Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat
serta kemudahan kepada kami untuk mengerjakan tugas biologi yang berjudul
"pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan kacang hijau". Makalah ini
dibuat untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan serta perbedaan terhadap
setiap biji kacang hijau yang akan diteliti. Dari makalah ini diharapkan semua anggota
paham dan mengerti tentang pertumbuhan tanaman. Makalah yang kami buat ini
tentunya masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami membutuhkan saran yang
membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Akhir kata, diucapkan terimakasih
terhadap anggota yang ikut serta dalam penelitian dari awal hingga akhir. Semoga Allah
SWT memberkahi kegiatan ini.
Penulis
I
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu dari ciri makhluk hidup yaitu tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan
dan perkembangan memiliki arti yang berbeda, namun disisi lain keduanya saling
berdampingan. tanaman juga memerlukan makanan atau nutrisi untuk tumbuh dan
berkembang. Nutrisi yang dibutuhkan pada suatu tanaman pada umumnya merupakan
bagian unsur-unsur hara, dimana secara garis besar jenis-jenis unsur hara yang
dibedakan: (1) unsur hara makro dan (2) unsur hara mikro. Unsur hara makro
merupakan unsur hara yang dibutuhkan suatu tanaman dalam jumlah besar. Unsur hara
mikro merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit. Unsur
hara makro sendiri terdiri dari utama yang berupa: Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K).
Unsur hara makro kedua berupa: Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Belerang atau sulfur
(S). Unsur hara Mikro terdiri dari: Boron (B), Tembaga (Cu), Seng atau Zinc (Zn), Besi
atau ferro (Fe), Molibdenum (Mo), Mangan (Mn), Khlor (Cl), Natrium (Na), Cobalt (Co),
Silicone (Si), Nikel (Ni) (Winarso, 2005).
Unsur-unsur tersebut dapat didapatkan melalui pemberian pupuk, baik itu Pupuk
Anorganik maupun pupuk organik. Beberapa contoh pupuk organik yaitu seperti pupuk
kandang. Pupuk kandang disamping dapat diproduksi oleh petani jika mempunyai
ternak, juga mampu memperbaiki sifat fisik tanah seperti struktur tanah menjadi lebih
gembur dan drainase tanah menjadi lebih baik, secara biologi dapat meningkatkan
populasi mikroorganisme yang terdapat di dalam tanah dan secara kimia membantu
penyerapan hara dari pupuk kimia yang ditambahkan, mempertinggi porositas tanah
dan secara langsung meningkatkan ketersediaan air tanah serta tidak menimbulkan
resiko karena bahan organik tersebut tidak mencemari lingkungan dan aman digunakan
dalam jumlah besar. Selain itu media tanam menggunakan pupuk kandang memiliki
manfaat untuk membantu meningkatkan KPK (Kapasitas Pertukaran Kation) di dalam
tanah sehingga hara pada tanaman tidak mudah hilang dan tercuci sehingga tanaman
dapat tumbuh maksimal.
1
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang yang bermanfaat bagi tumbuhan
kacang hijau
C. BATASAN MASALAH
Oleh karena banyak permasalahan dalam kajian ini dan karena keterbatasan
peneliti, maka penelitian ini dibatasi pada pertumbuhan yang diukur antara lain
penambahan tinggi batang pada tumbuhan kacang hijau.
D. RUMUSAN MASALAH
E. TUJUAN PENELITIAN
2
F. MANFAAT PENELITIAN
Dapat dijadikan wawasan bagi peneliti agar mampu memahami pengaruh yang
disebabkan dengan diberikannya pupuk pada suatu tanaman.
