapat menerima seni

vinil magnetik. Menjadi media yang relatif baru untuk seni, penggunaan kreatif untuk

bahan ini baru saja dimulai.

G. Cara Menghilangkan Magnet

Penghilangan sifat magnet dapat dilakukan dengan mengacak arah oreantasi

domain-domain magnetik dalam bahan. Berikut beberapa cara diantaranya:

1. Pemanasan

Jika bahan dipanaskan maka atom-atom akan bergerak lebih keras. Akibat arah

orientasi kemagnetan atom-atom berubah dan akibatnya mengubah arah kutub

kemagnetan domain. Arah kutub domain menjadi acak sehingga sifat kemagnetan

bahan menjadi hilang.

2. Pemukulan

Pemukulan yang terus menerus pada bahan magnetik dapat pula mengubah arah

kutub domain menjadi acak. Akibatnya sifat kemagnetan bahan juga dapat hilang.
3. Dililiti kumparan yang dialiri arus bolak-balik (AC).

Jika sebuah batang magnet ditempatkan dalam kumparan yang dialiri arus bolak-

balik, maka magnet batas tersebut berada dibawah pengaruh magnet lain (magnet

kumparan) yang memiliki arah kutub berubah-ubah. Hal ini dapat mengganggu arah

orientasi domain magnetik dalam bahan sehingga arah orientasi domain menjadi

acak. Akibatnya sifat kemagnetan bahan menjadi hilang. Contoh : pita kaset terbuat

dari bahan magnet. Pita kaset yang terkena panas, misalnya sengatan matahari dapat

rusak karena kehilangan sifat magnetiknya. Akibatnya, tidak dapat menghasilkan

musik yang enak didengar.


II. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Praktikum: Listrik

A. Alat

1. Klip kertas 3 - 5 buah

2. Magnet batang 1 buah

3. Paku besi 4 buah

4. Isolasi secukupnya

B. Bahan

C. LangkahKerja

Kegiatan 1: Membuat Magnet Melalui Gesekan

1. Menyiapkan sebuah paku besi yang bukan magnel, lalu mendekatkan ujung paku

tersebut pada beberapa klip kertas. Mengamati apakah paku tersebut mernarik klip

kertas.

2. Menggesek paku besi pada sebuah magnet batang dalam 1 arah saja secara

berulang-ulang kira-kira sepuluh detik lamanya. Mendekatkan batang paku besi yang

telah digosok pada beberapa klip. Mengamati apa yang terjadi pada klip.

3. Melakukan hal yang sama seperti pada bagian b., tetapi dalam waktu yang lebih

lama, misalanya 40 detik. Mengamti apa yang terjadi pada klip.


Kegiatan 2: Membuat Magnet Dengan Cara Induksi

1. Memegang sebuah magnet batang disalah satu kutubnya, sedangkan kutub yang

lain menjadi pusat bumi.

2. Mendekatkan sebuah klip tepat diujung salah satu kutub magnet batang.

Mengamati apa yang terjadi.

3. Mendekatkan lagi sebuah klip kedua tepat diujung klip yang pertama. Mengamati

apa yang terjadi.

4. Melakukan hal yang sama pada bagian b dan c hingga menggunakan klip sebanyak

4 buah. Mengamati apa yang terjadi.

Pertanyaan

1. Jelaskan cara membuat magnet!

2. Jelaskan faktor apakah yang dapat mempengaruhi kekuatan magnet!

3. Jelaskan hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumpuran dan arus

listrik!
III. HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM

Hasil Pengamatan Praktikum: Kemagnetan

Adapun hasil pengamatan yang saya lakukan pada tanggal 12 November 2018 yaitu :

1. Jelaskan cara membuat magnet!

Jawab:

a. Membuat Magnet melalui gesekan

1) Menyiapkan sebuah paku besi yang bukan magnet, lalu dekatkan ujung paku

tersebut pada pada beberapa klip kertas. Mengamati apakah paku tersebut dapat

menarik klip kertas?

