Anda di halaman 1dari 58

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Teori dan Pendalaman Materi

3.1.1 Pengertian Sistem Pendingin

Dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga

supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal sekumpulan komponen tambahan

pada mesin untuk mencegah terjadinya engine overheat, Sehingga, meski mesin dipacu

dalam RPM tinggi serta dihidupkan dalam waktu yang lama, temperature mesin tidak

akan berlebihan Ini akan membuat mesin bekerja secara efektif dan aman dalam jangka

waktu lama. Melalui sistem ini, temperature mesin akan dijaga agar tidak berlebihan.

Mesin pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk

menghasilkan energi dan dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak.

Mesin bukan instrumen dengan efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak

semuanya terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan

dan sebagian terserap oleh material disekitar ruang bakar. Mesin dengan efisiensi tinggi

memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil pembakaran menjadi energi yang

diubah menjadi gerakan mekanis, dengan hanya sebagian kecil panas yang terbuang.

Mesin selalu dikembangkan untuk mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga

mempertimbangkan faktor ekonomis, daya tahan, keselamatan serta ramah lingkungan.

Sistem pendinginan perlu dan penting dilakukan. Berdasarkan neraca panas

pada mesin maka fungsi pendinginan pada motor menjadi penting karena panas yang

akan terserap olehsistem pendinginan dapat mencapai 32 %.Bila mesin tidak

didinginkan akan terjadi pemanasan yang lebih (overheating) dan akan

mengakibatkan gangguan-gangguan seperti:

9|Page
a.Bahan akan lunak pada suhu tinggi. Contoh: torak yang terbuat dari logam paduan

aluminium akan kehilangan kekuatannya (kira-kira sepertiganya) pada suhu tinggi (300 C),

bagian atas torak akan berubah bentuk atau bahkan mencair.

b.Ruang bebas (clearance) antara komponen yang saling bergerak menjaditerhalang

bila terjadi pemuaian karena panas berlebihan. Misalnya torak akanmemuai lebih besar

(karena terbuat dari paduan aluminium) daripada blok silinder (yang terbuat dari besi tuang)

sehingga gerakan torak menjadi macet.

c.Terjadi tegangan termal, yaitu tegangan yang dihasilkan oleh perubahan

suhu.Misalnya cincin torak yang patah, torak yang macet karena adanya tegangan tersebut.

d.Pelumas lebih mudah rusak oleh karena panas yang berlebihan. Jika suhu

naik sampai 250 C pada alur cincin, pelumas berubah menjadi karbon dan cincin torak akan

macet sehingga tidak berfungsi dengan baik, atau cincin macet (ring stick). Pada suhu 500

ºC pelumas berubah menjadi hitam, sifat pelumasannya turun, torak akan macet

sekalipun masih mempunyai ruang bebas.

e.Pembakaran tidak normal. Motor bensin cenderung untuk terjadi

ketukan(knocking).Sebaliknya bila motor terlalu dingin akan terjadi masalah, yaitu pada

motor  bensin bahan bakar akan sukar menguap dan campuran udara bahan bakar menjadi

gemuk. Hal ini menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna.Pada motor diesel bila

udara yang dikompresi dingin akan mengeluarkanasap putih dan menimbulkan ketukan dan

motor tidak mudah dihidupkan. Selainitu, kalau pelumas terlalu kental, akan mengakibatkan

motor mendapat tambahantekanan dan uap yang terkandung dalam gas pembakaran akan

terkondensasi pada suhu kira-kira 50C.

10 | P a g e
Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin mengakibatkan

mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur sangat tinggi akan

mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian besar mesin juga berada di

lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia sehingga menurunkan faktor keamanan.

Temperatur yang sangat rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin.

Sistem pendinginan digunakan agar temperatur mesin terjaga pada batas temperatur kerja

yang ideal, Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung

dilepaskan ke udara disebut pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan fluida

sebagai perantara disebut pendinginan air.

3.1.2 Fungsi Sistem Pendinginan Bagi Kendaraan

Salah satu sistem yang ada pada mesin adalah sistem pendingin (cooling system).

Sistem pendingin yang terdapat pada kendaraan memiliki fungsi yang sangat pentin g,

Over heating merupakan masalah atau gejala mesin yang terlalu panas.

Seperti yang kita ketahui, pada mesin sebagian besar komponen terbuat dari bahan

campuran logam yang tentunya bila terkena panas maka akan mengalami pemuaian. Bila

panas yang terjadi pada mesin over atau berlebih tentunya akan memperbesar pemuaian

yang terjadi, dan dapat menyebabkan perubahan bentuk atau ukuran pada logam yang

memuai, sehingga akan dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin.

Sebenarnya tenaga yang dihasilkan oleh mesin itu disebabkan karena adanya panas

dari hasil proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam mesin.

Panas yang dihasilkan oleh mesin akan dirubah menjadi tenaga gerak putar oleh mesih

melalui gerak naik turun piston yang disalurkan ke poros engkol.

11 | P a g e
Namun pada kenyataannya panas yang dihasilkan dari proses pembakaran pada mesin

tidak semuanya dimanfaatkan menjadi energi gerak.

Panas yang digunakan untuk dirubah menjadi energi gerak hanya sebagian, dan

sebagian lainnya akan hilang, baik panas tersebut hilang karena gesekan, hilang karena

untuk menggerakkan pully dan pompa, hilang karena dibuang keluar ataupun hilang karena

diserap oleh sistem pendingin. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :

Gambar: 3.1 Sistem pendingin

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa energi panas yang dimanfaatkan kurang lebih

sebesar 25% dan energi panas lainnya terbuang, 6% hilang karena gesekan, 3% hilang

karena untuk menggerakkan pompa, 34% hilang dibuang keluar dan 32% hilang diserap

oleh sistem pendinginan mesin.

Fungsi sistem pendinginan pada mesin secara garis besar adalah sebagai berikut :

- Untuk menyerap panas mesin

12 | P a g e
Fungsi sistem pendinginan yang pertama adalah untuk menyerap panas pada mesin yaitu

sebagian panas dari mesin yang tidak digunakan untuk dirubah menjadi energi gerak maka

panas tersebut akan diserap oleh sistem pendingin. Bila panas tersebut tidak diserap maka

mesin akan mengalami over heating dan akan mengakibatkan komponen-komponen mesin

dapat rusak.

- Untuk mempertahankan temperatur kerja mesin

Fungsi sistem pendingin yang kedua adalah untuk mempertahankan temperatur kerja

mesin. Temperatur kerja mesin kurang lebih terjadi pada temperatur 80 sampai 90 derajat

celcius, pada saat mesin telah mencapai temperatur kerjanya maka kinerja mesin akan

optimal, namun jika termperatur kerja mesin kuran atau terlalu berlebih maka akan

membuat kinerja mesin menjadi kurang, sehingga sistem pendingin ini akan berfungsi

untuk menjaga temperatur mesin pada temperatur kerjanya.

Mesin yang masih dingin (belum mencapai temperatur kerja) maka akan mengakibatkan

kerj mesin yang kurang, terjadi keausan yang berlebih dan terjadi emisi gas buang yang

berlebih. Sedangkan mesin yang terlalu panas (temperatur kerja berlebihan) maka dapat

menyebabkan komponen mesin menjadi cepat rusak karena pemuaian.

- Untuk mempercepat mesin mencapai temperatur kerja

Fungsi sistem pendingin yang ketiga adalah untuk mempercepat mesin mencapai

temperatur kerjanya. Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa kinerja mesin akan

optimal bila mesin bekerja pada temperatur kerjanya. Untuk mempercepat mesin mencapat

temperatur kerjanya maka pada sistem pendingin dilengkapi dengan komponen thermostat

yang salah satu fungsinya untuk mempercepat mesin mencapai temperatur kerjanya.

13 | P a g e
3.1.3 Prinsip Kerja Sistem Pendingin

Gambar:3.2 Prinsip kerja sistem pendingin

perpindahan panas. Kita tahu kalau panas itu merupakan salah satu bentuk energi, dan

energi ini tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, Sehingga, untuk mengurangi suhu pada

mesin panas tersebut tidak dihilangkan melainkan dipindahkan

Panas dari mesin, akan dipindahkan ke udara bebas melalui serangkaian mekanisme

yang kita sebut sebagai sistem pendingin, Proses perpindahan panas ini, memerlukan bantuan

sebuah media yang bisa menyerap menyimpan dan melepaskan panas, Umumnya, media

yang digunakan adalah air serta udara Ketika suhu mesin tinggi, panas didalam mesin

tersebut akan diserap oleh media pendinginan. Lalu media pendinginan tersebut akan

disalurkan kedalam sebuah komponen bernama radiator, Didalam radiator, panas mesin yang

telah diserap dan disimpan oleh media pendinginan akan dilepaskan ke udara bebas.