Sebagai bahan informasi bagi para siswa dalam Mempelajari tentang pengaruh
pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Tanaman
Kacang hijau merupakan tanaman pangan semusim berumur pendek (60 hari)
berupa semak yang tumbuh tegak (Purwono dan Hartono, 2012). Tinggi tanaman
kacang hijau 25-130 cm. Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden
gram (Somaatmadja, 1993 dalam Bariza, 2010).Menurut Purwono dan Hartono (2012),
kacang hijau termasuk dalam keluarga Leguminosae, dengan klasifikasi botani sebagai
berikut:
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicetyledonae
Ordo :Rosales
Genus :Vigna
Benih kacang hijau merupakan benih ortodok, yaitu jenis benih yang tahan terhadap
pengeringan dan dapat disimpan pada suhu rendah. Daya simpan benih dapat
diperpanjang dengan menurunkan kadar air dan suhu (Hasanah, 2002).
Selain termasuk benih ortodok, jenis biji kacang hijau adalah dikotil yaitu biji
berkeping dua, sedangkan tipe perkecambahan yang dimiliki yaitu tipe perkecambahan
epigeal.Tipe perkecambahan epigeal ditandai dengan hipokotil yang tumbuh
memanjang sehingga plumula dan kotiledon terangkat ke atas (permukaan
tanah).Kotiledon dapat melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk. Organ
pertama yang muncul ketika biji berkecambah adalah radikula. Radikula ini kemudian
akan tumbuh menembus permukaan tanah.
4
Untuk tanaman dikotil yang dirangsang dengan cahaya, ruas batang hipokotil akan
tumbuh lurus ke permukaan tanah mengangkat kotiledon dan epikotil. Epikotil akan
memunculkan daun pertama kemudian kotiledon akan rontok ketika cadangan
makanan di dalamnya telah habis digunakan oleh embrio (Campbell dkk. 2000).
Proses pertumbuhan tanaman kacang hijau diawali dari biji yang akan tumbuh
menjadi tanaman muda. Selanjutnya tanaman muda tersebut menjadi dewasa yang
menghasilkan bunga dan berbuah.Untuk menghasilkan tanaman kacang hijau dengan
produksi maksimal, salah satunya dibutuhkan kadar zat hara yang cukup pada media
tanam.
2. Pemupukan
Pemupukan merupakan suatu usaha penambahan unsur hara dalam tanah yang
dapat meningkatkan kesuburan dan produksi tanaman (Irwanto, 2010). Pertumbuhan
tanaman sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara, baik yang mikro maupun
makro, upaya pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik
maupun pupuk anorganik. Pemberian pupuk ke dalam tanaman dalam jumlah yang
rasional dan berguna dapat meningkatkan hasil panen. Pengaruh penambahan pupuk
terhadap tanah adalah untuk menciptakan suatu kadar zat hara yang tinggi, serta dapat
meningkatkan produksi dan kualitas hasil tanaman (Sarief, 1986).
Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik seperti tumbuhan dan
hewani yang diproses melalui proses rekayasa seperti pengomposan. Kelebihan pupuk
organik dibandingkan dengan pupuk lainnya adalah memperbaiki sifat tanah, memacu
pertumbuhan tanaman, meningkatkan mikroorganisme yang membantu pertumbuhan
tanaman, mudah diserap oleh tanaman dan menggemburkan tanah (Irianto, 2014;
Suwahyono, 2011).
Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara makro
maupun unsur hara mikro. Kondisi ini tidak dimiliki oleh pupuk buatan
(anorganik).
Pupuk organik mengandung asam - asam organik, antara lain asam humic, asam
fulfic, hormon dan enzym yang tidak terdapat dalam pupuk buatan yang sangat
berguna baik bagi tanaman maupun lingkungan dan mikroorganisme.
5
Pupuk organik mengandung makro dan mikroorganisme tanah yang mempunyai
pengaruh yang sangat baik terhadap perbaikan sifat fisik tanah dan terutama
sifat biologis tanah.
Salah satu jenis pupuk organik yaitu pupuk kandang, Pupuk kandang adalah pupuk
yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk
pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran
kambing, sapi, domba, dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa
berupa cair yang berasal dari air kencing (urin) hewan. Pupuk kandang mengandung
berbagai unsur hara makro yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman antara lain:
Nitrogen (N)
Fosfor (P)
Unsur fosfor (P) bagi tanaman berguna untuk merangsang pertumbuhan akar,
khususnya akar benih dan tanaman muda. Selain itu, fosfor berfungsi sebagai
bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu; membantu
asimilasi dan pernapasan; serta mempercepat pembuangaan, pematangan biji,
dan buah (Lingga & Marsono, 2013).