2) Menggeseklah paku besi pada sebuah magnet batang dalam 1 arah saja secara

berulang-ulang kira-kira 10 detik lamanya. Mendekatkan batang paku besi yang

telah digosok pada beberapa klip. Mengamati apa yang terjadi pada klip!

3) Melakukan hal yang sama seperti pada bagian b, tetapi dalam waktu yang lebih

lama, misalnya 40 detik. Mengamati apa yang terjadi pada klip!

b. Membuat Magnet dengan cara induksi

1) Memegang sebuah magnet batang salah satu kutubnya, sedangkan kutub yang

lain menjadi pusat bumi.

2) Mendekatkan sebuah klip tepat diujung salah satu kutub magnet batang.

Mengamati apa yang terjadi?

3) Mendekatkan lagi sebuah klip kedua tepat dujung klip yang pertama. Mengamati
apa yang terjadi?

4) Melalukan hal yang sama pada bagian b dan c hingga menggunakan klip

sebanyak 4 buah, mengamati apa yang terjadi

2. Jelaskan faktor apakah yang dapat mempengaruhi kekuatan magnet!

Jawab:

a. Jarak magnet terhadap benda magnetik.

b. Besar kecilnya arus listrik.

c. Ketebalan yang menjdi penghalang antara magnet dan benda magnetis.

d. Waktu; lama tidaknya gesekan.

e. Jumlah lilitan kumparan.

3. Jelaskan hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumpuran dan arus

listrik!

Jawab:

Makin banyak jumlah lilitan kumparan, maka makin besar arus listrik yang mengalir

sehingga kekuatan magnet makin besar pula. Jadi, banyaknya jumlah lilitan

kumparan sangat mempengaruhi terhadap kekuatan magnet.

1. Pada kegiatan 1 membuat magnet melalui gesekan

a) Paku tidak dapat menarik klip kertas.

b) Paku besi yang di gesekkan pada magnet batang dalam satu arah secara berulang-

ulang dalam waktu 10 detik, paku tidak dapat menari klip kertas.

c) Paku besi yang digesekkan pada magnet batang dalam satu arah secara berulang-
ulang dalam waktu 40 detik maka paku besi tidak dapat menarik klip kertas.

2. Pada kegiatan 2, membuat magnet dengan cara induksi

a. Ketika sebuah magnet batang salah satu ujjung kutubnya di pegang, lalu ujung

kutub yang satunya didekatkan pada sebuah klip kertas, maka magnet batang

dapat menarik klip kertas.

b. Ketika menarik lagi sebuah klip kertas tepat diujung klip yang pertama, maka

magnet batang tetap dapat menarik klip kertas namun daya tarik yang dihasilkan

lemah.

c. Ketika menarik lagi klip kertas sebanyak 4 buah, maka magnet batang tidak dapat

menarik klip kertas tersebut.

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan pada kegiatan pertama paku tidak

memiliki magnet dan juga tidak dapat mengantarkan / memindahkan magnet dan juga

tidak dapat menarik klip kertas.Pada kegiatan kedua magnet batang hanya dapat

menarik 2 klip kertas dan pada klip yang ke 2 magnetnya lemah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pada ke 2 kegiatan yang dilakukan bahwa

membuat magnet melalui gesekan tidak dapat menarik klip kertas sedangkan

membuat magnet melalui cara induksi dapat menarik klip kertas.

Paraf

Pembimbing
IV. ANALISIS HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM

Analisis Hasil Pengamatan Praktikum: Kemagnetan

Sebelum melakukan praktikum sebaiknya menyediakan alat dan bahan

terlebih dahulu. Alat yang dibutuhkan klip kertas 3 - 5 buah, magnet batang 1 buah,

paku besi 4 buah dan isolasi secukupnya dan tidak menggunakan bahan. Kemudian

melakukan percobaan sesuai langkah kerja membuat magnet pada cara membuat

magnet ada 2 cara yaitu Membuat Magnet melalui gesekan dan Membuat Magnet

dengan cara induksi

Cara yang pertama Membuat Magnet melalui gesekan dengan

caraMenyiapkan sebuah paku besi yang bukan magnet, lalu dekatkan ujung paku

tersebut pada pada beberapa klip kertas. Kemudian Menggeseklah paku besi pada

sebuah magnet batang dalam 1 arah saja secara berulang-ulang kira-kira 10 detik

lamanya. Lalu Mendekatkan batang paku besi yang telah digosok pada beberapa

klip.Lalu Melakukan hal yang sama seperti pada bagian b, tetapi dalam waktu yang

lebih laa, misalnya 40 detik.

Cara yang kedua Membuat Magnet dengan cara induksi dengan cara

Memegang sebuah magnet batang salah satu kutubnya, sedangkan kutub yang lain

menjadi pusat bumi.Kemudian Mendekatkan sebuah klip tepat diujung salah satu

kutub magnet batang.Lalu Mendekatkan lagi sebuah klip kedua tepat dujung klip

yang pertama.Lalu Melalukan hal yang sama pada bagian b dan c hingga
menggunakan klip sebanyak 4 buah, mengamati apa yang terjadi.Setelah itu mencatat

hasil pengamatan pada table hasil pengamatan.

Pada hasil percobaan yang dilakukan pada kegiatan pertama paku tidak

memiliki magnet dan juga tidak dapat mengantarkan / memindahkan magnet dan juga

tidak dapat menarik klip kertas.Pada kegiatan kedua magnet batang hanya dapat

menarik 2 klip kertas dan pada klip yang ke 2 magnetnya lemah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pada ke 2 kegiatan yang dilakukan bahwa

membuat magnet melalui gesekan tidak dapat menarik klip kertas sedandkan

membuat magnet melalui cara induksi dapat menarik klip kertas.


V. KESIMPULAN

Kesimpulan Praktikum: Kemagnetan

Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet.

Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti

batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu

yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung

batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.

Magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Gejala

kemagnetan dan kelistrikan berkaitan sangat erat. Sifat kemagnetan tidak hanya

ditimbulkan oeh bahan magnetik, tetapi juga arus listrik. Dalam ilmu Fisika, medan

magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik (arus

listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya.

Magnet dibedakan menjadi 2 yaitu magnet buatan dan alam.

Adapun ciri-ciri magnet yaitu: Dapat menarik benda logam tertentu, Gaya tarik

terbesar berada di kutubnya, Selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila

digantung bebas, Memiliki dua kutub, Tarik menarik bila tak sejenis, dan Tolak

menolak bila sejenis.

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan diperoleh data bahwa pada

kegiatan pertama paku tidak memiliki magnet dan juga tidak dapat mengantarkan /

memindahkan magnet dan juga tidak dapat menarik klip kertas.Pada kegiatan kedua

magnet batang hanya dapat menarik 2 klip kertas dan pada klip yang ke 2 magnetnya
lemah. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada ke 2 kegiatan yang dilakukan bahwa

membuat magnet melalui gesekan tidak dapat menarik klip kertas sedangkan

membuat magnet melalui cara induksi dapat menarik klip kertas.


DAFTAR PUSTAKA

Cybernexus157. 2016. Materi Kemagnetan.


https://cybernexus157.blogspot.com/materi-kemagnetan.html.(Diakses pada tanggal
16 November 2018 pukul 15.30 WITA).

Fajarfisikaupi. 2014. Kemagnetan.


https://fajarfisikaupi.wordpress.com/tag/kemagnetan/.html.(Diakses pada 16
November 2018 pukul 21.00 WITA).

Haryanto. 2004. Sains Untuk SD Kelas V. Jakarta: Erlangga.

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X. Erlangga : Jakarta.

Tim Penyusun Dosen Mata Kuliah. 2018. Konsep Dasar IPA 1. Makassar: LAB IPA
PGSD FIP UNM.

Anda mungkin juga menyukai