Anda di halaman 1dari 79

Welcome to

Radiator
 Adalah istilah umum yang
digunakan untuk
pemindah/pertukaran panas
 Dapat digunakan pada
kendaraan bermotor,
rumah/bangunan atau peralatan
elektronika
Automobiles
Bentuk radiator untuk tipikal modern engine
dengan internal combation chamber
dihubungkan ke cilinder head dan mesin
 Liquid mengalir ke sekitar mesin
dan silinder head dengan
bantuan pompa.
 Liquid terdiri atas campuran air
dengan ethylene glycole atau
dikenal juga dengan istilah
antifreeze
 Cairan bergerak dalam satu aliran
tertutup dari radiator ke mesin, di mana
akan memindahkan panas dari bagian-
bagian mesin dan mengalirkannya
terutama ke radiator. Radiator biasanya
diletakkan di belakang kisi-kisi
kendaraan, dengan udara dingin
didorong lewat radiator mendinginkan
radiator, cairan di dalam mesin.
Bapak Radiator

 Penemu radiator air mobil adalah


Karl Benz. Beberapa mesin
mempunyai alat pendingin minyak
pelumas.
Engine cooling system

 Kerja mesin akan menyebabkan


suhu kendaraan yang tinggi.
Anda perlu mengetahui
perangkat perangkat pendingin
berikut cara kerjanya.
Diantaranya : radiator, water
pump dan cooling fan.
 SISTEM pendinginan memiliki peranan
amat vital dalam menjaga kinerja mesin
agar tetap dalam kondisi stabil. Kinerja
mesin paling efisien dan efektif terjadi pada
suhu antara 82 hingga 93 derajat celcius.
Pada suhu tersebut, proses pembakaran
campuran BBM dengan udara berlangsung
mendekati sempurna, sehingga seluruh
energi kimia dari minyak bumi bisa
dikonversikan menjadi gerak mekanik untuk
mengerakkan kinerja mesin mobil.
 Suhu mesin yang terlalu dingin akan
menyebabkan konsumsi bensin menjadi
boros. Sebaliknya, suhu tinggi membuat
kepala silinder mesin melengkung.
Macam Pendinginan

 Pendingin udara contohnya


sepeda motor.
 Pendingin air contohnya Mobil
Tahapan kerja sistim
pendingin radiator mesin
Cold condition
Warm up condition
Operating condition
Operating condition & heater
Cooling system Component

 Radiator
 Water pump
 Engine (Water
jacket)
 Termostat
 By pass line
 Reservoir tank
 Fan
Perpindahan panas
 1. Konduksi
 2. konveksi
 3. Radiasi.
 Panas selalu
berpindah dari
tempat yang lebih
panas ke tempat
yang lebih dingin.
 Figure 10.2
menunjukkan panas
yang ditransfer
dalam sebuah
radiator.
Konduksi

