DOSEN PENGAMPU:
Nama Anggota Kelompok 1:
Adinda Nur Shafarina (03031281924055)
Ahmad Iskandar Zulkarnain (03031381924109)
Almira Jasmin (03031381924095)
Fevita Rahmawati (03031381924101)
Hardimas Dwi Cahyo (03031381924103)
Jenni Nuraldila Surya (03031381924093)
Mita Emilia (03031381924079)
M Arif Fadhlurrahman (03031381924073)
Muhammad Razi Alghifary R (03031381924071)
Mutiara Aiko Habsyari (03031381924111)
Puti Adinda (03031381924117)
Sasqia Putrie Zhafirah (03031381924087)
Shafira Tasya Aliyah (03031381924085)
TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Tak ada gading yang tak retak.
Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk
memperbaiki makalah saya selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan
terimakasih.
A. Definisi Heat Engine
Dalam termodinamika, mesin panas atau yang biasa dikenal sebagai heat engine
adalah sistem yang mengubah panas atau energi termal dan energi kimia menjadi energi
mekanik, yang kemudian dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan mekanis. Hal ini
dilakukan dengan membawa zat kerja dari keadaan suhu yang lebih tinggi ke keadaan
suhu bagian yang lebih rendah.Mesin kalor adalah alat yang digunakan untuk
mengekstraksi panas dari suatu sumber dan kemudian mengubahnya menjadi pekerjaan
mekanis yang digunakan untuk semua jenis aplikasi.
2. Bergantung pada bahan bakar yang digunakan dan jenis pengapiannya, kami
membedakan jenis mesin termal berikut:
- Mesin Otto. Mereka menggunakan bensin sebagai bahan bakar. Pengapian dengan
percikan api. Mesin ledakan (Otto) juga bisa disebut pengapian percikan. Untuk
pengoperasian mesin jenis ini umumnya mereka menggunakan campuran udara dan
bensin yang menyala karena percikan listrik yang disebabkan oleh sistem pengapian.
Mesin Otto tahan terhadap tekanan sedang yang membuatnya mencapai jumlah putaran
tinggi: mesin tersebut mencapai tenaga maksimum dengan kecepatan antara 5.500 dan
7.000 putaran per menit.
- Mesin diesel. Mereka menggunakan solar sebagai bahan bakar. Pengapiannya dengan
kompresi. Diesel juga disebut pengapian kompresi. Untuk mengoperasikannya mereka
menggunakan bahan bakar berat, lebih disukai solar. Pembakaran dimulai dengan
penyalaan bahan bakar diesel, diinjeksikan dengan bubuk halus dan pada tekanan tinggi,
ke dalam udara bertekanan kuat dan pada suhu tinggi. Komponen mesin diesel harus
kuat dan berat untuk menahan tekanan tinggi saat mereka beroperasi. Ini menyebabkan
putaran operasi maksimum per menit menjadi terbatas.
4. Bergantung pada jumlah silinder yang dimiliki mesin termal, kita dapat membedakan
silinder tunggal dan poli-silinder.
- Silinder tunggal: Ini adalah mesin termal yang hanya memiliki satu silinder.
- Polycylindrical: Jenis mesin ini memiliki lebih dari satu silinder. Hampir semua
kendaraan bermotor, kecuali sepeda motor, adalah poly-cylinder.
Dasar Kerja Heat Engine
Sumber panas menghasilkan energi panas yang membawa zat yang bekerja ke
keadaan suhu tinggi. Zat kerja menghasilkan kerja di tubuh kerja mesin sambil
mentransfer panas ke wadah yang lebih dingin sampai mencapai suhu rendah. Selama
proses ini sebagian energi panas diubah menjadi kerja dengan memanfaatkan sifat-sifat
zat yang bekerja. Bahan kerja bisa berupa sistem dengan kapasitas panas non-nol, tapi
biasanya gas atau cairan. Selama proses ini, banyak panas hilang ke sekitarnya, yaitu
tidak dapat digunakan.
Dalam siklus penuh mesin panas, tiga hal terjadi:
1. Panas ditambahkan. Suhu ini relatif tinggi, sehingga panasnya bisa disebut (Qh).
2. Beberapa energi dari panas masukan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan
(W).
3. Sisa panas dihilangkan pada suhu yang relatif dingin (QC).
Menempatkan energi dalam bentuk panas menjadi gas akan meningkatkan
suhunya. Gas dapat dikembalikan ke keadaan aslinya dengan mengeluarkan energi ini
lagi namun tidak harus dalam bentuk panas. Tekanan dan/atau perubahan volume dapat
digunakan untuk melakukan pekerjaan dengan menggerakkan perangkat mekanis yang
dirancang sesuai seperti piston atau pisau turbin.
Semakin besar perubahan suhu, semakin banyak energi yang bisa diekstraksi
dari fluida. Teori mesin panas hanya menyangkut proses pengubahan panas menjadi
energi mekanik, bukan metode pemberian panas, proses pembakaran. Dalam beberapa
sistem praktis seperti turbin uap, kedua proses ini terpisah secara fisik, namun pada
mesin pembakaran dalam, yang memperhitungkan sebagian besar mesin, kedua proses
tersebut berlangsung di ruang yang sama, pada saat bersamaan.
Siklus panas melibatkan tiga atau lebih proses dasar termodinamika dasar untuk
mengubah keadaan fluida kerja dan mengembalikannya ke keadaan semula, yaitu
kompresi, penambahan panas, perluasan dan penolakan panas. Masing-masing proses
ini dapat dilakukan dengan satu atau lebih dari kondisi berikut :
• Isotermal : pada suhu konstan, dijaga dengan panas yang ditambahkan atau
dikeluarkan dari sumber panas atau wastafel
• Isobarik : terjadi pada tekanan konstan
• Isokhorik : terjadi pada volume konstan
• Adiabatis :pada entropi konstan. Tidak ada panas yang ditambahkan atau
dikeluarkan dari sistem. Tidak ada pekerjaan yang dilakukan.
• Isentropik : ada entropi konstan. Kondisi adiabatik reversibel Tidak ada
panas yang ditambahkan atau hilang. Tidak ada pekerjaan yang dilakukan.