6
Kalium (K)
Kalium berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga, dan buah
tidak mudah gugur. Fungsi utama kalium (K) ialah membantu pembentukan
protein dan karbohidrat. Yang tak bisa dilupakan ialah kalium merupakan sumber
kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan penyakit (Lingga &
Marsono, 2013).
Selain itu pupuk kandang juga mengandung unsur hara mikro seperti :
Magnesium (Mg)
Kalsium (Ca)
Mangan (Mn)
B. HIPOTESIS
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. METODE PENELITIAN
ALAT JUMLAH
Lidi 16 batang
Sekop 1 buah
Kater 1 buah
BAHAN JUMLAH
Air 10 ml
8
D. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dalam penelitian ini adalah tanaman kacang hijau (Vigna Radiata, L ).
Sedangkan sampel penelitian adalah biji kacang hijau (Vigna Radiata, L ) sebanyak 16
biji, dengan masing-masing di setiap wadah diberikan 8 biji kacang hijau.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik observasi langsung
terhadap objek penelitian, melalui kegiatan pengukuran.Data yang dikumpulkan sebagai
parameter yang diukur pada pertumbuhan tanaman kacang hijau adalah tinggi tanaman,
yang diukur dari pangkal batang (di atas permukaan tanah) hingga titik tertinggi
tanaman yaitu daun terakhir yang membuka dengan cara daun tersebut ditegakkan.
F. CARA KERJA
Isi wadah Aqua dengan tanah humus sebanyak100 gram dan 50 gram
wadah yang diberi tanah 50 gram kemudian diberi pupuk kandang sebanyak 50
gram
Menyiram tanaman secara teratur dan dilakukan pada pagi dan sore hari
Pengukuran dilakukan setip hari dan dilakukan ketika muncul daun pertama
9
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. DESKRIPSI DATA
Tumbuhan Hari
kacang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
hijau
1 0,3 1,8 2,5 3,2 3,9 4,5 5,3 5,9 6,8 7,3
2 3,2 4,1 5,9 6,2 6,6 7,9 8,5 8,9 9,4 10,1
3 0,5 2,2 3,0 3,8 4,2 4,6 5,1 5,8 6,3 6,8
4 1,2 1,6 6,3 7,0 7,6 8,3 8,7 9,0 9,3 9,8
5 0,5 2,2 3,6 4,1 4,6 5,1 5,5 6,0 6,2 6,7
6 1,0 2,5 4,2 4,9 5,6 6,2 6,7 7,2 7,6 8,1
7 1,4 3,0 5,7 6,1 6,8 7,4 7,9 8,3 8,6 9,1
8 0,7 2,4 3,9 4,4 5,0 5,4 5,6 6,2 6,4 7,0
Rata-rata 1,1 2,4 4,3 4,9 5,5 6,1 6,6 7,1 7,5 8,1
10
Grafik pertumbuhan kacang hijau yang pertama (tanpa pupuk)
11
Tabel pertumbuhan tanaman kacang hijau yang kedua (diberi pupuk)
Tumbuhan Hari
kacang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
hijau
1 0,4 2,7 3,7 7,2 8,2 8,6 9,0 9,6 10,2 10,9
2 0,2 2,0 3,5 6,8 7,6 8,2 8,9 9,7 10,6 11,9
3 1,0 4,4 5,6 8,9 9,8 10,1 10,5 11,0 11,4 11,9
4 0,5 4,6 6,2 6,9 7,3 8,1 8,5 8,8 9,3 9,9
5 0,5 1,6 5,0 7,8 10,0 11,3 11,8 12,4 13,4 13,8
6 0,5 4,0 5,2 7,2 8,0 8,7 9,3 10,1 10,6 11,3
7 0,7 3,5 5,0 6,4 7,2 7,9 8,6 9,3 9,8 10,5
8 0,5 4,4 5,3 5,9 7,0 7,9 8,4 9,2 9,4 10,1
Rata-rata 0,5 3,4 4,9 7,1 8,1 8,8 9,3 10,0 10,5 11,2
12
Grafik pertumbuhan kacang hijau yang kedua (dengan pupuk)
13
B. PEMBAHASAN HASIL ANALISIS DATA
Perlakuan dalam penelitian ini tersusun atas dua taraf perlakuan. Kedua perlakuan
tersebut adalah pemberian pupuk dan tidak diberikan pupuk. Data hasil penelitian
menunjukkan rata-rata tinggi tanaman kacang hijau yang tidak diberi pupuk pada satu
minggu setelah tanam (mst) adalah 5,36 cm. Sedangkan rata-rata tinggi tanaman
kacang hijau yang diberi pupuk pada satu Minggu setelah tanam (mst) adalah 7,38 cm.
