Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MAGNET MENGENAI PENGERTIAN, MACAM, FUNGSI,


PEMBENTUKAN, DAN MEDAN MAGNET.
Pertemuan 13

Kelompok 8

Disusun Oleh:

Syamrotun Jinani : 12110012

Putri Handayani : 12110020

Dosen Pengampu:

Saumi Setyaningrum, M.Si

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Robbil’alamiin, puji syukur kehadiran Allah SWT, atas


rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik,
dan tak lupa pula shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya termasuk kita selaku
umatnya. sehingga penulisdapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Magnet Mengenai Pengertian, Macam, Fungsi, Pembentukan, Dan Medan
Magnet”.

Penulis menyampaikan banyak ucapan terima kasih kepada ibu Saumi


Setyaningrum, M. Si. Selaku dosen pengampu pada mata kuliah Ilmu
Pengetahuan Alam di semester 3 ini. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan.

Dan saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi dari makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih


banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari membaca demi
kesempurnaan tugas ini. atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Pontianak, 28 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1. Latar belakang ................................................................................ 1


2. Rumusan masalah........................................................................... 1
3. Tujuan ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3

1. Pengertian Medan Magnet .............................................................. 3


2. Macam-Macam magnet .................................................................. 4
3. Fungsi Magnet................................................................................ 6
4. Bagian-Bagian magnet ................................................................... 8
5. Sifat dan Ciri-Ciri Magnet .............................................................. 9
6. Medan Magnet ............................................................................... 11
7. Pembentukan Medan Magnet ......................................................... 13

BAB III PENUTUP ................................................................................... 14

1. Kesimpulan .................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 15

iii
BAB I

PEDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kita mesti mengenal magnet dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan


magnet dalam kehidupan pada era modern tidak bisa dipungkiri lagi. Sudah sejak
lama studi dan penelitian tentang magnet telah menghasilkan berbagai produk
yang bermanfaat bagi umat manusia. Produk-produk seperti motor listrik,
generator listrik, satelit, sistim pemantau radar, central lock pintu mobil, lampu,
perangkat pengangkat dan penarik benda logam pada pesawat angkat, hingga
kereta api cepat adalah beberapa contoh penerapan magnet. Produk di bidang
kesehatan juga telah banyak dihasilkan yang memanfaatkan prinsip kemagnetan
ini yaitu MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan gelang/kalung bio-magnet yang
membanjiri Indonesia produksi China maupun Jepang yang berupa magnet tetap
yang diklaim bisa membantu melancarkan peredaran darah dan memperbaiki
syaraf yang terjepit.

Medan magnet adalah suatu ruangan atau suatu daerah yang dipengaruhi
oleh gaya magnetic. Magnet memiliki garis-garis atau pola-pola medan magnet
yang keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan. Gelombang
elektromagnetik merupakan interaksi antara medan listrik dan medan magnet.
Selama abad ke delapan belas, banyak filsuf alam yang mencoba menemukan
hubungan antara listrik dan magnet.

Pada tahun 1821, Michael faraday menemukan sebuah penemuan yang


mengubah sejarah. Merujuk kepada apa yang diungkapkan oleh hans, faraday
menemukan suatu kesimpulan bahwa apabila suatu magnet berada dekat dengan
kawat listrik, maka yang terjadi adalah kawat yang dialiri listrik dapat bergerak.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, faraday akhirnya membuat skema yang lebih
jelas di mana kawat akan terus-menerus berputar berdekatan dengan magnet
sepanjang arus listrik dialirkan ke kawat.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Magnet?
2. Apa Saja Macam-Macam Dari Magnet?
3. Apa Saja Fungsi Dari Magnet?
4. Apa Saja Bagian-Bagian Dari Magnet?
5. Apa Saja Sifat dan Ciri-Ciri Magnet?
6. Apa Yang Dimaksud Dengan Medan Magnet?
7. Apa Saja Pembentukan Medan Magnet?

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Pengertian Magnet.
2. Untuk Mengetahui Apa Itu Macam-Macam Magnet.
3. Untuk Mengetahui Apa Itu Fungsi Magnet.
4. Untuk Mengetahui Apa Itu Bagian-Bagian Magnet.
5. Untuk Mengetahui Apa Saja Sifat dan Ciri-Ciri Magnet.
6. Untuk Mengetahui Apa Itu Medan Magnet.
7. Untuk Mengetahui Apa Itu Pembentukan Medan Magnet.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MAGNET
Menurut Ningsih (2018: 4), Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang
mempunyai suatu medan magnet. Magnet juga dapat diartikan sebagai suatu
benda yang memiliki gejala dan sifat yang dapat mempengaruhi bahan-bahan
tertentu yang berada di sekitarnya. Mengutip pendapat Prawihartono dkk
(2000: 271), Asal kata magnet diduga dari kata magnesia yaitu nama suatu
daerah di Asia kecil. Menurut cerita di daerah itu sekitar 4.000 tahun yang lalu
telah ditemukan sejenis batu yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja
atau campuran logam lainnya. Benda yang dapat menarik besi atau baja inilah
yangdisebut magnet.
Menurut Ningsih (2018: 4), Di dalam kehidupan sehari-hari kata “magnet”
sudah sering kita dengar, namun sering juga berpikir bahwa jika mendengar
kata magnet selalu berkonotasi menarik benda. Untuk bisa mengambil suatu
barang dari logam (contoh obeng besi) hanya dengan sebuah magnet, misalkan
pada peralatan perbengkelan biasanya dilengkapi dengan sifat magnet
sehingga memudahkan untuk mengambil benda yang jatuh di tempat yang
sulit dijangkau oleh tangan secara langsung. Bahkan banyak peralatan yang
sering digunakan, antara lain bel listrik, telepon, dinamo, alat-alat ukur listrik,
kompas yang semuanya menggunakan bahan magnet. Setiap magnet memiliki
dua kutub, yaitu: utara (N) dan selatan (S). Kutub magnet adalah daerah yang
berada pada ujung-ujung magnet dengan kekuatan magnet yang paling besar
berada pada kutub-kutubnya.
Medan magnet adalah suatu ruangan atau suatu daerah yang dipengaruhi
oleh gaya magnetic. Magnet memiliki garis-garis atau pola-pola medan
magnet yang keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan.
Menurut Nurahmat Nursam (2017: 1-2), Pada zaman itu, sejumlah orang
mengetahui bahwa magnetik atau batu bermuatan mempunyai sifat dapat
menarik partikel-partikel besi. Thales, seorang ahli matematika dan astronomi

3
berkebangsaan Yunani (640-546 SM) dikenal sebagai orang yang banyak
menaruh perhatian kepada sifat tersebut. Di perkirakan orang Cina merupakan
yang pertama kali menggunakan batu bermuatan ini sebagai kompas (alat
penunjuk arah) baik di darat maupun di laut. Catatan sejarah menunjukkan
bahwa pelayaran antara Katon (Cina) dan Sumatra pada tahun 1000 SM sudah
dilakukan berdasarkan kompas magnetis. Sekarang orang telah dapat membuat
magnet dari besi, baja, atau campuran logam lainnya. Magnet banyak
ditemukan dalam keseharian, mulai dari magnet penutup lemari es, obeng
magnet, buah catur magnet, sampai elektromagnet (magnet listrik) yang
dimanfaatkan pada mikrofon, pesawat telepon, bel listrik, dan motor listrik.

B. MACAM-MACAM MAGNET
Menurut Nurahmat Nursam (2017: 27-30), Magnet yang dapat ditemukan
memiliki berbagai macam bentuk. Perbedaan bentuk magnet ini disebabkan
karena masing-masing magnet dibuat dengan tujuan serta kegunaan yang
berbeda-beda. Secara umum, berdasarkan bentuknya terdapat 5 bentuk tetap
dari sebuah magnet sebagaimana telah dikenal secara luas. Kelima bentuk
magnet tersebut termasuk dalam kategori magnet buatan atau magnet yang
dibuat manusia. Magnet buatan sendiri umumnya terbuat dari besi atau baja.
Menurut nurahmat nursam (2017: 27-30), Beberapa jenis magnet buatan
tersebut meliputi:
1. Magnet Batang, dengan bentuk yang menyerupai batang atau balok
atau kubus.
2. Magnet silinder, dengan bentuk yang menyerupai tabung panjang.
3. Magnet jarum, dengan bentuk yang menyerupai jarum kompas dengan
kedua ujung atau kutub magnetnya lebih runcing.
4. Magnet cincin, magnet ini memiliki bentuk bulat menyerupai cincin.
5. Magnet U (magnet ladam / tapai kuda), magnet ini berbentk serupa
dengan huruf U atau seperti tapal kuda.
6. Magnet keeping, dengan bentk yang menyerupai uang logam.

4
Menurut Ningsih (2018: 4-5), Berdasarkan asalnya magnet dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu:
1. Magnet alam, yakni magnet yang ditemukan di alam. Bumi adalah
magnet alam yang terbesar oleh karena itu bumi memiliki kutub utara
dan kutub selatan sebagai ujung magnetnya8. Magnet alam dapat
ditemukan pada bebatuan yang mengandung unsur magnet. Batuan
yang dapat menarik benda dari besi itu disebut dengan magnet alam.
2. Magnet buatan, yakni magnet yang sengaja di buat oleh manusia.
eperti telah disebutkan sebelumnya, magnet buatan adalah magnet
yang sengaja dibuat oleh manusia agar memiliki sifat kemagnetan.
Magnet buatan dapat dibuat dari bahan-bahan magnetik yang kuat
seperti besi dan baja. Namun secara umum, bahan yang dibuat magnet
adalah baja karena dapat menghasilkan magnet yang lebih kuat
jangkauannya.
Menurut Nurahmat Nursam (2017: Magnet buatan dapat dibagi lagi ke
dalam dua kelompok, yakni:
a. Magnet Tetap (Permanen), yaitu magnet yang sifat kemagnetannya
bersifat permanen. Artinya, meski proses pembuatannya sudah
dihentikan, benda tersebut tetap memiliki sifat kemagnetan.
Contohnya adalah magnet baja yang dibuat dengan cara digosok
agar magnet elementer di dalamnya teratur.
b. Magnet Sementara (remanen), yaitu magnet yang sifat
kemagnetannya bersifat sementara. Artinya, sifat kemangnetan
hanya akan muncul selama proses pembuatannya saja. Contohnya
adalah magnet yang dibuat dengan cara dialiri arus listirk.
Sehingga saat benda magnet tersebut tidak lagi dialiri listrik, maka
sifat kemagnetannya akan menghilang.

5
C. FUNGSI MAGNET
Menurut Aswardi & yanto (2019: 10), Fungsi Magnet dalam Kehidupan
Sehari-hari. Terdapat beberapa fungsi magnet dalam kehidupan sehari-hari, di
antaranya:
1. Terdapat di bel listrik yang fungsinya untuk menggerakkan pemukul
lonceng.
2. Terdapat di kompas yang fungsinya untuk penunjuk arah utara-selatan.
3. Terdapat di papan catur yang fungsinya agar tidak mudah terguling.
4. Terdapat pada dinamo sepeda dan generator yang fungsinya untuk
membangkitkan sebuah tenaga listrik.
5. Pada sebuah ujung gunting yang fungsinya untuk memudahkan dalam
mengambil jarum jahit.
6. Dapat sebagai alat untuk mengangkat sebuah benda-benda dari besi.
Menurut Nurahmat Nursam (2017: 32-33), Sementara berdasarkan sifat
kemagnetannya, sebuah benda dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
a. Benda Magnetik (Feromagnetik) Feromagnetik adalah benda yang
dapat ditarik dengan kuat oleh magnet. Jadi, jika benda jenis ini berada
dekat dengan magnet, maka magnet akan dengan mudah menariknya
mendekat. Benda magnetik yang bukan magnet dapat diolah menjadi
magnet, namun setiap benda memiliki tingkat kesulitan yang berbeda
jika ingin diubah menjadi magnet. Yang termasuk ke dalam benda
magnetik adalah besi, baja, nikel, kobalt, dan sebagian besar
paduannya, beberapa senyawa logam tanah, dan beberapa mineral
alami. Besi juga dapat dijadikan magnet hanya saja lebih sulit.
Feromagnetik sangat penting dalam industri dan teknologi modern, dan
merupakan dasar bagi banyak perangkat elektromekanis dan
elektromagnetik seperti elektromagnet, motor listrik, generator,
transformer, dan penyimpanan magnetic seperti Tape Recorder dan
Hard Disk.