14 | P a g e
Sehingga, kalau dilukiskan dalam sebuah diagram, proses perpindahan panas sistem

pendingin seperti gambar berikut:

Gambar:3.3 proses perpindahan panas sistem pendingin

3.1.4. Komponen Utama Sistem Pendingin

Gambar: 3.4 komponen utama sistem pendingin

15 | P a g e
1. Selubung air

Gambar:3.5 Selubung air (Water Jacket)

Selubung air atau biasa disebut water jacket adalah saluran air yang terbentuk

didalam blok silinder. Saluran ini ada disekitar blok silinder, fungsinya sebagai

tempat air bersirkulasi didalam mesin.

Saat air berairkulasi didalam selubung air, maka proses penyerapan panas dari

mesin ke media pendinginan akan berlangsung.

-Mediapendingin

Media pendinginan adalah zat yang dipakai untuk memindahkan panas dari

mesin ke komponen pelepas panas (radiator). Media pendinginan harus memiliki

sifat yang mudah menyerap panas, dan mudan melepaskan panas.

16 | P a g e
1. pelepas panas (Radiator)

Gambar:3.6 Radiator

Radiator adalah komponen yang digunakan untuk melepaskan panas yang ada

didalam media pendinginan ke udara bebas. Cara kerja radiator, adalah dengan memasukan

airke dalam selang pipih yang memiliki jumlah banyak.

Sehingga, begitu ada udara melewati selang pipih ini panas dari media pendinginan akan ikut

terbawa aliran udara.

2.Kipas pendingin

Gambar:3.7 Kipas pendingin

17 | P a g e
Kipas pendingin adalah komponen yang digunakan untuk mengalirkan udara

agar melewati radiator. Saat udara mengalir melewati radiator maka panas

yang ada didalam radiator akan ikut terbawa aliran udara.

Sehingga suhu radiator menjadi lebih rendah dan tetap bisa menyerap panas

yang dibawa media pendinginan.

3.1.5jenis Jenis Sistem Pendingin

Kerja sebuah engine sangat dipengaruhi oleh sistem pendingin, khususnya

apabila digunakan secara terus - menerus, disamping itu juga dipengaruhi oleh cuaca

dan kondisi area yang dapat menyebabkan mesin bekerja maksimum,sehingga dapat

terjadi over heating.

Pembakaran yang terjadi di dalam engine akan menghasilkan panas. Panas

dari hasil pembakaran ini di dalam ruang bakar dapat mencapai 3500F atau1927C.

dan kurang lebih 1/3 bagian dari panas ini digunakan untuk menggerakkan engine, 1/3

bagian hilang terbawa oleh gas buang yang keluar dari engine dan 1/3 bagian lagi

diserap oleh cooling system.

Sistem pendingin secara umum berfungsi untuk mendinginkan suhu mesin

agar kondisi mesin tetap prima dan bisa digunakan dengan baik tanpa terjadi

kerusakan, sistem pendingin ada tiga macam yaitu: sistem pendingin air,

sistem pendingin udara, dan sistem pendingin oli. Dalam sistem pendingin

udara terbagi menjadi dua macam yaitu: pendingin udara alami dan pendingin udara

buatan,contohnya seperti pada pendingin sepeda motor yang menggunakan pendingin

udara alami untuk menyirkulasi panas yang di di timbulkan oleh mesin, sedangkan

pendingin udara buatan contohnya seperti pada pendingin motor yang menggunakan

kipas di sebelah kiri.

18 | P a g e
Salah satu dari ketiga sistem tersebut adalah sistem dengan pendinginan udara,

sistem pendingin udara yang digunakan pada engine diambil langsung oleh udara

melalui sirip-sirip pendingin. Kemudian diserap oleh udara luar yang temperaturnya

jauh lebih rendah.Sistem pendinginan udara yaitu sistem pendinginan yang

menggunakan udara sebagai fluida pendingin udara dapat di kelompokan menjadi

dua yaitu sistem pendingin udara alami (natural air cooling system) dan sistem

pendingin udara secara paksa (forced air cooling system).

- jenis-jenis sistem pendingin udara

sistem pendingin udara dapat di kelompokan menjadi 2 macam yaitu sistem

pendingin udara alami (natural air cooling system) dan sistem pendingin udara secara

paksa (forced air cooling system).

1.Pengertian sistem pendingin udara alami

Udara mengalir melewati mesin dan melakukan pendinginan sewaktu sepeda motor

berjalan. Sirip-sirip pendingin di blok silinder dan kepala silinder berfungsi untuk

memperluas bidang pendinginan.

langsung biasanya menggunakan sirip pendingin sebagai media pelepasan panas ke ud

ara, Sistem pendingin ini dapat dibilangyang paling simpel dan bebas perawatan, tetap

i jika sering melewati jalan yang berlumpur maka untuk sering memeriksa sirip  sirip 

pendingin pada kendaraan. Dikhawatirkan timbunan lumpur dapat mengendap dan

mengeras diantara sirip sirip pendingin mesin, sehingga dapat mengurangi fungsi

pendinginan mesin.

19 | P a g e
Gambar:3.8 Natural air cooling

system

jika terlanjur melekat, kotoran dapat dibersihkan dengan cara menggosok deng

an ampelas halus sampai kotoran hilang semua kelemahan dari sistem pendinginan ini

adalah pada saat motor terjebak macet, maka pendinginan kurang maksimal karena

tidak ada hembusan angin dari arah depan motor.

a. Cara Kerja sistem pendingin udara alami

Sistem pendingin udara menggunakan udara luar sebagai media pendingin. Artinya,

panas mesin akan disalurkan secara langsung ke udara bebas.

20 | P a g e
Prinsip kerjanya, yakni dengan melakukan perpindahan panas dari komponen mesin

yang terbuat dari logam menuju udara luar ketika motor bergerak. Untuk

mempercepat proses perpindahan panas, maka dibuatlah konstruksi blok silinder dan

kepala silinder yang dilengkapi sirip udara.

Sirip udara ini sebenarnya berfungsi untuk memperluas bidang interaksi panas.

Sehingga semakin lebar luas penampang mesin yang yang berinteraksi maka semakin

cepat .

Mekanismenya, saat temperatur mesin meningkat maka panas mesin akan menyebar

keseluruh bagian mesin. Termasuk sirip udara yang terletak disekitar blok mesin.

Sementara itu, lokasi mesin motor tidak tertutup frame, hal itu menyababkan adanya

aliran udara yang melalui mesin saat motor bergerak.

Aliran udara ini akan menyerap panas dari sirip mesin. Karena sifat panas

yang akan mengalir ke zat yang memiliki suhu lebih rendah. Sehingga proses

pendinginan bisa berlangsung.

Tipe pendingin angin ini, banyak dipakai pada motor-motor bebek dibawah 125 cc.

Kapasitas mesin yang tidak terlalu besar membuat proses pendinginan tidak terlalu

berat.

b.Sistem Pendinginan Media Udara alami

Dengan mengarahkan aliran udara dingin ke sirip pendingin saat kendaraan

jalan.Panas pada silinder mengalir dari dinding sebelah dalam kedinding luar

kemudian keluar ke udara luar, pengantaran panas dan dalam ke luar tergantung juga

pada jenis logam &material yang digunakan. itulah sebabnya aluminium dengan daya

21 | P a g e
hantar panas yang baik dipergunakan pada silinder atau kepala ( head ) silinder.

Pendinginan pada dinding luar dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya :

a). Temperatur udara yang menerpanya diantara sirip-sirip pendinginan

b). Puas penampang sirip pendingin


c.) Kecepatan aliran udara tersebut

Gambar:3.9 natural air cooling system

Pada umumnya untuk mesin 2 langkah,penempatan saluran ruang agak kedepan

memungkinkan sirip pendingin menyerap panas mengakibatkansuatu pendinginan mesin

secara efektip. Sirip-sirip pendingin yang terbuat dan aluminium ditempatkan berjarak 8-15

mm dengan panjarig sekitar 50-80 mm. Untuk menghindari bunyi karena getaran, sirip-

sirip dihubungkan dengan rusuk atau diganjalkan dengankaret.

Pendinginan dengan udara bebas ini mengalir melalui sela-sela atau rusuk pendingin yang

telah tersedia disekeliling silinder atau head silinder. Teknik ini banyak digunakan pada

mesin motor dibawah 500cc seperti pada honda,Yamaha,Suzuki dan juga Kawasaki.Tujuan

utama system pendinginan system ini adalah:

22 | P a g e
a). Untuk mencegah terbakarnya lapisan pada dinding silinder

b). Untuk mereduksi tegangan-tegangan termis pada bagian-bagian silinder, torak, cincin

torak,dan katup-katup.

e). Untuk menaikan efisiensi panas

3.1.8 pengertian sistem pendingin udara paksa

Udara disirkulasikan oleh kipas ke sirip-sirip pendingin.

Gambar: 3.10 forced air cooling system

Dengan forced air cooling system, kipas berputar saat mesin hidup,

mengalirkan udara kearah silinder dan kepala silinder. Agar pendinginan lebih efektif

dipergunakan saluran udara.

23 | P a g e
Gambar:3.11 Forced air cooling system pada motor metik

Pada teknik pendinginan jenis ini, udara dipaksa masuk dan mengalir melalu irusuk

pendingin mesin yang dilakukan oleh kipas blower. kipas ini terpasang pada rotor magnet.

teknik pendinginan dengan udara yang dipaksa ini dapat dijumpai pada vespa. .

Perbedaan dengan pendinginan udara bebas adalah pada cara meng!idupkannya, pada

pendinginanudara bebas tidak bole! terlalu lama mesin !idup ditempat tanpa dijalankan,

sedangkan pada motor dengan system udara yang dipaksa, mesin dapat di!idupkan di

tempat dalam waktu yang tak terbatas, karena memiliki kipas blower.

Sistem pendingin ini bekerja pada saat pada saat sepeda motor melaju atau berjalan,

damana udara akan mengenai sirip – sirip tersebut dan panas mesin dapat di buang ke udara

melalui sirip – sirip mesin tersebut. Jumlah sirip tersebut sudah di rancang khusus oleh para

prosedusen kendaraan agar di dapat pendinginan yg sesuai untuk mencapai suhu kerja mesin

yang di inginkan. Bila sirip – sirip itu patah,maka akan sangat mempengaruhi dari suhu mesin

tersebut. Komponen utama sitem pndingin udara adalah sirip pendingin, semakin luas sirip

pendingin semakin efektif pembuangan panas, namun semakin luas sistem pendingin suara

mesin semakin kasar akibat resonasi suara yang di hasilkan sirip pendingin. Guna mengatasi

hal tersebut maka pada sirip pendingin di pasang karet peredam suara. Upaya lain yang di

24 | P a g e
lakukan untuk meningkatkan efektifitas pendinginan adalah menggunakan sistem pendingin

paksa. Pada sistem pendingin udara paksa di gunakan kipas pendingin untuk membantu

meningkatkan sirkulasi.

Gambar:3.12 Kipas Udara Pada Roda Gila

Pada mesin stasioner aliran udaranya diciptakan dengan cara

menghembuskannya 10 melalui blower yang dihubungkan langsung dengan poros engkol

Gambar 2 menunjukkan pendinginan udara menggunakan kipas/blower yang terpasang pada

roda gila (flywheel fan), yang dianggap tidak efisien karena tanpa pengarah aliran (shroud).

Agar aliran udara pendingin lebih dapat mendinginkan sirip-sirip digunakan pengarah.

Contoh sistem pendingin pada CVT Setiap benda yang bergerak dan bergesekan,

tentu saja akan timbul yang namanya panas. Jika timbul panas yang berlebihan (over heating)

akan mempengaruhi kinerja, dan tentu saja akan mempercepat umur komponen dengan kata

lain cepat rusak. Pada kerja sistem Countinously Variable Transmision atau CVT ini pully

akan berputar terus-menerus selama mesin hidup, tentu saja hal ini akan menimbulkan panas.

Panas yang berlebihan pada sistem Countinously Variable Transmision atau CVT ini akan

25 | P a g e
merusakkan beberapa komponen, antara V-belt nya sendiri. Oleh karena itu, panas yang

berlebihan tersebut harus dicegah agar tidak menimbulkan masalah. Oleh karena itu dalam

sistem Countinously Variable Transmision atau CVT  dilengkapi dengan yang namanya

sistem pendinginan. Sistem pendinginan pada sistem Countinously Variable Transmision

atau CVT  pada umumnya menggunakan pendinginan udara, yaitu dengan memanfaatkan

kipas pendingin CVT  untuk mensirkulasikan udara. Kipas pendingin pada sistem CVT ini

dipasang pada pully primer. Didalam sistem Countinously Variable Transmision atau CVT

juga dilengkapi saringan udara, sehingga udara yang masuk pada Box Countinously Variable

Transmision atau CVT tidak kotor. Jika udara kotor masuk dalam sistem Countinously

Variable Transmision atau CVT maka juga akan mempercepat umur komponen-

komponen CVT.

Gambar 3.13 Kipas Pada Roda Gila Dengan Pengarah Aliran

Sistem Pendinginan Air Pada sistem ini sebagian panas dari hasil pembakaran dalam

ruang bakar diserap oleh air pendingin setelah melalui dinding silinder. Oleh karena itu di

luar silinder.

Motor matic saat ini memang menjadi motor favorit masyarakat perkotaan. Cara

pemakaian yang nyaman dan gerakan gesit, menjadi alasan utama banyak orang

26 | P a g e
memilih motor matic dibandingkan motor matic. Hanya saja, ada satu problem yang kerap

mengganggu para pengguna motor matic, yaitu mesin cepat panas.

Permasalahan motor matic yang cepat panas ini bakal sering muncul ketika

moladiners berkendara di area yang macet. Pada situasi seperti ini, motor matic yang

overheat tidak akan mampu mengeluarkan tenaga besar. Kondisi seperti ini tentu saja sangat

mengganggu kenyamanan Moladiners dalam berkendara.

Mengatasi masalah motor matic yang cepat panas sebenarnya tidak terlalu susah.

Hanya saja, Moladiners perlu terlebih dahulu mengetahui penyebabnya. Secara umum, ada 7

penyebab yang kerap memunculkan masalah motor overheat pada metic. Berikut ini adalah 7

penyebab motor overheat dan cara mengatasinya:

1. Penggunaan Bahan Bakar

Gambar: 3.14 Penggunaan bahan bakar

Pakai bahan bakar yang sesuai dengan matic,Pemakaian bahan bakar menjadi faktor

pertama yang bisa membuat motor matic cepat panas. Namun, panas yang muncul akibat

pemakaian bahan bakar, merupakan fenomena yang normal. Hanya saja, Moladiners perlu

memperhatikan pilihan bahan bakar dengan nilai oktan yang tepat untuk motor.

27 | P a g e
Bahan bakar dengan oktan tinggi membuat pembakaran yang terjadi di ruang mesin

berlangsung secara sempurna. Hal ini kemudian membuat motor bisa menghasilkan tenaga

lebih tinggi. Di waktu yang sama, tingginya tenaga yang dihasilkan juga menimbulkan efek

mesin yang overheat.

Sebagai contoh fenomena mesin yang overheat karena penggunaan jenis bahan bakar

yang tidak tepat adalah ketika memilih Pertamax Turbo untuk Honda Beat. Bisa dipastikan

motor bakal cepat panas. Bahkan, konsumsi bahan bakar juga terasa lebih boros. Alih-alih

menggunakan Pertamax Turbo, Honda Beat bisa berperforma baik cukup dengan Pertalite.

2. Terlambat Ganti Oli

Gambar: 3.15 Penggunaan bahan bakar

Keterlambatan dalam mengganti oli juga bisa membuat motor dengan transmisi

otomatis cepat panas. Oli pada motor berfungsi meminimalkan terjadinya gesekan pada

komponen mesin.Gesekan yang terlalu tinggi pada komponen mesin bisa berdampak mesin

yang overheat. Selain berisiko overheat, keterlambatan penggantian oli juga bisa membuat

komponen motor cepat rusak.

28 | P a g e
3. Sistem Pending Motor Matic yang Tak Terawat

Motor-motor keluaran terbaru saat ini sudah disertai dengan sistem pendingin yang

bertujuan untuk meminimalkan risiko overheat. Sistem pendingin yang digunakan biasanya

berupa radiator, bahkan ada pula jenis motor yang dilengkapi pula dengan keberadaan kipas

pendingin.

Ketika sistem pendingin tersebut berjalan dengan baik, maka risiko motor overheat

bisa dihindari. Namun, lain halnya kalau terjadi penyumbatan pada motor dengan sistem

pendingin liquid. Penyumbatan bisa moladiners ketahui ketika mencium bau sangit ketika

mesin panas.

Untuk mengatasi penyumbatan pada saluran pendingin liquid, dapat dilakukan ketika

mesin dalam kondisi dingin. Selanjutnya, moladiners perlu melakukan penggantian water

coolant atau air pendingin. Jangan lupa pula untuk membilasnya, dengan tujuan untuk

merontokkan kerak yang menyumbat.

Gangguan pada sistem pendingin juga dapat terjadi ketika kipas tidak bekerja dengan

baik. Pada situasi normal, kipas pendingin akan bekerja secara otomatis ketika mesin dalam

kondisi panas.

4. Motor Matic Bekerja Terlalu Keras

29 | P a g e
Gambar:3.16 Motor matic bekerja terlalu keras

Motor yang dipaksa bekerja melebihi kapasitasnya juga bakal mengalami overheat.

Contohnya adalah ketika Moladiners berkendara melintasi daerah tanjakan yang ekstrem.

Pada situasi seperti itu, pastikan untuk menyediakan waktu beristirahat agar mesin bisa lebih

dingin.

5. Mesin Nyala Dalam Waktu Lama

Gambar:3.17 Mesin nyala dalam waktu lama

Mesin yang menyala dalam waktu lama juga bisa menimbulkan panas tinggi. Apalagi,

ketika moladiners menggunakan motor untuk menempuh jarak mencapai ratusan meter.

Problem motor matic cepat panas juga bisa moladiners hadapi ketika berkendara di area yang

macet.

Saat Moladiners berkendara jarak jauh, proses pendinginan mesin bisa dilakukan

tanpa harus berhenti. Caranya, cukup dengan meningkatkan laju kendaraan. Namun, lain

halnya kalau Moladiners menghadapi masalah mesin overheat ketika kondisi macet. Sebagai

gantinya, mau tak mau Moladiners berhenti sejenak dinginkan mesin.

30 | P a g e
6. Kondisi Sensor Suhu

Gambar:3.18 Sensor suhu (Thermo sensor)

Faktor yang tak kalah pentingnya berperan dalam upaya mendinginkan mesin motor

yang terlalu panas adalah sensor suhu. Motor dengan sistem pendingin radiator,

menggunakan sensor  engine coolant temperature (ECT). Sementara itu, motor dengan

pendingin udara, memakai sensor engine oil temperature (EOT).

Kegunaan utama sensor suhu tersebut adalah menginformasikan kondisi suhu mesin

dan selanjutnya akan melaporkannya ke bagian engine control unit (ECU). Ketika mesin

terlalu panas, ECU akan menginformasikannya pada lampu indikator. Selain itu, ECU juga

akan menyalakan kipas pendingin untuk menurunkan suhu mesin.

7. Motor Matic Alami Ubahan di Mesin

31 | P a g e
Gambar:3.19 Motor matic yang mengalami ubahan di mesin

Penyebab mesin motor matic yang jadi lebih cepat panas adalah ketika Moladiners

melakukan modifikasi. Modifikasi memang sangat efektif dalam meningkatkan kinerja

motor.

Hanya saja, efek dari modifikasi tersebut adalah adanya panas berlebih. Apalagi,

pihak produsen motor telah mendesain produknya seideal mungkin sehingga mampu

menampilkan performa terbaik.

3.1.9 Sistem Pendinginan Air

Pada sistem ini, panas dari hasil proses pembakaran bahan bakar dan udara dalam

ruang bakar dan silinder sebagian diserap oleh air pendingin setelah melalui dinding silinder

dan ruang bakar. Oleh karena itu di bagian luar dinding silinder dan ruang bakar dibuat

mantel-mantel air (water jacket). Panas yang diserap oleh air pendingin pada water jacket

selanjutnya akan menyebabkan naiknya temperatur air pendingin tersebut. Apabila air

pendingin tersebut tetap berada pada mantel air, maka air akan cenderung mendidih dan

menguap. Hal tersebut dapat dihindari dengan jalan membuat air bersirkulasi. Sirkulasi air

tersebut ada dua macam yaitu sirkulasi alam atau thermo syphon dan sirkulasi dengan

tekanan.

Konstruksi sistem pendingin air lebih rumit dibanding sistem pendingin udara

sehingga biaya produksinya lebih mahal. Secara rinci keunggulan sistem pendingin air antara

lain:

a) Temperatur mesin lebih seragam sehingga kemungkinan distorsi kecil

b) Ukuran kipas relatif lebih kecil sehingga tenaga yang diperlukan kecil;

32 | P a g e
c) Mantel air dan air dapat meredam getaran

d) Kemungkinan overheating kecil, walaupun dalam kerja yang berat

e) Jarak antar silinder dapat diperdekat sehingga mesin lebih ringkas.

Di sisi lain sistem pendingin air mempunyai kerugian yaitu:

a) Bobot mesin lebih berat (karena adanya air, radiator, dsb.);

b) Waktu pemanasan lebih lama;

c) Pada temperatur rendah diperlukan antifreeze

d) Jika terjadi kebocoran air mudah mengakibatkan overheating;

e) Memerlukan kontrol yang lebih rutin.

c. Komponen-komponen sistem pendinginan air sirkulasi tekan

a. Kantong air (water jucket)

Gambar:3.20 Kantong air (Water jucket)

33 | P a g e
Sebagai tempat peredaran air di dalam motor, air pendingin akan dialirkan

ketempattempat yang memerlukan pendinginan (blok motor dan kepala silinder).  Sistem

pendingin mesin menggunakan cairan mengharuskan cairan dapat memindahkan panas dari

mesin ke tempat lain. Dalam hal ini, cairan coolant yang dimasukkan ke radiator dirancang

untuk bersirkulasi secara kontinyu melewati area mesin hingga kembali ke radiator. Untuk

bisa mencapai area di sekeliling silinder mesin, maka diperlukan water jacket yang dibentuk

kanal-kanal sebagai jalur mengalirnya cairan.

Untuk bisa bersirkulasi, cairan pendingin ini digerakkan oleh pompa air. Siklusnya,

cairan pendingin dari radiator dengan temperatur rendah dialirkan menuju water jacket dan

kembali ke radiator. Saat kembali ke radiator, temperatur cairan sudah tinggi karena

menyerap panas mesin dan di radiator pula cairan itu didinginkan. Setelah itu siklus

berikutnya berlanjut.

Mesin memang tidak boleh terlalu panas ketika bekerja, tapi juga tidak boleh terlalu

dingin. Temperatur kerja optimal mesin berkisar 85 – 95 derajat Celcius. Di bawah itu, proses

pembakaran tidak efisien, memengaruhi konsumsi bahan bakar dan menaikkan emisi gas

buang. Di sinilah mengapa thermostat digunakan, yakni sebagai alat kontrol untuk

memastikan mesin selalu dalam kondisi temperatur kerja yang stabil.

34 | P a g e
Gambar:3.21 Sirkulasi ke Water jucket

Untuk menaikkan temperatur mesin, thermostat akan menutup katup agar cairan pendingin

tidak bersirkulasi. Ketika temperatur kerja mesin sudah tercapai, thermostat akan terbuka dan

mengalirkan cairan panas menuju radiator.

Makanya dibutuhkan cairan pendingin khusus, yang mampu bertahan dengan

perubahan suhu terus menerus selama mesin bekerja. Produk radiator coolant yang

mengandung cairan kimia, memiliki kemampuan itu dan performanya lebih baik dari air

biasa untuk mendinginkan mesin. Yang membedakan antara produk radiator coolant adalah

daya tahannya dalam jangka waktu pemakaian tertentu. Jadi, cairan pendingin pun perlu

diganti secara berkala.

Di lain sisi, kerusakan pada water jacket bisa disebabkan oleh karat dan menyumbat

saluran. Penggunaan air biasa pada sistem pendingin ini menjadi penyebab terjadinya karat

pada saluran water jacket. Oleh sebab itu, dianjurkan menggunakan coolant sebagai cairan

pendingin yang sudah dilengkapi anti karat sejak mobil masih baru.

jika kendaraan sudah menggunakan air biasa bertahun-tahun dan kemudian

menggantinya dengan coolant, bisa saja menimbulkan masalah. Bila korosi pada saluran

water jacket sudah parah, penggunaan coolant justru akan membuat terjadinya kebocoran.

Karena mengandung anti karat, cairan coolant akan menggerus area yang berkarat dan bisa

menyebabkan kebocoran.

35 | P a g e
b. Selang-selang air

Untuk memindahkan air panas dari kantong air ke radiator dan sebaliknya.

Gambar:3.22 selang – selang air

Selang ini berfungsi untuk mengalirkan cairan pendingin atau water coolant agar suhu

mesin tetap terjaga dengan baik dan menghindari terjadinya overheat pada mesin.

Fungsinya mengalirkan water coolant yang mungkin mengarah ke water pump

kemudian diarahkan ke mesin. Jadi fungsi utamanya sebenarnya hanya menghubungkan

antara radiator utama dan mesin agar mesin tidak terlalu panas

36 | P a g e
Jika diperhatikan, terdapat dua buah selang radiator yang terpisah satu sama lain.

Masing-masing memiliki fungsinya tersendiri agar kinerja sistem pendinginan maksimal

selang radiatoryang pertama langsung menempel pada bagian radiator yang mengalirkan

cairan pendingin ke water pumpSementara itu, selang kedua menghubungkan water pump

dengan mesin.

c. Radiator

Gambar:3.23 Radiator

-Pengertian

Radiator adalah suatu alat untuk penukar panas yang digunakan untuk melakukan

perpindahan energi panas dari satu medium kepada medium lainnya yang bertujuan untuk

mendinginkan atau memanaskan. Juga pengertiannya adalah komponen utama dalam sistem

pendingin air pada kendaraan motor.

Radiator terbuat dari bahan alumunium dan plastik. Radiator alumunium memiliki

kelebihan kalau terjadi kebocoran bisa disolder, tapi kerugiannya adalah bobotnya berat,

sedang radiator dengan bahan plastic lebih ringan, tetapi bila ada kerusakan harus

memerlukan alat dan keahlihan khusus untuk memperbaiki/ganti baru. Ditinjau dari arah

37 | P a g e
aliran airnya, radiator terdiri dari arah aliran horizontal dan arah aliran vertical, arah aliran

horizontal menjamin air pendingin lebih lama berada dalam radiator, sehingga pemindahan

panas air pendingin lebih baik dibanding yang vertikal.

Kegunaan radiator untuk memindahkan panas dari air pendingin ke udara luar,

sehingga disinilah kunci yang menyebabkan suhu air pendingin tetap stabil (tidak

overheat).Radiator yang kita kenal pada umumnya dipakai kendaraan bermotor baik roda dua

maupun roda empat, namun tidak jarang radiator juga digunakan pada mesin yang

memerlukan pendinginan ekstra.

-Fungsi Radiator atau Kegunaan Radiator

Berfungsi untuk membuang panas mesin melalui media air yang bersirkulasi di dalam

mesin untuk digunakan mempertahankan temperatur kerja mesin. Media cair tersebut bisa

berupa air atau pun radiator coolant yang bisa kita beli di toko otomotif.

-Cara Kerja Radiator

Gambar:3.24 cara kerja radiator

Cara kerja radiator bermula ketika air bersuhu tinggi masuk kedalam inlet tank. Dari

inlettank, Air tersebut langsung masuk kedalam beberapa saluran penghubung.

38 | P a g e
adapun saluran penghubung berbahan logam yang dapat menghantarkan panas, sehingga

panas dari air akan berpindah kedinding saluran penghubung yang memiliki suhu lebih

rendah.

Karena disekitar saluran terhubung ada sirip udara yang juga berbahan logam, maka suhu air

akan langsung ditransfer ke seluruh permukaan sirip. Saat mesin hidup dipagi hari, suhu

panas yang telah mencapai sirip akan dilepaskan ke udara hingga suhu udara sekitar

menyamai suhu radiator.

Agar proses transfer panas kembali berlanjut, maka perlu diciptakan aliran udara disekitar

sirip agar udara panas bisa berganti dengan udara bersuhu rendah. Proses ini terjadi saat

motor bergerak, udara akan masuk melewati grill depan. Daripada itu sistem cooling fan juga

bertanggung jawab pada urusan aliran udara radiator.

Sehingga karena suhu air terus ditransfer ke udara luar, maka pada pangkal saluran

penghubung suhu air bisa menurun. Air yang sudah turun suhunya dimasukan kedalam outlet

tank yang selanjutnya akan digunakan kembali untuk mengambil panas mesin.

Maka dengan cara kerja di atas, dapat disimpulkan bahwa pendinginan air pada radiator

melalui rangkaian perpindahan panas dengan alur yakni : Air panas – Dinding saluran

penghubung – Sirip udara – Udara luar – Suhu air turun.

-Mengenali jenis dan cara kerja cairan radiator

39 | P a g e
Gambar:3.25 Cairan radiator

Selain sistem pendingin oli, perangkat lain yang berperan penting untuk menjaga suhu

mesin tetap pada kondisi yang normal adalah radiator. Fungsi utama radiator adalah

meredam udara panas yang ada pada silinder mesin ketika terjadi proses pembakaran.

Untuk menjalankan tugasnya itu, radiator membutuhkan elemen lain, yaitu cairan

pendingin. Lalu, radiator akan memerintahkan cairan pendingin tersebut untuk

40 | P a g e
meredakan panas yang terjadi di dinding silinder. Jadi, cairan pendingin yang

digunakan harus tahan terhadap suhu panas.

Oleh karena itu, memilih cairan pendingin radiator tidak boleh sembarangan dan harus

sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Jangan hanya terpengaruh oleh warna air radiator

karena itu tidak berpengaruh pada kualitasnya .

d. Tutup radiator

Fungsi :

1. Menutup radiator

2.Mengatur dan menaikkan tekanan dalam sistem pendinginan

Sistem pendingin mesin yang berisi cairan bersirkulasi dalam ruang tertutup mulai dari

radiator, selang, saluran air di blok mesin(water jacket) hingga pompa air. Tutup radiator

berfungsi sebagai presure valve yang menjaga tekanan di dalam ruang sirkulasi air agar tetap

pada tekanan yang diinginkan. Biasanya di atas tutup radiator terdapat angka 0,9 atau 1,1 atau

bahkan 1,2. Pada Suzuki Karimun Estilo dan Suzuki Karimun Wagon R tertera angka 1,1

pada tutup radiatornya,  itu merupakan angka tekanan yang harus dipertahankan di dalam

ruangan sirkulasi air dalam satuan Bar.

41 | P a g e
Gambar:3.26 Angka spesifikasi tekanan pada tutup radiator

Pabrikan motor merancang supaya tekanan tinggi tercipta di dalam ruang sirkulas, hal

itu dibutuhkan agar titik didih air dapat mencapai suhu lebih tinggi. Misalnya : titik didih

normal air pada tekanan udara normal(1 atmosfer) adalah 100°C , namun dengan adanya

tekanan lebih tinggi di dalam ruang sirkulasi  maka temperatur titik didih  dapat mencapai

angka yang lebih tinggi, sebelum akhirnya air radiator mendidih dan menguap.

Misalkan, dengan adanya tekanan 0,9 bar di dalam ruang sirkulasi sistem pendingin

maka air dapat mencapai angka 120°C, hal tersebut didukung dengan digunakannya cairan

radiator coolent yang titik didihnya lebih tinggi daripada air biasa(murni). Kenapa temperatur

tinggi diharapkan terjadi dalam sirkulasi air sistem pendingin mesin? Karena ini sesuai

dengan prinsip perpindahan kalor, yaitu dengan semakin besarnya selisih perbedaan

temperatur (delta T) maka akan semakin banyak kalor/panas yang dapat dipindahkan ke

udara. Jika tadi temperatur air di radiator mencapai 120°C dan temperatur udara luar adalah

30°C maka kalor yang dipindahkan dari radiator ke udara akan lebih besar dibandingkan jika

air radiator hanya bertemperatur 100°C dan temperatur udara di luar radiator tetap 30°C.

-Berfungsi sebagai katup keluar masuknya air – vacuum valve

Tekanan ideal di dalam sirkulasi sistem pendingin telah ditentukan oleh pabrikan

pembuat mobil, namun jika tekanan didalam ruangan sirkulasi air sudah melebihi tekanan

ideal yang disebabkan karena suhu yang tinggi maka pegas dari pressure valve di tutup

radiator akan tertekan ke atas, kemudian akan menciptakan celah yang menghubungkan

antara ruang sirkulasi air pendingin mesin dengan ruang tabung reservoir yang bertekanan

normal.

Jika tadinya ruang sirkulasi air tersebut tertutup rapat maka akibat tekanan berlebih

kemudian akan tercipta celah yang dapat mengurangi tekanan sekaligus memindahkan

42 | P a g e
volume air yang mengalami ekspansi akibat pemanasan tadi untuk dipindahkan ke tabung

reservoir.

Gambar: 3.27 Diagram cara kerja radiator cup

Hal sebaliknya pun juga terjadi, ketika mesin mulai mengalami pendingian(ketika mesin

dimatikan) maka begitu pula dengan air radiator akan mengalami pendinginan, akibatnya

volume air di dalam sistem pendingin akan mengalami penyusutan. Efek samping dari

adanya penyusutan volume air maka akan terjadi kevakuman di dalam ruang sirkulasi air

yang tertutup rapat. Ketika terjadi kevakuuman di ruang sirkulasi air maka klep tutup radiator

bagian tengah yang kecil akan membuka sehingga ruang sirkulasi air dan reservoir akan

terhubung kembali, karena adanya kevakuman di ruang sirkulasi sistem pendingin maka akan

menyedot kembali air dari tabung reservoir masuk ke ruang sirkulasi. Klep kecil ditengah

tutup radiator ini di sebut vacuum valve karena bekerja pada saat ke-vakuman berlangsung di

ruang sirkulasi air pendingin mesin.

Alasan untuk menaikkan tekanan pada sistem pendingin

 Temperatur didih air tergantung pada tekanan

43 | P a g e
 Tekanan semakin naik, temperatur didih semakin tinggi sehingga sistem pendingin lebih

aman Contoh: Dengan kelebihan tekanan 100 kpa ( 1 bar ) temperatur didih air naik sebesar

250 C

Itulah mengapa biasanya jika kita melihat tabung reservoir air radiator ketika mesin

motor masih panas terlihat air melebihi batas maksimal, namun jika mesin sudah menjadi

dingin maka air di tabung reservoir akan berkurang dengan sendirinya karena akan tersedot

kembali masuk ke dalam radiator.

Kegagalan tutup radiator dalam menjalankan fungsinya bisa diakibatkan usia tutup

radiator yang sudah cukup tua sehingga per yang berfungsi sebagai pengatur fungsi valve

sudah lemah dan tidak bisa menjaga tekanan ideal di dalam sistem pendingin mesin.

Kemungkinan lainnya bisa diakibatkan endapan korosi air radiator yang menumpuk pada

radiator cap sehingga menghambat kerja pegas dan celah klep-nya.

