FISIKA MODERN
OLEH
NAMA :
1. NIKEN RIZKIYANTI ( A 241 17 044 )
2. RISKY MBAYOWO ( A 241 17 032 )
3. NITA CAROLINA ( A 241 17 088 )
4. ZOHRIATUN ASTUTI ( A 241 17
5. APRIANTO MALOTONG ( A 241 17
ASISTEN : SUTRIANI
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul “Milikan Oil Drop” ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
SAMPUL .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Tujuan
1. Menentukan hubungan antara kecepatan tetesan minyak dengan medan
listrik.
2. Menentukan jari-jari dan massa tetesan minyak.
3. Menentukan nilai muatan elektron dari sebuah minyak.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
percepatan kebawah ynag disebabkan oleh gaya grafitasi dan pada saat yang sama
gerak tetes minyak tersebut dihambat oleh gaya penghambat (gaya stokes).
Menurut stokes, bila sebuah benda dilepaskan tanpa kecepatan awal didalam
fluida, benda mula-mula akan mendapat kecepatan. (Sissom,1987)Karena
mendapat kecepatan maka benda akan bertambah besar pula, hingga mencapai
keadaan stasioner. Pada keadaan seperti ini dpat digambarkan hubungan antara
gaya stokes dan gaya gravitasi berdasar persamaan berikut:
Fg= Fs
M.g = K.Vf
Dalam keadaan stasioner menjadi:
Fc= Fg+ Fs
Een = mg + KVr
Dimana E merupakan kuat medan listrik. Secara umum didefinisikan bahwa
kuat medan listrik E di dalam ruang sebagai gaya elektrostatis yang bekerja pada
satu satuan muatan di dalam ruang tersebut. (Soedojo,1985).
Percobaan milikan disebut juga sebagai percobaan Oil Drop. Electron
mempunyai peran penting dalam mempelajari gejala kelistrikan kemagnetan.
Dengan mengembangkan gaya-gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes
kecil minyak yang berada diantara dua pelat elektroda, masing-masing plat
berdiameter 20 cm dan terpisah sejauh 7.67cm. Minyak diteteskan dengan tetesan
kecil melalui dua plat logam dengan dua buah plat yang dapat menarik muatan
listrik dari tetesan minyak pada palat bagian atas. Jika beda tegangan diatur agar
mengimbangi gaya gravitasi pada tetes minyak, maka artikel-partikel minyak
yang mengandung muatan akan melayang karena keseimbangan gaya tersebut.
Pada keadaan ini gaya gravitasi sama dengan gaya elektrostatik, sehingga muatan
dapat diketahui besarnya. (Finn, 1992).
Konsep atom mula-mula dikemukakan oleh Democritus, seorang filosof
Yunani yang hidup pada abad ke-3 sebelum masehi (460-370 SM). Pada saat itu
berdasarkan pemikirannya tanpa disertai dengan eksperimen, Democritus
menyatakan bahwa atom adalah bagian terkecil dari suatu zat atau materi yang
7
tidak dapat dibagi-bagi lagi. Berdasarkan eksperimen yang lebih rinci, teori
tentang atom mulai dikembangkan pada abad-abad berikutnya.
Barulah pada awal abad ke-19, teori atom berhasil dirumuskan. Berdasarkan
eksperimen yang dilakukannya, Dalton merumuskan teori tentang atom yang
dikenal dengan teori atom Dalton. Teori atom Dalton menjadi dasar dalam
perkembangan ilmu kimia, ilmu tentang unsur dan perubahannya. Melalui
percobaan tetes minyak, Robert Millikan dapat menentukan besar muatan listrik
fundamental (yang paling kecil) dari zat. Diyakini bahwa muatan total dari zat
merupakan kelipatan bulat dari nilai muatan fundamental ini. di kemudian hari
muatan fundamental ini ditetapkan sebagai muatan listrik dari sebuah elektron.
Di pihak lain, J J Thomson melalui percobaannya dapat menentukan rasio
muatan dan massa (nilai e/m) dari elektron. Dua Penemuan ini menguak sedikit
fakta bahwa atom masih mengandung struktur yang lebih mendasar. Model atom
Thomson mencoba melihat lebih detail struktur atom dengan menyatakan bahwa
atom terdiri atas materi bermuatan positif yang mengandung elektron di
dalamnya. Ini dapat dibayangkan seperti kue cookies yang ditaburi kismis. Model
ini didasarkan pada hasil eksperimen tetes minyak Millikan dan percobaan
Thomson yang menemukan fakta bahwa terdapat elektron yang bermuatan negatif
yang mengisi bagian dari atom
Sejak pertama kali diukur oleh Robert Millikan pada percobaan tetes-
minyak pada tahun 1909, muatan dasar partikel diyakini tidak bisa dibagi lagi.
Quark, ditemukan tahun 1960s, dipercaya memiliki muatan listrik sebesar e/3,
hanya terdapat dalam jumlah partikel lebih dari satu. Quark tidak pernah dideteksi
dalam satu partikel.
Fisikawan Amerika Robert Andrew Millikan (1868-1953) berhasil
membuktikan dengan percobaan yang cerdas adanya partikel kelistrikan ini.
Percobaan yang disebut dengan percobaan tetes minyak Millikan. Tetesan minyak
dalam tabung jatuh akibat pengaruh gravitasi. Bila tetesan minyak memiliki
muatan listrik, gerakannya dapat diatur dengan melawan gravitasi dengan berikan
medan listrik. Gerakan gabungan ini dapat dianalisis dengan fisikan klasik.
Millikan menunjukkan dengan percobaan ini bahwa muatan tetesan minyak selalu
8
merupaka kelipatan 1,6×10-19 C. Fakta ini berujung pada nilai muatan elektron
sebesar 1,6 x 10-19 C.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
10
4. Setelah peralatan siap, lampu halogen dihidupkan dengan terpasangnya
adaptor DC 12 Volt.
5. Mengatur teropong yang terdapat di samping Chamber Milikan untuk
mengamati tetes minyak yang telah disemprotkan tersebut sedemikian
sehingga dapat terlihat dengan jelas tetes-tetes minyak ketika diteteskan.
6. Menghubungkan multimeter ke thermistor connectors dan mengukur
hambatan dari thermistor.
7. Memasukan minyak yang telah diketahui kerapatan jenisnya ke dalam
atomizer.
8. Memindahkan posisi Ionisasi Source Lever ke posisi Spray Droplet
untuk membiarkan udara keluar dari chamber.
9. Menempatkan bibir atomizer ke dalam lubang lid dari droplet viewing
chamber.
10. Sementara mengamati melalui Viewing Scope, tekan atomizer dengan
cepat dan kuat. Kemudian menekan kembali dengan lemah untuk
mendorong tetesan minyak masuk ke dalam lubang Viewing Chamber.
11. Memindahkan Ionisation Source Lever ke posisi OFF ketika nampak
tetesan minyak dalam Chamber.
12. Mengamati salah satu dari beberapa tetes yang ada, kemudian
menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak 1,0 mm.
13. Mengalirkan tegangan listrik pada dua keping pelat sejajar dengan
mengatur power supply dengan tegangan 500 V dan merubah posisi plate
charging switch dari ground menjadi positif sehingga dihasilkan medan
listrik yang dapat menahan tetes minyak sehingga tetes bergerak
melawan arah gravitasi.
14. Menentukan waktu yang dibutuhkan untuk bergerak naik dan menempuh
jarak 1,0 mm.
15. Menuliskan hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
No. L ( m) t (s)
1 1 x 10-3 16,5
2 1 x 10-3 13
3 1 x 10-3 14,2
4 1 x 10-3 13,50
5 1 x 10-3 16,5
b Dengan Tegangan (U = 500 V)
T = 36 oC
R = 1,62 x 106 Ω
No. L ( m) t (s)
1 1 x 10-3 3,30
2 1 x 10-3 3,40
3 1 x 10-3 3,71
4 1 x 10-3 3,80
5 1 x 10-3 3,30
Keterangan :
d = 7,62 x 10-3m Resistansi thermistor (R) = 1,74 x 10-6 Ω
𝜌𝑜𝑖𝑙 = 886 Kg/m3 NST Viewing chamber = 0,1 x 10-3m
g = 9,8 m/s2 NST Stopwatch = 0,01 s
p = 1,01 x 105 Pa
b = 8,20 x 10-3 Pa.m
𝜂 = 1,884 x10−5 kg/m.s
12
4.2 Analisa Data
4.2.1 Menghitung Kecepatan Jatuh Tetesan Minyak
𝒙
No. x (m) t (s) 𝒗𝒇 = (𝒎/𝒔)
𝒕
1. 1 x 10-3 16,5 6,06 x 10-5
2. 1 x 10-3 13 7,69 x 10-5
3. 1 x 10-3 14,2 7,04 x 10-5
4. 1 x 10-3 13,50 7,41 x 10-5
∑ 𝑣𝑓 2,82 x 10-4
∑ 𝑣𝑓 (2,82 𝑥 10−4 )
𝑣𝑓 =
̅̅̅ = = 7,05 𝑥 10−5 𝑚/𝑠
𝑛 4
𝒙
No. x (m) t (s) 𝒗𝒓 = (𝒎/𝒔)
𝒕
1. 1 x 10-3 3,30 3,03 x 10-4
2. 1 x 10-3 3,40 2,94 x 10-4
3. 1 x 10-3 3,71 2,69 x 10-4
4. 1 x 10-3 3,80 2,68 x 10-4
∑ 𝑣𝑟 1,134 x 10-3
∑ 𝑣𝑟 (1,134 𝑥 10−3 )
𝑣̅𝑟 = = = 2,835 𝑥 10−4 𝑚/𝑠
𝑛 4
13
4.2.2 Menghitung Jari-jari Tetesan Minyak
𝑏 2 9̅̅̅
𝑣𝑓 𝑏
𝑎 = √( ) + ( )−
2𝑝 2𝑔𝜌 2𝑝
2
0,20 𝑥 10−3 9 𝑥 1,884 𝑥 10−5 𝑥 7,05 𝑥 10−5 8,20 𝑥 10−3
√
𝑎= ( ) + ( )−
2(1,01 𝑥 105 2 𝑥 9,8 𝑥 886 2(1,01 𝑥 105
6𝜋𝑑 93
𝑞= (𝑣
̅̅̅𝑓 + 𝑣̅𝑟 )√̅̅̅
𝑣𝑓
𝑈 √ 𝑏 3
2𝑔𝜌 (1 + 𝑝𝑎)
−4 √
6,018 𝑥 10−14
𝑞 = 2,87 𝑥 10 (3,595 𝑥 10−4 ) 𝑥 √7,65 𝑥 10−5
(17365,6)(1,104)
14
𝑞 = 1,646 𝑥 10−18 𝐶𝑜𝑢𝑙𝑜𝑚𝑏
4.2 Pembahasan
15
minyak baik dari pergerakan minyak yang jatuh maupun yang naik melalui
serangkaian alat milikan oil drop. Minyak yang disemprotkan kedalam alat
sejajar dengan menggunakan atomizer melalui celah sempit sehingga hanya
sedikat tetes minyak yang lolos kedalam.
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan diperoleh yaitu nilai
m
rata-rata dari kecepatan jatuh tetesan minyak adalah 7,05 x 10−5 dan
s
m
kecepatan naik tetesan minyak adalah sebesar 2,835 x 10−4 . Kami juga
s
memperoleh nilai jari-jari dari tetesan minyak yaitu sebesar 7,894 x 10−7 m
dengan besar massa 1,825x 10−15 kg ,dan nilai muatan elektron sebesar
1,646× 10−18 C.
Berdasarkan perhitungan yang telah diperoleh, untuk nilai muatan
elektron masih jauh dari literatur diman dari data perhitungan diperoleh
1,646× 10−18 C sedangkan literaturnya sebesar 1,602 × 10−19 C.
Berdasarkan data yang diperoleh tidak sesuai dengan literatur. Dimana
terdapat perbedaan antara nilai muatan elektron dengan literatur.
Kemungkinan disebabkan oleh ketidaktelitian pengamatan tetes minyak
karena mata pengamat yang terlalu lelah, tetes-tetes minyak yang ukurannya
tidak sama besar menyebabkan kecepatan jatuhnya berbeda-beda dan
ketidaksigapan praktikan dalam penentuan selang waktu. Serta kurangnya
keterampilan praktikan dalam menggunakan alat.
Berdasarkan percobaan gaya-gaya yang mempengaruhi gerakan tetes
minyak ialah gaya gravitasi, gaya Archimedes, gaya stokes, dan gaya listrik.
Dimana gaya gravitasi selalu mengarah ke pusat bumi yang menyebabkan
tetes minyak bergerak ke bawah. Gaya Archimedes yakni gaya apung atau
gaya angkat ke atas terjadi pada semua benda yang berada dalam fluida. Serta
gaya stokes erat kaitannya dengan viskositas fluida, dimana gerak tetes
minyak akan dihambat oleh gaya stokes yang disebabkan nilai viskositas yang
dimiliki oleh fluida.
Gaya gesek antar permukaan benda yang bergerak dengan fluida akan
sebanding dengan kecepatan relatif gerak benda ini terhadap fluida. Hambatan
16
gerak di dalam fluida disebabkan oleh gaya gesek antara bagian fluida yang
melekat pada permukaan benda dengan bagian fluida di sebelahnya dan gaya
listrik yang dialami tetes minyak karena berada dalam medan listrik antara
pelatkonduktor yang diberi tegangan.
Ketika tetesan-tetesan mineral oil diamati, dengan sistem belum diberi
tegangan (V=0). Maka yang nampak adalah tetes–tetes minyak tersebut
berjalan mengarah ke bawah hal tersebut karena dipengaruhi oleh gaya
gravitasi bumi, tetapi selain mendapat gaya gravitasi mineral oil juga
mendapat gaya stokes ke atas. Partikel yang bergerak ke bawah adalah proton
(+). Sedangkan ketika sistem diberi tegangan (V=500V), mampu mengubah
arah gerak sehingga tetes minyak berada pada keadaan dinamis yaitu partikel
bergerak ke atas karena dipengaruhi oleh gaya listrik dan karena tetes minyak
mengandung muatan akibat listrik statis karena adanya gesekan. Maka partikel
yang telah bermuatan akan bergerak, di mana partikel yang bergerak ke atas
merupakan partikel elektron (-).
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Hubungan antara tetesan minyak dengan medan listrik yaitu ketika
tegangan dinaikan akan timbut medan listrik yang dapat menghambat
kecepatan tetesan minyak. Gaya berat minyak (ke bawah) akan lebih kecil
dari elektrostatis (keatas) sehingga tetesan minyak akan naik keatas.
2. Rumus yang di gunakan untuk menghitung jari-jari tetesan minyak :
b 2 9ηvf b
a = √( ) + ( )−
2p 2gρ 2p
6𝜋𝑑 9𝜂3
𝑞= (𝑣𝑓 + 𝑣𝑟 )√𝑣𝑓
𝑈 √ 𝑏 3
2𝑔𝜌 (1 + 𝑝𝑎)
5.2 Saran
Pada percobaan ini, seharusnya kita lebih memahami prosedur kerja dan
bagaimana menggunakan alat yang ada di laboratorium. Dan diharapkan
lebih teliti dalam melihat data yang ditunjukan oleh serangkaian alat milikan
oil drop.
18
DAFTAR PUSTAKA
19