PERCOBAAN VI
KELOMPOK : VI
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2016
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena berkat rahmat dan
taufik-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Listrik Magnet
mengenai “Medan Magnet Bumi”. Selanjutnya penulis berterima kasih kepada
Riyan Setiawan Uki selaku asisten praktikum yang telah memberikan bimbingan
dalam penulisan laporan ini. Selanjutnya penulis berterima kasih kepada semua
pihak yang telah memberi kritik dan masukan terhadap penyajian makalah ini.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penulis
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan
kerendahan hati penulis menerima adanya kritik dan saran yang membangun
dari pihak manapun demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata penulis
ucapkan selamat membaca. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan
khususnya mendapatkan nilai yang memuaskan.
Wassalamu’alaikum wr,wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
5.1. Kesimpulan......................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................25
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kutub magnet sejenis saling tolak dan berlainan jenis saling
tarik...........................................................................................2
Gambar 2.2. Bumi merupakan magnet raksasa ............................................6
Gambar 2.3. Sudut Deklinasi dan Inklinasi ....................................................7
Gambar 2.4. Medan magnet Bumi akibat angin matahari ..............................11
Gambar 2.5. Komponen dari medan magnet Bumi (Belahan Bumi Utara) .....11
Gambar 2.6. Komponen medan magnet Bumi...............................................12
Gambar 2.7. Satelit Explorer 1 ......................................................................14
Gambar 2.8. Aurora.......................................................................................14
Gambar 2.9. (a) Daerah-daerah Sabuk Van Allen (b) Sabuk Van Allen yang
menyerupai donat .....................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara dan kutub selatan.
Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan
tetap memiliki dua kutub.
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dari penemuan ini, para filsuf Yunani mulai mencari alasan apa yang
mendasari kelakuan batu-batuan aneh ini. Hipotesis yang mereka usulkan
kadang-kadang tidak masuk akal dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya,
karena bukti eksperimen saat itu masih sangat langkah.
Misalnya para filsuf (termasuk filsuf besar Plato) pernah berkata bahwa
gaya tarik dari batuan aneh itu disebabkan oleh suatu kekuatan aneh yang
merupakan suatu kekuatan supernatural (kekuatan mistik). Archimedes membuat
hipotesis bahwa magnet mempunya “jiwa”. Kekuatan supernatural atau “jiwa”
dalam magnet inilah yang membuat magnet dapat saling berinteraksi dan
mempunyai kekuatan saling tarik atau saling tolak, walaupun magnet-magnet ini
tidak bersentuhan.
Gambar 2.1 kutub magnet sejenis saling tolak dan berlainan jenis saling tarik
2
Setelah hampir 300 tahun tidak mengalami perkembangan berarti, teori
magnet mulai bangkit lagi pada abad ke XVI. Ketika itu William Gilbert mencoba
mengembangkan gagasan Pierre de Maricourt dengan melakukan eksperimen
pada macam-macam material. Ia menerbitkan satu buku tentang magnet serta
merumuskan beberapa sifat magnet yang sederhana seperti adanya kutub-kutub
magnet.
1
F α R 2 .............................................................................................................. (1)
Rumus ini mirip dengan rumus gaya tarik listrik. Kemiripan ini telah mendorong
orang untuk mempelajari hubungan antara kedua gaya ini.
Magnet tidak bersifat seperti listrik. Pada listrik, muatan listrik positif dapat
dipisahkan dengan muatan listrik negatif, namun pada magnet tidak bisa. Jika
magnet dipotong sampai kecil sekali, akan diperoleh magnet yang lebih kecil
yang lengkap dengan kutub utara dan kutub selatannya. Tidak pernah diperoleh
kutub utara dan kutub selatan secara terpisah. Perbedaan yang cukup mencolok
ini membuat orang sukar mencari hubungan antara listrik dan magnet.
3
listrik) dapat menimbulkan medan magnet. Rumus matematika untuk medan
magnet akibat kawat berarus listrik ditemukan oleh Andre Ampere beberapa
tahun setelah penemuan Oersted.
Hal yang sama terjadi pada magnet. Jika sebatang magnet diletakkan
dalam suatu ruangan, maka terjadi perubahan dalam ruangan tersebut yaitu
pada setiap titik dalam ruangan akan terdapat medan magnet. Medan magnet
adalah daerah sekitar magnet yang masih terpengaruh magnet tersebut. Garis-
garis gaya medan magnet memusat ke kedua kutub magnet. Arah medan
4
magnet di suatu titik didefinisikan sebagai arah yang ditunjukkan oleh kutub utara
jarum kompas ketika ditempatkan di titik tersebut. Jarum kompas dalam medan
magnet mempunyai kedudukan sejajar dengan garis gaya magnet di tempat itu.