-Fungsi Pressure Valve tutup radiator:

Jika terjadi kegagalan fungsi ini maka tutup radiator tidak dapat menjaga tekanan

tinggi didalam ruang sirkulasi, akibatnya air di ruang sirkulasi akan cepat mendidih dan

berubah menjadi uap air yang dapat dengan mudah lolos dari ruang sirkulasi air sehingga air

radiator kerap berkurang. Atau bisa juga sebaliknya, jika tekanan yang berlebih di dalam

ruang sirkulasi tidak dapat di lepas ke udara melalui tabung reservoir maka di dalam ruang

sirkulasi air akan terjadi tekanan yang terlalu tinggi hingga akhirnya komponen seperti

radiator, selang radiator dan seal waterpump akan mengembang dan akhirnya akan pecah

atau bocor.

Fungsi Vacuum Valve tutup radiator: Jika terjadi kegagalan fungsi ini maka

tutup radiator tidak dapat membuka ketika terjadi pendinginan di dalam ruang

sirkulasi air, hal ini mengakibatkan air dari tabung reservoir tidak dapat masuk

44 | P a g e
kembali ke ruang sirkulasi sistme pendingin. Ketika dalam kondisi mesin dingin dan

kita cek volume air di dalam radiator akan terlihat berkurang padahal volume air di

tabung reservoir dalam kondisi penuh.

Gambar:3.28 Mengecek tutup radiator

Jika dicermati dari fungsi-fungsi di atas maka tutup radiator memegang peranan

penting dalam hal pendinginan mesin. Tentu jika dilihat bentuknya yang kecil dan cukup

sederhana maka kita tidak akan menyadarinya. Oleh karena itu agar tutup radiator dapat

berfungsi normal sebaiknya Pemirsah memastikan hal berikut ini:

1. Menjaga kebersihan air radiator mobil dengan mengurasnya sesuai jadwal yang telah

ditentukan.

2. Menggunakan Radiator Coolant bukan hanya menggunakan air keran biasa untuk

mengisi radiator tujuannya agar meminimalisir endapan korosi.

3. Tidak mengganti tutup radiator motor dengan tipe racing yang biasanya memiliki

standar tekanan lebih besar dari yang versi orisinal bawaan motor. Gantilah sesuai dengan

spesifikasi standard motor

45 | P a g e
-Bagian-bagian tutup radiator

1.Rangka

2.Leher radiator

3.Cincin perapat

4.Saluran buang

5.Pegas katup pelepas

6.Katup pelepas (Relieve Valve)

7.Katup hisap (Vacuum valve)

-Cara kerja tutup radiator

Pada dasarnya cara kerja tutup radiator adalah cara kerja dari katup-katup

yang ada pada tutup radiator. Sehingga dengan menjelaskan kerja dari katup tekan

dan katup velve pada tutup radiator juga membahas tentang cara kerja dari tutup

radiator. Untuk membahas tentang cara kerja radiator lihat gambar dibawah ini.

Gambar:3.29 Cara kerja tutup radiator

-Cara kerja katup tekan (relieve valve)

Cara kera katup ini adalah pada saat temperatur mesin sudah melebihi temperatur

kerja. Ketika mesin sudah mencapat temperatur kerja, dan tekanan di dalam radiator semakin
46 | P a g e
meningkat. Maka apabila tekanan radiator ini sudah melebihi dari batas spesifikasi (dapat

mengalahkan pegas) maka katup tekan akan membuka. Uap-uap air akan mengalir menuju

tanki cadangan (reservoir tank).

Karena pada saat suhu dan tekanan rendah, katup ini belum membuka maka salah

fungsi dari tutup radiator adalah untuk mempercepat mesin mencapai suhu kerja. Ketika

sudah mencapat suhu dan tekanan yang melebihi tekanan pegas, dan katup membuka maka

peran tutup radiator sebagai mencegah air mendidih pada suhu 100 derajat celcius.

Biasanya pada tutup radiator terdapat spesifikasinya, sebagai contoh pada tutup

radiator terdapat sebuah tulisan dengan spesifikasi tekanan 0.9 bar. Maka tutup radiator

tersebut, katup tekannya akan mulai membuka pada saat tekanan dalam radiator 0,9 bar.

-Cara kera katup vakum (vakuum valve)

Cara kera ini adalah pada saat temperatur dingin. Ketika motor sudah selesai

digunakan dan perlahan-lahan suhu mesin turun, maka suhu dan tekanan di dalam radiator

juga turun. Akibanya radiator mengalami kevakuman. Kevakuman ini akan menghisap dan

apabila sudah melebihi atau dapat mengalahkan pegas maka katup tekan akan membuka. Dan

sebagian air yang ada pada tanki cadangan akan terhisap kembali ke radiator.

e. Reservoir

Sebagai tempat persediaan air dan untuk meyeimbangkan perbedaan volume air

pendingin akibat panas

Tangki reservoir air radiator atau dalam bahasa teknik disebut dengan coolant

reservoir tank ini pada umumnya kebanyakan terbuat dari bahan plastik ( walau ada yang dari

bahan plat ) dengan ukuran tertentu yang ditempatkan dekat dengan tutup radiator ini

memiliki fungsi utama sebagai tempat penampungan sementara dari air radiator dari dalam

mesin yang kemudian disalurkan ke dalam kisi kisi radiator dan mengalami pemuaian.

47 | P a g e
Gambar:3.30 Reservoir tank

Ketika mesin telah mencapai suhu kerja, maka air pendingin didalam blok mesin pun

Gambar: 3.31 kerja reservoir

otomatis akan ikut naik temperaturnya, yang nantinya akan dikeluarkan dari dalam blok

mesin dan diganti dengan air pengingin baru yang berasal dari dalam radiator yang telah

didinginkan dari proses sebelumnya dan tentu saja diatur waterpump dan thermostat dalam

prosesnya.

Gambar: 3.31 kerja reservoir

Nah air panas yang berasal dari dalam blok mesin ini ketika dialirkan kedalam kisi

kisi radiator akan memuai sehingga volumenya akan menjadi naik, Nah disinilah peran dari

48 | P a g e
tangki reservoir berada yakni untuk menampung sementara luapan air panas dari radiator.

Setelah suhu air didalam radiator mendingin maka luapan air yang masuk kedalam tangki

reservoir ini akan terhisap kembali kedalam radiator.

Air didalam tangki reservoir ini jumlahnya tetap dan tidak akan berkurang secara signifikan.

Jika kalian memiliki kendaraan yang selalu habis isi air didalam tangki reservoir nya

sebaiknya anda patut waspada karena bisa dipastikan terdapat kebocoran pada sistem

sirkulasi pendinginan yang bila diabaikan bisa membuat mesin menjadi overheating. Maka

dari itu anda pun perlu memperhatikan ketinggian air didalam tangki reservoir radiator.

 Cara kerja pada saat motor panas, katup pelepas / tekan membuka

Gambar:3.32 Cara kerja katup pelepas

Pada saat air pendingin panas, volume dan tekanannya akan bertambah. Jika tekanan

sudah melebihi batas, air mengalir ke reservoir dan bersamaan dengan itu tekanan didalam

sistem pendingin akan menurun.

 Cara kerja pada saat motor dingin, katup hisap / vakum membuka

Gambar:3.33 Cara kerja reservoir saat dingin

49 | P a g e
Saat mesin dingin, air menyusut sehingga terjadi vakum pada radiator. Air dari

reservoir mengalir ke radiator.

f. Ventilator (kipas)

Gambar:3.34 Kipas listrik

50 | P a g e
Kipas pendingin yang digerakkan oleh motor listrik ini sudah tidak memanfaatkan

putaran dari poros engkol untuk memutarkan kipas pendingin. Motor listrik ini dapat

bergerak atau berputar jika ada arus listrik yang mengalir ke motor listrik tersebut.

Tipe motor listrik yang digunakan ini adalah motor listrik DC yaitu arus yang

digunakan adalah jenis arus searah.

Pada tipe kipas pendingin yang digerakkan oleh motor listrik ini menggunakan

sensor temperatur air pendingin atau water temperature sensor (WTS). Sensor suhu air

pendingin ini akan mendeteksi suhu air pada mesin, bila suhu air telah mencapai batas

yang ditetapkan maka sensor ini akan mengirimkan data ke ECU sehingga ECU akan

memberikan signal tegangan ke relay fan sehingga relay fan aktif dan arus listrik dapat

mengalir ke motor listrik dan akhirnya motor listrik dapat bekerja bekerja. Hal tersebut

berrarti bahwa kipas pendingin radiator akan bekerja jika temperatur air pendingin mesin

telah mencapai batas yang ditentukan (antara 80 0 C sampai 900 C).

Hal tersebut akan memberikan banyak keuntungan pada kipas pendingin tipe ini,

yaitu temperatur kerja mesin dapat dicapai dengan cepat dan juga karena gerakkan

putarannya diambil dari motor listrik maka mesin tidak akan terbebani untuk memutarkan

kipas pendingin.