 Dalam engine, panas


dikonduksi/dihantarkan dari
combustion chamber melewati
part metal engine menuju ke
sistem pendingin.
Konveksi
 Yaitu metode transfer panas dengan pergerakan
actual dari molekul-molekul zat. Ini berkaitan
dengan gas dan cairan namun bukan zat padat.
 Saat porsi cairan atau gas dalam kontainer
panas, ia meluas atau memuai dan karena itu
berat jenis atau kepadatannya berkurang.
 Hal ini membuat partikel panas kurang padat dan
dengan demikian mengambang keatas,
membuat colder, partikel yang lebih padat masuk
ke bagian bawah kontainer. Ini mengatur atau
menyebabkan arus konfeksi.
Radiasi
 Dengan radiasi, panas ditransfer melewati ruang. Dalam
keadaan ini panas di terima dari matahari disebarkan
dengan cara yang sama ke sinar. Energi diubah menjadi
panas saat sinar mengenai benda yang lebih dingin,
sehingga temperatur body yang menerimanya kemudian
meningkat.
 Material yang berwarna lebih gelap memancarkan panas
yang lebih baik dari yang berwarna terang. Karena
itulah, radiator biasanya dicat dengan warna hitam
sehingga panas akan lebih efektif memancar ke udara
sekitar. Zat atau bahan yang gelap juga menyerap
panas dengan baik melalui radiasi.
Perilaku Air
 Perilaku air berbeda dengan semua cairan
lainnya. Ia menyusut bila dingin sampai
mencapai 4°C, dan dari temperatur ini sampai
membeku menjadi es, ia memuai, Bila dingin
dibawah O°C, es menyusut seperti zat padat
lainnya.
 Karena sifat ini, tindakan khusus harus
dilakukan saat menservis kendaraan yang
dioperasikan dalam cuaca dingin. Larutan
atau cairan antibeku ditambahkan ke coolant
dalam sistem pendingin untuk mencegahnya
membeku. Tanpa perlindungan ini, jika air
atau coolant membeku maka pemuaian akan
merusak engine.
 Sistem pendingin cairan memiliki beberapa
keuntungan :
 1. Lebih tepat dalam mengontrol temperatur
kerja engine.
 2. Mengurangi variasi temperatur dalam engine.
 3. Mengurangi emisi exhaust karena control
temperatur yang lebih baik.
 4. Meningkatkan operasi heater untuk
memanaskan passenger.
Kerja sistem Pendingin
 Saat engine running, fan belt memberi energi
water pump. Water pump mendesak coolant
untuk bersirkulasi ke engine water jackets.
Saat engine dingin, thermostat tetap tertutup.
Ini mencegah coolant bergerak ke / masuk ke
radiator. Sebaliknya, ia bersirkulasi kesekitar
bagian dalam engine. Hal ini membantu
pemanasan engine dengan cepat.
 Saat engine mencapai temperatur kerja,
thermostat membuka. Coolant yang panas
kemudian mengalir ke radiator. Coolant yang
terlalu panas ditransfer ke udara mengalir ke
radiator. Dan ini menjaga temperature engine
yang sesuai.
Ketentuan cooling system
 Sistem pendingin memiliki beberapa
kemampuan al :
Harus dapat :
 1. Menghilangkan panas yang berlebihan
dari engine.
 2. Menjaga temperatur kerja engine yang
tetap.
 3. Meningkatkan temperatur engine yang
dingin secepat mungkin.
 4. Memberikan fungsi untuk kerja
pemanas (warming passenger
compartment).
1. Menghilangkan Panas Engine

 Pembakaran campuran bahan bakar-udara


menghasiklan jumlah panas yang hebat.
Temperatur api pembakaran dapat
mencapai 25000 C. Ini cukup panas untuk
meleburkan part metal. Sejumlah panas
pembakaran digunakan untuk
menghasilkan pemuaian dan tekanan pada
gerakan piston. Kebanyakan panas
pembakaran keluar ke exhaust dan masuk
ke part metal engine. Tanpa
menghilangkan panas yang berlebih ini,
engine akan rusak dengan serius.
2. Menjaga Temperature Kerja

 Temperatur kerja engine adalah


temperatur coolant engine (air dan larutan
antibeku) mencapai dibawah kondisi
running. Normalnya temperatur kerja
engine adalah antara 80 dan 100 C. Jika
engine memanas pada temperatur kerja,
partnya memuai. Ini memastikan bahwa
semua jarak part tepat. Juga memastikan
bahwa pembakaran, level output emisi dan
performa engine sesuai atau tepat.
3. Mencapai temperature kerja
dengan cepat
 Engine harus memanas dengan cepat untuk
mencegah pembakaran yang buruk, part aus,
kontaminasi oli, berkurangnya bahan bakar/tidak
ekonomis, dan masalah lainnya. Engine yang dingin
mengakibatkan beberapa masalah. Misalnya, piston
aluminium pada engine yang dingin tidak akan
memuai (ukurannya meningkat akibat panas). Ini
dapat menyebabkan terlalu banyak jarak antara
piston dan dinding silinder. Oli dalam engine yang
dingin akan menjadi sangat tebal. Ini dapat
mengurangi lubrikasi dan mempercepat engine aus.
Campuran bahan bakar tidak akan pula menguap
dan membakar secara efisien dalam engine yang
dingin.
1. Radiator

 Radiator terbuat dari bagian atas


dan bawah tangki dengan tube dan
fin-type core yang terpasang
diantaranya. Coolant dari engine
masuk ke radiator di bagian atas
tangki, kemudian melewati ke
serangkaian tube kecil yang
dikelilingi oleh fin dan saluran udara.
Kontruksi dari radiator
TIPE-TIPE RADIATOR

 Ada dua type dari radiator yaitu:


• Cross flow
• Down flow
 Radiator baik yang terpasang secara
horizontal atau vertical, tergantung pada
keperluan jarak yang diijinkan. Selama
pendinginan tidak masalah jika coolant
mengalir secara horizontal atau vertical
ke core radiator.
Tipe Radiator
Core

 Radiator terdiri atas dua tangki dan core.