6
b. Benda non-magnetik adalah benda yang sedikit atau tidak dapat ditarik
oleh magnet. Menurut Nurahmat Nursam (2017: 33-35), Benda non-
magnetik ini terbagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu:
 Paramagnetik, yaitu benda yang dapat ditarik dengan lemah
oleh magnet kuat. Artinya jika benda paramagnetik berada
dekat dengan magnet, maka ia dapat ditarik hanya saja dengan
kakuatan yang amat lemah. Contoh benda paramagnetik adalah
alumunium, tembaga, platina, dan lainnya.
Tidak seperti feromagnetik, paramagnetik tidak
mempertahankan magnetisasi apapun tanpa adanya medan
magnet eksternal karena gerak termal mengacak orientasi
putaran. Dengan demikian, magnetisasi total turun menjadi nol
saat bidang yang diterapkan dilepaskan. Fraksi ini sebanding
dengan kekuatan medan dan ini menjelaskan ketergantungan
linier. Daya tarik yang dialami bahan feromagnetik tidak linier.
 Diamagnetik, yaitu benda menolak magnet atau benda ini tidak
dapat ditarik sama sekali oleh magnet meski berada sangat
dekat dengan magnet yang kuat. Contoh benda diamegnetik
adalah emas, seng, merkuri, dan lainnya. Bahan diamagnetik
ditolak oleh medan magnet, di mana medan magnet yang
diterapkan menciptakan medan magnet yang diinduksi di
dalamnya ke arah yang berlawanan. Sebaliknya, bahan
paramagnetik dan feromagnetik tertarik oleh medan magnet.
Pada sebagian besar material, diamagnetik adalah efek
lemah yang hanya bisa dideteksi oleh instrumen laboratorium
sensitif. Akan tetapi superkonduktor bertindak sebagai
diamagnet yang kuat karena melepas seluruh medan magnet
dari interiornya.
Pada sebagian besar material, diamagnetik adalah efek
lemah yang hanya bisa dideteksi oleh instrumen laboratorium
sensitif. Akan tetapi superkonduktor bertindak sebagai

7
diamagnet yang kuat karena melepas seluruh medan magnet
dari interiornya.

D. BAGIAN-BAGIAN MAGNET
Menurut Ningsih (2018: 6-8), Berikut ini adalah bagian-bagian dari
magnet, yaitu sebagai berikut:
1. Kutub Magnet
Bagian magnet yang mempunyai gaya tarik terbesar disebut kutub
magnet. Magnet selalu mempunyai dua kutub. Hal ini dapat diketahui bila
sebuah magnet batang dicelupkan ke dalam serbuk besi. Di bagian tengah
(daerah netral) tidak ada serbuk besi yang melekat, sedangkan bagian ke
ujung makin banyak serbuk besi yang melekat pada magnet.
Bagian yang banyak dilekati serbuk besi merupakan kutub magnet. Hal
ini menandakan, gaya magnet yang paling besar berada di ujun-ujung
magnet. Kutub utara dan kutub selatan magnet setiap magnet, apapun
bentuknya selalu mempunyai kutub utara dan selatan. Dengan mengamati
magnet jarum yang berputar pada porosnya, misalnya kompas. Dalam
keadaan diam, salah satu ujung magnet akan menunjukan ke arah utara,
sedangkan ujung yang lainya menunjuk ke arah selatan. Ujung kompas
yang menunjuk ke arah utara disebut kutub utara dan ujung magnet yang
mengarah selatan disebut kutub selatan.
2. Sumbu Magnet
Sumbu magnet yaitu garis yang menghubungkan antara kedua kutub
magnet
3. Magnet Elementer
Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri dari magnet-magnet kecil
yang disebut magnet elementer. Magnet elementer adalah magnet yang
paling kecil yang berupa atom. Suatu benda akan bersifat magnet jika
magnet-magnet elementernya mempunyai arah yang cenderung sama/

