Disusun oleh :
Nama
NIM
: 4311413007
Jurusan/Prodi
: Kimia/Kimia
HALAMAN PENGESAHAN
Tanggal
Dosen Pembimbing
Pembimbing Lapangan
NIP. 19641205199002100
NIP. 198012202008121001
Mengetahui,
Ketua Jurusan
Kepala BALINGTAN
NIP. 196908161995031001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis mengucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini sebagai salah satu
syarat skripsi.
Penyusunan laporan PKL ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan
berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr.Ir.Prihasto Setyanto, M.Sc selaku Kepala Balai Penelitian
Lingkungan Pertanian (BALINGTAN) Pati yang telah berkenan
memberikan ijin untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
(PKL).
2. Prof. Dr. Edy Cahyono, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan (PKL)
3. Ibu Anik Hidayah, S.Si selaku pembimbing lapangan yang telah
memberikan bimbingan dalam melaksanakan penelitian
4. Ibu Dewi, Bapak Aris, Bapak Fitra, Bapak Slamet, Ibu Nisa, Ibu
Lisa, Ibu Anik dan seluruh staff di Laboratorium Terpadu yang
telah memberikan sambutan yang baik, ilmu, dan bimbingannya
5. Keluarga serta teman-teman yang mendukung dan memberikan
semangat dalam melakukan Praktik Kerja lapangan ini.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Semoga Allah selalu
melindungi dan memberkahi. Amin.
Pati, 18 Febuari 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
pestisida dalam kadar yang tinggi. Sebanyak 12 buah-buahan dan sayur mayur
(disebut dirty dozen) diketahui memiliki kemampuan retensi residu pestisida
sehingga walau telah dicuci, residu tersebut masih dapat dideteksi (Wikipedia
Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas).
Penggunaan pestisida golongan karbamat di Indonesia relatif baru
terutama setelah pelarangan penggunaan dan peredaran sebagian besar
pestisida golongan organokhlorin (OC). Insektisida golongan karbamat yang
umum digunakan dalam kegiatan pertanian adalah karbofuran (Furadan),
aldikarb (Temik) dan karbaril (Sevin). Bila penggunaan insektisida dilakukan
sesuai aturan dapat memberikan keuntungan, tetapi bila tidak, akan
menimbulkan kerugian seperti keracunan, gangguan kesehatan, pencemaran
lingkungan
dan
residu
pada
produk
pangan
(Indraningsih,
dalam
Satya,dkk.2015).
Karbamat umumnya digunakan untuk mengendalikan hama padi seperti
penggerek batang, wereng batang coklat, wereng hijau dan hama lundi pada
padi. Sementara itu, karbofuran yang merupakan insektisida golongan
karbamat sering pula digunakan untuk jagung, dan tembakau memperkirakan
sebanyak 2,5 juta kilogram karbofuran digunakan setiap tahunnya di Amerika
Serikat dan 48% diantaranya digunakan untuk jagung. Sementara itu,
penggunaan pestisida golongan karbamat oleh petani di Indonesia umumnya
terdiri dari karbofuran dan paraquat. (Sadjusi, dalam Satya,dkk.2015).
Para pedagang di pasar tradisional wilayah Jaken memperoleh sayur dan
buah yang akan dijual, langsung dari petani tanpa melakukan perlakuan
BAB II
PROFIL INSTANSI PKL
2.1 Keadaan Umum Lokasi PKL
Kegiatan praktik kerja lapangan di laksanakan di Balai Penelitian
Lingkungan Pertanian (Balingtan) yang berada di Desa Sidomukti Jl. Raya
Jakenan-Jaken 5 Km 5 Kotak Jakenan Pati 59182 Jawa Tengah dengan
ketinggian tempat 7 m diatas permukaan laut. Lokasi ini berada di Pati
selatan bagian Timur yang banyak mengandung kapur dan sumber air
tanahyang asin. Secara astronomis Balingtan berada pada koordinat
6 4 5' LS
dan
berbatasan dengan :
Sebelah barat
Sebelah timur
Sebelah utara
Sebelah selatan
: Desa Mojoluhur
: Desa Tegal Arum
: Desa Lundo
: Desa Trikoyo
tanam untuk iklim demikian adalah satu kali padi dan satu kali palawija.
Namun dalam perkembangannya pola tanam di daerah ini adalah padipadi-palawija dan padi-padi-bero.
Berdasarkan kriteria kapabilitas lahan FAO, lahan tadah hujan di
Kecamatan Jaken termasuk kelas P-III, dengan jumlah dan curah hujan
tahunan sangat bervariasi. Curah hujan tahunan rata-rata kurang dari 1600
mm. Jenis tanaman yang diusahakan antara lain : padi, jagung, kedelai,
palawija dan berbagai tanaman tahunan.
Pertanian
menjadi
Lokasi
(LOLINGTAN)
Penelitian
yang
berada
Pencemaran
di
bawah
pertanian
sedangkan
fungsinya
adalah
melaksanakan
MISI
1. Melaksanakan penelitian teknologi pencegahan dan penanggulangan
lingkungan dan emisi gas rumah kaca di lahan pertanian.
2. Mendiseminasikan dan mendayagunakan hasil-hasil penelitian lingkungan
pertanian dan membangun kerjasama penelitian dalam meningkatkan
khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi lingkungan pertanian dengan
institusi dari dalam dan luar negeri.
3. Mewujudkan manajemen kelembagaan yang terakreditasi Nasional dan
Internasional.
hasil
penelitian
pencemaran
lingkungan
dan
Jenis Pengujian
Bahan Uji
Logam Berat
.
1.
produk
Pb, Cd, Cu, Ni, Zn, Hg, Fe, Al,
Co, Mn, Cr, Mo, As.
2.
Tekstur, pH, DHL, Kadar Air, Tanah, air, tanaman, pupuk, dan
KTK, Bv, Bj, C-org, N-total, P, K, produk
Asam humat fulvat, Kation dapat
ditukar (Ca, Mg, Na, K), Nitrat,
Nitrit, dan unsur hara makromikro lainnya
3.
Residu Pestisida
- Organoklorin :
Lindan,
Aldrin,
produk
Selain
didukung
oleh
analis
yang
terlatih
dan
berpengalaman,
pendukung
analisa
modern
dan
terkalibrasi,
sehingga
Kepala Balai
Dr.Ir.Prihasto Setyanto, M.Sc
Kasubbag Tata Usaha
Kasie Yantek dan Jaslit
Suharsih, S.Si
Sudarto, SE
Kelompok Peneliti
Ka Kelti EAGRK
Ali Pramono, SP,
Sekretaris Kelti EA
GRK
Miranti A, SP
PJ Lab EAGRK
Titi Sopiawati, SP
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Sayur dan Buah
Buah dan sayur merupakan kelompok bahan makanan dari bahan nabati
(tumbuh-tumbuhan). Buah adalah bagian dari tanaman yang strukturnya
mengelilingi biji dimana struktur tersebut berasal dari indung telur atau sebagai
bagian dari bunga itu sendiri. Sedangkan sayur adalah bahan makanan yang
berasal dari tumbuhan. Bagian tumbuhan yang dapat dibuat sayur antara lain daun
(sebagian besar sayur adalah daun), batang (wortel adalah umbi batang), bunga
(jantung pisang), buah muda (labu), sehingga dapat dikatakan bahwa semua
Penggolongan Sayur
Menurut Astawan dalam Farida (2010), berdasarkan bagian
tanaman yang dapat dimakan, sayuran dibedakan menjadi :
1) Sayuran daun, seperti kangkung, sawi, katuk, dan bayam.
2) Sayuran bunga, seperti brokoli dan kembang kol.
3) Sayuran buah seperti terong, cabe, ketimun, dan tomat.
4) Sayuran biji muda, seperti asparagus dan rebung.
5) Sayuran akar, seperti wortel dan lobak.
6) Sayuran umbi, seperti kentang dan bawang.
Menurut Supariasa dalam Farida (2010), sayuran digolongan
menjadi dua kelompok berdasarkan kandungan protein dan
karbohidrat, yaitu :
1) Sayuran kelompok A
Mengandung sedikit sekalo protein dan karbohidrat.
Sayuran ini boleh digunakan sekehendak tanpaa diperhitungkan
banyaknya. Sayuran yang termasuk kelompok ini adalah :
Penerapan
pestisida
pada
tanaman
pertanian
dapat
maupun
perkebunan
telah
banyak
membantu
untuk
enzim
asetilkolinesterase,
sehingga
terjadi
yaitu
melalui
penghambatan
aktivitas
enzim
(2,3-dihydro-2,2-dimethylbenzofuranyl-N-
karbamat
(carbamate
atau
urethanes)
sawah beririgasi sebahagian besar menyebar di dalam air pengairan, dan terus ke
sungai dan akhirnya ke laut. Memang di dalam air terjadi pengenceran,
sebahagian ada yang terurai dan sebahagian lagi tetap persisten. Meskipun
konsentrasi residu mengecil, tetapi masih tetap mengandung resiko mencemarkan
lingkungan. Sebagian besar pestisida yang jatuh ke tanah yang dituju akan
terbawa oleh aliran air irigasi (Yuantari,2011).
Beberapa negara mengadopsi batas residu maksimum internasional yang
dikeluarkan oleh FAO dan WHO pada tahun 1963 mengenai pengembangan
standar pangan internasional, kode panduan penerapan, dan rekomendasi untuk
keamanan pangan. Codex Alimentarius ini sudah memiliki 185 negara anggota
dan 1 organisasi anggota (Uni Eropa) (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia
Bebas).
3.5 Gas Chromatography (GC)
3.5.1 Prinsip Kerja Gas Chromatography (GC)
Kromatografi gas merupakan teknik pemisahan yang mana solutsolut yang mudah menguap (dan stabil terhadap panas) bermigrasi melalui
kolom yang mengandung fase diam dengan suatu kecepatan yang
tergantung pada rasio distribusinya. Pemisahan pada kromatografi gas
didasarkan pada titik didih suatu senyawa dikurangi dengan semua
interaksi yang mungkin terjadi antara solute dengan fase diam. Selain itu
juga penyebaran cuplikan diantara dua fase. Salah satu fase ialah fase diam
yang permukaannya nisbi luas dan fase yang lain yaitu gas yang mengelusi
fase diam. Fase gerak yang berupa gas akan mengelusi solute dari ujung
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Waktu dan Tempat
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
konsentrasi 0.1 ppm, 0.25 ppm, 0.5 ppm, 1 ppm, 2.5 ppm, 5 ppm, 7.5 ppm,
dan 10 ppm diperoleh waktu retensi berturut-turut 3.52 menit, 3.53 menit, 3.53
menit, 3.53 menit, 3.52 menit, 3.52 menit, 3.52 menit, dan 3.53 menit. Waktu
retensi (tR) adalah waktu yang diperlukan oleh suatu senyawa untuk keluar
dari kolom (dan mencapai detektor) dan luas puncak dari larutan yang
diinjeksikan. Selanjutnya dibuat kurva kalibrasi sehingga diperoleh persamaan
regresi linier y=1992.8x + 5174.3 dengan nilai R2 = 0.9845. Persamaan regresi
yang diperolah dapat digunakan untuk menghitung konsentrasi residu
pestisida karbofuran dalam suatu sampel karena memiliki nilai R 2 yang
memenuhi. Berikut adalah kurva kalibrasi larutan standart karbofuran :
30000.00
25000.00
20000.00
RT (min)
15000.00
Area
Linear (Area)
10000.00
5000.00
0.00
0
10
12
Sampel
Kentang
Apel
Kacang Panjang
Sawi
Melon
Konsentrasi Rata-rata
Karbofuran
0.14847 ppm
0.89591 ppm
0.47653 ppm
0.56882 ppm
1.17228 ppm
Gambar 2. Hasil pengujian residu karbofuran pada contoh sayur dan buah
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :