Anda di halaman 1dari 15

Chemical Agent untuk

Menghambat Hormon Ethylene


pada Sayuran

Kelompok 1 (Kelas B) : NPM 057 - 072


Tujuan dan Contoh Zat:

Beberapa zat kimia penghambat hormon etilen pada sayur


 Kinetin dan Giberelin
 1-Methylcyclopropene (1-MCP)
 KMnO4 (Kalium Permanganate)
 Nano Zeolit dan arang aktif

Tujuan menghambat etilen pada sayur :


 Mempertahankan Kualitas Sayur
 Menghambat Pembusukan dan Menambah umur simpan sayur
PENGARUH PENCELUPAN DALAM LARUTAN BENOMYL
TERHADAP KESEGARAN CABAI (Capsicum annum L.
var. KENCANA) PADA PENYIMPANAN SUHU RENDAH
DAN RUANG

Dondy A Setyabudi, Wisnu Broto, dan Irpan Badrul Jamal, 2016.


Hasil Percobaan :

 Gambar 1 memperlihatkan cabai Kencana tanpa perlakuan hanya mampu bertahan


pada penyimpanan hari ke-2, baik pada suhu rendah maupun suhu ruang.
 Berbeda signifikan dengan cabai Kencana yang dilakukan pencelupan GA3 dan
penambahan benomyl (Gambar 3) mampu bertahan hingga hari ke-14 pada
penyimpanan suhu rendah,
 Sedangkan pada suhu penyimpanan ruang hanya bertahan pada hari ke-8 (Gambar 2).
Pengaruh GA3 (Giberelin) dan Benomyl Terhadap Susut
Bobot Cabai :

Gambar 4 memperlihatkan
bahwa susut bobot pada
perlakuan pencelupan ke dalam
GA3 dan penambahan benomyl
5 ppm berjalan landai, hal ini
sangat menguntungkan karena
kesegarannya masih bertahan
sehingga harganya pun tidak
mengalami penurunan.
Kenyataan ini didukung dengan
data kadar air cabai Kencana
selama penyimpanan yang
menyatakan bahwa kadar air
cabai relatif terjadi sedikit
perubahan
KESIMPULAN :

Penyimpanan cabai Kencana


menggunakan GA3 10 ppm dengan
penambahan benomyl 5 ppm dikemas
dalam plastik polietilen berlubang 8
merupakan teknologi penyimpanan yang
direkomendasikan untuk
mempertahankan kesegarannya. Cabai
Kencana yang dilakukan pencelupan
dalam GA3 10 ppm dan benomyl 5 ppm
pada suhu penyimpanan 10 oC hingga
hari ke-14 masih segar sebagaimana
kondisi segar saat pemanenan. Cabai
Kencana pada suhu penyimpanan 10 oC
hingga hari ke-14 mempunyai
karakteristik kesegaran; kadar air 80,33%,
susut bobot 1,17%, capsaicin 268,80 ppm,
kadar vitamin C 81,70 mg/100 g, tangkai
buah berwarna hijau, buah capai masih
keras-tidak layu, dan tidak bermycellium.
APLIKASI 1-MCP DAPAT MEMPERPANJANG UMUR
SEGAR KOMODITAS HORTIKULTURA

• Setyadjit, Ermi Sukasih and Asep W. Permana, 2012


 Senyawa 1-MCP (Methyl-cyclo-propene) tidak terdapat di alam, gas ini dibuat oleh para
ahli kimia di Amerika Serikat pada sekitar tahun 1960-1970.
 Jenis, varietas, atau kultivar dari suatu komoditas merupakan hal pertama yang sangat
diperlukan dalam menentukan apakah perlakuan 1-MCP tersebut efektif atau bisa
menganulir perlakuan etilen, maupun etilen yang tinggi dalam lingkungan
 Kondisi perlakuan 1-MCP sangat dipengaruhi oleh suhu, dimana dengan suhu rendah
menyebabkan keperluan akan waktu kontak lebih lama. Umumnya digunakan suhu
20oC, dimana metabolisme jaringan tanaman pada kondisi itu berlangsung secara
normal
 Untuk petani besar penggunaan 1-MCP tidak akan menimbulkan masalah, hanya saja
harga 1-MCP saat ini sangat mahal, karena masih disuplai dari Cina, India, Australia, dan
negara Eropa. Untuk menyediakan 1-MCP dengan harga yang murah diperlukan suatu
sintesis yang dapat dilakukan di dalam negeri
 Pada buah tomat (Tabel 2),
pengaruh perlakuan senyawa 1-
MCP memberikan gejala yang
sama dengan buah klimakterik;
karena buah tomat termasuk
dalam kategori sayur, tetapi
secara biologi termasuk dalam
kategori buah klimakterik. Pada
sayur secara umum, pengaruh
penggunaan 1-MCP sangat
bervariasi. Pada sebagian
sayuran seperti brokoli, lettuce,
wortel, rebung, menampakkan
adanya gejala perubahan, tetapi
ada yang tidak dipengaruhi
seperti kentang.
KAJIAN LAJU RESPIRASI DAN PRODUKSI ETILEN
SEBAGAI DASAR PENENTUAN WAKTU SIMPAN
SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN

• Sarifah Nurjanah , 2002


Laju Respirasi dan Produksi Etilen pada Sayuran yang tidak
aktif/ dormant (kentang)

 Kentang sebagai salah


satu sayuran yang
bersifat tidak aktif
(dormant) mempunyai
pola yang spesifik pada
produksi CO2 dan C2H4,
karena tingkat
perkembangan dan tipe
produk merupakan dua
faktor yang dapat
mempengaruhi laju dari
pola respirasi serta
produksi etilen (Kays,
1991).
Laju Respirasi dan Produksi Etilen pada Sayuran yang aktif
(Kecambah dan Buncis)

 Pola produksi etilen


dan karbondioksida
tidak hanya
tergantung pada
jenis produk dan
tingkat
perkembangan
buah/sayuran, tetapi
juga ditentukan oleh
struktur tumbuhan
seperti akar, batang,
bunga cabang dan
daun dimana
mereka berasal.
Kecambah, sayuran
yang berasal dari
perpanjangan
batangnya,
membuat sayuran ini
selalu aktif tumbuh
sesudah dipanen,
sehingga
menyebabkan
tingginya laju
respirasi
• Nurjanah, Sarifah. 2002. Kajian Laju
Respirasi dan Produksi Etilen sebagai Dasar
Penentuan Waktu Simpan Sayuran dan
Buah-buahan. Jurnal Bionatura, Vol. 4, No.
3 : Hal. 148 - 156 .
• Setyabudi, Dondy , Wisnu Broto, dan Irpan
Badrul Jamal. 2016. Pengaruh Pencelupan

Daftar Pustaka : dalam Larutan Benomyl terhadap


Kesegaran Cabai (Capsicum Annum L. Var.
Kencana) pada Penyimpanan Suhu Rendah
dan Ruang. Jurnal Penelitian Pascapanen
Pertanian, Volume 13 No. 2 : Hal. 53 – 62
• Setyadjit, Ermi Sukasih and Asep W.
Permana .2012. Aplikasi 1-MCP Dapat
Memperpanjang Umur Segar Komoditas
Hortikultura. Buletin Teknologi Pascananen
Pertanian Vol 8 (1) : Hal. 27-34.

Anda mungkin juga menyukai