51 | P a g e
Gambar:3.35 kipas radiator

Untuk mempercepat peredaran air pada sistem pendinginan. Bekerjanya pompa air

adalah oleh putaran mesin..Kipas ini dihidupkan dan dimatikan atas perintah sakelar

temperatur yang terletak pada saluran air pendingin atau atas perintah ECU atas informasi

dari sensor temperature air /ECT (engine coolant temperature) Kipas akan bekerja/berputar

jika temperature kerja engine sudah tercapai, missal berputar jika temperature air 95 °C dan

kipas mati jika terperatur air 85 °C Arah lengkungan kipas juga perlu diperhatikan saat

memasang, jika kontruksi daun kipas bisa dipasang terbalik.

g. Pompa air (water pump)

Gambar:3.36 Water pump

52 | P a g e
Fungsi dari water pump atau pompa air sendiri berfungsi untuk memompa air agar

air pendingin dapat bersirkulasi pada bagian-bagian mesin melalui water jacket guna untuk

melakukan pendinginan water pump atau pompa air berputar sesuai dengan putaran mesin,

pompa air ini terletak atau tersambung dengan pulli (dibelakang kipas pendingin) dan pulli

ini terhubung dengan v-belt. Oleh sebab itu putaran dari pompa air sebanding dengan

putaran mesin.

Mengingat pentingnya kerja dari water pump atau pompa air ini, maka pompa air

perlu dirawat dan selalu diperiksa dan anda perlu mengenali kerusakan-kerusakan yang

sering terjadi pada water pump atau pompa air. Jika water pump atau pompa air rusak

harus segera diperbaiki.

-Kerusakan pada water pump dan akibatnya

Jika water pump atau pompa air ini mengalami kerusakan maka akan menimbulkan

masalah pada mesin. Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya bahwa fungsi dari water

pump adalah untuk memompa air agar dapat bersirkulasi sehingga jika water pump

mengalami kerusakan akan menyebabkan air pendingin tidak dapat bersirkulasi. Ketika air

pendingin tidak dapat bersirkulasi maka proses pendinginan menjadi kurang dan dapat

menyebabkan over heating. Kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada pompa air atau

water pump ini adalah pada komponen kincirnya mengalami karat (berkarat) sehingga

mengakibatkan air pendingin juga akan membawa karat saat disirkulasikan dan karat ini

juga dapat menyebar ke bearing, jika bearing berkarat dapat berkemungkinan bearing

menjadi macet atau seret sehingga putaran water pump menjadi tersendat-sendat. Selain itu

bearing juga dapat menjadi kocak, jika bearing kocak maka akan timbul suara. Masalah

yang lain adalah terjadinya kebocoran pada water pump atau pompa air, hal ini dapat

disebabkan karena karat yang terjadi pada rumah water pump sehingga menyebabkan

kebocoran.

53 | P a g e
Nah setelah anda mengetahui penyebab kerusakan pada water pump dan akibatnya maka

anda perlu melakukan perawaatan secara berkala baik dengan melihatnya secara visual

dengan melihat apakah adanya kebocoran air pendingin pada rumah water pump atau juga

dengan mendengar adakah suara pada mesin pada bagian rumah water pump lalu

mengecek apakah terjadi kekocakkan pada bearing water pump atau juga dengan melihat

gejala-gejala lain, misalnya nidikator panas mesin menyala karena mengidentifikasikan

mesin mengalami over heating dan lain sebagainya.

Gambar:3.37 Water pump

Prinsip kerja pompa air adalah sewaktu impeler berputar air pada pusat terhisap dan

terlempar ke arah luar oleh gaya sentrifugal pada keliling impeler, air disalurkan ke saluran-

saluran buang / keluar menuju mantel-mantel air dalam blok silinder dengan tekanan kurang

lebih 5 Kpa dengan hasil pemompaan 100- 200 l/menit.

54 | P a g e
Gambar:3.38 Komponen pompa air radiator

h. Termostat

Gambar:3.39 thermostant

salah satu komponen yang sangat fital didalam sistem engine cooling atau

pendinginan mesin adalah thermostat. Komponen ini adalah berupa katup yang terbuat dari

dua buah jenis logam berbeda yang mana jika dilalui oleh suhu diatas suhu kerja maka katup

ini akan membuka, dan menutup kembali ketika suhu sudah kembali dingin ( kembali ke

55 | P a g e
suhukerja .Hampir pasti semua motor dilengkapi dengan komponen mungil ini untuk

menjaga suhu kerja mesin tetap optimal, sebab jika suhu mesin tidak dalam lingkaran suhu

kerja yang derajat suhunya antara 85 hingga 90 derajat celcius akan membuat kinerja mesin

itu sendiri menjadi tidak bagus.

Dari uraian diatas maka bisa disimpulkan bahwa fungsi dari thermostat adalah sebagai

katup buka dan tutup secara otomatis ( kran air otomatis ) yang mengatur sirkulasi antara air

panas yang ada di ruang mesin dengan air dingin yang ada didalam kisi kisi radiator sesuai

dengan suhu mesin sehingga temperatur kerja mesin tetap stabil agar tenaga mesin yang

dihasilkan menjadi besar dan yang pastinya mesin mobil tidak akan overheat.

-Cara kerja thermostat


Gambar:3.40 Cara kerja thermostant

Motor dingin Termostat tertutup bila temperatur air pendingin rendah  aliran air

menuju radiator terputus ( terjadi sirkulasi tertutup ) . Motor pada temperatur kerja ,Termostat

56 | P a g e
mulai membuka bila temperatur air pendingin antara 75 – 900 C  air pendingin mulai

mengalir menuju radiator,Motor panas Thermostat ini akan bekerja membuka katupnya

ketika suhu air pendingin atau water coolant pada mesin sudah mencapai suhu kerja yang

besarnya antara 85 sampai 90 derajat celcius. Dan valve thermostat akan menutup kembali

ketika suhu mesin sudah menurun.

Bahaya jika thermostat dilepas / tidak dipasang

Banyak sekali orang yang mengalami overheat dan mendapatkan saran dari rekan

rekan mereka untuk melepas thermostat nya saja agar tidak overhead lagi. Padahal

pernyataan ini adalah salah, dan kesalahan fatal bagi mereka yang tidak tahu menahu justru

mengikuti saja saran yang diberikan oleh rekan mereka. Melepas thermostat ini akan

membuat temperatur kerja mesin menjadi tidak akan tercapai sehingga membuat proses

pendinginan mesin menjadi berkurang.

Dan ketika mobil digeber dengan kecepatan tinggi akan membuat mesin malah langsung

overhead. Selain itu lamanya temperatur kerja mesin yang tidak akan pernah tercapai ini akan

menjadikan tenaga mesin menjadi loyo serta membuat bahan bakar menjadi boros.

-Letak thermostat Thermostat

Gambar:3.41 posisi thermostant

57 | P a g e
umumnya diletakkan pada saluran setelah engine yang menuju ke radiator. Pada

sebagian kontruksi juga ada yang diletakkan sebelum air masuk ke engine/setelah radiator.

Gangguan-gangguan yang bisa terjadi pada thermostat yang berakibat pada motor

diantaranya:

a. Motor tidak mencapai temperature kerja:

 Penyebabnya thermostat macet membuka terus

 Tidak memakai thermostat

 Termostat membuka terlalu awal

Dampak yang ditimbulkan adalah:

 Temperatur air pendingin terlalu rendah

 Mempercepat keausan pada dinding silinder

 Bahan bakar boros

b. Kelebihan panas pada motor, overheating pada motor:

 Penyebabnya termostat tidak membuka

 Termostat membuka terlalu lambat

 Pemasangan termostat terbalik

Akibat yang diderita oleh motor adalah:

 Air pendingin mendidih dan keluar dari sistem pendingin

 Kerusakan pada komponen motor, missal kepala silinder melengkung

 Piston bisa macet.

58 | P a g e
c. Penyebab terjadinya overheating :

Gangguan yang diakibatkan karena terjadinya kelebihan panas (overheating) pada mesin

adalah sebagai berikut:

1. Bagian atas piston dapat berubah bentuk apabila suhunya terlalu tinggi dan kehilangan

kekuatannya. Sebagai contoh pada aluminium. Kekuatannya akan hilang kira-kira

sepertiganya pada suhu 300°C bila dibandingkan pada suhu normal.

2. Gerakan komponen-komponen engine akan terhalang karena ruang bebas (clearence)

semakin kecil disebabkan pemuaian dari komponen mesin yang menerima panas berlebihan

. 3. .Akan timbul tegangan thermalyang dihasilkan oleh panas karena perubahan suhu dari

suatu tempat ketempat lain. Sehingga silinder menjadi tidak bulat akibat deformasi thermal.

Hal ini menyebabkan ring piston patah dan piston macet

4. Berpengaruh terhadap thermal resistence bahan pelumas. Jika suhu naik sampai 250C

pada alur ring piston, pelumas berusaha menjadi karbon dan ring piston akan macet

(Ring stick) sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pada suhu 300C pelumas

cepat berubah menjadi hitam dan sifat pelumasnya turun, piston akan macet sekalipun

masih mempuyaiclereance

5. Terjadinya pembakaran yang tidak normal. Motor bensin cendrung untuk knock. Jika

knock terjadi suhu naik pada piston dan terjadi pembakaran dini (Pre Ignition mudah

terjadi).