 Core terbentuk dari sejumlah tube yang
membawa cairan ke arah tangki-tangki.
 Fin terpasang diantara dua tube untuk
memperbesar permukaan area dan
meningkatkan tranfer panas.
 Ada dua desain core:
• Core dengan centre fin
• Core dengan horizontal fin
Core

 Core dengan
centre fin biasanya
untuk mobil
penumpang.
 Core dengan
horizontal fin
biasanya untuk
mobil yang lebih
besar.
Kontruksi radiator

 Radiator mentransfer panas coolant ke udara luar.


Radiator biasanya terpasang didepan engine. Udara luar
yang dingin dapat mengalir dengan bebas kedalamnya.
Umumnya radiator terdiri dari:
 1. CORE (bagian tengah dari radiator yang terdiri dari
tube (pipa-pipa) dan cooling fin).
 2. TANGKI (ujung metal atau plastik yang terpasang
pada ujung tube core untuk membantu menyimpan
coolant dan fitting untuk selang).
 3. FILLER NECK (bukaan/lubang untuk menambahkan
coolant, juga menahan penutup radiator dan tube
meluap/banjir).
 1. Core terbuat dari tembaga atau aluminium,
membentuk sejumlah besar fin tube. Core pada
kendaraan lama dan beberapa pada yang baru adalah
vertical dan aliran dibantu oleh konfeksi alami dari
coolant. Banyak kendaraan selanjutnya yang memiliki
radiator 'cross-flow', dimana core dan aliran coolant-nya
horizontal.
 2. Dua tangki, satu diujung core untuk:
mendistribusi coolant dengan merata
melewati semua tube; memberikan
hubungan untuk radiator hose dari dan ke
engine; memudahkan pemasangan filler
dan drain. Filler memiliki pipa
pengalir/luapan.
 3. Dua bracket, satu di samping core dan solder atau
diikatkan ke ujung kedua tangki. Radiator mudah pecah
dan dipasang di body menggunakan flexible mounting
sehingga tidak akan rusak oleh distorsi atau getaran.
 4. Flexible mounting menempelkan atau mengaitkan
radiator bracket ke skirt pada inner guard (pelindung
dalam) atau brace diantara inner guard.
 5. Flexible hose menghubungkannya ke engine.
2. Tutup Radiator

 1. Menyegel atau menyekat


bagian atas filler radiator untuk
mencegah kebocoran.
 2. Memberi tekanan pada
sistem untuk meningkatkan titik
didih coolant. Hal ini menjaga
coolant mendidih dan berubah
menjadi uap.
 3. Melepaskan tekanan yang
berlebihan untuk melindungi
kerusakan pada sistem.
 4. Pada sistem yang tertutup,
cap ini membantu coolant
mengalir ke dan dari reservoir
coolant.
 Cap radiator terkunci ke filler neck tangki radiator. Seal
karet atau metal membuat hubungan cap ke neck kedap
udara/rapat. Radiator cap dipasang ke filler tangki
radiator. Cap menyekat atau menyegel filler dan
menjaga tekanan dalam sistem pendingin. Sistem
pendingin yang bertekanan lebih efisien karena
memberikan temperatur coolant yang lebih tinggi tanpa
mendidih.
 Cap dilengkapi dengan:
 § Valve pelepas tekanan/pressure-relief valve yang
membuka jika tekanan meningkat terlalu tinggi. Bila
terbuka, ia membuat uap dan coolant mengalir kedalam
overflow pipe/pipa overflow sampai tekanan yang
diperlukan kembali.
 § Valve satu arah yang kecil / small one-way valve yang
akan mencegah vacuum atau ruang hampa terjadi
dalam sistem karena coolant mendingin.
PERINGATAN:

 Jangan lepaskan cap dari


radiator yang panas
dengan cepat. Tekanan
tiba-tiba lepas
menyebabkan coolant
mendidih, menyemburkan
uap panas dan air ke
udara. Ini sangat
berbahaya.
Radiator cap pressure / Vacum valve

