SISTEM PENDINGINAN
Disusun Oleh :
Ginanjar Efendi
23621201C1566
PURWOKERTO
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami
karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan
terus dapat menimba ilmu di STT Wiworotomo Purwokerto.
Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap perbaikan, kritik dan
sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
BAB II ISI
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. Kipas pada roda gila tanpa pengaruh aliran dan dengan pengarah aliran
Gambar 4. Radiator
PENDAHULUAN
Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga mesin
supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Sistem pendinginan perlu dan
penting dilakukan. Berdasarkan neraca panas pada mesin maka fungsi pendinginan
pada motor menjadi penting karena panas yang akan terserap oleh sistem pendinginan
dapat mencapai 32 %.
Bila mesin tidak didinginkan akan terjadi pemanasan yang lebih (overheating)
dan akan mengakibatkan gangguan-gangguan seperti:
a. Bahan akan lunak pada suhu tinggi. Contoh: torak yang terbuat dari logam
paduan aluminium akan kehilangan kekuatannya (kira-kira sepertiganya) pada suhu
tinggi (300 C), bagian atas torak akan berubah bentuk atau bahkan mencair.
b. Ruang bebas (clearance) antara komponen yang saling bergerak menjadi
terhalang bila terjadi pemuaian karena panas berlebihan. Misalnya torak akan memuai
lebih besar (karena terbuat dari paduan aluminium) daripada blok silinder (yang terbuat
dari besi tuang) sehingga gerakan torak menjadi macet.
c. Terjadi tegangan termal, yaitu tegangan yang dihasilkan oleh perubahan suhu.
Misalnya cincin torak yang patah, torak yang macet karena adanya tegangan tersebut.
d. Pelumas lebih mudah rusak oleh karena panas yang berlebihan. Jika suhu naik
sampai 250 C pada alur cincin, pelumas berubah menjadi karbon dan cincin torak akan
macet sehingga tidak berfungsi dengan baik, atau cincin macet (ring stick). Pada suhu
500 ºC pelumas berubah menjadi hitam, sifat pelumasannya turun, torak akan
macet sekalipun masih mempunyai ruang bebas.
e. Pembakaran tidak normal. Motor bensin cenderung untuk terjadi ketukan
(knocking).
f. Sebaliknya bila motor terlalu dingin akan terjadi masalah, yaitu pada motor
bensin bahan bakar akan sukar menguap dan campuran udara bahan bakar menjadi
gemuk. Hal ini menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna.
g. Pada motor diesel bila udara yang dikompresi dingin akan mengeluarkan asap
putih dan menimbulkan ketukan dan motor tidak mudah dihidupkan. Selain itu, kalau
pelumas terlalu kental, akan mengakibatkan motor mendapat tambahan tekanan dan
uap yang terkandung dalam gas pembakaran akan terkondensasi pada suhu kira-kira
50C.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui segala hal tentang
system pendinginan baik itu pengertian, macam-macam, mekanisme kerja, dan
aplikasinya di kehidupan sehari-hari.
BAB II
ISI
Motor bakar berfungsi mengubah energi panas yang terkandung dalam bahan
bakar menjadi tenaga gerak. Dari panas yang dihasilkan ini, kira-kira 25% digunakan
sebagai tenaga penggerak, kira-kira 45% hilang terbawa gas buang dan hilang akibat
gesekan-gesekan, sedangkan sisanya kira-kira 30% diserap oleh bagian-bagian motor
itu sendiri. Panas yang diserap ini harus segera dibuang untuk menghindari panas yang
berlebihan (over heating) yang dapat mengakibatkan mesin menjadi rusak,. Untuk itu
diperlukan sistem pendingin mesin dengan media air atau udara untuk menstabilkan
suhu kerja mesin antara 80-100 OC.
Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga mesin
supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin pembakaran dalam maupun
luar melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan energi dan dengan mekanisme
mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan efisiensi sempurna,
panas hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang
melalui saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh material di sekitar ruang bakar.
Mesin dengan efisiensi tinggi memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil
pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi gerakan mekanis, dengan hanya
sebagian kecil panas yang terbuang. Mesin selalu dikembangkan untuk mencapai
efisiensi tertinggi, tetapi juga mempertimbangkan faktor ekonomis, daya tahan,
keselamatan serta ramah lingkungan.
Berdasarkan fluida pendingin, pendingin yang biasa digunakan pada engine kendaraan
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sistem pendingin air dan sistem pendingin
udara.
Sistem pendingin air memiliki konstruksi yang lebih rumit dibanding pendingin
udara, akan tetapi memiliki banyak kelebihan dibanding pendingin udara, diantaranya
mesin menjadi relatif aman karena disekeliling silinder dikelilingi oleh air pendingin,
air juga bisa meredam bunyi yang berlebihan dalam mesin, dan air juga bisa dijadikan
pemanas ruangan di dalam ruang kemudi (khusus di Negara yang memiliki musim
dingin).
Sistem pendingin udara yang digunakan pada engine diambil langsung oleh
udara melalui sirip-sirip pendingin. Kemudian diserap oleh udara luar yang
temperaturnya jauh lebih rendah. Konstruksi dan jumlah sirip pendingin tergantung
besar kecilnya engine dan kecepatan perpindahan kalor dari sirip-sirip pendingin ke
udara. Sirip-sirip ini dipasangkan di sekeliling silinder dan kepala silinder. Udara yang
menyerap panas dari sirip-sirip pendingin harus bersirkulasi agar udara di sekitar sirip-
sirip pendingin temperaturnya tetap rendah.
Pada pendingin udara ini, hembusan udara mejadi lebih cepat pada saat
kendaraan berjalan atau dilakukan oleh sebuah kipas. Konstruksi engine dengan
pendingin udara disbanding pendingin air mempunyai keuntungan antara lain:
Gambar 3. Kipas pada roda gila tanpa pengaruh aliran dan dengan pengarah aliran
Jika engine dihidupkan, maka kipas akan ikut berputar, sehingga udara menuju
sudut-sudut hantar ke sirip-sirip kepala silinder dan blok silinder. Dengan
menggunakan kipas ini maka pendingin akan lebih merata disbanding yang tidak
memakai kipas, cara ini digunakan pada sepeda motor. Contoh: vespa, Suzuki jet
cooled (RC), Yamaha force 1 dan beberapa mobil, contohnya: VW lama (safari, combi
dan kodok).
2.3. Cara kerja
Saat mesin masih dingin sirkulasi air pendingin hanya terjadi didalam mesin saja, tanpa
melalui radiator, ini dikarenakan adanya thermostat yang masih menutup saat mesin
dingin, jadi air yang mestinya kedalam radiator tertutup oleh thermostat dan akan
melewati saluran bypass untuk kembali bersirkulasi kedalam mesin, proses ini juga
bertujuan untuk mempercepat mesin mencapai suhu kerja normal yaitu sekitar 80-90
o
C.
Saat mesin sudah panas dan melebihi temperatur kerja maka thermostat akan terbuka
dan saluran bypass akan tertutup sehingga air yang sudah panas akan dialirkan kedalam
radiator untuk selanjutnya didinginkan oleh kipas dan laju kendaraan itu sendiri,
selanjutnya cairan pendingin yang sudah didinginkan didalam radiator kembali
dialirkan kedalam mesin untuk kembali mendinginkan mesin, begitu seterusnya sampai
temperature kembali turun hingga thermostat kembali menutup, begitu seterusnya
proses ini berulang.
1. Perawatan preventif
merupakan perawatan sistem pendinginan secara ringan. Pada perawatan ini juga
bertujuan untuk mencegah atau menanggulangi secara dini sebelum komponen sistem
pendingin mengalami kerusakan. Kegiatan yang dilakukan pada perawatan preventif
meliputi: penyetelan, pemeriksaan dan membersihkan komponen-komponen sistem
pendingin saja. Perawatan ini membutukan biaya yang relatif kecil dan biasanya
dilakukan secara berkala.
2. Perawatan kuratif
Bagian-bagian sistem pendinginan air yang penting dan perlu dipelihara/diservis adalah:
Radiator, tutup radiator, pompa air, kipas, katup termostat, dan tangki reservoir.
a. Radiator
Gambar 4. Radiator
Tangki atas berfungsi untuk menampung air yang telah panas dari mesin. Tangki
atas dilerngkapi dengan lubang pengisian, pipa pembuangan dan saluran masuk dari
mesin. Lubang pengisian harus ditutup dengan tutup radiator. Pipa pembuangan untuk
mengalirkan kelebihan air dalam sistem pendinginan yang disebabkan oleh ekspansi
panas dari air keluar atau ke tangki reservoir. Saluran masuk ditempatkan agak keujung
tangki atas.
Inti radiator berfungsi untuk membuang panas dari air ke udara agar suhu air
lebih rendah dari sebelumnya. Inti radiator terdiri dari pipa-pipa air untuk mengalirka
air dari tangki atas ke tangki bawah dan sisrip-sirip pendingin untuk membuang panas
air dalam pipapipa air. Udara juga dialirkan diantara sirip-sirip pendingin agar
pembuangan panas secepat mungkin. Warna inti radiator dibuat hitam agar pepindahan
panas radiasi dapat terjadi sebesar mungkin. Besar kecilnya inti radiator tergantung
pada kapasitas mesin dan jumlah pipa-pipa air dan sisrip-siripnya
Tangki bawah berfungsi untuk menampung air yang telah didinginkan oleh inti
radiator dan selanjutnya disalurkan ke mesin melalui pompa. Pada tangki bawah juga
dipasangkan saluran air yang berhubungan dengan pompa air dan saluran pembuangan
untuk membuang air radiator pada saat membersihkan radiator dan melepas radiator.
b. Tutup Radiator
Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan titik didih air pendingin dengan jalan
menahan ekspansi air pada saat air menjadi panas sehingga tekanan air menjadi lebih
tinggi daripada tekanan uadar luar. Di samping itu pada sistem pendinginan tetrutup,
tutup radiator berfungsi untuk mempertahankan air pendingin dalam sistem meskipun
dalam keadaan dingin atau panas. Untuk maksud tersebut tutup radiator dilengkapi
dengan katup pengatur tekanan (relief valve) dan katup vakum.
c. Pompa Air
Pompa ini terdiri dari: (a) Poros, (b) Impeller, dan (c) Water seal
d. Kipas Pendingin
Kipas berfungsi untuk mengalirkan udara pada inti radiator agar panas yang
terdapat pada inti radiator dapat dipancarkan ke udara dengan mudah. Kipas pendingin
dapat berupa kipas pendingin biasa (yang diputarkan oleh mesin) atau kipas pendingin
listrik. Kipas pendingin biasa digerakkan oleh putaran puli poros engkol. Poros kipas
biasa sama dengan poros pompa air sehingga putaran kipas sama dengan putaran
pompa.
e. Katup Termostat
Katup termostat berfungsi untuk menahan air pendingin bersirkulasi pada saat
suhu mesin yang rendah dan membuka saluran adri mesin ke radiator pada saat suhu
mesin mencapai suhu idealnya. Katup termostat biasanya dipasang pada saluran air
keluar dari mesin ke radiator yang dimaksudkan agar lebih mudah untuk menutup
saluran bila mesin dalan keadaan dingin dan mebuka saluran bila mesin sudah panas.
Gambar 10. Katup Termostat
Ada 2 tipe termostat, yaitu tipe bellow dan tipe wax. Kebanyakan termostat
yang digunakan adalah tipe wax. Di samping itu termostat tipe wax ada yang
menggunakan katup by pass dan tidak menggunakan katup by pass.
Pada saat suhu air pendingin rendah katup tertutup atau saluran dari mesin ke
radiator terhalang oleh wax (lilin) yang belum memuai. Bila suhu air pendingin naik
sekitar 80 sampai dengan 90 derajat Celcius maka lilin akan memuai dan menekan
karet. Karet akan berubah bentuk dan menekan poros katup. Oleh karena posisi poros
tidak berubah maka maka karet yang sudah berubah tersebut akan membawa katup
untuk membuka.
Untuk menghindari terjadinya tekanan air yang tinggi pada saat katup termostat
tertutup, pada saluran di bawah katup dibuatkan saluran ke pompa air yang dikenal
dengan saluran pintas (by pass).
Cara kerja katup by pass pada termostat dapat dilihat pada sistem pendingin
mesin pada saat dingin dan panas.
Gambar 14. Termostat dengan katup by pass pada saat panas
1. Termostat rusak. Termostat yang berfungsi untuk mengatur masuknya air pendingin
yang masuk ke dalam mantel air supaya didapatkan suhu mesin yang sesuai dan apabila
pada alat ini terjadi kerusakan akan mengakibatkan mesin manjadi dingin atau
sebaliknya.
Cara mengatasinya: Tes bagaimana kerja termostat tersebut masih bisa bekerja dengan
baik apa tidak apabila termostat membuka terus ini karena alat tersebut tidak bisa
menutup saat mesin dingin, salah satu yang dapat dilakukan adalah menggantinya.
1). Pemeriksaan pipa-pipa dan bagian yang disolder pada tangki atas dan bawah dari
kemungkinan bocor, kalau perlu diperbaiki atau diganti
2). Periksa sirip dan inti radiator dan perbaiki sirip yang menghambat saluran air
dengan menggunakan obene pipih (Gambar 17)
Gambar 17. Perbaikan radiator
1) Bila yang tersumbat dari intinya melebihi 20 persen radiator harus diganti
2) Periksalah slang radiator dan jika ternya rusak atau keras harus diganti
3) Periksalah katup pengatur pada tutup radiator dan katup vakum dari kemungkinan
pegasnya yang lemah atau dudukannya kurang rapat. Jika katup membuka pada
tekanan di bawah harga spesifikasi atau ada kerusakan lain , tutup radiator harus diganti
(Gambar 15)
c. Pemeliharaan/servis Termostat
Untuk menservis termostat dilakukan dengan cara: (a) membuka termostat dari
sistem pendinginan, (b) memeriksa termostat dengan cara: menaruh termostat pada
tempat yang berisi air (lihat gambar 24). Periksalah suhu saat pembukaan katup dengan
jalan manikkan suhu air sedikit demi sedikit. Termostat harus diganti bila ternyata
terdapat kerusakan, (c) mamasang kembali termostat pada sistem.
Gambar 20. Pemeriksaan termostat dan contoh spesifikasinya
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga mesin
supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Prinsip pendinginan adalah
melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung dilepaskan ke udara disebut
pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan fluida sebagai perantara disebut
pendinginan air. Berdasarkan fluida pendingin, pendingin yang biasa digunakan pada
engine kendaraan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sistem pendingin air dan
sistem pendingin udara. Aplikasi sistem pendingin dapat kita temukan pada kehidupan
sehari-hari misalnya pada AC, mobil, diesel, motor, dll.
3.2 Saran
http://www.bppptegal.com/v1/index.php?option=com_content&view=article&id=228:sistem-
pendinginanmotor-diesel&catid=44:artikel&Itemid=85