8
beraturan dan benda yang tidak mempunyai sifat magnet jika magnet-
magnet elementernya mempunyai arah acak (sembarang).
Pada sebuah magnet, magnet-magnet elementernya tersusun rapi dan
menunjuk arah yang sama, sehingga menimbulkan kutub-kutub magnet.
Antar magnet elementer tersebut terdapat gaya tolak-menolak dan gaya
tarik-menarik. Akan tetapi, di bagian ujung magnet hanya terdapat gaya
tolak-menolak. Itulah sebabnya pada ujung-ujung magnet terdapat gaya
magnet paling kuat sedangkan bagian tengahnya lemah. Pada benda bukan
magnet, magnet-magnet elementernya tersusun dengan arah yang
berlainan atau arah yang acak sehingga tidak menimbulkan kutub magnet.
Karena arahnya acak, gaya tarik-menarik dan tolak-menolak antar magnet
elementer saling meniadakan. Itulah sebabnya pada besi bukan magnet
tidak terdapat gaya magnet (sifat magnet).

E. SIFAT DAN CIRI-CIRI MAGNET


Menurut Nurahmat Nursam (2017: 16), Magnet merupakan salah satu
jenis materi yang ada di muka bumi ini. Setiap bahan pun sebenarnya
mempunyai sifat magnetik yang berbeda, yaitu kemampuan suatu bahan untuk
ditarik oleh magnet. Hal ini bergantung pada jenis bahan dan sifat magnetik
yang dimilikinya. Berikut ini adalah beberapa sifat dan ciri-ciri magnet yang
dimiliki oleh semua magnet.
Menurut Nurahmat Nursam (2017: 16-21), Berikut ini adalah beberapa
sifat dan ciri-ciri magnet yang membedakannya dengan benda lainnya:
1. Magnet hanya dapat menarik benda-benda tertentu dalam
jangkauannya, artinya tidak semua benda dapat ditarik.
2. Magnet memiliki kemampuan menarik benda lain yang berasal dari
bahan logam. Benda yang mengandung unsur logam biasanya dapat
tertarik lebih kuat dibanding benda lainnya. Namun tidak semua benda
logam dapat ditarik dengan daya tarik yang sama oleh magnet.
Material yang mempunyai daya tarik magnet yang kuat adalah besi dan

9
baja. Sedangkan benda yang mempunyai daya tarik magnet rendah
seperti oksigen cair.
3. Gaya tarik terbesar magnet berada di kutubnya. Jika kita mendekatkan
benda yang terbuat dari besi ke magnet, maka kita akan merasakan
adanya gaya tarik yang menyebabkan besi melekat pada magnet.
Cobalah bandingkan gaya tarik magnet pada bagian ujung dan bagian
tengah magnet, maka kita akan merasakan adanya perbedaan kuatnya
tarikan magnet. Ujung magnet merupakan tempat yang paling kuat
gaya magnetnya.
4. Gaya Magnet dapat menembus benda. Sehingga semakin kuat gaya
magnet, maka semakin tebal pula benda yang dapat ditembus oleh
gaya tersebut.
5. Setiap magnet pasti mempunyai dua kutub magnet, yaitu kutub utara
(U) dan kutub Selatan (S). Dalam bahasa Inggris ditulis north (N) dan
south (S). Dengan kata lain, setiap magnet biasanya terdapat tulisan
huruf U dan S (bahasa Indonesia) atau N dan S (bahasa Inggris) untuk
menunjukkan kutubnya.
6. Gaya yang bekerja pada magnet sama seperti gaya listrik yang berupa
tarikan dan dorongan. Apabila kutub yang berbeda didekatkan satu
sama lain, maka mereka akan saling tarik-menarik.
7. Sebaliknya apabila kutub yang sejenis atau senama didekatkan satu
sama lain, maka mereka akan semakin tolak menolak. Sebagai contoh
jika kutub selatan magnet pertama didekatkan pada kutub selatan
magnet kedua makan akan saling tolak-menolak. Magnet pertama akan
mengerjakan gaya tolak pada magnet kedua, demikian pun sebaliknya
magnet kedua akan mengerjakan gaya tolak pada magnet pertama.
8. Selain berada di kutub-kutubnya, gaya magnet juga timbul di sekitar
magnet. Daerah di sekitar magnet yang memiliki gaya magnet disebut
dengan medan magnet.
9. Jika magnet digantung bebas, maka ujung magnet akan menunjukkan
arah kutub dan utara dan selatan. Cara menguji ciri-ciri magnet ini

