Anda di halaman 1dari 10

BAB III

TEORI DASAR

3.1. Pengenalan Sistem Pendingin

Mesin mobil bekerja dari proses pembakaran di ruang bakar, tentu akan
menghasilkan panas. Beberapa komponen mesin yang bergerak dan bergesekan
pun juga menghasilkan panas. Bila suhu mesin terlalu tinggi atau tanpa
pendinginan, bisa menyebabkan kerusakan parah yang dapat membuat mesin
malfungsi. Tak lain karena sebagian besar komponen mesin menggunakan
material besi atau aluminium yang bisa memuai jika terkena panas tertentu.
Ketika berada di suhu kerja mesin, besarnya pemuaian material itu tidak membuat
mesin gagal bekerja. Tapi ketika mesin bekerja di atas suhu kerjanya, pemuaian
material itu sudah tidak lagi memungkinkan mesin untuk bekerja normal. Seperti
pemuaian yang terjadi pada kepala silinder. Jika suhu mesin terlalu tinggi (mesin
overheat), dapat membuat kepala silinder melengkung. Tak hanya itu, pemuaian
material yang terlalu besar dapat membuat komponen yang saling bergesekan tak
lagi dapat bergerak karena saling menghimpit. Jadi, mesin membutuhkan sistem
pendingin yang dapat memindahkan panas menuju ke lokasi yang jauh dari mesin.
Proses pendinginan itu harus berlangsung secara kontinyu selama mesin itu
bekerja. Cairan pada sistem pendingin akan terus bersirkulasi sambil membawa
panas mesin menuju radiator. Ketika mencapai radiator, suhu cairan akan turun
karena ada aliran udara dari depan mobil dan melewati kisi-kisi radiator serta
kipas radiator yang menghisap udara dan mengembuskan ke arah mesin.

3.2. Jenis-jenis sistem pendingin

Sistem pendingin yang biasa digunakan pada motor bakar ada dua macam,
yaitu sistem pendingin udara dan sistem pendingin air.

3.2.1 Sistem Pendingin Udara

 Pada sistem ini panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dan
udara di dalam silinder sebagian dirambatkan keluar melalui sirip-sirip pendingin

7
8

yang dipasang di luar silinder dan ruang bakar tersebut. Panas tersebut selanjutnya
diserap oleh udara luar yang temperaturnya jauh lebih rendah dibanding
temperatur sirip pendingin. Untuk daerah mesin yang temperaturnya tinggi yaitu
di sekitar ruang bakar diberi sirip pendingin yang lebih panjang dibanding di
daerah sekitar silinder.

Udara yang menyerap panas dari sirip-sirip pendingin harus berbentuk aliran
atau udaranya harus mengalir agar temperatur di sekitar sirip tetap rendah
sehingga penyerapan panas tetap berlangsung secara sempurna. Aliran udara ini
kecepatannya harus sebanding dengan kecepatan putar  mesin agar temperatur
ideal mesin dapat tercapai sehingga pendinginan dapat berlangsung dengan
sempurna.

Untuk menciptakan aliran udara, ada dua cara yang dapat ditempuh yaitu
menggerakkan udara atau siripnya. Apabila sirip pendinginnya yang digerakkan
berarti mesinnya harus bergerak seperti mesin yang dipakai pada sepeda motor.
Untuk mesin-mesin stasioner dan mesin-mesin yang penempatannya sedemikian
rupa sehingga sulit untuk mendapatkan aliran udara, maka diperlukan blower
yang fungsinya untuk menghembuskan udara. Penempatan blower yang
digerakkan oleh poros engkol memungkinkan aliran udara yang sebanding dengan
putaran mesin sehingga proses pendinginan dapat berlangsung sempurna.

