Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan
untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan
massa dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin.
Biasanya, medium pemanas dipakai adalah air yang dipanaskan sebagai
fluida panas dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar
panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida
dapat berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya
kontak, baik antara fluida terdapat dinding yang memisahkannya maupun
keduanya bercampur langsung (direct contact). Penukar panas sangat luas
dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik kimia maupun
petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu
contoh sederhana dari alat penukar panas adalah radiator mobil di mana
cairan pendingin memindahkan panas mesin ke udara sekitar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi radiator?
2. Apa saja komponen dan bagian-bagian dari radiator ?
3. Bagaimana cara kerja radiator?
4. Bagaimana system radiator motor?
5. Apa saja fungsi radiator pada motor?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
2. Untuk lebih mengetahui lebih jauh mengenai system radiator pada motor
3. Supaya bisa menjadi referensi bagi para pembaca

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Radiator
Radiator adalah komponen atau alat yang digunakan untuk mendinginkan
lingkungan kerja yang berada di sekitarnya. Radiator menyerap panas
lingkungan, lalu didinginkan dengan bantuan media plat atau air yang
berada didalamnya. Hasil pembakaran pada motor bakar yang menjadi
tenaga mekanis hanya sekitar 23%, sebagian panas keluar menjadi gas
bekas dan sebagian lagi hilang melalui proses pendinginan.
Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar
dalam silinder mesin menyalurkan energi panas ke dalam bentuk tenaga
putar. Tetapi energi panas dari bahan bakar tidak sepenuhnya dapat
dikonversikan ke dalam bentuk tenaga. Hanya kurang lebih 25 % dari energi
yang dikonversikan menjadi tenaga. Kurang lebih 45 % dari energi panas
hilang menjadi gas buang atau gesekan dan 30 % diserap oleh mesin itu
sendiri. Panas yang diserap oleh mesin harus dikeluarkan ke udara
sekeliling. Jika tidak maka akan menyebabkan mesin menjadi kelebihan
panas dan pada akhirnya rusak. Sistem pendinginan dipasang untuk
mendinginkan mesin agar tidak kelebihan panas. Pendinginan mesin
biasanya menggunakan sistem pendinginan udara atau sistem pendinginan
air.

2
Pada umumnya mesin otomotif menggunakan sistem pendinginan air.
Sistem pendinginan air lebih sulit dan lebih mahal dari pada sistem
pendinginan udara. Tetapi sistem pendinginan air mempunyai beberapa
keuntungan. Air pendingin mesin adalah aman sebab ruang pembakaran
dikelilingi oleh air pendingin (air ditambah macam-macam additive, dan juga
anti beku), yang juga sebagai peredam suara. Air pendingin yang panas
dapat juga berfungsi sebagai sumber panas pada pemanas udara. Dilihat
dari fungsi dan kegunaan radiator ini, maka pemilihan material untuk
radiator dan juga proses manufaktur radiator haruslah tepat agar diperoleh
produk radiator yang berkualitas dan berfungsi dengan baik dalam
mendinginkan mesin.

B. Komponen dan Bagian Radiator


1. Bagian-bagian Radiator

a. Tabung air atas (upper tank), berfungsi sebagai penampung air


sebelum air masuk kedalam kisi-kisi (tube) radiator.
b. Tabung air bawah (lower tank), berfungsi sebagai penampung air
dari kisi-kisi (tube) radiator.
c. Sambungan selang atas, berfungsi sebagai jalan masuk air ke
radiator.
d. Sambungan selang bawah, berfungsi sebagai jalan keluar air dari
radiator.
e. Kisi-kisi (tube), dengan memiliki konstruksi pipih dan memanjang
diharapkan air dapat mentransferkan panasnya dengan efisien.

3
f. Sirip-sirip (fin), berfungsi untuk membuat turbulensi udara disekitar
kisi-kisi (tube) agar pendinginan air lebih efisien.
g. Tutup radiator, berfungsi untuk menutup radiator serta mengatur dan
menaikan tekanan dalam sistem pendingin.
h. Kran pembuang (drain cock), berfungsi untuk membuang air yang
ada didalam radiator.

2. Komponen Radiator
a. Thermostat
Thermostat bekerja dengan memanfaatkan tekanan yang
disebabkan oleh fluida (cairan) panas dari dalam jaket pendingin
mesin. Ketika tekanan naik, pegas pada thermostat akan tertekan
dan membuka saluran menuju radiator, sehingga fluida panas
tersebut akan masuk ke radiator dan didinginkan. Fluida dingin
dalam radiator masuk ke jaket pendingin dengan cara menekan
vakum valve thermostat.
Termostat semacam katup otomatis yang bekerja atas dasar
pengaruh suhu air pendingin dan biasanya dipasangkan di dalam
saluran air yang keluar dari kepala silinder. Termostat sangat peka
terhadap kotoran. Thermostat dapat seketika berhenti bekerja
karena tertahan debu, kotoran ataupun kerikil. Dalam keadaan
dingin maka thermostat akan menutup untuk mempercepat proses
pemanasan mesin mencapai suhu ideal. Pada suhu sekitar 91
derajat celcius, thermostat akan mulai terbuka dan membiarkan
cairan mengalir menuju radiator untuk didinginkan. Setelah
mencapai suhu sekitar 103 derajat celcius, maka thermostat akan
terbuka penuh dan memungkinkan lebih banyak cairan mengalir
menuju radiator agar proses pendinginan lebih cepat tercapai.

b. Tutup Radiator
Untuk mendapatkan efek pendinginan yang lebih baik, maka
perbedaan suhu antara udara luar dengan suhu air pendingin dalam

4
radiator haruslah besar, dengan menggunakan tutup radiator.
Didalam tutup radiator terdapat relief valve atau klep relief dan
vacuum valve atau klep vakum yang mengatur agar tekanan dalam
radiator tidak lebih dari 1 atmosfer (atm) dan air mendidih dalam
radiator diatas 100 derajat celcius.
Relief valve atau klep relief mempunyai fungsi untuk membuang
kelebihan tekanan dalam radiator, bila telah melewati batas tekanan
yang ditentukan oleh pabrik.
Sedangkan vacuum valve atau klep vakum mempunyai fungsi untuk
menyamakan tekanan di dalam radiator dengan tekanan udara luar,
apabila suhu air pendingin dalam radiator turun sampai dibawah titik
didihnya.

c. Tangki Reservoir
Sistem pendingin radiator dilengkapi dengan tangki reservoir. Tangki
tersebut diletakkan dekat dengan radiator yang mempunyai fungsi
untuk memperbesar ekspansi air pendingin selama mesin bekerja.
Prinsip kerja dari tangki reservoir adalah Bila suhu air pendingin
dalam radiator naik, maka air akan mengalir dari tangki reservoir
kedalam radiator dan akan mengalir kembali kedalam tangki
reservoir bila suhu air dalam radiator turun.

d. Water Pump
isebut pompa cairan radiator, berfungsi mensirkulasikan cairan
radiator dari silinder block lalu head untuk mengambil panas lalu
cairan masuk ke radiator utk dibuang panasnya. Pompa ini bekerja
terus-menerus selama mesin bekerja, ada yang menggunakan
putaran poros engkol atau crankshaft, ada juga meminta putaran
noken as atau camshaft, bahkan ada pula yang memakai pompa
elektris yang diputar oleh aki.
Pompa air ini menggunakan type pompa sentrifugal yang
menggunakan sudu-sudu atau propeler untuk menimbulkan tekanan

5
atau head energy agar dapat bersirkulasi ke seluruh lintasan selang
radiator.
Bagian-bagian dari Water Pump :
1. Poros (shaft)
Merupakan komponen utama pada pompa dimana bagian
depannya dihubungkan dengan puli untuk mendapatkan tenaga
dari putaran poros engkol sedangkan bagian belakang
dihubungkan dengan impeler pompa.
2. Impeler
Impeler berfungsi untuk membuat perbedaan tekanan pada saat
pompa bekerja.
3. Water Pump seal
Water pump seal berfungsi untuk mencegah kebocoran air dari
sistem pendingin pada poros pompa.
4. Thermo Sensor
Suatu piranti yang membaca suhu cairan yang keluar dari silinder
head atau mesin dan akan mau masuk ke radiator. Penempatan
ini dimaksudkan agar suhu yang dibaca merupakan suhu panas
yang terjadi di silinder head. Pembacaan suhu ini langsung
terkoneksi ke speedometer, sehingga pengemudi dapat
mengetahui kondisi panas mesin motornya. Bisa terbaca garis-
garis tebal, atau juga angka.

e. Thermo Switch
Suatu piranti saklar yang menyambungkan aliran arus baterei ke
kipas radiator. Sebagaimana kita tahu di atas bahwa kipas radiator
hanya bekerja saat suhu mesin dianggap panas, yaitu saat suhu
radiator diatas 100 derajad celcius. Termoswitch ini yang mengontrol
kapan kipas harus diputar.

6
f. Mantel Pendingin
Mantel pendingin pada mesin mengelilingi silinder-silinder dan
kepala silinder, yang berfungsi untuk mendinginkan bagian-bagian
pendingin silinder dan ruang bakar secara efektif. Mantel pendingin
pada kepala silinder dan blok silinder berhubungan langsung dengan
tangki radiator bagian atas.

C. Cara Kerja Radiator


Motor bensin dan motor diesel akan bekerja paling baik, bila air pendingin
yang mengalir itu memiliki temperature 700 sampai 800 C (kejadian gas dan
pembakaran sebaik mungkin pada motor bensin, minyak pelumas yang
menjadi lebih encer oleh pengembunan bahan bakar minimal). Pelumasan
juga akan bekerja paling baik pada suhu tersebut.
Pertama-tama, cairan akan dipompakan memasuki silinder block lalu naik
ke atas silinder head untuk mengambil atau menyerap panas mesin akibat
pembakaran. Lalu keluar melalui selang radiator menuju termostat sebagai
pengatur debit aliran, lalu melewati termo sensor untuk dibaca panasnya,
kemudian masuk ke radiator dari sisi atas, kemudian mengalir ke pipa-pipa
kapiler kecil sampai ke bawah.
Panas mesin ini berpindah ke cairan melalui proses konveksi, lalu
merambat ke dinding pipa-pipa kecil radiator dan terjadilah perambatan
konduksi ke seluruh kisi-kisi. Lalu dari kisi-kisi akan menyalurkan panas ke
udara sekitar, bahkan saat suhu panas, udara akan dipaksa oleh kipas
untuk bertumbukan atau bersinggungan dengan kisi-kisi radiator.
Selama proses diatas berjalan sesuai kerjanya dan cairan dalam keadaan
penuh, maka mesin akan bekerja di suhu yang stabil, sehingga
menghasilkan power yang maksimal di berbagai kondisi panas mesin.
Mantel pendingin mengelilingi silinder-silinder dan kepala silinder yang
merupakan bagian kombinasi blok silinder dan kepala silinder. Mantel
pendingin berfungsi untuk mendinginkan bagian-bagian silinder dan ruang
bakar secara efektif karena bagian-bagian ini cepat sekali menjadi panas.

7
Mantel pendingin pada kepala silinder dan blok silinder dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat berhubungan satu dengan lainnya, mantel pendingin
kepala silinder berhubungan dengan tangki radiator bagian atas dan mantel
pendingin blok silinder berhubungan dengan tangki radiator bawah.
Dalam sistem pendinginan akan dikenal istilah over heating yang
merupakan suatu keadaan bahwa mesin bekerja dengan panas suhu yang
melampaui batas. Hal tersebut akan menyebabkan kinerja mesin tidak
stabil bahkan cenderung ngedrop. Beberapa sebab yang dapat
menyebabkan over heating yaitu :
1. Mesin mengalami modifikasi ekstrem dengan rasio kompresi tinggi.
Seperti motor yang mulanya ber cc 125 menjadi 200cc.. Yang ber-rasio
kompresi 10,7: 1 menjadi 15 : 1.
2. Volume air kurang. Bisa di akibatkan karena kebocoran air di sistem
pemasangan, volume air yang kurang ini menyebabkan kemampuan
menyerap panas kurang.
3. Lubang pipa dalam radiator tersumbat. Hal ini bisa terjadi jika
menggunakan air sebagai cairan radiator.. Dikarenakan air terdapat
unsur, magnesium, kalium atau kalsium Sehingga direkomendasikan
memakai cairan khusus dari pabrikan yang sudah dilengkapi dengan
anti karat dan anti beku.
4. Kipas tidak bekerja atau rusak. Sehingga panas berlebih ini tidak
mendapat support pendinginan.

D. Fungsi Radiator Pada Motor


a. Untuk mengurangi panas motor. Panas yang dihasilkan oleh
pembakaran campuran udara dan bahan bakar dapat mencapai sekitar
2500 C. Panas yang cukup tinggi ini dapat melelehkan logam atau
komponen lain yang digunakan pada motor, sehingga apabila motor
tidak dilengkapi dengan system pendingin dapat merusakkan komponen
motor tersebut.
b. Untuk mempertahankan agar temperatur motor selalu pada temperatur
kerja yang paling efisien pada berbagai kondisi. Umumnya temperatur

8
kerja motor antara 82 sampai 99 C. Pada saat komponen motor
mencapai temperatur tersebut, komponen motor akan memuai sehingga
celah (clearance) pada masing-masing komponen menjadi tepat.
Disamping itu kerja motor menjadi maksimum dan emisi gas buang yang
ditimbulkan menjadi minimum.
c. Untuk mempercepat motor mencapai temperatur kerjanya dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya keausan yang berlebihan, kerja motor
yang kurang baik, emisi gas buang yang berlebihan. Hal tersebut dapat
terjadi karena pada saat motor bekerja pada temperatur yang dingin
maka campuran bahan bakar dengan udara yang masuk ke dalam
silinder tidak sesuai dengan campuran yang dapat menghasilkan kerja
motor yang maksimum. Temperatur dinding silinder yang dingin
mengakibatkan pembakaran menjadi tidak sempurna sehingga gas
buang banyak mengandung emisi yang merugikan manusia. Oleh
karena itu pada saat motor hidup temperatur kerja harus segera dicapai.
Hal tersebut akan terpenuhi apabila pada motor terdapat sistem
pendingin yang dilengkapi dengan komponen yang memungkinkan hal
tersebut terjadi.
d. Untuk memanaskan ruangan di dalam ruang penumpang, khusunya di
negara-negara yang mengalami musim dingin.

E. Perawatan Mesin Radiator


1. Pemeriksaan pipa-pipa dan bagian yang disolder pada tangki atas dan
bawah dari kemungkinan bocor, kalau perlu diperbaiki atau diganti
2. Periksa sirip dan inti radiator dan perbaiki sirip yang
menghambatsaluran air dengan menggunakan obene pipih
3. Bila yang tersumbat dari intinya melebihi 20 persen radiator harusdiganti
4. Periksalah slang radiator dan jika ternya rusak atau keras harus diganti
5. Periksalah katup pengatur pada tutup radiator dan katup vakum
darikemungkinan pegasnya yang lemah atau dudukannya kurang
rapat.Jika katup membuka pada tekanan di bawah harga spesifikasi
atau adakerusakan lain , tutup radiator harus diganti

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Radiator adalah komponen atu alat yang digunakan untuk mendinginkan
lingkungan kerja yang berada di sekitarnya. Radiator menyerap panas
lingkungan, lalu didinginkan dengan bantuan media plat/air yang berada
didalamnya. Radiator merupakan sistem pendinginan pada mobil berfungsi
untuk menurunkan temperatur pada mesin yang terjadi dari proses
pembakaran.
Bagian-Bagian Radiator adalah tabung air atas, tabung air bawah,
sambungan selang atas, sambungan selang bawah, kisi-kisi, sirip-sirip,
tutup radiator, dan kran pembuang. Komponen Radiator adalah thermostat,
tutup radiator, tangki reservoir, water pump, thermo switch, dan mantel
pendingin.
Cara kerja Radiator, cairan akan dipompakan memasuki silinder block lalu
naik ke atas silinder head untuk mengambil atau menyerap panas mesin
akibat pembakaran. Lalu keluar melalui selang radiator menuju termostat
sebagai pengatur debit aliran, lalu melewati termo sensor untuk dibaca
panasnya, kemudian masuk ke radiator dari sisi atas, kemudian mengalir
ke pipa-pipa kapiler kecil sampai ke bawah. Panas mesin ini berpindah ke
cairan melalui proses konveksi, lalu merambat ke dinding pipa-pipa kecil
radiator dan terjadilah perambatan konduksi ke seluruh kisi-kisi. Lalu dari
kisi-kisi akan menyalurkan panas ke udara sekitar, bahkan saat suhu
panas, udara akan dipaksa oleh kipas untuk bertumbukan atau
bersinggungan dengan kisi-kisi radiator.

10
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto.2000.Tip Otomotif.Jakarta:2000

2002.Reparasi Sistem Pendinginan Mobil.Jakarta:Bumi Aksara

2008.Teknik Pemeliharaan Mobil. Jakarta:Bumi Aksara

http://ardana1001.blogspot.co.id/2014/10/makalah-sistem-pendingin.html

https://yudhacandrasaputro99.wordpress.com/2015/02/02/makalah-
praktekkerja-industri-tentang-sistem-pendingin-pada-kendaraann/

http://retnoengineteacher.blogspot.co.id/2015/06/v-
behaviorurldefaultvmlo.html

http://otomotif.grid.id/Motor/Teknik/Mengenal-Fungsi-Dan-Konstruksi-
Radiator-Sepeda-Motor

http://hanantoq.blogspot.co.id/2010/07/sistem-pendinginan-sepeda-
motor.html

11

Anda mungkin juga menyukai