 Pressure cap digunakan pada


radiator untuk meningkatkan titik
didih coolant. Ini memudahkan
engine beroperasi pada
temperatur yang lebih tinggi
tanpa mendidihkan coolant (Fig.
10.22).
 Temperatur yang lebih tinggi juga
meningkatkan panas yang
ditransfer dari radiator ke udara.
Ini karena terdapat perbedaan
antara temperatur coolant dan
temperatur udara dingin yang
melewati radiator.
 Cap menyegel radiator, namun
juga memiliki dua valve (Fig.
10.23): pressure valve dan vacuum
valve.
 Pressure valve menjaga tekanan
dalam sistem. Valve ini ditahan
oleh calibrated spring yang
menentukan tekanan dimana valve
akan membuka.
 Vacuum valve membuka bila
tekanan dalam sistem turun
setelah engine berhenti dan
dingin.
 Radiator cap terbuat dari berbagai
rating tekanan sebagaimana
ditunjukkan dalam Tabel . Pada
sea level, dimana air normalnya
mendidih di 100°C, titik didih air
dalam radiator meningkat seperti
ditunjukkan dalam tabel.
 Bila tekanan sistem tercapai,
pressure valve terangkat dari
seatnya. Ini membantu
coolant mengalir dari radiator
ke reservoir dan mencegah
tekanan berlebihan terbentuk
dalam sistem.
 Saat engine dingin dan
tekanan turun, vacuum valve
membuka untuk membuat
coolant kembali kedalam
radiator. Dengan ini, sistem
selalu tetap penuh dan
bertekanan saat engine
running.
3. Termostat
 Thermostat adalah valve control yang terletak dalam rangka outlet
air engine. Jika valve tertutup, sirkulasi air ke radiator terbatas.
 § Valve head terhubung ke elemen sensitive panas yang
dipanaskan oleh air; saat air memanas, ia memuai dan membuka
valve; saat air dingin, air menyusut dan menutup valve.
 § Selama saat valve tertutup, air bersirkulasi melewati bypass dan
kesekitar engine.
 § Ada thermostat yang memiliki valve tambahan, yang menutup
bypass saat main valve terbuka. Thermostat membuat engine
memanas dengan cepat dan menjaganya pada temperatur operasi
yang sesuai. Ini membantuk dalam menghasilkan performa engine
yang lebih baik dan umur engine yang lebih lama.
 Fungsi thermostat adalah untuk
menutup coolant outlet jika
engine dingin. Sirkulasi coolant
dibatasi dalam engine sampai
temperatur operasi dihasikan.
Kemudian thermostat membuka
untuk membuat coolant
mengalir melewati radiator.
 Thermostat terdiri dari alat
sensitive temperatur yang
mengontrol pembukaan dan
penutupan valve dalam saluran
coolant.
 Berbagai pengaturan telah
digunakan namun kebanyakan
thermostat adalah bertipe wax-
pellet.
TIPE DARI TERMOSTAT

• Full flow type


• By pass type
4. Reservoir
 Biasanya terbuat dari plastik
sehingga level coolant dapat terlihat.
Level yang tinggi dan rendah
ditandai di luar reservoir. Saat
kendaraan akan digunakan coolant
dipanaskan dan memuai. Sejumlah
coolant kemudian mengalir dari
radiator kedalam reservoir,
meningkatkan level dalam reservoir.
Saat kedaraan dihentikan,
temperatur coolant dalam sistem
menurun dan coolant ditarik dari
reservoir kembali kedalam radiator.
Dengan pengaturan ini, sistem
pendingin sepenuhnya terpelihara
 setiap saat.
 Sistem seal tidak hanya menjaga sistem
penuh dengan coolant untuk memberikan
pendinginan yang efisien namun juga
mengeluarkan udara dari sistem dan
membantu mengurangi efek oksidasi dan
korosi.
 Catatan: Radiator cap atau penutup
radiator tidak boleh dilepaskan saat akan
memeriksa level coolant. Hal ini hanya
dilakukan dengan memeriksa level secara
visual di reservoir.
 BAHAYA! Jangan lepaskan
radiator cap jika engine panas.
Tekanan yang lepas dapat
membuat coolant mendidih dan
memuai. Coolant yang
mendidih dapat tersembur
keluar dari filler neck –
menyebabkan LUKA BAKAR
YANG HEBAT!
Periksa Kondisi Sistem Pendingin