14
BAB V
A. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian dosis pupuk kandang
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau pada tanah humus,
pengaruh tersebut antara lain tinggi tanaman kacang hijau.
B. SARAN
Dalam menanam kacang hijau alangkah baiknya menggunakan media tanam pupuk
kandang. Karena, pupuk kandang banyak mengandung unsur-unsur hara yang
dibutuhkan dalam proses pertumbuhan tanaman kacang hijau.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAT/article/download/44739/27175/
https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/52-unsur-hara-kebutuhan-
tanaman.html
http://jurnalsolum.faperta.unand.ac.id/index.php/solum/article/download/78/87
https://www.greenplanet.co.id/index.php/post/70/Jenis+Pupuk+Organik
http://repositori.unsil.ac.id/102/7/10.%20BAB%20II.pdf
http://eprints,UMS.ac.id
http://eprints. Mercubuana-yogyakarta.ac.id
http://184503-ID-pengaruh-pemberian-pupuk-organik-terhadap-pdf
https://siar.ung.ac.id
https://digilib.iain-Palangkaraya.ac.id
http://eprints.ums.ac.id
https://e-journal.uajy.ac.id
https://UMM.ac.id
16
LAPORAN PENELITIAN PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG
TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU
Disusun oleh:
1. Antonyus
6. Zonly Armada
Guru pembimbing
Effect of Organic Fertilizer on Growth and Yield of Mung Beans (Vigna radiata, L ).
Under the guidance of Budi Maryani, S.pd. The purpose of this study was to determine
the effect of manure application on the growth of green beans (Vigna radiata, L ). This
research was conducted from August 8 to 25 August 2022 in Talang Ubi Village, Tuah
Negri sub-district, Musi Rawas district. This study used a two-factor randomized block
design (RAK), namely organic fertilizer which consisted of 1 level. As follows P1 = no
organic fertilizer, P2 = organic fertilizer with a dose of 50 grams. The results showed
that the organic fertilizer treatment had an effect on the observation parameter, namely
plant height. The results of the research in the field showed that the highest growth of
green beans was found in containers that were given manure with an average growth of
ABSTRAK
II
DAFTAR TABEL
V
LAMPIRAN
Pupuk
Tidak pupuk
17
Tidak pupuk
Pupuk
18
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................I
DAFTAR ISI...............................................................................................................................II
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................III
ABSTRAK................................................................................................................................IV
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
Latar belakang...............................................................................................................1
Identifikasi masalah.....................................................................................................2
Batasan masalah..........................................................................................................2
Rumusan masalah........................................................................................................2
Tujuan penelitian...........................................................................................................2
Manfaat penelitian........................................................................................................3
Tinjauan pustaka...........................................................................................................4
Hipotesis.......................................................................................................................7
Metode penelitian.........................................................................................................8
Cara kerja.......................................................................................................................9
III
BAB IV HASIL PENELITIAN..................................................................................................10
Deskripsi data.............................................................................................................10
Kesimpulan..................................................................................................................15
Saran............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................16
LAMPIRAN..............................................................................................................................17
IV