I. Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran problem based learning, peserta didik
dapat menganalisis, menjelaskan, melaksanakan dan mendemonstrasikan identifikasi tanaman
dan persyaratan tumbuh tanaman sayuran.
KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis ruang lingkup, karakteristik dan
persyaratan tumbuh tanaman sayuran
4.1 Melaksanakan identifikasi tanaman dan
.
persyaratan tumbuh tanaman sayuran
Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model
pembelajaran problem based learning, peserta didik
dapat menganalisis, menjelaskan, melaksanakan dan
mendemonstrasikan identifikasi tanaman dan BAYU ANGGA FEBRIAN,
Bayu Angga Febrian, SST_Agribisnis Tanaman Sayuran_XI ATPH_SMKN 2 Jeneponto 1 SST
persyaratan tumbuh tanaman sayuran. NIP. 19890212 201708 1 002
LKPD AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
Rangkuman Materi
1. Jenis dan karakteristik tanaman sayuran
Pada perkembangannya jenis tanaman sayuran daaran tinggi bisa di tanam di dataran
rendah seperti sawi, brokolo, kubis. Tanaman dataran rendah bisa ditanam di dataran
tinggi seperti bawang merah.
2. Peran unsur-unsur iklim bagi tanaman
Peran unsur iklim sangat berpengaruh bagi tanaman misalkan suhu/temperatur
(ºc), dalam pembungaan, pembentukan dan pemasakan buah akan lebih lama jika
ditanam pada dataran rendah.
Berikut adalah reaksi dalam fotosintesis dalam proses puatan makanan pada tumbuhan.
Kunci sukses dalam budidaya perlu diperhatikan sehingga hasil budidaya yang akan
dilakukan akan optimal. Yang menjadi perhatian bersama biasanya pada
pengendalian hama dan penyakit. Namun tanpa memperhatiakan asal usul bibit
yang ditanam.
Direktur Jenderal Hortikultura (Ditjen Hortikultura), Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto
melalukan panen raya cabai rawit merah di Desa Brenggolo, Kecamatan Ploso Klaten dan cabai merah besar di
Desa Kebon Rejo Kecamatan Kepung, Rabu 6 Januari 2021. (Foto: Ist/jurnas.com)
JAKARTA, Jurnas.com - Produksi cabai kerap berfluktuasi akibat kondisi cuaca alam. Faktor ini
sangat berpengaruh di hampir semua produksi pertanian.
OPT menyerang pertanaman cabai umumnya busuk buah dan layu fusarium. Jika terjadi hujan
ekstrem bisa mengakibatkan bunga rontok yang berujung pada gagalnya menjadi buah. Selain itu
gagal panen juga dapat disebabkan tumbuhnya jamur seperti antraknosa dan phythoptora.
Dengan demikian perlu disiasati dengan penerapan teknologi yang tepat agar usaha pertanian
tetap memberikan hasil yang menguntungkan. Dalam hal ini teknologi rain shelter menjadi salah
satu solusi untuk menjaga produksi dan produktivitas tanaman cabai di musim hujan.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menjelaskan, rain shelter merupakan atap
sungkup dari plastik UV yang dipasang menggunakan kerangka bambu, besi dan sejenisnya di atas
pertanaman cabai.
"Penggunaan rain shelter pada pertanaman cabai di musim hujan memberikan banyak manfaat di
antaranya petani menjadi lebih tenang karena tanamannya terlindungi dari guyuran air hujan secara
langsung sehingga bunga tidak rontok dan buah tidak busuk. Kelembapannya pun terjaga sehingga
dapat mencegah serangan penyakit yang sangat ditakuti petani yakni antraknosa dan phythoptora,"
kata Prihasto dalam pesan suara, Senin (6/6).
Penggunakan rain shelter ini, terang Prihasto, pada umumnya sama dengan budidaya cabai
biasa, namun disarankan dalam satu bedengan hanya satu baris tetapi jarak tanamnya lebih rapat.
Tujuannya untuk mengurangi populasi hama thrips.
Salah satu kelemahan budidaya cabai dengan rain shelter memang serangan thripsnya lebih
banyak makanya tetap perlu penyiraman dan 20 hari sekali plastik UV harus digulung.