3.2.2 Sistem Pendingin Air

  Pada sistem ini, panas dari hasil proses pembakaran bahan bakar dan udara
dalam ruang bakar dan silinder sebagian diserap oleh air pendingin setelah melalui
dinding silinder dan ruang bakar. Oleh karena itu di bagian luar dinding silinder
dan ruang bakar dibuat mantel-mantel air (water jacket). Panas yang diserap oleh
air pendingin pada water jacket selanjutnya akan menyebabkan naiknya
temperatur air pendingin tersebut. Apabila air pendingin tersebut tetap berada
pada mantel air, maka air akan cenderung mendidih dan menguap. Hal tersebut
dapat dihindari dengan jalan mengganti air tersebut dengan air yang masih dingin
sedangkan air yang telah panas harus dialirkan keluar dari mantelnya dengan kata
lain harus bersirkulasi. Sirkulasi air tersebut ada dua macam yaitu sirkulasi alam
atau thermo syphon dan sirkulasi dengan tekanan.
9

Kebanyakan mobil menggunakan sistem pendingin air dengan sirkulasi tekanan


(forced circulation), sedangkan sepeda motor umumnya menggunakan sistem
pendingin udara. Untuk selanjutnya akan dibahas sistem pendingin air dengan
sirkulasi tekanan.

Konstruksi sistem pendingin air lebih rumit dibanding sistem pendingin udara
sehingga biaya produksinya lebih mahal.  Secara rinci keunggulan sistem
pendingin air antara lain :

1. Temperatur seluruh mesin lebih seragam sehingga kemungkinan distorsi


kecil
2. Ukuran kipas relatif lebih kecil sehingga tenaga yang diperlukan kecil
3. Mantel air dan air dapat meredam getaran
4. Kemungkinan overheating kecil, walaupun dalam kerja yang berat
5. Jarak antar silinder dapat diperdekat sehingga mesin lebih ringkas

Di sisi lain sistem pendingin air mempunyai kerugian yaitu :

1. Bobot mesin lebih berat (karena adanya air, radiator)


2. Waktu pemanasan lebih lama
3. Pada temperatur rendah diperlukan antifreeze
4. Kemungkinan terjadinya kebocoran air sehingga
mengakibatkan overheating
5. Memerlukan kontrol yang lebih rutin

3.3. Fungsi Sistem Pendingin

Banyak orang yang mengira bahwa sistem pendingin pada mesin mobil
adalah untuk mendinginkan mesin mobil akibat panas yang dihasilkan dari
pembakaran didalam ruang bakar. Ini merupakan pengertian yang salah besar,
sebab sejatinya fungsi sistem pendingin bukanlah mendinginkan. Karena jika
mesin mobil dalam keadaan dingin seterusnya maka akan menimbulkan efek
buruk terhadap mesin mobil kita, salah satunya adalah terjadinya campuran
gemuk udara bahan bakar yang mengakibatkan konsumsi bahan bakar akan selalu
boros, dan itu bukan keinginan kita semuanya.
10

Jadi fungsi sistem pendingin pada mesin mobil yang sebenarnya adalah
untuk mengatur suhu mesin agar selalu terjaga pada temperatur 80 - 90 derajat
celcius. Suhu tersebut adalah suhu terbaik untuk mendapatkan hasil campuran
udara dan bahan bakar yang tepat sehingga mesin juga akan mengeluarkan tenaga
maksimal.

3.4. Cara Kerja Sistem Pendingin

3.4.1 Pada Saat Mesin Dingin

Tekanan pada sistem pendingin dipompa oleh pompa air dan bersirkulasi
dari water pump ke water jacket ke bypass hose kembali lagi ke water pump,
karena pada saat ini mesin masih dingin dan air pun masih dingin menyebapkan
katup thermostat masih tertutup, Pada saat mesin masih dingin, air tidak
bersirkulasi melalui radiator, hal ini bertujuan agar air pendingin dan mesin cepat
mencapai suhu kerja maksimal, mengingat bahwa performa mesin juga akan
maksimal ketika mesin itu pada suhu kerjanya, bukan terlalu dingin dan juga
terlalu panas. Untuk sirkulasi airnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Gambar 3.1 Sirkulasi Air Pada Saat Mesin Dingin


