Anda di halaman 1dari 12

Nilai:

PAPER PRAKTIKUM
SUMBER TENAGA PERTANIAN
(Mempelajari Mekanisme Kerja kelistrikan pada Motor Bakar Otto)

Oleh :
Nama (NPM) : Rizal Anwar Fauzi (240110170057)
Shift : B1
Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 25 Maret 2019
Asisten : 1. Fajar Maulana
2. Cecep Permana
3. Irene Pratiwi L.
4. Marsya Sekar A.
5. Muhammad Joedy

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
1. Pengertian Sistem Kelistrikan Motor Bakar Otto
Kelistrikan merupakan komponen penting dari suatu sistem untuk
menghasilkan arus listrik yang dapat digunakan sumber listrik. Maka dari itu
kelistrikan dapat dibilang sebagai hal pokok termasuk pada sepeda motor yang
merupakan salah satu dari jenis motor bakar otto. Tanpa kelistrikan tentunya sepeda
motor tidak dapat berjalan (Yuventius, 2016). Berikut adalah sekilas konsep dasar
dari sistem kelistrikan:
A. Arus listrik
Arus listrik adalah faktor penting dalam sebuah sepeda motor yang
memungkinkan sistem penerangan dan sistem peringatan bekerja. Arus listrik
merupakan sejumlah elektron yang mengalir dalam tiap detiknya pada suatu
penghantar. Arus mengalir dari terminal positif sumber arus melewati beban dan
kembali ke terminal negatif sumber arus. Banyaknya elektron yang mengalir ini
ditentukan oleh dorongan yang diberikan pada elektron-elektron dan kondisi jalan
yang dilalui elektron-elektron tersebut .Besarnya arus yang mengalir di semua
bagian rangkaian listrik sama. Arus listrik dilambangkan dengan huruf I dan diukur
dalam satuan Ampere (Yuventius, 2016).
B. Tegangan listrik
Tegangan listrik adalah gaya listrik yang menggerakkan arus untuk engalir di
sepanjang rangkaian listrik. Besaran satuan untuk tegangan listrik adalah volt,
dengan simbol V (Yuventius, 2016). Tegangan listrik dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
a. Tegangan listrik searah (direct current /DC)
b. Tegangan listrik bolak-balik (alternating current / AC)
C. Hukum Ohm
Hukum Ohm dapat digunakan untuk menentukan suatu tegangan V, arus I atau
tahanan R pada sirkuit kelistrikan, seperti pada rangkaian lampu penerangan,
pengisian dan pengapian. Tegangan, arus dan tahanan tersebut ditentukan tanpa
pengukuran yang aktual, bila diketahui harga dari dua faktor yang lain (Yuventius,
2016).
D. Tahanan, arus dan tegangan pada rangkaian.
Pada satu rangkaian kelistrikan yang terdapat pada sepeda motor biasanya
digabungkan lebih dari satu tahanan listrik atau beban. Beberapa tahanan listrik
mungkin dirangkaikan di dalam satu rangkaian/sirkuit (Yuventius, 2016).
E. Transistor
Transistor kependekan dari transfer dan resistor, yang berarti pengubahan
tahanan atau menjadikan bahan yang bukan penghantar menjadi penghantar pada
keadaan tertentu. Transistor merupakan komponen semikonduktor yang dapat
berfungsi sebagai penguat sinyal dan saklar elektronik. Pada suatu transistor, arus
yang sangat kecil (dari emitor ke basis atau dari basis ke emitor, tergantung tipe
transistornya ) dapat mengontrol arus yang jauh lebih besar dari suatu sistem
pencatu daya ke beban melalui kolektornya. Transistor terdiri dari dua tipe yaitu
PNP dan NPN. Transistor tipe PNP merupakan transistor dengan lapisan
semikonduktor tipe N dalam kristal semikonduktor disisipkan di antara dua
semikonduktor tipe P, sebaliknya transistor tipe NPN adalah semikonduktor tipe P
disisipkan di antara dua semikonduktor tipe N. Kaki-kaki pada transistor dinamakan
E untuk terminal emitor, B untuk terminal basis dan C untuk terminal kolektor
(Yuventius, 2016).

2. Komponen Kelistrikan pada Motor bakar Otto dan Fungsinya


Sistem kelistrikan pada sepeda motor terbuat dari rangkaian kelistrikan yang
berbeda-beda, namun rangkaian tersebut semuanya berawal dan berakhir pada
tempat yang sama, yaitu sumber listrik (baterai). Supaya sistem listrik dapat
bekerja, listrik harus dapat mengalir dalam suatu rangkaian yang lengkap dari asal
sumber listrik melewati komponen-komponen dan kembali lagi ke sumber listrik.
Aliran listrik tersebut minimal memiliki satu lintasan tertutup, yaitu suatu lintasan
yang dimulai dari titik awal dan akan kembali ke titik tersebut tanpa terputus dan
tidak memandang seberapa jauh atau dekat lintasan yang ditempuh.Jika tidak ada
rangkaian, listrik tidak akan mengalir. Artinya setelah listrik mengalir dari terminal
positif baterai kemudian melewati komponen sistem kelistrikan, maka supaya
rangkaian bisa dinyatakan lengkap, listrik tersebut harus kembali lagi ke baterai dari
arah terminal negatifnya, yang biasa disebut massa (ground). Sambungan dan
tempat, massa bisa langsung dihubungkan ke bodi atau rangka besi sepeda motor
untuk menghemat penggunaan kabel (Yuventius, 2016).
Rangkaian kelistrikan sepeda motor ini akan terintegrasi dengan sistem
kelistrikan bodi yang menunjang seorang pengendara motor dapat berkendara
dengan aman dan nyaman. Beberapa komponen pendukung sistem kelistrikan bodi
adalah sebagai berikut:
A. Baterai (Accu)

Gambar 1. Baterai/ Aki Motor


(Sumber: Muchta, 2017)

Baterai adalah sumber arus bagi sistem kelistrikan motor. Namun, pada sepeda
motor fungsi baterai sebenarnya tidak terlalu keras karena baterai ini hanya
diperlukan ketika kita menyalakan sistem kelistrikan ketika mesin masih mati.
Contohnya pada sistem starter. Ini karena suplai arus listrik utama akan dipenuhi
oleh komponen spul selaku altnator yang menghasilkan listrik. Saat spul bekerja,
fungsi baterai tidak lagi senagai sumber arus melainkan sebagai penyimpan arus
listrik (Muchta, 2017).
Meski bentuk baterai motor itu lebih kecil dibandingkan baterai mobil namun
voltasenya masih sama yakni 12 volt. Yang berbeda hanyalah daya dari baterai
tersebut, baterai motor yang ukurannya lebih kecil jelas dayanya juga lebih kecil
(Muchta, 2017).
B. Alternator

Gambar 2. Alternator pada Motor


(Sumber: Yuventius, 2016)
Altenator atau generator berfungsi berfungsi sebagai penyedia tegangan yang
digunakan untuk mengisi baterai dan mensuplai kebutuhan sistem-sistem
kelistrikan. Sumber tegangan pada sepeda motor merupakan sumber tegangan AC
yang sering disebut alternator. Alternator terdiri atas Kumparan Pembangkit
(Kumparan Stator) dan Magnet permanen (Rotor), berfungsi untuk mengubah
energi mekanis yang didapatkan dari putaran mesin menjadi tenaga listrik arus AC
(Yuvenstius, 2016).
C. Spul (Generator) dan Kiprok (Regulator)

Gambar 3. Spull dan Kiprok


(Sumber: Muchta, 2017)

Generator atau yang sering dikenal oleh masyarakat awam dengan istilah spull
ialah sebuah komponen atau perangkat yang berfungsi sebagai pembangkit tenaga
listrik dari hasil mengubah energi gerak / mekanik menjadi energi listrik melalui
induksi kumparan coil dan magnet. Energi listrik yang dihasilkan oleh spull ini
adalah arus bolak balik atau AC yang harus di ubah menjadi arus DC atau searah
yang selanjutnya digunakan untuk mengisi AKI motor dan juga menyalakan
perangkat elektronik motor lainnya seperti lampu lampu,CDI, pengapian busi dan
lain sebagainya. Untuk mengubah arus AC spull menjadi DC ini dibutuhkan sebuah
komponen regulator yang biasa disebut dengan istilah kiprok oleh para pengguna
motor (Ahmad, 2016).
Sistem kelistrikan yang ada pada sepeda motor selain spull adalah kiprok atau
dalam bahasa teknik nya adalah regulator. Bentuk dari komponen ini lumayan
simpel seperti gambar dibawah ini yang memiliki fungsi utama untuk mengubah
arus bolak balik yang dihasilkan oleh spull menjadi arus searah, yang selanjutnya
arus yang telah diubah ini akan digunakan untuk mencharger AKI motor dan
menyalurkannya untuk menyuplai kebutuhan listrik seperti menyalakan lampu
motor, menyalakan busi, mencharger aki dan lain sebagainya. Selain sebagai
pengubah arus AC menjadi DC, kiprok juga berfungsi untuk menstabilkan tegangan
listrik dari spull. Keberadaan kiprok ini juga sangat penting sekali pada kendaraan
bermotor roda dua, bila komponen ini sampai rusak maka arus listrik yang
dihasilkan oleh spull menjadi tidak terkendali sehingga bisa membuat aki menjadi
cepat rusak karena overcharger dan juga lampu lampu motor, terutama lampu
headlamp akan mudah putus. Ciri utama kiprok atau regulator ini bermasalah ialah
aki motor mudah tekor bahkan ketika anda mengganti aki dengan yang baru juga
akan tekor lagi. Selanjutnya jika kalian mencoba membetot gas dalam dalam, nyala
lampu headlamp yang semula biasa saja menjadi lebih terang dan akhirnya putus
(Ahmad, 2016).
Spul berfungsi layaknya generator yang bertugas menghasilkan arus listrik,
sementara kiprok atau regulator bertugas meregulasi listrik yang dihasilkan spul.
Arus listrik yang dihasilkan tidak konstan pada satu titik tegangan sehingga listrik
dari spul harus melewati regulator. Tegangan listrik ini bervariasi tergantung RPM
mesin, artinya saat RPM rendah tegangannya juga rendah (dibawah 12 V), begiru
pula ketika RPM tinggi tegangan yang terbentuk lebih dari 14 volt. Tugas kiprok
untuk mencegah terjadinya over charging untuk mengamankan rankaian kelistrikan
(Muchta, 2017).
D. Fuse (Sekring) dan Relay
Tak lengkap rasanya jika suatu rangkaian kelistrikan tidak terdapat sebuah fuse
atau yang sering kita kenal dengan sebutan sekring. Sekring atau fuse ini adalah
sebuah alat pengaman yang ada didunia elektornika/kelistrikan guna mencegah
terjadinya kerusakan pada komponen tertentu dalam suatu rangkaian sistem
elektronika/kelistrikan. Cara kerja fuse ini pada umumnya adalah sebagai pemutus
arus secara otomatis (Ahmad, 2016).

Gambar 4. Fuse (Sekring) pada Motor


(Sumber: Ahmad, 2016)
Fuse akan mencegah terjadinya aliran arus listrik berlebih yang bisa
menyebabkan kebakaran pada suatu rangakaian kelistrikan.

Gambar 5. Relay
(Sumber: Muchta, 2017)

Sementara relay dipakai untuk mengamankan kelompok komponen saklar dari


arus besar. Kedua komponen ini, tidak terlepaskan pada sebuah sistem kelistrikan
baik pada mobil maupun sepeda motor (Muchta, 2017).
E. Switch and module

Gambar 6. Switch and Module for Motorcycle


(Sumber: Muchta, 2016)

Switch adalah sakelar yang berfungsi sebagai tempat mengaktifkan sebuah


sistem kelistrikan. Kita bisa menemukan saklar ini pada stang motor, ada banyak
saklar yang didominasi oleh saklar lampu. Beberapa switch yang ada pada motor
secara umum adalah seperti berikut;
a) Saklar lampu utama (low beam)
b) Saklar lampu jauh (high beam)
c) Saklar sein kiri dan kanan
d) Saklar klakson
e) Saklar Starter
f) Saklar lampu flash (optional)
Selain dari saklar, ada pula komponen pengontrol yang bergerak secara
otomatis. Namanya module, fungsi module ini sebenarnya hampie sama dengan
switch manual yakni untuk mengaktifkan sebuah sistem kelistrikan secara otomatis
sesuai kondisi yang di tetapkan. Artinya, kita tidak perlu melakukan pengaktifan
secara manual. Contohnya bisa anda lihat pada engine management system yang
terdapat pada motor injeksi. Disitu, sistem bahan bakar digerakan oleh ECU yang
bisa mengatur suplai bensin secara otomatis (Muchta, 2017).
F. Wiring (Kabel)
Wiring atau kabel merupakan serangkaian kabel yang berfungsi
menghubungkan arus listrik dari power source melewati saklar dan sampai ke
beban. Karena didalam sistem kelistrikan motor itu banyak macamnya, maka
wiring ini juga dibedakan menggunakan sistem warna. Contoh untuk menentukan
masa maka kabel yang dipakai itu berwarna hitam, sedangkan untuk kabel yang
mengandung power source biasanya berwarna merah. Sistem pembedaan warna ini
ditujukan untuk mempermudah pendeteksian masalah apabila ada gangguan
kelistrikan pada motor (Muchta, 2017).
G. Load atau Beban
Load atau beban merupakan ujung tombak dari suatu rangkaian kelistrikan yang
berfungsi untuk melakukan perubahan energi dari listrik menjadi energi yang
diinginkan. Didalam motor ada banyak load seperti misalnya lampu. Lampu
(bolam/LED) merupakan beban yang mengubah energi listrik menjadi cahaya.
Selain itu ada juga klakson yang mengubah energi listrik menjadi suara. Selain pada
area body, load juga bisa kita temukan pada mesin. Contohnya busi yang mengubah
energi listrik menjadi percikan api dan injektor yang mengubah energi listrik
menjadi gerakan membuka katup (Muchta, 2017).
H. Kunci Kontak

Gambar 7. Kunci Kontak Motor


(Sumber: Yuvenius, 2016)

Merupakan komponen sepeda motor yang berfungsi untuk memutus dan


menghubungkan arus listrik dari sumber tegangan ke sistem supaya sistem dapat
bekerja (Yuventius, 2016). Kunci kontak pada sistem pengapian terdiri dari 2 tipe
yaitu (Yuventius, 2016):
a). Kunci kontak untuk pengapian jenis AC (pengendali Massa)
1) Pada saat posisi OFF dan LOCK kunci kontak mengarahkan tegangan dari
sumber tegangan (altenator) yang dibutuhkan sistem pengapian ke masa
melaluai terminal IG dan E kunci kontak, sehingga sistem pengapian tidak
dapat bekerja.
2) Pada saat posisi ON, kunci kontak memutus hubungkan terminal IG dan E,
sehingga tegangan yang dihasilkan oleh altenator diteruskan kesistem
pengapian.
b. Kunci kontak untuk pengapian DC (pengendali positif)
1) Pada saat posisi ON, kunci kontak menghubungkan tegangan (+) baterai ke
seluruh sistem kelistrikan untuk mengoprasikan seluruh sistem kelistrikan
pada kendaraan.
2) Pada saat posisi OFF dan LOCK, kunci kontak memutuskan hubungan listrik
dari sumber tegangan (+) baterai yang dibutuhkan oleh seluruh sistem
kelistrikan, sehingga sisitem kelistrikan tidak dapat bekerja.

3. Jenis Kabel yang Digunakan pada Kelistrikan Motor bakar Otto


Pabrikan perusahaan motor sudah menyediakan warna-warna kabel yang
berbeda yang tujuanya sebagai pembeda masing-masing jalur, meskipun setiap
pabrikan meberikan warna yang berbeda dan membuat kita harus memahami satu-
per-satu dari setiap manufacturer. Beberapa arti warna kabel kelistrikan motor-motor
brand Jepang seperti Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki yang beberapa berbeda,
contohnya warna kabel untuk motor Honda, Yamaha dan Suzuki memiliki kesamaan
pada warna untuk kabel positif dan negatif dari aki dilambangkan dengan Merah dan
Hitam (negatif), sementara untuk Kawasaki lebih memilih perpaduan warna putih
dan merah untuk kabel positifnya. Tapi umumnya sama pada setiap merek motor dari
masing-masing pabrikan, apalagi setipe (sejenis) contohnya skutik satu dengan
skutik lainya (Widananto, 2017). Berikut merupakan daftar warna kabel dan fungsi
setiap brand motor:
B. Yamaha
A. Honda
• Merah: Terminal positif Aki
• Merah: Terminal positif aki
• Merah muda: Klakson
• Hijau: Terminal negatif aki
• Hijau: Lampu jarak dekat
• Hijau-Kuning: Lampu rem
• Hijau Tua: Lampu Sein kanan
• Biru: Lampu jarak jauh
• Hijau-Kuning: Lampu Rem depan
• Biru Laut/Muda: Lampu Sein kanan
• Hijau-Hitam: Lampu rem belakang
• Biru-Kuning: Pulser CDI
• Biru: Lampu senja
• Hitam: Kunci Kontak
• Biru-kuning : Stop Starter Otomatis
• Hitam-Kuning: Koil
• Hitam: Massa Negatif
• Hitam-Merah: Spul CDI
• Hitam-Putih: Engine Cut Off/Kill
• Cokelat: Lampu kota
Engine
• Putih: Lampu jarak dekat
• Hitam-Merah : Spull ke CDI
• Oren: Lampu Sein kiri
• Cokelat: Kunci kontak positif (posisi
• Kuning: Arus beban ke saklar lampu
ON)
• Abu-abu: Flasher
• Coklat Tua: Lampu Sein kiri
• Putih-Merah: Pulser CDI
• Putih-Hijau: Pulser CDI negatif alfa.
• Kuning: Lampu jarak jauh

C. Suzuki D. Kawasaki

• Merah: Terminal Positif aki. • Merah: Lampu belakang

• Hijau: Klakson • Merah-Hitam: Lampu depan

• Hijau Muda: Lampu Sein kanan jauh/dimmer

• Hijau-Putih: Tombol Starter • Merah-Kuning: Lampu depan dekat

• Biru Kuning Pulser ke CDI • Hitam-Kuning: Massa Negatif

• Hitam: Lampu Sein kiri • Hijau: Lampu Sein kiri

• Hitam-Putih: Massa Negatif • Biru: Lampu Rem

• Cokelat: Lampu senja • Cokelat: Klakson

• Putih: Lampu jarak dekat • Putih-Merah: Terminal Positif Aki

• Putih-Biru: Koil ke CDI • Abu-abu: Lampu Sein kanan


• Putih-Hitam: Lampu rem belakang
• Putih-Merah: Pengisian dari Magnet
• Oranye Kunci Kontak
• Kuning: Lampu Jauh
• Abu-abu: Lampu Belakang
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Maulana. 2016. Mengenal Sistem Kelistrikan Sepeda Motor. Terdapat


pada: https://automotivexist.com/2016/10/mengenal-sistem-kelistrikan-
sepeda-motor.html. (Diakses pada tanggal 31 Maret 2019 Pukul 22. 34 WIB).

Muchta, Amrie. 2017. 6 Komponen Kelistrikan Sepeda Motor + Gambar dan


Fungsinya. Terdapat pada: https://www.autoexpose.org/2017/12/komponen-
kelistrikan-sepeda-motor.html. (Diakses pada tanggal 31 Maret 2019 Pukul
22.01 WIB).

Widnanto, Hendri. 2017. Arti Warna Kabel Kelistrikan Motor Honda, Yamaha,
Suzuki dan Kawasaki. Terdapat pada: https://www.blogotive.com/warna-
kabel-kelistrikan-motor-honda-yamaha-suzuki-kawasaki. (Diakses pada
tanggal 31 Maret 2019 pukul 23.05 WIB).

Yuventius. 2016. Media Pembelajaran Sistem Kelistrikan Sepeda Motor Yamaha


Mio Untuk Smk Muhammadiyah Cangkringan. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai