PAPER PRAKTIKUM
SUMBER TENAGA PERTANIAN
(Mempelajari Mekanisme Kerja kelistrikan pada Motor Bakar Otto)
Oleh :
Nama (NPM) : Rizal Anwar Fauzi (240110170057)
Shift : B1
Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 25 Maret 2019
Asisten : 1. Fajar Maulana
2. Cecep Permana
3. Irene Pratiwi L.
4. Marsya Sekar A.
5. Muhammad Joedy
Baterai adalah sumber arus bagi sistem kelistrikan motor. Namun, pada sepeda
motor fungsi baterai sebenarnya tidak terlalu keras karena baterai ini hanya
diperlukan ketika kita menyalakan sistem kelistrikan ketika mesin masih mati.
Contohnya pada sistem starter. Ini karena suplai arus listrik utama akan dipenuhi
oleh komponen spul selaku altnator yang menghasilkan listrik. Saat spul bekerja,
fungsi baterai tidak lagi senagai sumber arus melainkan sebagai penyimpan arus
listrik (Muchta, 2017).
Meski bentuk baterai motor itu lebih kecil dibandingkan baterai mobil namun
voltasenya masih sama yakni 12 volt. Yang berbeda hanyalah daya dari baterai
tersebut, baterai motor yang ukurannya lebih kecil jelas dayanya juga lebih kecil
(Muchta, 2017).
B. Alternator
Generator atau yang sering dikenal oleh masyarakat awam dengan istilah spull
ialah sebuah komponen atau perangkat yang berfungsi sebagai pembangkit tenaga
listrik dari hasil mengubah energi gerak / mekanik menjadi energi listrik melalui
induksi kumparan coil dan magnet. Energi listrik yang dihasilkan oleh spull ini
adalah arus bolak balik atau AC yang harus di ubah menjadi arus DC atau searah
yang selanjutnya digunakan untuk mengisi AKI motor dan juga menyalakan
perangkat elektronik motor lainnya seperti lampu lampu,CDI, pengapian busi dan
lain sebagainya. Untuk mengubah arus AC spull menjadi DC ini dibutuhkan sebuah
komponen regulator yang biasa disebut dengan istilah kiprok oleh para pengguna
motor (Ahmad, 2016).
Sistem kelistrikan yang ada pada sepeda motor selain spull adalah kiprok atau
dalam bahasa teknik nya adalah regulator. Bentuk dari komponen ini lumayan
simpel seperti gambar dibawah ini yang memiliki fungsi utama untuk mengubah
arus bolak balik yang dihasilkan oleh spull menjadi arus searah, yang selanjutnya
arus yang telah diubah ini akan digunakan untuk mencharger AKI motor dan
menyalurkannya untuk menyuplai kebutuhan listrik seperti menyalakan lampu
motor, menyalakan busi, mencharger aki dan lain sebagainya. Selain sebagai
pengubah arus AC menjadi DC, kiprok juga berfungsi untuk menstabilkan tegangan
listrik dari spull. Keberadaan kiprok ini juga sangat penting sekali pada kendaraan
bermotor roda dua, bila komponen ini sampai rusak maka arus listrik yang
dihasilkan oleh spull menjadi tidak terkendali sehingga bisa membuat aki menjadi
cepat rusak karena overcharger dan juga lampu lampu motor, terutama lampu
headlamp akan mudah putus. Ciri utama kiprok atau regulator ini bermasalah ialah
aki motor mudah tekor bahkan ketika anda mengganti aki dengan yang baru juga
akan tekor lagi. Selanjutnya jika kalian mencoba membetot gas dalam dalam, nyala
lampu headlamp yang semula biasa saja menjadi lebih terang dan akhirnya putus
(Ahmad, 2016).
Spul berfungsi layaknya generator yang bertugas menghasilkan arus listrik,
sementara kiprok atau regulator bertugas meregulasi listrik yang dihasilkan spul.
Arus listrik yang dihasilkan tidak konstan pada satu titik tegangan sehingga listrik
dari spul harus melewati regulator. Tegangan listrik ini bervariasi tergantung RPM
mesin, artinya saat RPM rendah tegangannya juga rendah (dibawah 12 V), begiru
pula ketika RPM tinggi tegangan yang terbentuk lebih dari 14 volt. Tugas kiprok
untuk mencegah terjadinya over charging untuk mengamankan rankaian kelistrikan
(Muchta, 2017).
D. Fuse (Sekring) dan Relay
Tak lengkap rasanya jika suatu rangkaian kelistrikan tidak terdapat sebuah fuse
atau yang sering kita kenal dengan sebutan sekring. Sekring atau fuse ini adalah
sebuah alat pengaman yang ada didunia elektornika/kelistrikan guna mencegah
terjadinya kerusakan pada komponen tertentu dalam suatu rangkaian sistem
elektronika/kelistrikan. Cara kerja fuse ini pada umumnya adalah sebagai pemutus
arus secara otomatis (Ahmad, 2016).
Gambar 5. Relay
(Sumber: Muchta, 2017)
C. Suzuki D. Kawasaki
Widnanto, Hendri. 2017. Arti Warna Kabel Kelistrikan Motor Honda, Yamaha,
Suzuki dan Kawasaki. Terdapat pada: https://www.blogotive.com/warna-
kabel-kelistrikan-motor-honda-yamaha-suzuki-kawasaki. (Diakses pada
tanggal 31 Maret 2019 pukul 23.05 WIB).