3.4.2 Pada saat mesin panas (MSencapai suhu Kerja)
11

Setelah mesin menjadi panas, kira-kira pada temperatur


85°C thermostat mulai terbuka dan katup bypass tertutup dalam bypass sirkuit,
sehingga aliran air pendingin mengalir dari radiator ke lower hose, ke water
pump, ke water jacket, ke upper hose dan kembali ke radiator untuk di dinginkan
dengan kipas dan udara yang dihasilkan dari gerakan maju kendaraan itu sendiri.
Aliran air pada sistem pendingin dengan kondisi mesin dalam keadaan panas
dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar 3.2 Sirkulasi Air Pada Saat Mesin Panas

3.5. Komponen-Komponen Sistem Pendingin


12

Berikut ini komponen komponen sistem pendingin dan fungsinya :


1. Radiator
Radiator berfungsi untuk menampung dan mendinginkan cairan pendingin
yang telah menjadi panas setelah menyerap panas dari komponen
komponen mesin. Radiator terdiri dari tangki atas dan bawah yang
dihubungkan dengan pipa yang berfungsi untuk mengalirkan sekaligus
mendinginkan air pendingin.

Gambar 3.3 Contoh Radiator

2. Tutup Radiator
Tutup radiator memiliki dua fungsi, fungsi yang pertama adalah untuk
menaikkan titik didih air pendingin dengan jalan menahan ekspansi air
pada saat air menjadi panas sehingga tekanan air menjadi lebih tinggi dari
tekanan udara luar, sedangkan fungsi yang kedua adalah untuk
mempertahankan air pendingin di dalam sistem agar tetap penuh walaupun
mesin dalam keadaan dingin atau panas. Untuk mewujudkan fungsi
tersebut, maka pada tutup radiator dilengkapi dengan relief valve dan
vacum valve.
13

Gambar 3.4 Contoh Tutup Radiator

3. Thermostat
Thermostat berfungsi untuk mempercepat tercapainya suhu kerja mesin
pada saat mesin masih dingin dan juga berfungsi untuk mempertahankan
mesin selalu pada suhu kerjanya (antara 80-90 derajat celcius). Thermostat
biasanya dipasang antara radiator dan sirkuit pendingin (silinder block dan
silinder head). Thermostat bekerja seperti katup otomatis yang bekerja
berdasarkan panas, dimana pada waktu dingin katup akan menutup dan
pada waktu panas katup akan membuka.

Gambar 3.5 Contoh Thermostat


4. Kipas pendingin 
14

Radiator didinginkan oleh aliran udara luar yang mengalir melewati sirip-
siripnya. Pada saat kendaraan berhenti aliran udara tidak akan cukup untuk
mendinginkan radiator. Untuk mengatasi hal ini maka dibelakang radiator
dipasang kipas pendingin untuk membantu agar aliran udara selalu cukup
untuk mendinginkan radiator. Ada 2 jenis kipas yang sering digunakan
pada kendaraan yaitu kipas yang digerakan oleh motor listrik dan kipas
manual yang digerakan oleh poros engkol mesin itu sendiri melalui tali
kipas/V-belt.

Gambar 3.6 Contoh Kipas Radiator

5. Tangki Cadangan
Reservoir Tank atau tangki cadangan dihubungkan ke radiator melalui
selang overflow. Reservoir Tank ini berfungsi untuk menjaga agar volume
air pendingin selalu stabil.
15

Gambar 3.7 Contoh Tabung Radiator

6. Pompa Air (Water Pump)


Water pump berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dengan jalan
membuat perbedaan tekanan antara saluran hisap dengan saluran tekan
yang terdapat pada pompa. Pompa yang digunakan umumnya adalah type
sentrifugal. Pompa ini digerakan oleh poros engkol melalui tali kipas atau
v-belt.

Gambar 3.8 Contoh Water Pump


16

7. Selang Radiator
Selang radiator berfungsi sebagai penghubung antara radiator dan blok
mesin. Ada dua selang di radiator, Upper hose berfungsi mengalirkan air
panas dari mesin ke radiator. Sedangkan lower hose untuk menyalurkan
air yang sudah didinginkan kembali ke mesin.

Gambar 3.9 Contoh Selang Radiator

8. Water jacket
Water jacket berfungsi sebagai saluran-saluran tempat air mengalir di blok
mesin.

Gambar 3.10 Contoh Water Jacket

Anda mungkin juga menyukai