 Sistem pendingin merupakan salah satu


komponen yang perlu diperiksa secara
rutin dalam pekerjaan tune up, karena bila
tidak bekerja dengan sempurna akan
menyebabkan suhu udara menjadi tinggi
sehingga menyebabkan mobil overheating.
Apa saja yang perlu diperiksa pada system
pendingin :
maintenance

 1. Cek system air pendingin


 • Perhatikan apakah tinggi permukaan air
dalam radiator cukup atau kurang.
Periksalah permukaan air pada reservoir
tank (tangki cadangan).
 • Perhatikan apakah air pada tangki
cadangan habis dalam dua atau tiga hari.
Jika ya, mungkin terjadi kebocoran akibat
kerusakan sealer, pecahnya selang
radiator, atau pompa air bocor.
Maintenance

 2. Cek air pendingin


 • Perhatikan kualitas air pendingin. Lakukan
pada saat mesin dalam keadaan dingin.
 • Kondisi air pendingin yang baik adalah
bersih, tidak berwarna kuning karena kotoran
karat / campuran oli serta kotoran lainnya. Air
pendingin yang dalam keadaan kotor harus
segera dibuang.
 • Bila ditemukan air pendingin yang
tercampur dengan oli hal itu menandakan
ada kerusakan diantaranya terjadi keretakan
pada kepala silinder, packing kepala silinder
rusak atau korosi pada kepala silinder. Dalam
keadaan tersebut biasanya temperature
mesin menjadi tinggi.
Maintenance
 3. Cek kebocoran pada system pendingin
 • Kerusakan pada radiator bisa berupa lepasnya timah penyambung
atau adanya lubang pada pipa radiator sehingga akan menimbulkan
tetesan air
 • Kebocoran pada system pendingin dapat disebabkan pula oleh
slang radiator yang tidak terpasang dengan baik karena klem yang
kendur atau water pump yang rusak
 • Apabila terjadi kenaikan temperature mesin sangat tinggi dengan
tiba-tiba hal itu disebabkan oleh water plug / penyumbat yang
pecah. Bisa juga kareba thermostat yang rusak.
 • Periksa pula apakah tutup radiator ada yang rusak karet sealernya
atau klepnya. Karena jika rusak maka dapat menyebabkan air
radiator cepat habis sehingga dapat merusak mesin karena
panasnya temperature
Throuble shooting

• Coolant bocor
• Engine Over heating
• Engine Over cooling
PERHATIAN! Jaga agar tangan anda
dan peralatan jauh dari kipas atau fan
engine yang berputar. Gunakan
pelindung mata dan berdiri
dibelakangnya, jangan menghadap
bilah fan yang berputar. Kemudian jika
alat jatuh kedalam fan atau bilah fan
patah, anda kemungkinan besar
terkena dan cidera oleh part yang
terbang.
Coolant yang bocor
 Coolant yang bocor nampak seperti
basah, hitam (warnanya gelap atau
kuning
tua) disekitar area dalam kompartemen
engine atau di ground. Cairan yang
bocor
 Akan berbau seperti anti beku dan
memiliki warna yang umumnya sama.
Level coolant yang rendah dapat
menandakan adalanya kebocoran.
 Jika tidak terlihat, kebocoran mungkin
internal (part engine retak, head gasket
putus),
ENGINE OVERHEATING
 Engine overheating adalah masalah yang
serius yang dapat menyababkan
kerusakan besar pada engine. Pengemudi
mungkin melihat lampu temperatur engine
berkedip, bacaan pengukur temperatur
tinggi, atau coolant mendidih. Coolant yang
mendidih akan memuai dan keluar melalui
overflow sebagai uap panas.
OVERCOOLING
 Overcooling dapat ditandai dengan
pemanasan engine yang lambat, panas
yang tidak memadai dari heater, bahan
bakar turun/hilang dan performa engine
seret/menurun. Overcooling dapat
menyebabkan part cepat aus. Karena
part tidak berada temperatur kerja yang
penuh, jarak ruangnya tidak akan
terlalu besar. Part tidak akan cukup
berkembang untuk menghasilkan kerja
yang tepat.
PENGUJI TEKANAN SISTEM PENDINGIN

