Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga mesin supaya
temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Sistem pendinginan perlu dan penting dilakukan.
Berdasarkan neraca panas pada mesin maka fungsi pendinginan pada motor menjadi penting
karena panas yang akan terserap oleh sistem pendinginan dapat mencapai 32 %.
Bila mesin tidak didinginkan akan terjadi pemanasan yang lebih (overheating) dan
akan mengakibatkan gangguan-gangguan seperti:
a. Bahan akan lunak pada suhu tinggi. Contoh: torak yang terbuat dari logam paduan
aluminium akan kehilangan kekuatannya (kira-kira sepertiganya) pada suhu tinggi (30 0
C), bagian atas torak akan berubah bentuk atau bahkan mencair.
b. Ruang bebas (clearance) antara komponen yang saling bergerak menjadi terhalang bila
terjadi pemuaian karena panas berlebihan. Misalnya torak akan memuai lebih besar
(karena terbuat dari paduan aluminium) daripada blok silinder (yang terbuat dari besi
tuang) sehingga gerakan torak menjadi macet.
c. Terjadi tegangan termal, yaitu tegangan yang dihasilkan oleh perubahan suhu. Misalnya
cincin torak yang patah, torak yang macet karena adanya tegangan tersebut.
d. Pelumas lebih mudah rusak oleh karena panas yang berlebihan. Jika suhu naik sampai 250
C pada alur cincin, pelumas berubah menjadi karbon dan cincin torak akan macet
sehingga tidak berfungsi dengan baik, atau cincin macet (ring stick). pelumas berubah
menjadi hitam, sifat pelumasannya turun, torak akan macet sekalipun masih mempunyai
ruang bebas.
e. Pembakaran tidak normal. Motor bensin cenderung untuk terjadi ketukan (knocking).
Sebaliknya bila motor terlalu dingin akan terjadi masalah, yaitu pada motor bensin
bahan bakar akan sukar menguap dan campuran udara bahan bakar menjadi gemuk. Hal ini
menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna.
Pada motor diesel bila udara yang dikompresi dingin akan mengeluarkan asap putih
dan menimbulkan ketukan dan motor tidak mudah dihidupkan.

1
1.2 Permasalahan
A. sistem pendinginan
B. perpindahan panas
C. tujuan pendinginan,
D. macam pendinginan

1.3 Tujuan
A. Untuk Mengetahui sistem pendinginan
B. Untuk Mengetahui perpindahan panas
C. Untuk Mengetahui tujuan pendinginan,
D. Untuk Mengetahui macam pendinginan

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pendinginan
Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga mesin supaya
temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin pembakaran dalam maupun luar
melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan energi dan dengan mekanisme mesin
diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan efisiensi sempurna, panas hasil
pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang melalui saluran
pembuangan dan sebagian terserap oleh material di sekitar ruang bakar.
Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin mengakibatkan
mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur sangat tinggi akan
mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian besar mesin juga berada di
lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia sehingga menurunkan faktor keamanan.
Temperatur yang sangat rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin.
Sistem pendinginan digunakan agar temperatur mesin terjaga pada batas temperatur kerja
yang ideal.
Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung
dilepaskan ke udara disebut pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan fluida
sebagai perantara disebut pendinginan air.

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sistem Pendinginan Mesin

Gambar 1.1. Sistem Pendinginan Mesin


Sistem pendingin adalah suatu komponen atau alat yang berfungsi untuk mendinginkan
lingkungan kerja mesin yang berada di sekitarnya. System pendingin menyerap panas mesin lalu
didinginkan dengan bantuan media air atau udara yang berada didalamnya.Sistem pendingin
berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin
menyalurkan energi panas ke dalam bentuk tenaga putar. Tetapi energi panas dari bahan bakar
tidak sepenuhnya dapat dikonversikan ke dalam bentuk tenaga. Hanya kurang lebih 25 % dari
energy yang dikonversikan menjadi tenaga. Kurang lebih 45%dari energi panas hilang menjadi
gas buang atau gesekan dan 30 % diserap oleh mesin itu sendiri. Panasyang diserap oleh mesin
harus dikeluarkan ke udara sekeliling. Jika tidak maka akan menyebabkan mesin menjadi
kelebihan panas (over heating) dan pada akhirnya rusak. Sistem pendinginan dipasang untuk
mendinginkan mesin agar tidak kelebihan panas. Pendinginan mesin biasanya menggunakan
system pendinginan udara atau sistem pendinginan air.

4
B. Perpindahan Panas (kalor)

Ada tiga cara perpindahan panas yaitu : secara konduksi , konveksi dan radiasi.

1.Konduksi

Perpindahan energi panas secara konduksi merupakan perpindahan energy panas yang disalurkan
secara langsung antar molekul tanpa adanya perpindahan dari molekul yang bersangkutan.
Proses konduksi terjadi pada benda padat, cair maupun gas jika terjadi kontak secara langsung
dari ketiga macam benda tersebut. Konduktivitas panas (k) merupakan perhitungan kapasitas
hantar panas suatu material atau disebut dengan indeks hantar panas per unit luas konduksi per
gradient temperatur dari suatu material. Konduktivitas panas merupakan properti dari suatu
material yang menentukan kemampuan suatu benda menghantarkan panas. Materi yang memiliki
konduktivitas panas rendah dapat disebut dengan isolator yang baik. Setiap materi memiliki lebar
batasan dari konduktivitas panas. Konsep dasar konduktivitas panas adalah kecepatan dari proses
difusi energi kinetik molekular pada suatu material yang menghantarkan panas. Walaupun
mekanisme perambatan gerakan secara molekular pada perambatan panas hampir sama dengan
perambatan dari suara dan sifat elektik dari material itu, tetapi hanya ada sebagian dari hubungan
secara teoritis yang bisa dicapai

2.    Konveksi

Perpindahan energi panas dengan proses konveksi terjadi hanya pada benda cair. Perpindahan ini
disertai dengan perpindahan benda cair secara fisik. Pada saat energi panas yang diterima oleh
benda cair tersebut melebihi titik batas maka benda cair itu akan mengalami perubahan phasa.
Perpindahan panas konveksi adalah suatu perpindahan panas yang terjadi antara suatu
permukaan padat dan fluida yang bergerak atau mengalir akibat adanya perbedaan temperatur.
Secara umum konveksi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :

1.Konveksi bebas ( free convection) ataunatural convection, yaitu konveksi dimana aliran
fluida terjadi bukan karena dipaksa oleh suatu alat, tetapi disebabkan karena gaya apung
(buoyancy force)

5
2 Konveksi paksa (force convection), yaitu konveksi yang terjadi dimana aliran fluida
disebabkan oleh peralatan bantu seperti fan, blower dan lain-lain.

3 Konveksi dengan perubahan fase, yaitu sama seperti pendidihan(boiling),dan


pengembunan

3.    Radiasi

Sebuah unsur meradiasikan energi panas sendiri dalam bentuk gelombang magnet listrik sesuai
dengan suhu benda tersebut mempunyai sifat meresap, radiasi panas dan penyimpanannya
sebagai energi panas. Pemindahan panas dihasilkan oleh radiasi panas dan penyerapan disebut
pemindahan panas radiasi.

Dari hasil pembakaran bahan bakar dalam silinder dapat mencapai temperatur ± 2500º C. Karena
proses itu terjadi berulang-ulang maka dinding silinder, kepala silinder, torak, katup dan
beberapa bagian lain akan menjadi panas. Sebagian dari minyak pelumas terutama yang
membasahi dinding silinder akan menguap dan akhirnya terbakar bersama bahan bakar. Karena
itu bagian tersebut perlu mendapatkan pendinginan yang cukup agar temperaturnya tetap berada
dalam batas yang dibolehkan.