10
adalah mengikat bagian tengah magnet batang dengan benang,
kemudian benang tersebut diangkat sehingga magnet tergantung bebas.
Selajutnya magnet tersebut akan menunjukkan arah kutub utara dan
selatan.
10. Medan magnet bisa membentuk gaya magnet. Semakin dekat sebuah
benda dengan magnet, maka medan magnetnya akan semakin merapat
sehingga gaya magnetnya juga akan semakin besar. Demikian pula
sebaliknya.
11. Sifat kemagnetan dapat hilang atau melemah karena beberapa
penyebab, seperti apabila magnet terus-menerus jatuh, terbakar, dan
lain sebagainya.

F. MEDAN MAGNET
Menurut Gianto Kamajaya (2008: 154), Medan magnet merupakan medan
gaya yang berada di sekitar benda magnetik atau di sekitar benda konduktor
berarus. Medan magnet dapat digambarkan dengan garis-garis gaya magnet
yang selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan
magnet. Sementara di dalam magnet, garis-garis gaya magnet memiliki arah
dari kutub selatan magnet ke kutub utara magnet. Garis-garis tersebut tidak
pernah saling berpotongan. Kerapatan garis-garis gaya magnet menunjukkan
kekuatan medan magnet. Jika dua buah magnet dengan kutub yang berbeda
didekatkan maka akan memiliki medan magnet yang besar. Sementara itu, jika
dua buah magnet yang memiliki kutub sejenis didekatkan maka tidak akan
terjadi garis-garis gaya magnet yang membentuk medan magnet.
Menurut Nurahmat Nursam (2017: 39), Daerah yang berada di sekitar
magnet akan mendapat pengaruh gaya tarik magnet yang disebut medan
magnet. Dengan kata lain, medan magnet adalah daerah di sekitar magnet di
mana magnet lain masih dapat dipengaruhi oleh gaya magnet jika berada pada
daerah itu. Medan magnet itu sering digambarkan dengan garis gaya magnet.
Garis-garis gaya magnet yang berada di sekitar kutub magnet akan semakin

11
rapat dan semakin jauh dari kutub magnet, maka garis-garis gaya magnet akan
semakin renggang.
Adanya medan magnet ini dapat ditunjukkan dengan menggunakan serbuk
besi dan dapat pula menggunakan kompas. Menurut Nurahmat Nursam (2017:
39-40), Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Letakkan sebuah magnet batang.
2. Letakkan sehelai kertas putih (misal kertas karton) di atas magnet
tersebut.
3. Taburkan serbuk besi secara merata di atas kertas.
4. Kemudian ketuk kertas beberapa kali.
Menurut Aswardi & yanto (2019: 8-9), Medan magnet memiliki empat
jenis prinsip yang dapat menjelaskan karakteristiknya penggunaannya. Prinsip
pertama bahwa suatu medan magnet hanya menghasilkan arus listrik pada
bagian tubuh dari magnet. Prinsip kedua ialah medan magnet yang dapat
terpengaruh oleh arus listrik dapat menghasilkan gaya. Prinsip ini digunakan
pada motor listrik. Prinsip ketiga ialah tegangan listrik dapat dihasilkan pada
medan magnet yang mengalami perpindahan penghantar listrik. Prinsip ini
digunakan pada generator listrik. Sedangkan prinsip keempat ialah jumlah
kumparan penghantar listrik menentukan lamanya waktu yang diperlukan
untuk pertukaran suatu medan magnet.
Menurut Cheshire Gerard (2008: 22), Kemagnetan adalah kekuatan untuk
menarik dan menolak. Di sekitar magnet terdapat medan magnet yang
memiliki garis medan magnet. Medan magnet terbentuk jika kemagnetan
tersebut kuat. Semua magnet memiliki kutub utaradan kutub selatan. Garis
medan magnet menghubungkan kedua kutub tersebut karena kutub yang
berlawanan tarik-menarik. Namun kutub yang sama tolak-menolak. Menurut
Johannes (1995: 223), Medan magnet dalam zat sebarang bentuk adalah
medan magnet yang disebabkan oleh arus listrik yaitu gerakan muatan listrik
baik yang sebenarnya, maupun yang efektif.

12
G. PEMBENTUKAN MEDAN MAGNET
Menurut Ningsih (2018: 9-10), Berikut ini ada beberapa bentuk medan
magnet yaitu sebagai berikut:
1. Medan magnet pada kawat lurus
Bentuk garis medan magnet pada kawat panjang yang dialiri arus
listrik berbentuk lingkaran konsentris mengelilingi kawat tersebut. Arah
dari medan magnetnya tegak lurus terhadap kawat dan searah dengan jari-
jari pada tangan kanan yang ditekuk, dan arah arusnya sesuai dengan arah
ibu jari.
2. Medan magnet pada kawat berbentuk Loop
Arus listrik yang mengalir pada kawat berbentuk loop menghasilkan
medan magnet lebih terpusat pada bagian tengah dibandingkan pada
bagian luar loop.
3. Medan magnet pada magnet batang
Medan magnet pada sebuah batang magnet berbentuk garis tertutup.
Melalui hasil konvensi, arah medan magnet keluar dari kutub utara (N)
menuju kutub selatan (S).
4. Medan magnet pada Solenoid
Solenoid adalah kawat berarus listrik berbentuk loop yang biasanya
dililitkan pada inti dari besi sehingga menghasilkan medan magnet. Medan
magnet yang seragam dihasilkan pada pusat solenoid, sedangkan medan
magnet yang terbentuk diluar solenoid lebih lemah.
5. Medan magnet pada bumi
Meskipun pola medan magnet bumi mirip dengan medan magnet
batang yang jauh terkubur di dalam bumi. Bumi memiliki banyak
kandungan bijih besi jauh di bawah permukaan bumi, tetapi karena suhu
yang sangat tinggi di dalam inti bumi mencegah magnetisasi permanen.
Para ilmuan mempertimbangkan bahwa sumber medan magnet bumi
berasal dari arus konveksi dalam inti bumi, hal itu disebabkan oleh
peredaran ion atau elektron pada besi cair di inti bumi. Arah medan
magnetnya serupa dengan arah medan magnet pada kawat berbentuk loop.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Magnet juga dapat diartikan sebagai suatu benda yang
memiliki gejala dan sifat yang dapat mempengaruhi bahan-bahan
tertentu yang berada di sekitarnya.
2. Medan magnet adalah ruang di sekitar magnet yang gaya
tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain. Medan magnet pada
umumnya mengitari bagian-bagian kutub magnet.
3. Benda-benda yang dapat di tarik dan tidak dapat ditarik oleh magnet
diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu :
a. Benda yang mengandung Bahan Ferrromagnetik, bahan
Ferrromagnetik adalah bahan yang dapat ditarik kuat oleh magnet.
Contohnya adalah besi, baja, kobalt, dan nikel.
b. Benda yang mengandung Bahan Paramagnetik, bahan
Paramagnetik adalah bahan yang dapat ditarik lemah oleh magnet.
Contohnya adalah alumunium dan platina.
c. Benda yang mengandung Bahan Diamagnetik, bahan Diamagnetik
adalah bahan yang ditolak lemah oleh magnet. Contohnya adalah
seng, bismuth, dan natrium klorida.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Aziz. Ardianti, Resti & Nana. 2019. Medan Magnet.


Tasikmalaya: Pendidikan Fisika FKIP Universitas Siliwangi.

Aswardi & yanto. 2019. Mesin arus searah. Purwokerto: CV. IRDH.

Cheshire, Gerard. 2008. Listrik Dan Kemagnetan. Solo: Tiga Serangkai


Pustaka Mandiri.

Gianto, Kamajaya. 2008. Fisika. Bandung: PT. Grafindo Media Pertama.

Johannes. 1995. Listrik Dan Magnet. Jakarta: Balai Pustaka.

Ningsih. 2018. Magnet Jenis Magnet Dan Peruntukannya Dalam


Pembelajaran. Sidoarjo: Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Nurahmat, Nursam. 2017. Magnet. Yogyakarta: Istana Media.

15

Anda mungkin juga menyukai