 Tes atau penguji tekanan sistem pendingin


dilakukan untuk menunjukkan atau
mengetahui kebocoran dengan cepat.
Tekanan udara yang rendah didorong kedalam
sistem. Hal ini akan menyebabkan coolant jatuh
atau menetes dari kebocoran dalam sistem.
Pressure tester atau tester tekanan adalah
pompa udara yang dioperasikan dengan tangan
yang digunakan untuk memberi tekanan pada
sistem pendingin untuk mendeteksi kebocoran.
Ini adalah yang paling umum digunakan dan alat
tes sistem pendingin yang penting.
 Pasang pressure tester di
filler neck radiator.
 Kemudian pompa tester
sampai pengukur tekanan
membaca tekanan
radiator cap (sekitar 100
kPa).
 PERHATIAN! Jangan
pompa terlalu banyak
tekanan kedalam sistem
pendingin atau kerusakan
part (radiator, hose, atau
 gasket) dapat terjadi.
 Menguji tekanan radiator cap

 Tes tekanan radiator cap mengukur


 tekanan pembukaan cap dan
memeriksa kondisi seal washer. Cap
dipasang di tester tekanan sistem
pendingin seperti dalam Pompa
tester untuk memberi tekanan pada
cap. Perhatikan pengukur tekanan.
Cap
 harus melepaskan udara pada
tingkat
 tekanannya (tekanan tertera pada
cap). Ia harus pula menahan
tekanan tersebut paling kurang satu
menit. Jika tidak pasang cap yang
baru.
Tip perawatan

 The coolant/cooling system: is


also a crucial part of an engine,
and without performing proper
maintenance, you risk engine
failure and unplanned downtime
and expenses associated with
repairing the parts of the
system. The following are a few
tips to add to your checklist:
Keseimbangan Chemical
 Selalu gunakan 50-percent coolant dan
50-percent air didalam campuran system
dan rawat dengan seksama zat tambahan
pada cairan pendingin / supplemental
coolant additive ( SCA ), levels. Pastikan
selalu mengganti additive setiap interval
penggantian oli. Kesalahan penggantian
SCA akan menyebabkan kerusakan pada
bagian- bagian penting dari silinder dan
engine block. Tetapi menggunakan terlalu
banyak SCA level dapat menyebabkan
kerusakan pada water pump seals, jadi
usahakan selalu berpatokan pada
manufacturer’s specified range untuk jenis
/type of coolant yang dipakai.
Cooling system pressure
 Periksa semua hose dan ganti bila
perlu.
 Tindakan meremehkan terhadap
kebocoran cooling system dapat
mengakibatkan tekanan pada sistim
pendingin menjadi nol. Hal ini akan
menjadi penyebab utama kerusakan
scuffing ring/lecet akibat temperatur
tinggi.
 Gelembung-gelembung udara pada
permukaan liner akan menahan
perpindahan panas dengan baik.
Aliran udara melewati
radiator
 Selalu jaga kebersihan radiator dari
kotoran yang mana dapat
menyebabkan terhambatnya aliran
udara
 Dan selalu perhatihan fan belt
tension
 Kedua kondisi diatas dapat
menaikan engine temperature.
 Dan sebagai penyebab utama high
temperature scuffing ring failures.
Fuel system
 Isi tangki kendaraan saat akhir shift
setiap hari.dan operator dapat
dengan mudah
 Melakukan pembuangan semua
hasil pengembunan udara`sebelum
melakukan start kendaraan setiap
pagi.
 Juga slalu melakukan pengecekan
terhadap fuel filter dari air dan buang
bila perlu.
Coolant - Ethylene glycol

 Properties General Name Ethane-1,2-diol


 Chemical formula HOCH2CH2OH
 Formula weight62.07 u
 Synonyms Ethylene glycol
Mono ethylene glycol,
 MEG SMILES OCCO CAS number107-21-1
 Phase behavior Melting point 260.2 K (−12.9 °C)
 Boiling point470.4 K (197.3 °C)
 Thermal decomposition? K (? °C)
 Triple point256 K (-17 °C)
? kPa
 Critical point720 K (447°C)
8.2 MPa ΔfusH9.9 kJ/mol ΔfusS38.2 J/(mol·K) ΔvapH65.6 kJ/mol
SolubilityMiscible with waterLiquid propertiesΔfH0liquid-460 kJ
/molS0liquid166.9 J/(mol·K)Cp149.5 J/(mol·K)Density1.1132
g/cm3Gas propertiesΔfH0gas-394.4 kJ/molS0gas311.8
J/(mol·K)Cp78 J/(mol·K)
Safety pre-cautions

 Acute effects Nausea, vomiting.


CNS paralysis. Kidney
damage.Chronic effects Kidney
damage
 Flash point111 °C Autoignition
temperature410 °CExplosive
limits1.8–12.8%
MEG
 Ethylene glycol (monoethylene glycol
 IUPAC name: ethane-1,2-diol) adalah
alcohol dengan dua -OH groups (a diol), a
chemical compound/campuran kimia
banyak digunakan sebagai automotive
antifreeze.
 Pada bentuk aslinya,bahan ini tidak berbau
,tidak berwarna, seperti sirup berasa
manis. Ethylene glycol beracun/ toxic,
apabila terminum harus dirujuk ke medical
emergency.
MEG
 Ethylene glycol ditemukan pada tahun
1859 oleh ahli kimia perancis
bernama Charles-Adolphe Wurtz.
Diproduksi secara terbatas selama
perang World War I sebagai dan
bahan peledak/explosives. Produksi
besar-besaran dimulai tahun1937,
saat bahan ini menjadi barang yang
murah untuk diproduksi
ethylene oxide/became cheaply
available.
Safety

 Bahaya utama dari EG adalah jika tertelan.dimana


material ini berasa manis, Karena rasanya manis
mungkin saja anak-anak memakannya dalam jumlah
banyak apabila bahan ini dipakai untuk sebagai bahan
makanan.
 Gelaja keracunan EG ada 3 step tahapan
perkembangan. Initially, korban mungkin menunjukan
gejala tidak keracunan/intoxicated,muncul gejala
seperti pusing-pusing,gagap bicara dan bingung.
 Pada jangka waktu yang lama didalam proses
metabolisme berubah menjadi bahan beracun lainnya’
oxalic acid’.
 Meningkatnya bahan ini dapat menyebabkan
tedrjadinya ketidak normalan heartbeat and breathing.
Yang mana pada akhirnya penderita mengalami
gangguan kidney failure.Dinegara berkembang ,
denatonium ditambahkan untuk memberikan rasa
manis
Penanganan korban
 Korban keracunan EG bisa diberikan Susu or air untuk
menahan efek keracunannya.
 Dalam kasus yang lebih berat tindakan medis harus
segera dilakukan.
 EG pada dosis 30 ml (2 sendok makan } dapat
mengakibatkan kematian orang dewasa.
 Namun demikian, Perawatan yang paling efektif setelah
kejadian adalah dengan menggunakan ethanol atau
fomepizole. Ethanol (Biasanya dalam bentuk cairan
seperti whisky, vodka atau gin) yang akan bersenyawa
dengan ethylene glycol membentuk enzyme
alcohol dehydrogenase yang kemudian akan membatasi
pembentukan toxic metabolites. Demikian pula
Fomepizole Berfungsi pula sebagai alcohol
dehydrogenase, yang kemudian kan membatasi
terbentuknya toxic metabolites.
 Ada beberapa cerita tentang terjadinya keracunan dari
bahan ini yaitu:
Korban-korban MEG
 Pada tahun 1996 60 anak-anak di Haïti meminum
glycerine dan keracunan EG yang terkandung cough
syrup/obat batuk, yang dikirim Dutch company, Vos, dari
pabriknya di China.
 Pada tahun 1985 diethylene glycol muncul sebagai
bahan tambahan Austrian white wine, untuk memperbaiki
table wine. Memang jumlahnya tidak cukup meracuni
seketika. Tapi cukup mengguncang pasar export austria.
 Ethylene glycol mungkin juga dapat ditemukan sebagai
contaminant pembuatan whiskey (moonshine) secara
ilegal yang dibuat dengan menggunakan radiator bekas
sebagai alat penyulingnya.
 Proses electrolysis dar larutan ethylene glycol dengan
anode terbuat dar perak akan menghasilkan reaksi
exothermic. The Apollo 1 mengalami ledakan (fire
catastrophe) disebabkan oleh reaksi ini. Campuran antara
ethylene glycol dan air menyala dan dapat terbakar di
udara meskipun tekanan oksigennya rendah.

Anda mungkin juga menyukai