Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI

TANAMAN PANGAN LANJUTAN

Judul

Oleh

Nama : Roza Fitria Efriani


NO. BP : 1910211060
Kelas : Agro A
Dosen :

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADAN
G 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya,sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan akhir praktikum I dengan tepat waktu.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih


kepada Bapak Prof. Ir. Ardi M. Sc dan Bapak Ryan Budi Setiawan
SP, M. Si selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Gulma atas
segala materi yang diberikan dan Bapak Ryan Budi Setiawan SP,
M. Si selaku dosen penanggungjawab praktikum mata kuliah Ilmu
Gulma yang selama ini memberikan bimbingan, dan ilmu selama
praktikum berjalan, kepada keluarga yang selalu mendoakan dan
kepada teman-teman yang sudah mendukung dan membantu dalam
penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan akhir ini jauh dari


kesempurnaan dan masih perlu banyak perbaikan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat edukatif
dan membangun demi kesempuraan laporan akhir ini,sehingga
bermanfaat dalam pelaksanaan praktikum selanjutnya

Payakumbuh, 5 Desember 2021

Roza Fitria Efriani

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
D. Manfaat Praktikum
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman …
B. Perlakuan
BAB III. METODE PRAKTIKUM
A. Tempat dan Waktu
B. Alat dan Bahan
C. Prosedur Pelaksanaan
D. Variabel Pengamatan
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas
tanaman kacang-kacangan yang dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh
masyarakat Indonesia. Tanaman kacang hijau mengandung zat gizi, antara
lain: amilum, protein, besi, belerang, kalsium, minyak lemak, mangan,
magnesium, niasin, vitamin (B1, A, dan E). Manfaat lain dari tanaman
kacang hijau adalah dapat melancarkan buang air besar karena banyak
mengadung serat.
Hasil kacang hijau di Indonesia masih tergolong rendah, yaitu rata-rata
0,78 ton/ha, sedangkan rata-rata produksi varietas unggul yang telah dilepas
mencapai sekitar 1,6 ton/ha, padahal pada kondisi lingkungan yang baik
hasil kacang hijau dapat mencapai 2,5-2,8 kg/ha (Soemarno dkk, 1989,
Soeprapto, 1990).
Masalah yang dihadapi dalam pengembangan kacang hijau adalah masih
rendahnya produksi yang dicapai petani. Rendahnya hasil disebabkan oleh
budidaya yang kurang baik (tanpa pemupukan dan penyiangan), persediaan
air tidak cukup, adanya serangan penyakit terutama seperti bercak daun
Cercospora, karat daun, embun tepung, kudis (scab) dan virus (Rukmana,
1997). Kasno (2007) menambahkan, hal ini disebabkan karena kurang
adanya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dari pupuk kandang
yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman, keterbatasan modal,
garapan lahan kering yang relatif luas, anggapan petani terhadap kacang
hijau sebagai tanaman kedua, dan infrastruktur yang kurang memadai
merupakan faktor biofisik dan sosial ekonomi yang menghambat
pengembangan kacang hijau di lahan kering.
Untuk mempercepat produksi maksimal dilakukan pemberian nutrisi
pada tanaman salah satunya adalah pemberian pupuk kandang. Menurut
Samekto (2006), pemupukan adalah pemberian pupuk untuk menambah
persediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam meningkatkan
produksi dan mutu hasil tanaman yang dihasilkan. Pupuk kandang adalah
pupuk yang berasal dari kandang ternak, baik berupa kotoran padat (feses)
yang bercampur sisa makanan maupun air kencing (urine), seperti sapi,
babi, kambing dan ayam.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum kali ini yaitu :
1. Apakah ada pengaruh dosis pupuk kandang terhadap
pertummbuhan dan perkembangan kacang hijau ?
2. Bagaimanakah proses perkecambahan pada biji kacang hijau ?
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau ?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum dilakukannya ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh berbagai dosis pupuk kandang terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
2. Mengetahui proses perkecambahan pada biji kacang hijau.
3. Mengetahui Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan kacang hijau.

D. Manfaat Praktikum
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Kacang Hijau


Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija uang dikenal luas
di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan
(Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari
sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di
Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan
legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau biasanya ditanam di
tanah yg bertekstur liat berlempung banyak mengandung bahan organik,
aerasi, dan drainase yang baik. Daerah penghasil kacang hijau adalah dareah
Jawa Timur (Yogyakarta) yang memiliki ketinggian tanah yaitu 500 mdpl
(Mustakim, 2013).
Klasifikasi tanaman kacang hijau adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Species : Vigna radiata L. (Atika, 2018).
Kacang hijau mempunyai akar utama yang disebut akar tunggang.
Ujung akar tanaman kacang hijau akan tumbuh secara lurus dan menembus
tanah hingga kedalaman 40 – 80 cm. Pada tanaman kacang hijau system
perakaran dibagi dua, mesophites dan xerophites. Ciri akar mesophites
mempunyai banyak cabang akar pada permukaan. dan .tipe pertumbuhannya
menyebar. Ciri akar xerophites, yakni mempunyai akar cabang lebih sedikit
dan. memanjang ke arah bawah (FAO 2007 dalam Atika, 2018).
Kacang hijau mempunyai bentuk batang bulat dan berbuku-buku
yang ukurannya kecil dan berbulu kecoklatan ataupun kemerahan.
Setiap.buku batang menghasilkan .satu tangkai daun, kecuali pada daun
pertama, yakni sepasang daun yang saling berhadapan dan masing-masing
daun berupa daun tunggal. Ketinggian batang kacang hijau mencapai 1 m,
dimana cabang menyebar kesemua arah (Singh and D.L. Oswalt, 1992
dalam Atika, 2018).

Daun kacang hijau tumbuh majemuk (banyak), terdiri dari tiga helai
anak daun pada setiap tangkai. Helaian daun berbentuk oval dengan bagian
ujung lancip. serta berwarna hijau muda dan hijau tua, letak daun terselip.
Tangkai daun lebih panjang dari.daunnya sendiri (FAO 2007 dalam Atika,
2018).
Umumnya bentuk bunga kacang hijau adalah seperti kupu-kupu,
berwarna kuning kehijauan. Termasuk kedalam jenis bunga berkelamin
.sempurna. 7 Penyerbukan bunga terjadi saat malam hari sehingga pada pagi
hari, bunga akan mekar dan sore hari bunga menjadi layu (Singh and D.L.
Oswalt, 1992 dalam Atika, 2018).
Kacang hijau mempunyai buah yang berbentuk polong. Panjangnya
sekitar 5-16 cm. Setiap polong berisi.10-15 biji. Berbentuk bulat silindris
atau pipih dengan ujung agak.runcing atau tumpul. Pada saat polong masih
muda berwarna hijau, setelah polong menua warnanya akan berubah
menjadi kecoklatan atau kehitaman. (Hakim, 2008 dalam Atika, 2018).
B. Perlakuan
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kandang ternak, baik
berupa kotoran padat (feses) yang bercampur sisa makanan maupun air
kencing (urine) ternak yang masih bisa dimanfaatkan (Samekto, 2006).
Pupuk kandang mempunyai pengaruh yang baik terhadap sifat fisik dan
kimia tanah. Kandungan yang tersedia pada pupuk kandang diantaranya
unsur nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sebaiknya gunakan pupuk
kandang yang telah matang, steril, dan teksturnya sudah berbentuk granul
seperti tanah. Penggunaan pupuk kandang yang belum matang berisiko
membawa hama dan penyakit pada tanaman (Annisa , Febri dan Leni,
2016).
Pupuk kotoran sapi merupakan pupuk padat yang banyak mengandung
air dan lender, bagi pupuk padat yang keadaannya demikian bila
dipengaruhi oleh udara maka akan cepat terjadi penggerakan sehingga
keadaan menjadi keras, selanjutnya air tanah dan udara yang akan
melapukan pupuk itu menjadi sukar menembus atau merembes kedalamnya.
Dalam keadaan demikian peran mikro organisme untuk mengubah bahan-
bahan yang terkandung dalam pupuk menjadi 8 zat-zat hara yang tersedia
dalam tanah untuk mencukupi keperluan kebutuhan tanaman mengalami
hambatan-hambatan, perubahan berlangsung secara perlahan (Juniyati,
Adam dan Patang, 2016).
BAB III. METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu


Praktikum ini dilaksanakan di kelurahan Nunang Daya Bangun,
Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.
Dimulai pada bulan Oktober hingga bulan November 2021 secara online.

B. Alat dan Bahan

Anda mungkin juga menyukai