Oleh:
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Menyetujui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Pada kesempatan ini tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada ibu
Raisa Baharuddin, SP., M.Si selaku Dosen Pengampu yang banyak memberikan
arahan dan bimbingan dalam penulisan laporan praktikum ini hingga selesai.
Hortikultura.
praktikum ini. Namun, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
semoga laporan ini dapat dijadikan pedoman dalam melakukan praktikum yang
akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR LAMPIRAN iv
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Praktikum 2
C. Pelaksanaan Praktikum 7
D. Parameter Pengamatan 8
V. PENUTUP 10
A. Kesimpulan10
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
A. Latar Belakang
di bidang pertanian. Sedangkan dalam arti yang sempit pertanian adalah kegiatan
perbanyakan dengan biji (generatif) adalah mudah dilakukan tetapi biji lama
berkecambah, lambat berbunga dan berbuah serta turunannya belum tentu sama
berbunga lebih cepat karena diambil dari tanaman yang telah menghasilkan serta
Hal penting dalam budidaya tanaman hias adalah pemilihan tanaman dan
sangat sangat penting karena merupakan tempat tumbuh tanaman dan sumber
nutrisi. Untuk pertumbuhan tanaman hias yang baik harus diisiram dan dipupuk.
dengan stek. Stek yang biasa dilakukan adalah stek batang, akar dan daun, tetapi
yang umum digunakan adalah dengan batang atau ujung batang (tunas).
bogencil, melati, mawar dan lain-lain. Setek batang yang diperoleh dengan
cepat dewasa dan langsung berukuran besar namun jumlah tanaman yang
dihasilkan terbatas.
Kadang kala setek gagal membentuk akar atau lama baru terbentuk akar.
bagi tanaman muda, membantu tanaman dalam menyerap unsur hara dari dalam
tanah.
B. Rumusan Masalah
cara perbanyakan tanaman hias dengan stek batang yang baik dan benar.
C. Tujuan Praktikum
hortikultura non pangan, yang dibudidayakan untuk dinikmati nilai estetika atau
(florikultura). Dari 117 jenis tanaman florikultura, baru 24 jenis tanaman yang
terdata oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan baru 10 jenis tanaman yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi dan memiliki prospek yang sangat cerah sebagai
tanaman juga penting dalam budidaya tanaman hias untuk menjamin ketersediaan
perbanyakan tanaman tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji dari
tanaman induk yang terjadi secara alami tanpa bantuan campur tangan manusia.
Perbanyakan tanaman secara vegetatif alamiah dapat terjadi melalui tunas, umbi,
rizoma, dan geragih (stolon). Perbanyakan tanaman secara vegetatif juga dapat
dilakukan secara buatan yaitu perbanykan tanaman tanpa melalui perkawinan atau
tidak menggunakan biji dari tanaman induk yang terjadi secara buatan dengan
bantuan campur tangan manusia. Tanaman yang biasa diperbanyak dengan cara
vegetatif buatan adalah tanaman yang memiliki kambium. Tanaman yang tidak
memiliki kambium atau bijinya berkeping satu (monokotil) umumnya tidak dapat
buatan dapat dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (layering).
Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara okulasi dan
memproduksi bibit dengan cara perbanyakan vegetatif yaitu (1) faktor tanaman
kesterilan alat, kondisi cuaca, waktu pelaksanaan) dan (3) faktor keterampilan
dengan cara menanam bagian-bagian tertentu dari tanaman. Bagian tertentu itu
bias berupa pucuk tanaman, akar, atu cabang. Proses penyetekan tanaman itu
sendiri cukup mudah. Kita tinggal memotong tanaman yang terpilih dengan
halus. Pemotongan stek bagian ujung sebaiknya berada beberapa milliliter dari
mata tunas. Sedangkan pemotongan stek bagian pangkal harus meruncing. Ketika
menyentuh again mata tunas, dengan demikian nantinya stek yang diharapkan
buah-buahan. Dengan kata lain setek atau potongan adalah menumbuhkan bagian
Keberhasilan dengan cara stek ditandai oleh terjadinya regenerasi akar dan
pucuk pada bahan stek sehingga menjadi tanaman baru yang true to name atau
true to type. Regenerasi akar dan pucuk dipengaruhi oleh faktor intern yaitu dari
tanaman itu sendiri dan ekstern yaitu dari lingkungan sekitar. Salah satu faktor
intern yang mempengaruhi regenerasi akar dan pucuk adalah fitohormon yang
berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh. Faktor intern yang paling penting dalam
mempengaruhi regenerasi akar dan pucuk pada stek adalah faktor genetik. Jenis
seharusnya memiliki sifat-sifat unggul serta tidak terkena hama dan penyakit.
Selain itu, manipulasi terhadap kondisi lingkungan dan status fisiologi tanaman
sumber juga penting dilakukan agar tingkat keberhasilan stek tinggi (Yustina,
1994).
halus. Pemotongan stek bagian ujung sebaiknya berada beberapa milliliter dari
mata tunas. Sedangkan pemotongan stek bagian pangkal harus meruncing. Ketika
mata tunas agar proses penyetekan berpotensi dapat berhasil. Banyak sekali jenis
salah satu contohnya adalah tanaman puring tricolor. Puring tricolor yang
memiliki nama latin Codiaeum sp. memiliki daya tarik pada daunnya yang
memiliki warna cerah dengan warna yang menarik dan motif berwarna-warni. Tak
hanya warna hijau, ada pula warna kuning, merah, dan hitam yang menghiasi
mendapatkan produksi atau hasil suatu tanaman lebih baik. Contohnya pada
perkembangbiakan secara vegetatif baik itu stek akar, stek batang, atau stek daun,
dengan kualitas yang relatif sama. Dalam pemberian ZPT dapat disesuaikan
dengan jenis dari tanaman itu sendiri, ada tanaman yang mudah tumbuh walau
hanya diberi ZPT sedikit saja. Namun, jika jenis tanaman yang sukar atau sulit
dalam pertumbuhannya maka dosis yang diberikan dapat ditambah atau lebih
Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Pratikum ini
dilaksanakan selama selama 2 minggu, terhitung dari dari 16 Juni sampai 30 Juni
2023.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanaman hias,
Sedangkan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cangkul, garu,
angkong, gembor, tali rafia, gunting, kayu, paranet, polybag, cutter, kamera dan
alat tulis.
C. Pelaksanaan Praktikum
3. Penanaman
yang di stek agar tanaman tidak terkena cahaya matahari secara langsung.
5. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara rutin sebanyak 2 kali sehari yaitu pagi dan
b. Penyiangan
penyerapan air dan unsur hara antara tanaman hias dengan gulma. Penyiangan
D. Parameter Pengamatan
hias. Biasanya umur muncul daun tanaman hias pada 7 hst. Data hasil pengamatan
Data hasil pengamatan umur muncul daun tanaman hias disajikan dalam
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada semua sampel, umur muncul
daun tidak ada dikarenakan lamanya muncul tunas daun dan juga karena
pemberian ZPT yang kurang tepat, terjadi kerusakan pada paranet, batang entres
yang terlalu muda, penggunaan pisau yang tidak steril, kesalahan dalam
penanaman serta faktor lingkungan yang kurang mendukung sehingga daun pada
A. Kesimpulan
tanaman hias dengan stek batang perlu teknik budidaya yang baik dan benar
B. Saran
memang rumit dan perlu teknik khusus sehingga tidak terjadi kegagalan dalam
Rahman, Maria, dan Yomi. 2012. Tanaman Hias Tampil Prima. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Supriyanto dan Prakarsa. 2011. Tanaman Hias Tampil Prima. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Tahun 2023
No Kegiatan
Juni
Pembukaan Lahan dan
1
Pengisisan Media Tanam
2 Penanaman
3 Pemeliharaan
4 Pengamatan
Lampiran 2. Dokumentasi Praktikum
M. Agung Samudra Sinaga lahir pada tanggal 07 September 2002 di desa Lubuk
di Jl. Melon, Perum. BMP IV, Gading Marpoyan, Pandau Jaya, Siak Hulu,
Kampar, Riau. Penulis bersekolah Di SDN 002 Lubuk Batu Tinggal pada tahun