3.1.6 Oil cooled combustion chamber (O3C)

Sistem pendinginan oil cooled combustion chamber --O3C-- memiliki cara kerja

menyerupai radiator coolant.  Namun O3C mengalami penyempurnaan sistem kerja

pendinginan sehingga lebih baik saat mereduksi panas mesin sepeda motor.

Proses kerjanya, pendinginan dilakukan dengan mengalirkan oli secara terus menerus. Di

dalam radiator oli, oli akan didinginkan untuk kemudian dialirkan menuju saluran (valve)

59 | P a g e
di area katup dan busi, yang merupakan elemen paling panas pada sebuah mesin. Dengan

penyaluran dingin O3C, pendinginan ruang mesin bisa dicapai karena terdapat ruang

aliran oli di dalam dinding kepala silinder.

Penerapan sistem pendingin O3C, diaplikasikan pada sepeda motor TVS Apache RTR

200 4V. Keuntungan sistem O3C pada model RTR 200 ini, membuat mesin lebih

responsif dan bertenaga di berbagai kondisi medan. Dampaknya motor ini diklaim

mampu melesat dari diam ke 60 kilometer per jam dalam waktu 3,9 detik.

Dengan kapasitas mesin 197,75 cc (kelas 200 cc), membuat laju Apache RTR 200 4V

kian agresif dan tak kehilangan tenaga di berbagai putaran mesin dan kondisi lalu lintas

--saat macet dan perjalanan jarak jauh.

Oil Cooler merupakan salah satu komponen atau onderdill mesin yang mempunyai fungsi

untuk mendinginkan oli yang panas karena oli tersebut bersirkulasi di dalam sistem lubrikasi

atau pelumasan untuk melumasi benda kerja yang berputar atau bergerak.

Oil cooler di rakit pada sebuah instalasi pipping yang terhubung ke tanki oli melalui pipa -

pipa instalasi.

Adapun oil cooler ini melibatkan 2 unsur cairan yaitu

 Oli sebagai media pokok yang bersirkulasi secara kontinue keluar dan masuk ke area

oil cooler untuk di dinginkan, karena oli tersebut mempunyai temperatur yang cukup panas

setelah bersirkulasi melumasi benda kerja yang sedang berputar atau bergerak.

 Air yang berfungsi sebagai media pendingin yang juga bersirkulasi keluar dan masuk

ke area oil cooler untuk menyerap panas yang di bawa oleh oli untuk di buang ke area drain

bersama sirkulasi air.

Adapun cara kerja oil cooler adalah sebagai berikut :

60 | P a g e
 Di dalam oil cooler ada 2 ruang yang berbeda yaitu satu ruang sebagai tempat media

sirkulasi oli dan satu ruang lagi berupa sirip atau tubing sebagai tempat bersirkulasinya air.

 Sirkulasi antara oli dan air tidak akan bercampur menjadi satu di dalam oil cooler

karena masing - masing media mempunnyai ruangan sendiri.

 Oli dan air selalu bersirkulasi keluar masuk oil cooler sehingga dinginnya sifat air

akan membawa sifat panas dari oli untuk di bawa menuju ke drain pembuangan. Dengan

kondisi tersebut maka temperatur oli yang bersirkulasi menuju benda kerja akan menurun.

Sedangkan bagian - bagian dari oil cooler adalah sebagai berikut :

1) Tabung.

Gambar:3.42 Tabung pendingin oli

Tabung merupakan ruangan yang akan di isi oleh Tubing unit dan di sisa - sisa ruang

yang ada merupakan ruangan bersirkulasinya oli.

Sedangkan tabung pada oil cooler tersebut mempunyai bagian - bagian seperti :

 Lubang In Oil yang berfungsi sebagai lubang masuknya oli yang bersirkulasi untuk

masuk ke ruangan tabung oil cooler.

 Lubang Out yang berfungsi sebagai lubang keluarnya oli dari ruang tabung oil cooler.

61 | P a g e
 Flange Tabung yang berfungsi sebagai dudukan baut pada flange penutup atau cover

Tabung Oil Cooler.

 Drain Plug yang berfungsi sebagai lubang drain atau buangan oli yang terdapat pada

Tabung oli Cooler.

Oil yang bersirkulasi masuk ke ruang oil cooler melalui lubang In dengan kondisi

yang sedikit panas dan setelah oli tersebut keluar dari ruang tabung oil cooler melalui Lubang

Out, maka temperatur oli tersebut akan menurun atau menjadi lebih dingin.

2) Tubing atau Sirip Pendingin.

Gambar:3.41 Sirip Pendingin

Unit Sirip pendingin biasanya terbuat dari susunan tubing -tubing berbahan stainless steel

atau berbahan lainnya yang kuat terhadap korosi.

Banyaknya jumlah sirip tubing tergantung besarnya tabung oil cooler, sehingga semakin

banyak sirip tubing maka semakin banyak juga konsumsi air yang akan bersirkulasi di dalam

oil cooler tersebut.

Tabung atau sirip Pendingin tersebut akan di isi oleh sirkulasi air bersih yang

mempunyai fungsi sebagai penyerap panas yang di bawa oleh sirkulasi oli untuk di bawa ke

62 | P a g e
drain pembuangan sehingga oli yang akan masuk ke benda kerja akan dingin kembali sesuai

standart.

Adapun bagian - bagian dari Tubing atau Sirip Pendingin adalah sebagai berikut :

 Head atau Kepala Tubing unit yang berfungsi sebagai dudukan susunan tubing

sekaligus sebagai flange pengikat tubing unit pada tabung Oil Cooler.

 Pipa atau Tubing yang berfungsi sebagai sarana pokok untuk media sirkulasi keluar

masuknya air pendingin.

 Sparator atau logam penyekat yang berfungsi sebagai tulang penyekat pada tubing

pendingin agar tubing atau sirip tidak bengkok.

3) Flange Cover Unit.

Flange cover merupakan penutup tabung oil cooler yang berfungsi untuk menutup

unit oil cooler agar tidak terjadi kebocoran media baik kebocoran oli maupun kebocoran air

pendingin.

Sedangkan bagian - bagian dari Flange Cover Unit tersebut adalah sebagai berikut :

 Flange yang berfungsi sebagai media pengikat antar beberapa benda agar menjadi

satu kesatuan unit benda.

 Lubang In Air yang berfungsi sebagai pintu atau lubang sirkulasi air pendingin masuk

ke area Tubing oil cooler.

 Lubang Out yang berfungsi sebagai pintu atau lubang sirkulasi air pendingin keluar

dari area Tubing oil cooler.

 Gasket yang berfungsi sebagai isolator antar flange supaya tidak ada celah antar

flange sehingga tidak ada kebocoran oli atau air di dalam flange tersebut.

63 | P a g e
 O - Ring yang berfungsi sebagai penyekat antara flange dengan Tabung Oil Cooler

agar tidak terjadi kontaminasi atau tercampurnya air pendingin dengan oli pelumas.

 Baut yang berfungsi untuk mengikat antara flange cover dengan flangeTabung Oli

Cooler sehingga tidak ada kebocoran system

3.2 Metode penelitian

3.2.1 Ruang lingkup

Ruang lingkup penelitan kali ini bertempat di PT. ARISTA YAMAHA Mencakup( “

Sistem Pendingin Sepeda Motor )

3.2.2 Jenis dan sumber data

A. Jenis data

1. Data primer

Adalah data yang berisikan fakta atau keterangan yang secara langsung di proleh

melalui penelitian lapangan dari objek yang di teliti, data ini saya proleh melalui wawancara

kepada mekanik PT> YAMAHA ARISTA.

a. Data sekunder

Adalah sejumlah fakta atau keteragan yang di proleh peneliti secara langsung

maupun tidak langsung melalui bahan, bahan, keterangan, arsip – arsip, lembaga

atau instansi terkait yang berkaitan dengan masalah yang penulis teliti.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data – data dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

64 | P a g e
Sistematik observasi ini merupakan pengumpulan data dimana peneliti terjun

ke lapangan untuk pengamatan.

2. Wawancara

Merupakan pengumpulan data dengan jalan mengadakan tanya jawab secara langsung

dengan mekanik.

3. Studi Kepustakaan

Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan membaca dan

mengkaji dokumen, buku – buku, internet, dan bahan literatur lainnya.

3.3 Temuan selama prakerin

1. Menemukan teman baru

2. Mengetahui cara mendiagnosa kerusakan di komputer

3. Mengetahui cara membersihkan injector

4. Mengetahui permasalahan dalam sistem FI

5. Mengetahui cara menyetel klep

6. Mengetahui cara memakai tabung DSM

7. Mengetahui kode – kode spare part

65 | P a g e
66 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai