Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KKPI

MAKALAH
SISTEM BUSI

DISUSUN
OLEH:
M. DAWAM

KELAS:
XI TKR III
NO ABSEN: 17

SMKN I SALE
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, maka penyusunan makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini berjudul “SISTEM
BUSI” guna memenuhi tugas KKPI .
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini kurang dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Dari kesadaran tersebut, penyusun mengharapkan saran, kritik maupun
masukan dari pembaca dan pemakai makalah ini guna penyempurnaan pada masa mendatang.
Terima kasih juga penyusun sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
tersusunnya makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat, petunjuk
dan bimbingan-Nya terhadap setiap niat baik kita.
Akhirnya, penyusun berharap Makalah ini bisa memberi manfaat bagi yang
membutuhkan.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 4

1.2 RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................... 4

1.3 TUJUAN .............................................................................................................................. 4

BAB 11 PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN BUSI ............................................................................................................ 5

2.2 CARA KERJA BUSI ............................................................................................................ 5

2.3 KONSTRUKSI BUSI............................................................................................................ 5

2.4 MACAM-MACAM BUSI .................................................................................................... 7

2.5 NILAI PANAS ...................................................................................................................... 9

2.6 CARA MERAWAT BUSI ................................................................................................. 10

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN .................................................................................................................. 11

3.2 SARAN ............................................................................................................................... 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Meningkatkan kinerja mesin kendaraan selain memerlukan kondisi mesin yang baik dan
terawat serta penggunaan bahan bakar dengan kandungan timbal rendah. Perlu diperhatikan juga
perangkat penunjang lainnya seperti busi. Jika sebelumnya kita sedikit acuh pada perangkat ini,
namun sebenarnya busi memiliki peran penting dalam menghasilkan performa mesin maksimal.
Dalam hal ini busi berperan penting dalam sistem pengapian yang dibutuhkan pada saat
terjadi pembakaran di ruang silinder, bercampurnya bahan bakar dan udara yang kemudian
dipercikan api dari busi merupakan skema proses kinerja mesin kendaraan. Untuk itu jika busi
tidak memiliki pengapian yang baik, bisa mengakibatkan performa mesin kurang maksimal.
Karena itu, pengecekan dan perawatan sangat penting dilakukan agar mobil tetap "tokcer" saat
digunakan. Berdasar pada hal inilah, penyusun menyusun makalah tentang system busi ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu busi?
2. Bagaimana cara kerja busi?
3. Apa saja jenis-jenis busi?
4. Bagaimana cara merawat busi?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian busi
2. Mengetahui cara kerja system busi
3. Mengetahui berbagai macam jenis busi
4. Mengetahui bagaimana cara merawat busi

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN BUSI

Busi atau dalam bahasa Inggris disebut spark plug merupakan salah satu komponen
didalam sistem pengapian pada mobil khususnya untuk motor bensin. Karena seperti yang kita
ketahui bahwa pada mesin diesel campuran udara dan bahan bakar terbakar karena adanya panas
yang disebapkan oleh langkah kompresi. Sedangkan pada mesin bensin campuran udara dan
bahan bakar dibakar oleh percikan bunga api pada busi.

2.2 CARA KERJA BUSI

Dalam sistem pengapian busi berfungsi untuk memercikkan bunga api yang diperlukan untuk
membakar campuran udara dan bahan bakar yang telah dikompresi, sehingga terjadi langkah
usah. Busi memilki 2 elektroda, yakni elektroda tengah dan elektroda negatif (masa).

Setelah arus listrik dibangkitkan oleh ignition coil (koil pengapian) menjadi arus listrik tegangan
tinggi, kemudian arus tersebut mengalir menuju distributor, kabel tegangan tinggi dan ke busi,
pada busi arus melompat dari elektroda tengah ke elektroda negatif (massa) sehingga
menimbulkan loncatan bunga api yang dibutuhkan untuk membakar campuran udara dan bahan
bakar.

2.3 KONSTRUKSI BUSI


Keterangan gambar :
1. Mur terminal busi
2. Ulir terminal busi
3. Barrier
4. Isolasi
5. Seal penghantar khusus
6. Batang terminal
7. bodi
8. Gasket
9. Isolator
10. Elekktroda tengah
11. Elektroda massa

5
Bagian-bagian busi

1. Terminal

Pada puncak busi terdapat sebuah terminal yang digunakan untuk menghubungkan busi
pada sistem ignition. Pada umumnya busi memiliki bentuk konektor berupa plug…tetapi ada juga
yang menggunakan model terminal kabel dan memerlukan kunci untuk memasang kabel busi
lagi.

2. Insulator

Bagian utama dari insulator terbuat dari porselen atau keramik. Fungsi utamanya adalah
untuk memberikan topangan mekanik bagi inti elektroda yang berada ditengahnya sekaligus
sebagai isolator elektrik terhadap tegangan tinggi yang akan mengalir di inti elektroda.

3. Ribs

setiap busi bentuknya hampir sama, terdapat lekuk2 pada bagian insulatornya. Lekuk-lukuk
busi ini yang dikatakan Ribs-Ribs bekerja menambah kemampuan insulator dari keramik.
Dengan adanya bentuk ribs ini maka jarak antara inti elektroda dengan ground akan semakin
jauh…dengan semakin jauh jaraknya maka hambatan antar inti besi dan ground juga semakin
besar sehingga tegangan tidak dapat lompat dari inti besi ke ground sekitar busi….

4. Insulator tip

Bagian ujung dari insulator, Terdapat di dalam body besi bagian kepaal dari busi. Ujung
dari insulator atau insulator tip ini akan mengalami peristiwa pembakaran yang terjadi pada ruang
bakar…sehingga material yang digunakan harus tahan terhadap temperatur tinggi dan juga
mampu menjadi insulator yang baik. Rata2 ujung dari insulator ini mampu menahan temperatur
650 derajat celcius dan mampu menahan tegangan 60.000 Volt Panjang pendeknya ujung
insulator ini akan mempengaruhi jenis sebuah busi..apakah busi itu busi panas atau busi dingin.

5. Seal

Hal ini berguna agar kompresi dari ruang bakar tidak ada yang keluar melalui celah derat
busi.

6. Metal case

Casing metal atau disebut juga jaket..sering kita anggap hanya sebagai Sarana untuk
mengunci busi ke silinder head, sebenarnya ada fungsi lainya yaitu sebagai material konduksi
yang memiliki daya hantar panas yang baik..sehingga panas dari busi dapat di konduksikan ke
tempat lain…selain itu casing metal juga berfungsi sebagai ground pada busi. Mangkanya kalau
mesin sedang dalam kondisi hidup jangan coba-coba pegang soalnya tegangan 50.000 volt akan
lompat ke body anda sebab anda akan beraksi seolah-olah menjadi ground.

7. Center electrode

Inti elektroda terhubung dengan terminal kepala busi melalui penghubung internal yang di
selubungi oleh keramic insulatornya. ujung dari inti elektroda ini bisa tebuat dari kombinasi
tembaga, besi dan nickle, Chromium atau logam2 bagus lainnya. Pada umumnya material yang
paling sering digunakan adalah cupprum atau copper atau tembaga.

8. Side electrode (ground )

Elektroda samping atau ground merupakan bagian dari ujung busi yang bersentuhan
langsung dengan body atau ground kendaraan kita sehingga ini merupakan perjalanan terakhir
dari api koil. Elektron akan melompat dari elektroda inti ke ground terdekat..dalam hal ini adalah
elektroda samping.

Bahan elektroda seharusnya mempunyai daya hantar panas yang bagus dan mampu
menahan temperatur yang tinggi, gas-gas korosif (bersifat merusak) dan gangguan arus yang
bersifat erosif. Logam yang mampu mengatasi persyaratan tersebut adalah campuran nikel-
kromiumbarium, atau yang lebih tinggi dengan platinum, tungsten (wolfram) atau campuran
iridium. Elektroda pusat menjadi panas dari pada elektoda pada massa dan kerena itu semburan
electron terjadi dan pemutusan tegangan dari celah berkurang. Salah satu faktor yang
mempengaruhi dalam membuat busur api lewat celah udara busi adalah panjang celah dimana
semakin panjang (besar) celah, makin lebar pemutusan tegangan yang diharapkan

Walaupun kontruksi dari busi itu sederhana tetapi kerja dari busi tersebut sangatlah berat,
temperatur pada elektroda busi pada saat langkah pembakaran bisa mencapai suhu sekitar 2000
derajat celcius. Setelah temperatur tinggi kemudian temperatu turun drastis pada saat langkah
hisap (bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder). Perubahan temperatur ini terjadi
berulang-ulang kali setiap 1 siklus langkah usaha. Selain itu busi juga menerima tekanan yang
tinggi terutama pada saat langkah pembakaran yang bisa mencapai 45 atm. Untuk itu busi
dirancang dan dibuat dari bahan yang tahan panas yang sangat baik.

2.4 MACAM-MACAM BUSI


a. Busi Standar (OEM)

Adalah busi standar bawaan pabrikan setiap kendaraan. Daya tahan sekitar 10.000-20.000 km.
Berbahan nikel pada ujung elektrodanya dengan diameter elektroda rata-rata 2,5 cm.

b. Busi Platinum

Busi jenis ini center elektrodenya terbuat dari platinum dan ujung elektroda terbuat dari nikel.
Diameter center electrodenya sekitar 0,6 mm - 0,8 mm dengan daya tahan sekitar 30.000 km.
Ujungnya mengerucut tajam membuat jenis busi ini mudah melepaskan elektron.

7
c. Busi Resistor

Busi ini biasa di pakai pada motor yang menggunakan sistem injeksi bahan bakar. Cirinya adalah
kode busi ada huruf R (Resistor). Resistor 5 kilo ohm disisipkan ke tengah busi yang bertujuan
memperlemah gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan oleh loncatan bunga api di busi
yang dapat mempengaruhi kinerja ECM (electronic control module).

d. Busi Iridium

Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrodenya terbuat dari iridium alloy berwarna
platinum buram. Daya tahan sekitar 50.000-70.000 km. Diameter center electrodenya sekitar
0,6mm-0,8mm.

e. Busi Twin iridium

Merupakan pengembangan dari busi single iridium. Pada busi twin iridium ujung elektroda dan
center electrodenya sama-sama terbuat dari bahan iridium sehingga membuat busi menjadi lebih
tahan lama dan pengapian lebih baik. Daya tahan sekitar 100.000-200.000km. Diameter sekitar
0,6mm-0,8mm.

f. Busi Racing

8
Busi racing tidak sama dengan busi iridium / twin iridium. Diameter center electrodenya
meruncing seperti jarum dan didesain untuk tahan terhadap kompresi tinggi serta temperatur
mesin yang tinggi. Jangka waktu pemakaian relatif pendek sekitar 20.000km dan digunakan
untuk mesin-mesin kendaraan kompetisi.

g. Busi Laser

Busi laser dikembangkan oleh ilmuwan NINS. Merupakan busi masa depan yang sedang
dikembangkan untuk kelak menggantikan busi konvensional. Busi laser ini dikembangkan dari
ceramic powder yang dipadatkan seukuran busi dan dipasang di silinder. Melalui serat optik laser
ditembakkan ke ruang bakar dengan kecepatan 800 trilyun per detik dan bisa memancarkan laser
dari 2 hingga 3 titik. Pemantik lasernya terbuat dari bahan yttrium-gallium dengan lebar 9 mm
dan panjang 11 mm.

2.5 NILAI PANAS

Nilai panas busi adalah kemampuan mereadiasikan sejumlah panas oleh busi. Busi dingin adalah
busi yang meradiasikan panas lebih banyak, sedangkan busi yang meradiasikan panas lebih
sedikit disebut busi panas. Batas terendah dari busi adalah self cleaningtemperatur yaitu pada
suhu 450 oC, sedangkan batas tertinggi adalah pre-ingnitiontemperature yaitu pada suhu 950 oC.
Busi dingin mempunyai ujung insulator yang lebih pendek, sedangkan busi panas mempunyai
ujung insulator yang lebih panjang dan permukaan singgung dengan api cukup luas, sehingga
jalur perambatan panas menjadi panjang dan radiasi panas menjadi kecil.

9
2.6 CARA MERAWAT BUSI

Busi adalah salah satu komponen yang memiliki fungsi untuk memberikan percikan/bunga api
pada pembakaran di kendaraan Anda. Khusunya sepeda motor. Namun apabila secara tak terduga
tungganggan Anda macet ketika akan dihidupkan, bisa jadi busi motor Anda kotor.

Bila keadaan seperti ini terjadi, hal yang perlu dilakukan adalah membersihkan businya agar
pengapian kembali normal. Biasanya karena pada kelapa busi tersebut banyak kotoran yang
menempel dari sisa-sisa pembakaran.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam membersihkan busi adalah:

Sediakan kunci busi, kemudian bukalah busi Anda. Sediakan pula sikat kawat dan bensin. Jangn
membersihkan dengan menggunakan ameplas pada bagian elektroda busi, karena akan
memperpendek umur busi.

Bersihkan kotoran yang menimbun pada kepala busi. Jangan merendamkan busi ke dalam bensin,
karena akan berakibat busi cepat aus dan kotoran cepat kembali menumpuk.

Setel jarak celah busi, tapi itu tergantung dari jenis kendaraan yang digunakan.

Tes pengapiannya. Caranya dengan meletakan ujung kepala busi kemudian start. Apabila bunga
apinya sudah normal berarti sudah cukup baik saat dibersihkan.

Periksa juga kabel busi. Kabel busi juga perlu dilakukan pemeriksaan, apabila sudah berumur
akan mengakibatkan hantaran listrik jadi berkurang.

Lakukan seperti yang diatas secara berkala.

10
BAB 2

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. merupakan salah satu komponen didalam sistem pengapian pada mobil khususnya
untuk motor bensin. Karena seperti yang kita ketahui bahwa pada mesin diesel
campuran udara dan bahan bakar terbakar karena adanya panas yang disebapkan
oleh langkah kompresi. Sedangkan pada mesin bensin campuran udara dan bahan
bakar dibakar oleh percikan bunga api pada busi.
2. Dalam sistem pengapian busi berfungsi untuk memercikkan bunga api yang
diperlukan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang telah
dikompresi, sehingga terjadi langkah usah. Busi memilki 2 elektroda, yakni
elektroda tengah dan elektroda negatif (masa). Setelah arus listrik dibangkitkan
oleh ignition coil (koil pengapian) menjadi arus listrik tegangan tinggi, kemudian
arus tersebut mengalir menuju distributor, kabel tegangan tinggi dan ke busi, pada
busi arus melompat dari elektroda tengah ke elektroda negatif (massa) sehingga
menimbulkan loncatan bunga api yang dibutuhkan untuk membakar campuran
udara dan bahan bakar.
3. macam-macam jenis busi antara lain: Busi standar (OEM), busi platinum, busi
resitor, busi iridium, busi twin iridium, busi racing, dan busi laser.
3.2 SARAN
Setelah menyusun makalah tentang system pengisian ini, penyusun mengharap
pembaca mengerti bahwa busi dipasang untuk membakar bensin yang telah dikompres
oleh piston. Komponen ini membutuhkan perhatian & perawatan yang rutin karena jika
busi motor rusak maka motor anda akan mogok atau tidak bisa hidup secara normal.

11

Anda mungkin juga menyukai