PERCOBAAN III
HUKUM HOOKE
NAMA : SUPRAPTO
KELAS :A
KELOMPOK : III
UNIVERSITAS TADULAKO
2015
LEMBAR ASISTENSI
PERCOBAAN III
HUKUM HOOKE
NAMA : SUPRAPTO
KELOMPOK : III
PERCOBAAN III
“HUKUM HOOKE”
I. Tujuan
2 Motion Sensor
4 Force Sensor
5. Elastic Bumper
6 Physics String
8. PASCO Capstone
9. Pascar 2 buah
11. CPU
Dimana :
Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang
ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas.
Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak
pergerakan pegas dari posisi normalnya.
Salah satu prinsip dasar dari analisa struktur adalah hukum Hooke yang
menyatakan bahwa pada suatu struktur : hubungan tegangan (stress) dan regangan
(strain) adalah proporsional atau hubungan beban (load) dan deformasi
(deformations) adalah proporsional. Struktur yang mengikuti hukum Hooke
dikatakan elastis linier dimana hubungan F dan y berupa garis lurus.
Hukum Hooke ternyata berlaku juga untuk semua benda padat, dari besi
sampai tulang tetapi hanya sampai pada batas-batas tertentu. Pada benda bekerja
gaya berat (berat = gaya gravitasi yang bekerja pada benda), yang besarnya = mg
dan arahnya menuju ke bawah (tegak lurus permukaan bumi). Akibat adanya gaya
berat, batang logam tersebut bertambah panjang sejauh (∆L). Jika besar
pertambahan panjang (∆L) lebih kecil dibandingkan dengan panjang batang
logam, hasil eksperimen membuktikan bahwa pertambahan panjang (∆L)
sebanding dengan gaya berat yang bekerja pada benda.
Kita juga bisa menggantikan gaya berat dengan gaya tarik, seandainya
pada ujung batang logam tersebut tidak digantungkan beban. Besarnya gaya yang
diberikan pada benda memiliki batas-batas tertentu. Jika gaya sangat besar maka
regangan benda sangat besar sehingga akhirnya benda patah.
Jika sebuah benda diberikan gaya maka hukum Hooke hanya berlaku
sepanjang daerah elastis sampai pada titik yang menunjukkan batas hukum
Hooke. Jika benda diberikan gaya hingga melewati batas hukum Hooke dan
mencapai batas elastisitas, maka panjang benda akan kembali seperti semula jika
gaya yang diberikan tidak melewati batas elastisitas.
Tapi hukum Hooke tidak berlaku pada daerah antara batas hukum Hooke
dan batas elastisitas. Jika benda diberikan gaya yang sangat besar hingga melewati
batas elastisitas, maka benda tersebut akan memasuki daerah plastis dan ketika
gaya dihilangkan, panjang benda tidak akan kembali seperti semula, benda
tersebut akan berubah bentuk secara tetap. Jika pertambahan panjang benda
mencapai titik patah, maka benda tersebut akan patah.
A. Prosedur 1
melalui CPU
B. Prosedur 2
V. Hasil Pengamatan
A. Prosedur A
No F(N) x(m)
1. -0.52 0.549
2. 0.99 0.629
Perlakuan kedua untuk jarak 0.35m
No F(N) x(m)
1. -0.51 0.549
2. -0.41 0.562
B. Prosedur B
No F(N) x(m)
1. -2.35 0.287
2. -0.92 0.480
Perlakuan kedua untuk jarak 0.05m
No F(N) x(m)
1. -2.28 0.287
2. -.0.93 0.480
A.Prosedur A
B. Prosedur B
A.Prosedur A
No F(N) K(N/m)
1. 0.10 0.013 -7.692
B. Prosedur B
No F(N) K(N/m)
1. 1.43 0.193 -7.409
Perlakuan kedua untuk jarak 0.05m
No F(N) K(N/m)
1. 1.35 0.193 -6.995
Prosedur A
k= - =- = -18.875 N/m
k= - =- = -7.692 N/m
Prosedur B
k= - =- = -7.409 N/m
Perlakuan kedua untuk jarak 0.05m
F= -k.
k= - =- = -6.995 N/m
D. Menentukan energy yang tersimpan pada pegas
Prosedur A
Perlakuan pertama untuk jarak 0.5m
U=
U=
Prosedur B
o Perlakuan pertama untuk jarak 0.07m
U=
U=
K=
=U=
K=
=U=
=
Prosedur B
Perlakuan pertama untuk jarak 0.07m
K=
=U=
K=
=U=
VII. Pembahasan
Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang
ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas.
Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak
pergerakan pegas dari posisi normalnya.
Salah satu prinsip dasar dari analisa struktur adalah hukum Hooke yang
menyatakan bahwa pada suatu struktur : hubungan tegangan (stress) dan regangan
(strain) adalah proporsional atau hubungan beban (load) dan deformasi
(deformations) adalah proporsional. Struktur yang mengikuti hukum Hooke
dikatakan elastis linier dimana hubungan F dan y berupa garis lurus.
dengan menghubungkan antara fungsi gaya (F) dan perubahan jarak( .Sehingga
Adapun nilai literature yang kita dapat pada percobaan ini untuk strong
spring nilai literature nya yaitu 6.86N/m dan untuk weak spring nilai literatur nya
dipergunakan rumus ralat yang berperan penting untuk menentukan nulai KTPr-
yaitu faktor kesalahan kami sebagai praktikan atau pengaman dalam melakukan
percobaan ini,dan faktor kesalahan alat ukur dalam hal ini alat sensor yang
pasti mempunyai faktor kesalahan yang sama dalam besarnya kuat arus yang
juga dapat di sebabkan oleh alat sensor gerak dan sensor gaya yang kurang tepat
Pengaruh gaya yang diberikan pada saat pascar di tarik ialah akan
bertambah panjang dan berbanding lurus dengan gaya tarik yang diberikan. Hal
pegas tersebut. Pegas yang mudah teregang seperti karet gelang akan mengalami
gaya dari pegas tersebut. Pegas yang mudah teregang seperti karet gelang
Prosedur A
k= - =- = -18.875 N/m
Perlakuan kedua untuk jarak 0.35m
F= -k.
k= - =- = -7.692 N/m
Prosedur B
k= - =- = -7.409 N/m
Perlakuan kedua untuk jarak 0.05m
F= -k.
k= - =- = -6.995 N/m
A.Prosedur A
U=
U=
Prosedur B
o Perlakuan pertama untuk jarak 0.07m
U=
U=
K=
=U=
K=
=U=
Prosedur B
o Perlakuan pertama untuk jarak 0.07m
K=
=U=
K=
=U=
=
= (-6.995) (0.193- 2.28) = 7.299 Joule
DAFTAR PUSTAKA
http://www.informasi-pendidikan.com/2015/pengertian-hukum-
http://yunday-31-jb.blogspot.com/2014/03/laporan-praktikum-fisika-