Anda di halaman 1dari 14

Laporan Alat – Alat Berat

Sistem Pendingin Pada Mesin

Disusun oleh :

Fajar Izhar Hunafa

19620010

Muhammad Rais

2006010021

FAKULTAS TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN ( UNISKA)

MUHAMMAD ARSYAD AL – BANJARI

BANJARMASIN

2021
Sistem pendingin

Sistem Pendingin

Gam
Gambar
Penyebara
n Panas

Dalam bagian ini Anda akan belajar untuk :


1. Mengenali tujuan utama dari sistem pendingin.
2. Menelusuri aliran coolant yang melalui sistem.
3. Mengetahui letak komponen dan fungsinya di dalam
sebuah sistem pendingin engine.
4. Mengenali berbagai jenis sistem pendingin.

Tujuan
Sistem pendingin pada engine bertanggung jawab untuk
mempertahankan suhu engine
yang sesuai. Jika sistem pendingin gagal, kerusakan berat bisa terjadi.
Sistem Kerja
Sistem pendingin mensirkulasikan coolant ke seluruh bagian engine
untuk menyerap panas yang dihasilkan oleh pembarakan dan gesekan
dengan memanfaatkan prinsip perpindahan panas.
Panas selalu bergerak dari sumber panas ke sasaran yang suhunya
lebih rendah. Sumber panas dan sasaran ini bisa berupa besi, cairan,
ataupun udara.
bedaan suhu relatif di antara keduanya. Makin besar perbedaannya, makin
besar panas yang akan dipindahkan. Setiap komponen dalam suatu sistem
pendingin memegang peran dalam hal ini.
Pendinginan engine mengacu pada prinsip konduksi, konveksi dan radiasi dari
energi panas agar engine bekerja pada suhu yang tepat. Air pendingin menerima
panas yang dilepaskan oleh komponen-komponen besi pada engine seperti
engine block, cylinder head dan lain- lain. Air pendingin kemudian di alirkan
oleh water pump dari engine menuju radiator. Pada radiator, energi panas
dipindahkan secara konveksi ke udara yang melintasi fins radiator. Sebagai
tambahan, engine juga memancarkan sejumlah panas ke atmosfer secara
langsung dalam bentuk panas yang dilepaskan engine ke udara sekeliling engine.

Komponen Sistem Pendingin

Komponen utama dari sistem pendingin adalah


(1) Water pump,
(2) Oil cooler,
(3) Saluran di sepanjang engine block dan cylinder head,
(4) Temperature regulator dan regulator housing,
(5) Radiator,
(6) Pressure cap, serta
(7) Hose dan pipa penghubung.
Sebagai tambahan termasuk pula fan, yang biasanya digerakkan oleh belt dan
terletak tidak jauh dari radiator untuk meningkatkan aliran udara dan
meningkatkan pemindahan panas.
Water Pump

Water pump terdiri atas sebuah impeller yang terdapat pada housing-nya.
Saat impeller berputar, sudu-sudunya (vane) mendorong air dan masuk ke
dalam saluran sistem pen- dingin pada engine. Water pump ditempatkan di
bagian depan engine block.

Oil Cooler

Dari water pump, coolant mengalir menuju oil cooler. Oil cooler terdiri dari
seperangkat tube
(pipa). Coolant mengalir melalui bagian dalam tube tersebut dan menyerap
panas dari oli engine yang menyelubungi tube. Oil cooler menyerap panas pada
oli pelumas, untuk men- jaga suhu oli agar kekentalannya tetap terjaga.
Aftercooler

Gambar Aftercooler

Dari oil cooler, coolant lalu mengalir menuju engine block atau, jika
engine dilengkapi dengan turbocharger, ia akan mengalir menuju aftercooler.
Ada beberapa turbocharged engine yang menggunakan jacket water aftercooler.
Cara Kerja Aftercooler
Aftercooler menyerap panas dari udara yang akan masuk ke ruang bakar.
Aftercooler dibuat seperti radiator, yaitu dengan memakai tube dan fin. Udara
panas bertekanan yang keluar dari turbocharger mengalir melalui fin dan
memindahkan panas ke air yang ada di dalam tube.

Water Jacket
Dari oil cooler atau aftercooler, coolant mengalir menuju engine block dan
sekeliling cylinder liner, untuk menyerap panas dari piston, ring-ring-nya dan dari
liner itu sendiri.
Ruangan tempat air mengalir inilah yang disebut sebagai water jacket.

Cylinder Head

Coolant mengalir dari saluran yang terdapat pada engine block sampai ke
cylinder head, mengambil panas dari valve seat dan guide-nya.

Temperature Regulator

Sesudah coolant melewati cylinder head, coolant masuk ke thermostat atau


regulator housing. Temperature regulator dipasang di bagian dalam housing-nya.
Temperature regulator berfungsi sebagai pengatur aliran sistem pendingin.
Regulator ber- tugas menjaga engine beroperasi pada suhu kerjanya. Ini
dilakukan dengan cara mengatur aliran coolant apakah melalui radiator, atau
melalui bypass tube kembali ke water pump tanpa didinginkan dulu oleh
radiator.
Secara singkat, fungsi regulator adalah :
• Mempercepat tercapainya suhu kerja engine
• Mempertahankan suhu kerja tersebut agar tidak berlebihan
Cara Kerja Regulator
Ketika engine dalam keadaan dingin, regulator berada dalam kondisi
menutup saluran menuju Radiator. Coolant mengalir kembali ke pompa
melewati bypass tube, tanpa melalui radiator. Ini akan membantu
menghangatkan engine. Setelah engine-nya mulai panas, dan suhu coolant
meningkat hingga mencapai suhu bukaan regulator. Ketika regulator
membuka, sebagian coolant dialirkan langsung ke radiator sedangkan sisanya
dialirkan ke water pump. Seiring dengan meningkatnya suhu, regulator
membuka lebih lebar dan lebih banyak coolant yang dialirkan melalui radiator.
Saat regulator terbuka penuh, seluruh aliran coolant dialirkan langsung ke
radiator.
Regulator Test
Anda harus melakukan pengujian pada regulator pada saat melakukan
perawatan sistem pendingin dan menggantinya jika perlu. Suhu bukaan
regulator distempel di permukaan regulator. Jika memang harus mengganti
regulator, pastikan menggunakan regulator yang sesuai dengan yang dianjurkan
untuk engine yang sedang diperbaiki, jika tidak sistem pendingin tidak akan
bekerja dengan benar.

Radiator

Jika regulator membuka, coolant mengalir melalui pipa atau hose ke bagian atas
radiator. Sampai pada tahap ini, coolant telah membawa panas dari semua
komponen engine. Sementara di dalam radiator itu sendiri, situasinya terbalik.
Coolant me-mindahkan panas yang dibawanya ke udara bebas.
Cara Kerja Radiator
Di dalam radiator, coolant mengalir dari atas ke bawah. Tube dan fin-nya
bekerja sama untuk menghilangkan panas. Umumnya radiator dipasang di
tempat dimana aliran udara dan perpindahan panasnya bisa maksimal.

Radiator Cap
Radiator memiliki pressure cap. Cap ini menentukan besarnya tekanan yang
terdapat dalam sistem pendingin selama engine bekerja. Sistem pendingin
bertekanan bertujuan untuk men-cegah air agar tidak mendidih pada saat engine
beroperasi di ketinggian tertentu.
Semakin tinggi posisi Anda dari permukaan laut, suhu titik didih air akan semakin
turun. Jika
Coolant mendidih akan menyebabkan kerusakan serius pada engine.
Cara Kerja Radiator Cap
Radiator cap menjaga tekanan di dalam sistem pendingin dan terdiri dari dua
valve. Jika per-bedaan antara tekanan di dalam sistem pendingin dan tekanan
atmosfer dan melampaui tekanan bukaan radiator cap, akan membuka dan
mengeluarkan udara, sehingga dapat mengurangi tekanan di dalam sistem.
Sistem menjadi stabil. Ketika engine dimatikan dan suhu engine turun, tekanan
di dalam sistem pendingin akan turun sampai berada di bawah tekanan atmosfir.
Pada saat ini valve inlet pada cap akan membuka, memungkinkan sejumlah
udara masuk ke dalam radiator. Hal ini akan menyeimbangkan dan menstabilkan
tekanan dalam radiator dengan tekanan udara luar/atmosfer.
Nilai Tekanan Radiator Cap
Nilai tekanan kapan radiator cap bekerja tertera pada setiap cap. Bila tidak ada
lihatlah pada
service manual untuk machine yang sedang diperbaiki
Fan (Kipas)

Gambar Radiator &


Fan
Proses perpindahan panas pada radiator dibantu oleh fan. Fan meningkatkan
aliran udara yang melewati fins dan tube radiator.
Fan terdiri dari dua jenis, yaitu
• Suction Fan (menghisap) dan
• Blower Fan (meniup).

Fan Belt (Sabuk Kipas)


Beberapa engine menggunakan belt untuk menggerakkan fan, water pump, atau
komponen lainnya.

Belt Tension (Ketegangan Belt)


Jika ketegangan belt terlalu kendor, kecepatan putaran fan akan menurun. Ini
menyebabkan aliran udara yang melewati radiator akan berkurang dan
menurunkan kemampuan sistem pendinginan secara keseluruhan.
Coolant (Air Pendingin)

Gambar
Coolant
Bagian ini akan mempelajari mengenai :
1. Tiga bahan coolant dan mengenali fungsi dari setiap bahan tersebut.
2. Menentukan konsentrasi antifreeze dan coolant conditioner.
3. Tiga faktor yang menentukan jangka waktu pengantian coolant.
Bahan-bahan Coolant
Coolant adalah campuran dari air, antifreeze dan coolant conditioner. Setiap
elemen mem- punyai fungsi yang berbeda, dan secara bersama-sama akan
melindungi engine dari over- heating (panas berlebihan), membekunya air
pendingin pada suhu tertentu dan korosi.
Air
Air adalah bahan dasar utama untuk coolant karena air memindahkan panas lebih
baik dari unsur cair lainnya. Sebagai coolant, air memiliki beberapa kekurangan :
1. Mudah mendidih.
2. Membeku.
3. Sangat korosif terhadap metal.
Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut, maka Antifreeze, atau
Ethylene
Glycol, dan Coolant Conditioner ditambahkan ke dalam air
Antifreeze

Antifreeze, atau ethylene glycol, digunakan untuk menaikkan titik didih dan
menurunkan titik beku air.
Jumlah campuran ethylene glycol mempengaruhi titik beku dan titik didih air.
Makin banyak
antifreeze, makin rendah titik bekunya dan makin tinggi titik didihnya
.
Titik Beku
Jika coolant membeku ia tidak akan bisa mengalir dan karenanya tidak
akan mampu mendinginkan engine. Coolant yang membeku juga bisa
mengembang dan memecahkan engine. Nilai konsentrasi antifreeze akan
mempengaruhi nilai titik beku air, yaitu pada suhu dimana air mulai membeku.

Gambar 4.14 Konsentrasi


antifreeze
Konsentrasi Antifreeze
Untuk mencegah masalah sistem pendingin, Anda harus menggunakan
antifreeze dengan konsentrasi yang tepat, antara 30% - 60%.
Konsentrasi yang kurang dari 30% tidak akan cukup sebagai pencegah
kebekuan coolant, dan jika konsentrasinya di atas 60% justru akan
mengurangi kemampuan dalam meng- hilangkan panas.
Endapan Silica (Silica Dropout)
Konsentrasi antifreeze melebihi 60% juga akan mengurangi kemampuan
air sebagai pendingin dan akan menghasilkan endapan silica, yang akan merusak
seal dan menyumbat sistem pendingin itu sendiri.

Coolant Conditioner

Conditioner berfungsi mencegah korosi dengan cara membentuk lapisan tipis


yang melapisi semua komponen pada sistem pendingin. Lapisan tipis itulah
yang akan mengurangi terjadinya proses korosi pada permukaan metal dan juga
cavitation erosion.
Ada tiga faktor yang bisa mempengaruhi kemampuan coolant sebagai pendingin,
yaitu :
1. Ketinggian daerah operasi
2. Tekanan sistem
3. Konsentrasi Antifreeze yang digunakan
Ketinggian Daerah Operasi dan Tekanan Sistem
Ketinggian daerah operasi dan tekanan sistem mempengaruhi titik didih air.
1. Makin tinggi daerah operasi engine titik didih air akan semakin rendah.
2. Makin besar tekanan sistem pendingin akan menaikkan titik didih air.
Inilah yang menjadi alasan kenapa umumnya sistem pendingin dibuat
bertekanan, karena sistem bertekanan akan menaikan titik didih air. Dan karena
kebanyakan engine dioperasi- kan didaerah dengan ketinggian tertentu diatas
permukaan laut, maka engine memerlukan sistem pendingin bertekanan.
Uap Air
Penting sekali untuk menjaga agar coolant agar tidak mendidih. Gelembung
uap air akan ter-bentuk jika coolant mendidih. Gelembung udara tidak akan
menyerap panas dengan baik bahkan dapat menyebabkan panas berlebihan.
Gelembung uap air juga bisa mempengaruhi kemampuan water pump dalam
mengalirkan coolant dan dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada engine.
Untuk melindungi engine, maka konsentrasi antifreeze dan coolant
conditioner haruslah pada komposisi yang sesuai.

Konsentrasi Coolant Conditioner

Konsentrasi coolant conditioner yang tepat adalah antara 3% - 6%.


Jika konsentrasi conditioner terlalu sedikit dari yang dianjurkan, komponen
engine seperti
cylinder liner bisa berkarat atau mengalami cavitation erosion.
Conditioner yang terlalu banyak akan menghasilkan endapan silica yang bisa
merubah coolant menjadi gel tebal, yang akan merusak water pump dan
menyumbat radiator. Konsentrasi yang tinggi juga akan mengurangi
kemampuan coolant dalam memindahkan panas.

Periksa Buku Petunjuk


Gunakan Operation and Maintenance Manual untuk mendapatkan informasi
tentang volume pengisian yang tepat pada engine yang sedang ditangani.
Secara umum, radiator harus diisi coolant sampai permukaan coolant
menyentuh ujung bawah pipa pengisian.

Anda mungkin juga menyukai