Gaya yang bekerja pada jarum kompas tergantung pada intensitas medan
magnet yang merupakan hasil bagi antara gaya yang dihasilkan kutub magnet
dengan kekuatan kutub magnet. Intensitas medan magnet diukur dengan
magnetometer, besarnya berkisar 25.000 gamma dekat ekuator dan 70.000
gamma di sekitar kutub.
William Gilbert adalah orang yang pertama kali berani mengatakan bahwa
Bumi ini sesungguhnya sebuah magnet besar. Kutub utara magnet Bumi tidak
tepat berada di kutub selatan geografis Bumi, demikian juga dengan kutub
selatan magnet Bumi tidak tepat berada di kutub utara geografis Bumi. Kutub
utara magnet Bumi terletak di dekat kutub selatan geografis Bumi, sedangkan
kutub selatan magnet Bumi terletak di dekat kutub utara geografis Bumi. Karena
Bumi merupakan sebuah magnet raksasa, maka kompas dapat tertarik ke arah
utara dan selatan. Pada kompas, arah utaranya selalu menunjukkan arah kutub
selatan magnet Bumi. Lihat gambar 2.2.
5
Gambar 2.2 . Bumi merupakan sebuah magnet raksasa
Kutub selatan magnet Bumi tidak tepat berada pada kutub utara geografis
Bumi, karena terdapat perbedaan arah yang ditunjukkan oleh kompas dan kutub
utara geografis Bumi. Di Bumi, kutub utara magnetis terletak di tepi Samudera
Arktika sementara kutub selatan magnetis terletak di tepi daratan Antartika.
Posisi kutub utara magnetis tidak berimpit dengan kutub utara geografis demikian
halnya kutub selatan magnetis dengan kutub selatan geografis. Ketidak
berimpitan tersebut membuat jarum kompas (yang selalu mengarah ke kutub
utara magnetis) senantiasa membentuk sudut tertentu terhadap arah utara
sejatinya
Sudut perbedaan ini yaitu sudut simpang kutub utara magnet Bumi dengan
garis meridian (garis yang menghubungkan kedua kutub geografis Bumi) dan
dinamakan sudut deklinasi magnet, sudut ini besarnya 11,5o. Jadi, kutub utara
jarum kompas tidak benar-benar menunjukkan arah utara, tetapi sedikit
melenceng dari itu. Di sisi lain, sumbu geomagnet sendiri pun tidaklah simetris,
sehingga posisi kutub selatan magnetis tidak persis di proyeksi titik-lawan kutub
utara magnetisnya, melainkan berselisih jarak hingga 2.700 km
Selain itu, kompas tidak selalu mengarah ke arah horizontal jika kompas
bebas bebas berputar dalam arah manapun. Sudut antara jarum kompas dan
arah horizontal disebut dengan sudut inklinasi. Besarnya sudut inklinasi
bervariasi di permukaan bumi. Jika jarum kompas dapat berputar bebas, sudut
inklinasi terbesar adalah 90o, yaitu ketika berada di kutub utara atau kutub
6
selatan magnet Bumi. Misalnya, seseorang berada di daerah kutub selatan
magnet Bumi (di sekitar kutub utara geografis Bumi). Kutub selatan magnet bumi
tersebut (yang terletak tepat di bawah kaki orang tersebut) akan menarik kutub
utara jarum kompas dan menolak kutub selatan jarum kompas sehingga posisi
jarum akan tegak lurus. Sehingga, sudut inklinasi di daerah ini adalah 90o.
Ada beberapa teori yang menjelaskan asal dari medan magnet bumi, antara lain :
7
kali diajukan oleh Joseph Larmor pada tahun 1919. Teori Dinamo
menjelaskan bahwa di dalam perut bumi terdapat besi dalam wujud cair
yang bertindak sebagai objek yang sangat konduktif, disebut sebagai
dinamo (dynamo). Cairan panas ini mengalir di dalam bumi karena
perputaran bumi sejak terbentuknya tata surya.
Menurut teori ini, Bumi terdiri dari inti padat yang dikelilingi oleh
batuan cair. Di dalam batuan cair ini, terdapat lagi batuan padat. Ketika
Bumi berotasi (berputar pada sumbunya), partikel-partikel bermuatan yang
terdapat dalam cairan batuan ini ikut bergerak sehingga menimbulkan arus
listrik. Arus listrik ini akan menimbulkan medan magnet Bumi. Semakin
cepat Bumi berotasi, semakin besar arus yang timbul sehingga semakin
besar medan magnet yang dihasilkan. Saat medan magnet ini menguatkan
medan magnet yang sebelumnya, dinamo terbentuk dan menjadi stabil.
8
materi. Ion-ion yang bergerak itu menimbulkan arus listrik dalam inti bumi
dan arus yang berputar menimbulkan medan magnet disekitarnya.
Bumi terbagi atas lapisan inti-dalam yang padat dan diatasnya adalah
lapisan inti-luar yang cair. Dari segi kandungan kimia, kandungan bagian
inti bumi adalah paduan besi-nikel. Struktur bumi dapat dijelaskan dari
faktor suhu dan tekanan. Pada inti bumi, panas yang ditimbulkan oleh
peluruhan radioaktif akan melelehkan batuan. Tekanan tinggi, sebaliknya
akan cenderung memadatkan batuan. Dengan demikian, walaupun pada
inti-dalam suhunya paling tinggi, mencapai 3.000 derajat Celcius, tekanan
dari lapisan batuan diatasnya lebih kuat pengaruhnya sehingga inti-dalam
berwujud padat. Di lapisan inti-luar, tekanan lapisan batuan diatasnya tidak
cukup tinggi untuk mengimbangi kekuatan faktor suhu sehingga dihasilkan
wujud cair.
Menurut Gillbert, sifat magnet bumi ditimbulkan karena adanya arus
listrik di lapisan inti luar. Seperti pernyataan di atas, lapisan inti-luar
berwujud cair. Suhu permukaan cairan inti-luar yang bersentuhan dengan
inti-dalam jauh lebih tinggi daripada lapisan cairan inti-luar yang
bersentuhan dengan mantel. Akibatya, seperti memanaskan air, akan
terjadi arus konveksi cairan pada inti-luar dan arus konveksi ini
menimbulkan arus listrik. Arus listrik inilah yang menimbulkan sifat magnet
bumi
Peristiwa terjadinya medan magnet bumi yang terjadi dari inti bumi
yang panas dijelaskan dengan teori Efek termolistrik. Gejala termolistrik
tidak lain ialah suatu gejala pemanasan dan pendinginan akibat dari
pengaliran arus listrik di dalam bahan lewat suatu beda potensial yang
bukan berasal dari sumber daya luar, melainkan berasal dari bahan itu
sendiri akibat tidak meratanya kerapatan muatan di dalam bahan, sedang
sumber daya luar yang dikenakan adalah untuk memaksakan pengaliran
arus listrik dalam bahan.
Suatu contoh misalnya jika satu ujung kawat dipanaskan sedang satu
ujung lainnya didinginkan, maka terjadi gradien suhu sepanjang kawat
9
tersebut dan terdapat gradien kerapatan elektron bebas didalamnya.
Gradien kerapatan elektron ini menyebabkan gradien kerapatan muatan
dan mengakibatkan terjadinya gradien potensial sepanjang kawat.
Analogi dengan teori tersebut inti bumi terdiri dari lapisan inti dalam
yang berbentuk padatan dan lapisan inti luar yang berupa cairan
mempunyai temperatur yang berbeda. Pada bumi terdapat aliran fluida
berasal dari cairan material bumi dan terdapat material berupa padatan
yang berbeda konduktivitasnya. Menurut prinsip termolistrik, jika terdapat
dua lempeng berbeda konduktivitasnya saling didekatkan dan antar kedua
bagian bertemu dengan temperatur yang berbeda mengakibatkan muncul
arus elektron. Maka terjadilah tenaga kelistrikan yang berasal dari gerakan
zarah bermuatan listrik yakni elektron-elektron melalui suatu beda potensial
sehingga di sekelilingnya akan terbentuk medan magnet.
Untuk tempat yang lebih tinggi, medan magnet Bumi diperkirakan dari listrik
atmosfer atau angin matahari. Listrik atmosfer merupakan ion-ion yang ada di
atmosfer. Ion-ion ini terbentuk akibat proses ionisasi atom-atom atmosfer oleh
sinar ultraviolet dan sinar X dari matahari. Sedangkan angin matahari adalah
pancaran partikel-partikel bermuatan dari matahari. Partikel-partikel bermuatan
dari listrik atmosfer maupun angin matahari akan menimbulkan arus listrik ketika
bergerak (baik yang bergerak ke arah Bumi maupun yang tertiup angin). Arus
yang ditimbulkan ini akan menyebabkan terjadinya medan magnet.
Gambar dibawah ini melukiskan medan magnet yang jauh sekali dari Bumi
(Bumi digambarkan sebagai bulatan kecil). Angin matahari (partikel-partikel
10
bermuatan dari matahari) datang dari kiri. Medan magnet ini terasa pada jarak
ribuan kolometer dari Bumi.
Dari gambar 2.5 di atas dapat diuraikan persamaan untuk menentukan nilai
sudut dip sebagai berikut
11
𝐵ℎ 𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙
𝐶𝑜𝑠 𝜃 = 𝐵𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
.......................................................................................... (2)
Keterangan:
θ = Sudut dip (o)
BHorizontal = Medan magnet mendatar (Tesla)
BTotal = Medan magnet total (Tesla)
1 Gauss = 0,0001 Tesla
Sudut dip tersebut merupakan sudut antara medan magnetik total dengan
bidang horizontal. Selain sudut dip terdapat pula sudut inklinasi dan sudut
deklinasi. Sudut inklinasi adalah sudut antara medan magnetik total dengan
bidang horizontal yang diukur dari bidang horizontal menuju arah vertikal ke
bawah. Selain itu terdapat pula sudut deklinasi yang merupakan sudut antara
utara magnetik dengan komponen horizontal yang diukur dari utara menuju ke
timur
Nilai magnet bumi merupakan besaran vektor total magnet bumi (F) dan
dapat dinyatakan dalam komponen-komponennya. Komponen medan magnet
bumi dapat diuraikan sebagai berikut:
Keterangan:
1. Vektor X, Y, dan H terletak pada bidang horizontal dimana komponen X
berada disepanjang sumbu geografis, komponen Y pada timur geografis
dan H pada komponen horizontal.
2. Vektor Z merupakan komponen vertikal medan magnet bumi.
12
3. Vektor F merupakan komponen total medan magnet yang terletak pada
bidang vertikal yang memuat komponen H dan Z.
4. Sudut D merupakan sudut deklinasi yang dibentuk oleh arah utara
sebenarnya (X) dengan komponen horizontal (H).
5. Sudut I merupakan sudut inklinasi yang besarnya ditentukan oleh vektor
H dan F.
13
Gambar 2.7 Satelit Explorer 1
Di daerah ini, badai matahari akan disaring oleh medan magnet bumi
yang rapat di sekitar kutub. Akibatnya badai yang semula berbahaya
melepaskan energinya melalui cahaya berbagai warna atau dikenal dengan
Aurora.
14
2.6.2. Sabuk Van Allen (Van Allen Belts)
(a) (b)
Gambar 2.9 (a) daerah-daerah sabuk van allen (b) sabuk van allen
yang menyerupai donat
Jadi Van Allen belts adalah pita-pita radiasi yang berbentuk kue
donat terbuat daripartikel-partikel bermuatan yang terperangkap dalam
medan magnetik Bumi.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
16
4. Membuka file pada DataStudio bernama "Earth Mag Field".
5. Mengukur medan magnet Bumi pada komponen horizontal
1) Mengatur klem sensor gerak rotasi tegak lurus dengan sensor
medan magnet (membentuk 90o) agar sensor medan magnet
berputar secara horizontal,
2) Melakukan kalibrasi dengan menyisipkan Zero Gauss pada
sensor medan magnet dan tekan tombol tare. Kemudian
menekan tombol START pada DataStudio dan memutar sensor
medan magnet sepanjang 360o searah jarum jam secara
perlahan.
3) Melepaskan Zero Gauss pada sensor medan magnet. Kemudian
menekan tombol START pada DataStudio.
4) Memutar sensor medan magnet sepanjang 360o searah jarum
jam secara perlahan.
5) Menekan tombol STOP ketika sensor medan magnet mencapai
sudut 360o.
6) Memasukkan faktor penghalus ke alat penghitung DataStudio
dengan menekan tombol smooth. Sehingga tampak grafik baru
dengan data yang lebih halus.
7) Mengukur dari titik tertinggi ke titik terendah dengan
menggunakan smart cursor untuk mentukan nilai maksimal
komponen horizontal medan magnet
17
perlahan. DataStudio secara otomatis akan berhenti ketika
mencapai sudut 360o.
4) Mengurangi gangguan magnetik dari rangkaian elektronik,
dengan masukkan faktor penghalus (coba 8) ke alat penhitung
Sehingga tampak grafik baru dengan data yang lebih halus.
5) Menggunakan smart cursor untuk mengukur besar medan
magnet dari titik tertinggi ke titik terendah dan untuk mentukan
nilai maksimal dari komponen total medan magnet.
7. Menentukan besarnya sudut dip dengan menggunakan besar medan
magnet pada komponen horizontal dan medan magnet total
18
BAB IV
3. Sudut Dip
Medan Magnet
Maksimal Sudut dip = θ (o)
Percobaan (x 10-4 Tesla)
𝐵ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙 θ = θT -
Horizontal Total 𝜃 = 𝐴𝑟𝑐𝐶𝑜𝑠
𝐵𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 θH
Max 0,41 10,82 87,83 -299,00
Min -0,36 -0,90 66,42 -590,00
19
4.2. Analisa Data
1. Medan Magnet Bumi pada Komponen Horizontal
20
4.3. Pembahasan
Medan magnet adalah daerah sekitar magnet yang masih terpengaruh
magnet tersebut. William Gilbert adalah orang yang pertama kali berani
mengatakan bahwa Bumi ini sesungguhnya sebuah magnet besar. Medan
magnetik bumi, disebut juga medan geomagnetik, adalah medan magnetik yang
menjangkau dari bagian dalam bumi hingga ke batas di mana medan magnet
bertemu angin matahari. Kutub utara magnet Bumi tidak tepat berada di kutub
selatan geografis Bumi, demikian juga dengan kutub selatan magnet Bumi tidak
tepat berada di kutub utara geografis Bumi. Kutub utara magnet Bumi terletak di
dekat kutub selatan geografis Bumi, sedangkan kutub selatan magnet Bumi
terletak di dekat kutub utara geografis Bumi. Karena Bumi merupakan sebuah
magnet raksasa, maka kompas dapat tertarik ke arah utara dan selatan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan nilai medan
magnet pada komponen horizontal dan medan magnet total serta untuk
menentukan besar sudut dip medan magnet bumi.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain Sensor
medan magnet, Zero Gauss 0, Sensor gerak rotasi, Kompas, Meja klem
universal, Stanless steel rod (non magnetic), Klem pengatur sudut, Penghubung
Scienceworkshop 500 atau 750, dan DataStudio Software. Adapun fungsi dari
masing-masing alat yaitu Sensor Medan Magnet untuk memberikan tanggapan
terhadap intensitas medan magnet yang ada di sekitarnya. Zero Gauss 0
digunakan untuk mengkalibrasi sensor medan magnet. Sensor gerak rotasi
berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi gerak rotasi yang dilakukan sensor
medan magnet. Kompas untuk menentukan arah berupa sebuah panah penunjuk
magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi.
Stanless steel rod merupakan batang statif yang digunakan untuk penyangga.
Klem pengatur sudut untuk mengatur sudut dari sensor medan magnet.
Penghubung Scienceworkshop 500 atau 750 untuk menghubungkan alat-alat
sensor dengan Data Studio Software. Data Studio Software adalah software
yang menampilkan grafik dari medan magnet Bumi.
Prosedur dari percobaan ini terbagi atas dua perlakuan yaitu untuk
menentukan medan magnet komponen horizontal dan menentukan medan
magnet total yang merupakan medan magnet komponen vertikal.
21
Untuk perlakuan pertama, mengukur medan magnet Bumi pada komponen
horizontal. klem sensor gerak rotasi diatur agar tegak lurus dengan sensor
medan magnet (membentuk 90o) sehingga sensor medan magnet berputar
secara horizontal, kemudian melakukan kalibrasi dengan menyisipkan Zero
Gauss pada sensor medan magnet dengan menekan tombol tare pada Zero
Gauss tersebut. Kemudian menekan tombol START pada DataStudio dan
memutar sensor medan magnet sepanjang 360o searah jarum jam secara
perlahan. Setelah melakukan kalibrasi, Zero Gauss pada sensor medan magnet
dilepaskan kemudian menekan tombol START pada DataStudio dan memutar
sensor medan magnet sepanjang 360o searah jarum jam secara perlahan.
Selanjutnya menekan tombol STOP ketika sensor medan magnet mencapai
sudut 360o. Memasukkan faktor penghalus menekan tombol smooth sehingga
tampak grafik baru dengan data yang lebih halus. Kemudian mengukur dari titik
tertinggi ke titik terendah dengan menggunakan smart cursor untuk mentukan
nilai maksimal dan minimal komponen horizontal medan magnet.
Selanjutnya, untuk perlakuan kedua, dilakukan hal yang sama seperti
perlakuan pertama klem sensor gerak rotasi diatur pada sudut 0o pada busur
agar sensor medan magnet berputar pada secara vertikal. Dengan diperolehnya
medan magnet pada komponen horizontal dan medan magnet total, selanjunya
dilakukan perhitungan untuk menentukan besarnya sudut dip. Yaitu dengan
menentukan grafik yang terbentuk. Dimana, pergeseran dari besar kedua sudut
(ketika medan magnet pada sumbu horizontal bernilai maksimum dan minimum)
yang terbentuk pada komponen total dan komponen horizontal merupakan sudut
dip. Kemudian membandingkan besar sudut dip berdasarkan langkah pertama
dan langkah kedua.
Adapun hasil yang diperoleh pada percobaan ini adalah dapat dilihat pada
grafik yang diperoleh berbentuk seperti gelombang sinusoidal untuk perlakuan
pertama sedangkan perlakuan kedua. bentuknya tidak beraturan.
Untuk perlakuan pertama, yaitu menentukan medan magnet bumi
komponen horizontal, diperoleh medan magnet maksimal yaitu 0,41 gauss
dengan sudut 89,00o dan untuk medan magnet minimum yaitu -0,36 Gauss
dengan sudut yang dibentuk sebesar 263o. Untuk perlakuan kedua, yaitu
menentukan medan magnet total, diperoleh medan magnet maksimal sebesar
10,82 Gauss dengan sudut -210,00o sedangkan medan magnet minimalnya
22
sebesar -0,90 Gauss dengan sudut -327,00o. Berdasarkan hasil percobaan
tersebut, dapat dilihat bahwa besarnya medan magnet bumi bervariasi.
Menurut literatur, besarnya medan magnet bumi bervariasi antara 25
hingga 65 mikrotesla (0,25 hingga 0,65 gauss). Sedangkan pada hasil praktikum,
diperoleh nilai medan magnet baik itu di titik maksimum dan minimum adalah
antara 0,36 hingga 10,82. Besar dari medan magnet negatif menunjukkan bahwa
garis medan magnet bumi terletak di bawah garis horizontal.
Kemudian, dengan diperolehnya medan magnet maksimal dan minimal
pada komponen horizontal dan vertikal serta sudut yang dibentuk masing-masing
titik. Maka diperoleh besar sudut dip yang merupakan sudut antara medan
magnetik total dengan bidang horizontal. Pada analisa data, diperoleh dua jenis
sudut dip yaitu melalui perhitungan arcus cos dari medan magnet pada
komponen horizontal dengan medan magnet total yang satuannya diubah
menjadi Tesla dan diperoleh besar sudut dip maksimal yaitu 87,83o dan sudut dip
minimal yaitu 66,42o. Kemudian penentuan sudut dip yang kedua yaitu dengan
mengurangi sudut yang diperoleh pada komponen vertikal dan komponen
horizontal dan diperoleh besar sudut dip maksimal yaitu -299,00o dan sudut dip
minimal yaitu -590,00o.
Adapun kesalahan-kesalahan yang terjadi pada praktikum ini disebabkan
oleh kurangnya keterampilan praktikan dalam menggunakan alat maupun akibat
kurangnya ketelitian praktikan saat mengukur medan magnet bumi tersebut.
23
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
1. Medan magnetik bumi, disebut juga medan geomagnetik, adalah
medan magnetik yang menjangkau dari bagian dalam bumi hingga ke
batas di mana medan magnet bertemu angin matahari.
2. Besarnya medan magnet bumi yang diperoleh yaitu
Untuk komponen horizontal
Max = 0,41 Gauss
Min = -0,36 Gauss
Untuk komponen vertikal
Max = 1,82 Gauss
Min = -0,90 Gauss
3. Besarnya sudut dip yang diperoleh yaitu
𝐵ℎ 𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙
𝜃 = 𝐴𝑟𝑐𝐶𝑜𝑠 𝐵𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Max = 87,830
Min = 66,420
𝜃 = 𝜃𝑇 − 𝜃𝐻
Max = -299,00o
Min = -590,00o
24
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun. (2016). Modul Eksperimen Medan Magnet Bumi. Palu: Universitas
Tadulako
25