C. Tujuan Pendinginan
Bagian atas silinder merupakan bagian atas yang terpanas dan sebagian panas gas pembakaran
itu dipindahkan secara langsung ke fluida pendinginnya. Sedangkan untuk bagian bawah
silinder, perpindahan panas ke fluida pendingin terjadi secara tak langsung, jadi melalui torak
dan cincin torak. Jika pendinginan tidak dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, maka
temperatur dari setiap bagian silinder akan naik. Keadaan tersebut akan mengakibatkan
kerusakan dinding ruang bakar karena terjadinya tegangan termal atau kerusakan katup-katup,
Tujuan utama dari pendinginan adalah sebagai berikut :
1. Mencegah terbakarnya lapisan pelumas pada dinding silinder.
2. Mereduksi tegangan-tegangan thermis pada bagian-bagian silinder, torak, cincin torak
dan katup-katup.
3. Menaikkan efisiensi thermal dan pendinginan itu memungkinkan sebagai pelumasan
motor.

6
D. Macam-Macam Pendiginan
Berdasarkan fluida pendingin, pendingin yang biasa digunakan pada engine kendaraan dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu sistem pendingin air, sistem pendingin udara,dan sistem
pendinginan oli
1 Sistem Pendingin Air
Sistem pendingin air memiliki konstruksi yang lebih rumit dibanding pendingin udara, akan
tetapi memiliki banyak kelebihan dibanding pendingin udara, diantaranya mesin menjadi relatif
aman karena disekeliling silinder dikelilingi oleh air pendingin, air juga bisa meredam bunyi
yang berlebihan dalam mesin, dan air juga bisa dijadikan pemanas ruangan di dalam ruang.
Adapun sirkulasi air dapat berupa 2 (dua) macam, yaitu:
a) Sirkulasi alamiah/Thermo-syphon
b) Sirkulasi dengan tekanan
a. Sirkulasi alamiah/Thermo-syphon
Pada sistem pendinginan air dengan sirkulasi alamiah, airpendingin akan mengalir dengan
sendirinya yang diakibatkan oleh perbedaan massa jenis air yang telah panas dan air yang masih
dingin. Agar air yang panas dapat dingin, maka sebagai pembuang panas dipasangkan radiator.

Gambar 1.2 Prinsip sirkulasi alami


Air yang berada dalam mantel air dipanaskan oleh hasil pembakaran sehingga suhunya naik,
sehingga massa jenisnya akan turun dan air ini didesak ke atas oleh air yang masih dingin dari
radiator. Agar pembuangan panas dari radiator terjadi sebesar mungkin maka pada sistem
pendingin dilengkapi juga dengan kipas yang berfungsi untuk mengalirkan udara pada radiator
agar panas pada radiator dapat dibuang atau diserap udara

Gambar 1.3 Prinsip sirkulasi di mesin

7
b. Sirkulasi dengan tekanan
Pada sirkulasi dengan tekanan pada prinsipnya sama dengan sirkulasi alam, tetapi untuk
mempercepat terjadinya sirkulasi maka pada sistem dipasang pompa air

Gambar 1.4 Sirkulasi dengan tekanan


Proses pendinginan pada mesin menggunakan pendingin air. Pada pendinginan air secara
alamiah, proses perpindahan panas atau pendinginan melalui perubahan massa jenis air yang
menurun karena panas selanjutnya air akan berpindah secara alamiah berdasarkan rapat massa
sehingga terjadi sirkulasi alamiah untuk pendinginannya. Untuk mempercepat pembuangan
panas pada sistem pendinginan air dipasangkan radiator. Melalui radiator ini panas air akan
didinginkan dan dibuang ke udara melalui sirip-sirip radiator. Pada pendinginan air dengan
tekanan, sirkulasi akan dipercepat oleh putaran kipas pompa air sehingga sirkulasi air radiator
pada sistem pendingin ini akan cepat dan lebih baik. Dan dijama sekarang sistem pendingin
radiator lebih banyak digunakan untuk membantu proses pendinginan mesin daripada sistem
pendingin udara.

2. Sistem pendingin udara

8
Gambar 1.5 sistem pendingin udara

Sistem pendingin udara adalah mekanisme pendinginan mesin yang menggunakan udara atau
angin yang terdapat di luar kendaraan. Sistem pendingin udara memiliki mekanisme lebih
sederhana, karena komponen pendinginan ini hanya terdiri dari sirip udara yang diletakan di
permukaan blok mesin. Fungsi sirip udara ini adalah melepaskan panas mesin ke udara yang
mengalir melewati mesin. Sirip udara ini, bisa menyerap dan melepas panas karena berbahan
konduktor.
Kelebihan sistem pendingin udara
1. Desain ringkas dan tidak memakan banyak ruang
2. Proses pendinginan cepat karena letak mesin yang ada di luar
3. Tidak memerlukan perawatan
Kekurangan sistem pendingin udara
1. Proses pendinginan dipengaruhi oleh kelajuan kendaraan, bukan suhu mesin.
2. Berpotensi overheat apabila posisi jalan macet

3.Sistem Pendingin oli


Oil cooler, mungkin anda pernah mendengar. Sistem pendingin oli pada dasarnya hanya
berfungsi mendinginkan oli mesin. Oli mesin, juga bisa berperan sebagai media pendinginan
karena oli mampu menyerap dan melepaskan panas. Dalam hal ini, sirkulasi oli akan dilewatkan
pada sebuah oil cooler. Oil cooler adalah komponen seperti radiator yang berfungsi melepas
panas yang dibawa oli mesin ke udara bebas., selain dari konstruksinya yang mudah untuk di
modifikasi di sepeda motor apapun dari sisi lain yaitu murah meriah tidak terlalu banyak
membeli Sparepart untuk memodifikasi suatu motor untuk ditambahkan Oil Cooler, berbeda
dengan Radiator yang harus mempunyai biaya yang ekstra untuk membeli seluruh komponen
Radiator dari motor tertentu, pada umum nya mereka yang memasang Oil Cooler.

9
Gambar 1.6 Sistem Pendinginan Oli

a.) kelebihan :
1. bisa mencapai akselerasi dan power yang lebih tinggi dari motor dengan sistem
pendinginan udara.
2. durasi akselerasi dan power yg maximal lebih panjang dari motor dengan sistem
pendinginan udara.
3. mempunyai perawatan yg mudah dan murah.
b.) kelemahan :
1. jika dipakai pada segala medan ada kekuatiran bocornya sirip-sirip pada alat pendinginan oli
mesin.

10
3.2 Hasil Diskusi Pembahasan
Adapun hasil diskusi pembahasan tersebut meliputi dari :
1 Apa Tujuan Pendinginan adalah
1) Mengurangi temperature mesin saat terdeteksi temperature yang berlebihan,
2) Menjaga temperature mesin tetap pada suhu kerja,
3) Memindahkan panas dari mesin ke luar atau untuk heater system, Dan
4) Membantu mendistribusikan panas mesin secara merata

2 Apa kekurangan dan kelebihan dari macam macam penginanan udara, pendinginan air.
a. Kelebihan sistem pendingin udara adalah Desain ringkas dan tidak memakan
banyak ruang Proses pendinginan cepat karena letak mesin yang ada di luar,
Tidak memerlukan perawatan.

b. Kekurangan system pendinginair Perlu pengecekan air pendingin secara


berkala,Dan Konatruksi lebih rumit, sehingga kalau ada satu komponen tidak
berfungsi maka mesin akan overheating.

c. Kelebihan system pendingin air Mampu mempercepat mesin mencapai suhu kerja Pada
mobil modern, sistem ini mampu mendorong pemakaian bahan bakar lebih irit. Sistem
pendinginan berlangsung tanpa dipengaruhi posisi kendaraan

d. Kekurangan system pendingin air Perlu pengecekan air pendingin secara berkala
Konatruksi lebih rumit, sehingga kalau ada satu komponen tidak berfungsi maka mesin
akan overheating.

3 Apakah Solusi jika air radiator agar tidak membeku di daerah musim dingin
Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan radiator
kendaraan akan cepat rusak. Oleh karena itu, ditambahkan zat anti beku yang berupa etilen glikol
(CH₂OH - CH₂OH) ke dalam air radiator. Dengan penambahan etilen glikol diharapkan titik
beku air radiator menurun, atau tidak mudah membeku.

11
Penurunan titik beku disebabkan oleh adanya penambahan zat terlarut non volatil ke dalam suatu
pelarut. Zat - zat ini menghalangi proses pengaturan molekul - molekul pembentuk kristal padat.
Dengan demikian diperlukan suhu yang lebih rendah untuk memperoleh kristal padat

4 Bagaimana Cara Memaksimalkan konduksi termal

Konduktivitas Termal merupakan sifat material. Nilainya lebih tinggi untuk konduktor listrik
yang baik dan kristal tunggal seperti intan. Selanjutnya paduan logam dan bukan logam. Cairan
memiliki konduktivitas yang lebih kecil dari material ini. Gas memiliki nilai paling kecil untuk
konduktivitas termal.

Pada Solid/padat, panas dikonduksikan dalam dua mode. (1) Aliran yang secara termal
mengaktivasi elektron dan (2) Gelombang kisi yang dihasilkan oleh aktivitas atom termal .
Dalam konduktor , modus dominan adalah dengan aliran elektron. Dalam paduan itu adalah
sama antara dua mode. Pada isolator, modus gelombang kisi adalah yang utama. Dalam cairan,
konduksi adalah dengan difusi atom atau molekul.  Dalam gas konduksi adalah dengan difusi
molekul dari tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah.

Konduktivitas termal dibentuk dengan variasi  temperatur. Dalam konduktor yang


baik, konduktivitas termal  menurun dengan temperature disebabkan impedansi ke aliran
elektron dari densitas elektron yang  lebih tinggi.  Pada isolator, seperti peningkatan suhu,
aktivitas atom termal juga meningkat dan karenanya konduktivitas termal meningkat dengan
temperature

Konduksi adalah Suatu peristiwa perpindahan energi panas melalui suatu zat tertentu, dan tanpa
disertai suatu perpindahan dari zat tersebut.
Contoh : Saat memanaskan sebuah ujung paku di atas api, maka kepala paku yang kita pegang
akan menjadi panas juga.
Karena sifat panas dari api telah merambat melalui ujung paku yang telah dipanaskan tersebut,
merambat ke seluruh bagian paku tanpa terjadinya suatu pergerakan fisik paku tersebut.

5 Apakah Manfaat Pendinginan Dan Bagaimana Diketahui kalau saatnya untuk mendinginkan
mesin
Manfaat Pendinginan adalah Untuk menyerap panas mesin, Untuk mempertahankan temperatur
kerja mesin, Dan Untuk mempercepat mesin mencapai temperatur kerja

12
biarkan mesin motor untuk diam secara alami dulu selama beberapa waktu. Sebab, memaksa
motor untuk tetap menyala dalam kondisi overheat justru berisiko merusak blok mesin.

6. Apakah Langkah Jika Bocor Pada Sistem Pendinginan dan apakah ada prosedurnya

1. Dengan sealant komersial. Untuk menggunakannya, pastikan dulu mesin mati dan dalam
keadaan dingin.

 Buka tutup radiator dan tuangkan sealant langsung ke dalamnya.


 Selanjutnya, masukkan campuran cairan pendingin dan air jika tinggal sedikit di radiator,
kemudian tutup kembali radiator dan nyalakan mesin 5-10 menit. Sealant pun mengalir
melalui sistem pendingin untuk menutup kebocoran.
 Setelah dinyalakan, biarkan mesin mati semalaman supaya sealant bisa mengeras.
 Cara ini hanya bersifat sementara dan hanya menutup retak dan bocor kecil saja, cukup
hingga melakukan perbaikan permanen

2. Epoksi Radiator. Bersih secara menyeluruh retak atau titik bocor yang nampak agar epoksi
dapat bekerja dengan baik.

 Remas cukup pelan epoksi di tangan hingga cukup liat agar dapat disebarkan pada area
retak atau titik bocor.
 Ketebalan epoksi minimal 0,3 cm sehingga bisa menahan tekanan sistem pendingin
ketika mesin nyala.

3. Periksa yang telah diperbaiki. Setelah melakukan perbaikan dengan dua metode diatas, hal
yang penting dengan mengecek hasil setelah penambalan dibiarkan agar mengeras. Lakukanlah
perjalanan sebentar, kemudian periksa kembali pertanda kebocoran.

 Selalu isi ulang sistem pendingin dengan campuran cairan pendingin dan air secara
seimbang (50/50) saat ketinggiannya sudah cukup rendah.
 Selalu untuk sediakan sealant atau epoksi didalam mobil sebagai persiapan jika terjadi
kebocoran pada radiator saat berkendara.
 Retak yang besar kemungkinan tidak bisa diperbaiki dan sepertinya radiator perlu diganti.

Ya ada, Berikut Prosedur Jika Terjadi Kebocoran Pada Sistem Pendinginan

1. Amati indikator temperatur pada meteran. Jika kendaraan mengalami peningkatan suhu yang
signifikan maka kemungkinan terjadi kebocoran pada radiator.

 Panas suhu kendaraan berlebihan, bisa menjadi penyebab kerusakan serius pada mesin
kendaraan. Jika hal ini terjadi, berhentilah.
 Jika suhu didalam kendaraan terasa lebih panas dari biasanya, bisa jadi ada sedikit
kebocoran. Dalam hal ini pendingin dalam sistem masih cukup untuk menjaga suhu
mesin.

13
2. Periksa Tetesan dan Genangan. Ini cukup mudah, parkirkan kendaraan kemudian periksa
bagian bawah depan kendaraan apakah ada tetesan dan genangan cairan!! Identifikasi secara
seksama dengan menyentuh cairan tersebut, kebocoran mungkin terjadi dari kompresor AC atau
kebocoran pada sistim pendingin oli.

 Carian berwarna hijau atau oranye berbeda dengan oli motor atau air.
 Oli mesin yang sudah lama di mesin akan berwarna cokelat gelap atau hitam. Oli baru
berwarna kekuningan.
 Jika dari AC, tetesan berupa air.

3. Periksa Reservoir Pendingin. Tahap lanjut indentifikasi kebocoran yang belum pasti yaitu
dengan memeriksa ketinggian cairan pendingin pada reservoir tank pendingin radiator. Saat ini
reservoir pendingin sudah memiliki garis batas penanda ketinggian minimum dan maksimum.

 Buka kap mesin, lalu buat penanda garis ketinggian air di reservoir sebagai pengingat,
lalu tutup kembali kap mesin.
 Lakukan pengecekan kembali setelah beberapa jam perjalanan, apakah ketinggian
pendingin berkurang!! Jika berkurang, ada kebocoran di suatu bagian.
 Kondisi awal mesin saat pemeriksaan reservoir harus sama dengan kondisi berikutnya,
saat mesin dalam keadaan dingin atau panas.

4. Perhatikan Area Radiator. Kebocoran cairan pendingin atau air radiator saat mobil dikendarai
akan mengenai bagian area radiator yang seiring waktu akan berkarat, dan jika karat sudah
dianggap tidak wajar disekitar radiator, bisa jadi ada yang bocor.

 Cari pertanda cairan pendingin di sekeliling titik berkarat.


 Ikuti jejak cairan pendingin pada karat ini ke titik tertinggi untuk menemukan kebocoran.

14
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendinginan adalah
mengurangi temperature mesin saat terdeteksi temperature yang berlebihan, menjaga
temperature mesin tetap pada suhu kerja, memindahkan panas dari mesin ke luar atau untuk
heater system, Dan membantu mendistribusikan panas mesin secara merata kemudian terdapat
manfaat Pendinginan adalah untuk menyerap panas mesin, untuk mempertahankan temperatur
kerja mesin, Dan untuk mempercepat mesin mencapai temperatur kerja.

4.2 SARAN
Menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata sempuna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan lebih detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas tersebut dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bppp-tegal.com/v1/index.php?option=com_content&view=article&id=228:sistem-
pendinginan- &catid=44:artikel&Itemid=85
http://digilib.unila.ac.id/471/8/BAB%20II.pdf.
https://www.autoexpose.org/2018/02/sistem-pendingin.html.
http://pandai-otomotif.blogspot.com/2017/07/pengertian-dan-fungsi-system.html
https://www.academia.edu/13259519/Laju_pembuangan_panas_pada_radiator_dengan_fluida_c
ampuran_80_air_dan_20_RC_pada_rpm_konstan

16

Anda mungkin juga menyukai