MAGNET
Ditulis oleh :
1231120065
MALANG
2013
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi...........................................................................................................2
Kata Pengantar..................................................................................................3
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Pembahasan
Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan.................................................................................................21
3.2 Saran...........................................................................................................21
Daftar Pustaka...................................................................................................22
2
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan karya
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan karya tulis ilmiah ini berkat
bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan karya tulis ilmiah ini masih
dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah
hati menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya saya berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.
3
BAB 1
Pendahuluan
aktifitas manusia mulai dari kehidupan sehari hari hingga sektor industri juga
dibekalkan kepada setiap orang sejak dini. Dalam pendididkan formal di Indonesia
materi tentang magnet telah diberikan sejak pendidikan dasar (SD dan SMP), hal ini
karakteristik sifat magnet. Hal ini menjadi sangat penting, karena aplikasi magnet
dalam kehidupan manusia pun sangat luas. Magnet pun dibagi menjadi dua jenis yaitu
magnet alam dan magnet buatan. Magnet alam terdapat di dalam tanah yang berupa
bijih besi magnet dalam bentuk besi oksida ( Fe 3 O 4 ). Sedangkan magnet buatan
dapat dibuat dari bahan-bahan feromagnetik seperti Kobalt, paduan baja dengan
nikel, dll. Begitu juga bahan-bahan yang didekatkan dengan magnet memiliki respon
yang berbeda. Ada bahan yang ditarik oleh magnet dengan sangat kuat dan ada yang
lemah, dan ada yang ditolak. Berdasarkan respon bahan terhadap suatu gaya magnet,
4
maka kita kelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu bahan feromagnetik, bahan
buatan
sehari hari
5
BAB 2
Pembahasan
tangga lainnya. Hal ini dikarenakan kerja alat-alat tersebut sangat bergantung pada
keberadaan magnet.
Magnet adalah suatu benda atau bahan yang dapat menghasilkan atau
menimbulkan garis-garis gaya magnet, sehingga dapat menarik besi, baja, atau
benda-benda lainnya. Ditinjau dari proses pembuatan maka magnet dapat dibedakan
A. Magnet alam
Magnet alam terdapat di dalam tanah yang berupa bijih besi magnet dalam
Anggapan atau perkiraan bahwa bumi adalah sebuah magnet besar, dengan
dibuat oleh Sir William Gilbert (1544-1603), seorang tabib Ratu Elizabeth I. Gilbert
6
membuat terella (bumi kecil) berbentuk bola yang kecil dari batu magnet yang
terdapat di alam (secara harfiah “batu utama” atau kompas) dan menelusuri garis-
garis kemagnetannya. Pada jaman navigasi (pelayaran) dan eksplorasi tersebut ada
B. Magnet buatan
feromagnetik seperti Kobalt, paduan baja dengan nikel, dll. Sedangkan cara
pembuatannya adalah:
bahan yang akan dijadikan magnet dengan arah yang sama (tidak boleh bolak-
2. Menggunakan arus listrik; Caranya adalah melilitkan kawat yang dialiri arus
listrik searah pada bahan yang akan dijadikan magnet. Dalam hal ini kuat
medan magnet yang terjadi akan ditentukan oleh banyaknya lilitan dan kuat
7
2.2 Bahan-bahan Magnet
Kemagnetan suatu bahan ditentukan oleh spin elektron dan gerak elektron
sifat kemagnetan, karena arah spinnya berlawanan sehingga saling meniadakan. Spin
elektron yang tidak berpasangan bersifat sebagai magnet kecil. Sebuah magnet
merupakan gabungan dari spin elektron (magnet-magnet kecil) yang arah spin (utara-
selatan)-nya sama.
Ada bahan yang ditarik oleh magnet dengan sangat kuat dan ada yang lemah, dan ada
yang ditolak. Berdasarkan respon bahan terhadap suatu gaya magnet, maka kita
bahan diamagnetik.
A. Bahan Feromagnetik
Bahan yang mudah sekali ditarik oleh magnet seperti besi, nikel, kobalt, dan
baja disebut bahan feromagnetik. Bila berada dalam medan magnetik, bahan ini akan
banyak domain yang arah momen magnetnya acak, sehingga tidak bersifat sebagai
8
magnet. Akan tetapi, apabila medan magnetik luar diterapkan, domain magnet dapat
berotasi sehingga seluruhnya menunjuk dalam arah yang sama dan bahan menjadi
magnet. Jika medan magnet luar dihilangkan, sebagian domain magnet kembali
Bahan feromagnetik keras, sisa magnetiknya sangat kuat karena hanya sedikit
domain yang kembali ke arah yang acak. Bahan ini digunakan untuk membuat
magnet permanen. Bahan feromagnetik lunak, sisa magnetiknya sangat lemah karena
hampir seluruh domain kembali kearah yang acak. Bahan ini sering digunakan
sebagai Head VCR dan disk drive komputer. Pita kaset dan disket sendiri merupakan
bahan feromagnetik keras agar dapat menyimpan data lebih lama. Bahan
vakum ( µ >> µ 0 ).
- Mempunyai searah
9
Baja yang mempunyai - Permeabilitas tinggi - Selenoida arus
listrik
Baja tuang - Kerugian histerisis - Rumah mesin
besar
feromagnetik suatu bahan akan hilang dan berubah menjadi bahan paramagnetik jika
suhu bahan dinaikkan melebihi suatu nilai tertentu, yang disebut “suhu Curie”. Pada
Kobalt 1131
Nikel 358
Gadolinium 16
10
B. Bahan paramagnetik
Bahan yang sedikit menarik garis-garis meda magnetik luar seperi aluminium,
dengan bahan ferromagnetik adalah tidak adanya domain magnet dalam bahan
magnetik luar diterapkan, spin elektron tidak akan membentuk momen magnet yang
searah tanpa suhu yang sangat dingin. Bahan paramagnetik memiliki permeabilitas
akibat adanya kerugian arus pusar/ arus Eddy dan memperkecil pengaruh/ menutupi
C. Bahan Diamagnetik
Bahan yang sedikit menolak garis-garis gaya magnetik luar seperti tembaga,
mencapai harga -1. Oleh karena itu jika sebuah bahan superkonduktor diletakkan di
dalam medan magnet maka bahan tersebut akan menolak medan magnet secara
11
sempurna, dan jika superkonduktor tersebut diletakkan pada posisi di atas medan
A. Induksi magnetik.
Sebuah medan listrik E dikaitkan dengan gaya listrik Fe pada sebuah muatan
q. Gaya listrik ini diberikan oleh Fe = q E, ia tidak tergantung pada gerak dari partikel
dan arahnya sejajar dengan E. Keberadaan medan magnet B juga dapat dikaitkan
dengan gaya pada sebuah muatan q, yang dikenal dengan gaya magnetik Fb. Gaya ini
bergantung pada kecepatan partikel v, dan arahnya tegak lurus terhadap v dan B.
Fb = q v x B ……………………….………….…...
(pers-1)
B disebut induksi magnetik. Dalam SI satuan dari B adalah tesla ( T ) atau weber/m2.
Jadi secara umum sebuah partikel bermuatan yang berada di dalam ruangan
yang
FL = q ( E + v x B )…………………...………… (pers-
2)
Usaha atau kerja yang dilakukan oleh sebuah gaya F didefinisikan oleh :
12
W = ∫ Fb . dS
= q ∫ (v x B ) . dS ……………………………….
(pers-3)
Dimana v = dS/dt, karena Fb tegak lurus pada v, dan v sejajar dengan dS maka usaha
yang dilakukan oleh gaya magnet selalu nol. Ini berarti bahwa gaya magnetik tidak
mengubah energi kinetik partikel atau dengan kata lain tidak mengubah laju partikel.
Akan tetapi gaya magnetik dapat mengubah arah dari gerak partikel.
dalam medan magnet B yang serbasama. Untuk mudahnya kita ambil kecepatan v
tegak lurus B. Gaya Fb = q v x B yang bekerja pada partikel akan mengubah arah (tapi
lajunya tetap) dari gerak partikel tersebut. Partikel akan mengikuti lintasan yang
tersebut terjadi pada bidang datar tanpa gesekan (pengaruh gravitasi bumi diabaikan),
maka diperoleh
(pers-4)
diperoleh
ω = ( qB/m) …………………...…………………..
(pers-5)
13
B. Gaya pada kawat berarus
akan mengalami gaya magnetik. Muatan yang bergerak berarti sebuah arus listrik,
maka kawat berarus yang berada di dalam medan magnet juga akan mengalami gaya
magnetik. Misalkan arus mengalir di dalam konduktor berbentuk silinder dan berada
Arus yang mengalir di dalam konduktor tersebut I, arus ini berkaitan dengan
partikel bermuatan yang bergerak dengan kecepatan (drift velocity) konstan v, yang
melewati penampang lintang konduktor setiap detik. Sekarang misalkan muatan tiap
14
Andaikan pada saat t, partikel berada pada permukaan bagian kiri, maka pada t + dt
partikel tersebut berada di permukaan bagian kanan. Ini berarti jumlah partikel yang
melewati permukaan kiri dalam waktu dt sebanding dengan volume dari silinder.
Q = A L n q ……………………………..…………...……
(pers-6)
F=QvxB
= (A q v dt n) v x B
= (A q v n) (vdt) x B
= I L x B …………………………………………………
(pers-7)
Dimana v = dL/dt, I = dQ/dt = Aqvn. Jika kawat tidak lurus atau B tidak sama, maka
dF = I dL x B …………………………………...…………
(pers-8)
F = ∫I dL x B ……………………………...……………….
(pers-9)
15
Contoh soal : Sebuah kawat lurus 5,0 cm dialiri arus listrik 3,0 A. Kawat tersebut
berada di dalam medan magnet sebesar 10-3 weber/m2 yang memiliki arah seperti
Jawab:
dF = I dL x B
menyimpang arahnya jika diletakkan dekat kawat berarus. Hal ini mengindikasikan
bahwa arus listrik mempengaruhi medan magnet (jarum kompas menyimpang akibat
16
pengaruh medan magnet bumi). Hasil eksperimen yang memperkuat dugaan di atas
dihasilkan oleh Biot dan Savart pada tahun 1820, dan dirumuskan sebagai berikut
(pers-10)
dimana dl adalah elemen kawat berarus dengan arah searah arus, r posisi titik
(pers-11)
(pers-12)
17
D. Hukum Ampere.
Sebelum kita membahas hukum Ampere ada baiknya kita diskusikan dulu
mengenai konvensi tanda yang akan digunakan dalam Hukum Ampere. Pandang
sebuah lintasan tertutup L, luas yang dilingkupi oleh lintasan L adalah S (S adalah
sebuah permukaan terbuka). Permukaan ini dapat dibagi menjadi elemen-elemen luas
dS.
∫ A1 . dl = ∫ A2 . dS ………………………………………
(pers-13)
Dimana A1 dan A2 adalah dua buah medan vektor. Integral ∫ A1 . dl dilakukan untuk
Ada dua hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan bentuk pers-13 :
dua kemungkinan.
18
Berdasarkan gambar (5.6) di atas, kita gunakan konvensi sebagai berikut
• Jika dl searah jarum jam sepanjang L, kita pilih dS dengan arah normal
adalah J = I/A (A adalah luas penampang lintang kawat berarus), maka kita dapat
menulis
I dl = J dV ………………………………..………………
(pers-14)
(pers-15)
V x B = µo J ………………………….………………….
(pers-16)
Diperoleh
∫ B . dl = µo I …………………………..…………………
(pers-17)
Bentuk yang lebih umum yang dikenal dengan Hukum Ampere ditulis sebagai
berikut:
19
∫ LB . dl = µo ∑ I ………………………..………………..
(pers-18)
dimana ∑ I adalah jumlah arus yang menembus daerah yang dibatasi lintasan tertutup
arah dari medan magnet diketahui melalui hukum Biot-Savart. Dan lebih lanjut
• Pilih lintasan dimana arah medan di setiap titik sejajar dengan arah elemen
lintasan.
Setelah lintasan Ampere dipilih persoalan selanjutnya adalah menentukan jumlah arus
20
BAB 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Magnet adalah suatu benda atau bahan yang dapat menghasilkan atau
menimbulkan garis-garis gaya magnet, sehingga dapat menarik besi, baja, atau
benda-benda lainnya. Ditinjau dari proses pembuatan maka magnet dapat dibedakan
3.2 Saran
Sebaiknya kita dapat memahami tentang teori magnet. Agar kita dapat
kita, kita tidak jauh-jauh dengan adanya magnet dan sifat kemagnetan.
21
Daftar Pustaka
http://www.hanyalah.com/2012/12/pengertian-cara-membuat-dan-sifat-magnet.html
http://yuyununyuks.blogspot.com/2012/10/makalah-listrik-magnet.html
22